KOORDINATOR :
ANDRI MOSEPA, SH,MH
ANGGOTA ;
MAMIK HERMINDJAJA,SH
DRS. KIAGUS MAILAN
H. HUSNUDDIN, SH
RINA ZALEHA, SH
EDITOR :
ADI IRAWAN
Kata Pengantar
1 KATA PENGANTAR
2 VISI DAN MISI
3 PROFIL PTUN PALEMBANG
4 PELAYANAN GUGATAN
5 PELAYANAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN
6 PELAYANAN UPAYA HUKUM
7 PELAYANAN INFORMASI PENGADILAN
8 PENGADUAN ATAS PELAYANAN PENGADILAN
VISI DAN MISI
VISI
TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN YANG AGUNG
MISI
1. MENJAGA KEMANDIRIAN PENGADILAN
2. MEMBERIKAN PELAYANAN HUKUM YANG BERKEADILAN KEPADA PENCARI
KEADAILAN
3. MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN
4. MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARANSI
PROFIL PTUN PALEMBANG
A. Latar Belakang
Peradilan Tata Usaha Negara merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan mengenai sengketa tata usaha negara yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 51 Tahun 1986 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang selaku kawal depan Mahkamah Agung di daerah
mempunyai tugas pokok dan fungsi menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan semua
sengketa tata usaha negara di wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang. Pada
awal berdirinya Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang sesuai ketentuan Pasal 2 Ayat 3 Keppres
Nomor 52 Tahun 1990 Wilayah hukumnya meliputi seluruh Kabupaten/Kotamadya di Propinsi
Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Setelah diterbitkannya Keppres Nomor 22 Tahun
1994 dan Keppres Nomor 2 Tahun 1997 wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara hanya meliputi
seluruh Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Selatan dan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
1 PELAYANAN GUGATAN
A. Dasar Hukum
I. Ketentuan Gugatan
1. Pengadilan Tata Usaha Negara menerima gugatan TUN dan gugatan perlawanan terhadap penetapan
pemeriksaan pendahuluan (dismissal process) serta gugatan KIP. Surat gugatan tersebut diajukan oleh
penggugat kepada petugas di Pengadilan Tata Usaha Negara.
2. Gugatan TUN hanya dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak objek
sengketa diketahui oleh penggugat atau diumumkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Penggugat dapat mendaftarkan gugatan melalui pengadilan sebagai berikut :
a. Pengadilan TUN di tempat kedudukan tergugat ;
b. Pengadilan TUN terdekat sesuai dengan domisili penggugat (Pengadilan tersebut akan mengirimkan
berkas gugatan kepada Pengadilan TUN di tempat kedudukan Tergugat untuk dilakukan
pemeriksaan);
c. Pengadilan Tinggi TUN, dalam hal perkara telah dilakukan Banding Administratif.
4. Surat gugatan dapat dikirimkan melalui pos. Dalam hal ini, Panitera akan memberitahukan selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja kepada penggugat yang meninformasikan tenggang waktu pembayaran
panjar perkara selambat-lambatnya 6 (enam) hari sejak diberitahukan. Jika penggugat tidak melakukan
pembayaran setelah melewati jangka waktu tersebut, maka gugatan tidak dapat didaftarkan
2. Di PTUN Pihak Penggugat menghadap petugas Meja Pertama di kepaniteraan muda perkara (Panmud
Perkara) dan menyerahkan berkas gugatan ;
3. Petugas Meja Pertama memeriksa kelengkapan berkas dengan menggunakan daftar periksa (check list)
dan meneruskan berkas yang telah selesai diperiksa kelengkapannya kepada Panitera Muda Perkara untuk
menyatakan berkas telah lengkap atau tidak lengkap. ;
6. Setelah Penggugat menerima slip bank yang telah divalidasi oleh petugas layanan bank, selanjutnya
menunjukkan slip bank tersebut dan menyerahkan SKUM kepada pemegang kas ;
7. Pemegang kas setelah meneliti slip bank, kemudian memberi tanda lunas dalam SKUM dan menyerahkan
kembali kepada penggugat asli dan tindasan pertama SKUM serta surat gugatan ;
8. Penggugat menyerahkan kepada Petugas Meja Pertama surat gugatan serta tindasan pertama Surat Kuasa
Untuk Membayar (SKUM) ;
9. Petugas Meja Kedua mendaftar/mencatat surat gugatan dalam register bersangkutan serta memberi nomor
register pada surat gugatan yang diambil dari nomor pendaftaran yang diberikan oleh pemegang kas;
10. Petugas Meja Pertama menyerahkan kembali 1 (satu) rangkap surat gugatan yang telah diberi nomor
register kepada pihak Penggugat atau Kuasa Hukumnya selanjutnya menunggu panggilan dari pengadilan;
11. Bagi masyarakat yang tidak mampu dapat mengajukan permohonan berperkara secara prodeo (cuma-
cuma) kepada Pengadilan TUN;
Catatan :
Proses pendaftaran gugatan dapat diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari kerja apabila semua
persyaratan telah dipenuhi. Apabila ada persyaratan yang belum dipenuhi, maka waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proses pendaftaran gugatan tergantung pihak yang bersangkutan ;.
2 PELAYANAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN
A. Dasar Hukum
1. Dalam hal dilakukan proses dismissal, Pengadilan akan menyampaikan pemanggilan secara tertulis
kepada para pihak.
2. Pengadilan wajib memutus perkara TUN termasuk melakukan diminutasi dalam jangka waktu maksimal 5
(lima) bulan sejak perkara didaftarkan.
1. Persiapan Persidangan
a. Penunjukan Majelis Hakim
1) Berkas perkara yang sudah dicatat dalam register perkara, kemudian dibuatkan resume berkas
perkara/gugatan oleh panitera muda perkara kemudian diserahkan kepada Panitera (diselesaikan
maksimal 2 (dua) hari).
2) Berkas yang diterima oleh Panitera kemudian diserahkan kepada Ketua Pengadilan (diselesaikan
dalam 1 (satu) hari).
3) Ketua Pengadilan membuat penetapan-penetapan (Penetapan penunjukan Majelis Hakim/Hakim
dalam acara cepat, penetapan dikabulkannya acara cepat diselesaikan dalam waktu 3 (tiga)
hari), dapat juga membuat penetapan penundaan dan penetapan dismissal proses (paling lambat
diselesaikan dalam waktu 14 (empat belas) hari) dan kemudian diserahkan kepada panitera
kemudian panitera menunjuk panitera pengganti dan menyerahkan berkas perkara kepada
panitera muda perkara (diselesaikan satu hari).
4) Panitera Muda Perkara (Meja II) mencatat penunjukan majelis hakim dan panitera pengganti
pada kolom register induk dan menyerahkan berkas kepada majelis hakim yang sudah ditunjuk
dengan dilengkapi formulir penetapan hari sidang (diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari).
2. Persidangan
a. Pemeriksaan persiapan
Majelis Hakim memberi nasehat kepada penggugat untuk menyempurnakan gugatannya, memastikan
objek gugatan pada Tergugat agar gugatan layak untuk disidangkan dalam sidang yang terbuka untuk
umum (selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari/pasal 63 UU Peratun, sejak diberi nasehat oleh
Majelis Hakim).
3. Acara biasa
a) Sidang dimulai dengan pembacaan gugatan dan jawaban Tergugat, kemudian diberikan
kesempatan untuk menanggapi lagi dalam bentuk replik dan duplik.
b) Setelah jawab menjawab selesai para pihak diberi kesempatan untuk membuktikan dalil-
dalilnya dengan alat-alat bukti baik surat maupun saksi dan bila diperlukan dapat dilakukan
pemeriksaan setempat dan kemudian para pihak juga diberi kesempatan untuk mengajukan
kesimpulan masing-masing.
c) Setelah selesai para pihak mengajukan kesimpulan, majelis hakim melakukan musyawarah
untuk mengambil putusan dan selanjutnya membacakan putusan terhadap perkara yang
diperiksa tersebut.
d) Perkara TUN harus diputus dan diminutasi dalam waktu 5 bulan. Jika melampaui jangka
waktu tersebut, maka Hakim/Ketua Majelis melaporkan keterlambatan tersebut beserta
alasannya kepada Ketua Pengadilan Tinggi TUN melalui Ketua Pengadilan TUN dengan
tembusan kepada Ketua Mahkamah Agung.
e) Putusan pengadilan dipersiapkan oleh panitera pengganti kemudian dikirimkan kepada para
pihak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak diputus.
f) Berkas perkara yang berisi berita acara putusan maupun surat-surat yang berkaitan dengan
putusan tersebut diserahkan panitera pengganti kepada kepaniteraan muda perkara selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari..
A. Dasar Hukum
a. Penggugat atau tergugat dapat mengajukan upaya hukum banding kepada Panitera Muda Perkara pada
Meja Pertama dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung keesokan harinya sejak putusan
diucapkan atau diberitahukan pada pihak yang tidak hadir. ;
b. Pemohon banding harus membayar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. Pengadilan
meregister perkara dan memberikan Akta Pernyataan Banding kepada pemohon banding apabila
panjar biaya banding telah dibayar lunas. ;
c. Pengadilan menyampaikan permohonan banding kepada pihak terbanding dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender, tanpa perlu menunggu diterimanya memori banding. ;
d. Petugas Meja Ke-tiga mencatat tanggal penerimaan memori dan kontra memori banding (apabila
Pembanding mengajukan memori banding) dalam Buku Register Induk Perkara dan Buku
Register Permohonan Banding, kemudian salinan memori dan atau kontra memori disampaikan
kepada pihak lainnya dengan membuat relaas pemberitahuan/penyerahan-nya (Pasal 126 ayat 3 UU
No.5 Tahun 1986 ;
e. Pengadilan wajib memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk mempelajari/memeriksa
berkas perkara (inzage) dan dituangkan dalam akta sebelum berka sperkara dikirim ke Pengadilan
Tinggi. ;
f. Biaya permohonan Banding untuk Pengadilan Tinggi TUN Medan harus dikirim oleh Kasir melalui
Bank BRI Rekening Nomor 005301001534306 atas nama Biaya Perkara PT.TUN Medan ;
g. Dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak permohonan Banding diajukan, berkas banding berupa
bundel A dan B harus sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi TUN Medan ;
h. Pemohon banding dapat melakukan pencabutan permohonan banding dengan mengajukan kepada
Pengadilan (Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara) yang ditanda tangani oleh pembanding dengan
menyertakan panitera. ;
i. Pengadilan (Pengadilan Tinggi TUN) wajib melakukan pemeriksaan perkara banding dalam jangka
waktu selambat-lambatnya (tiga) bulan termasuk proses minutasi (SEMA No.2 Tahun 2014 tentang
Penyelesaian Perkara). ;
j. Pengadilan wajib mengirimkan salinan putusan kepada PTUN untuk diberitahukan kepada para pihak
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak putusan diterima oleh pengadilan pengaju. ;
Catatan :
Tenggang waktu yang diperlukan untuk proses pendaftaran permohonan upaya hukum banding
kurang lebih 1 (satu) hari kerja apabila persyaratan telah lengkap
a. Permohonan kasasi diajukan secara tertulis oleh Pemohon atau Kuasanya yang khusus dikuasakan
untuk itu di kepaniteraan Pengadilan TUN Palembang;
b. Permohonan kasasi dapat diajukan hanya jika Pemohon terhadap perkaranya telah menggunakan
upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi TUN (Pasal 43 ayat 1 UU No. 14 Tahun 1985);
c. Permohonan Kasasi dapat diajukan hanya 1 (satu) kali (Pasal 43 ayat 2 UU No.14 Tahun 1985) ;
d. Penggugat atau tergugat dapat mengajukan upaya hukum Kasasi kepada Panitera Muda Perkara pada
Meja Pertama dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung keesokan harinya sejak putusan
diucapkan atau diberitahukan pada pihak yang tidak hadir. ;
e. Pemohon Kasasi harus membayar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. Pengadilan
meregister perkara dan memberikan Akta Pernyataan Kasasi kepada pemohon Kasasi apabila panjar
biaya Kasasi telah dibayar lunas. ;
f. Memori Kasasi dengan copy CD Memori disampaikan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat
belas) hari sesudah pernyataan kasasi harus sudah diterima pada kepaniteraan. Panitera wajib
memberikan tanda terima atas penerimaan memori kasasi..;
g. Kontra memori kasasi dengan CD Kontra Memori harus sudah diterima di kepaniteraan Pengadilan
TUN selambat-lambatnya 14 (empat betas) hari kalender sesudah disampaikannya memori kasasi.
h. Terhadap permohonan kasasi yang diajukan melampaui tenggang waktu tersebut di atas tetap dicatat
dan Panitera membuat surat keterangan bahwa permohonan kasasi telah lewat waktu. ;
i. Biaya permohonan kasasi untuk Mahkamah Agung harus dikirim oleh kasir melalui bank BNI
Syariah,; Rekening Nomor 179179175 atas nama Kepaniteraan Mahkamah Agung RI dan bukti
pengirimannya dilampirkan dalam berkas perkara yang bersangkutan;
j. Dalam waktu 65 hari sejak permohonan kasasi diajukan, berkas kasasi berupa bundel A dan B harus
sudah dikirim ke Mahkamah Agung. ;
k. Pencabutan permohonan kasasi diajukan kepada Ketua Pengadilan TUN yang ditanda tangani oleh
pemohon kasasi dengan menyertakan akta panitera. ;
l. Mahkamah Agung wajib melakukan pemeriksaan perkara Kasasi dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan termasuk proses minutasi (SEMA No.3 Tahun 1998 tentang Penyelesaian
Perkara). ;
m. Dalam hal perkara yang telah diputus Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada PTUN
untuk diberitahukan kepada para pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak putusan diterima oleh
Pengadilan Pengaju. ;
Catatan :
Tenggang waktu yang diperlukan untuk proses pendaftaran permohonan upaya hukum kasasi kurang
lebih 1 (satu) hari kerja apabila persyaratan telah lengkap.
a. Permohonan Peninjauan kembali diajukan terhadap Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap dan harus diajukan sendiri oleh para pihak yang berperkara atau ahli warisnya atau seorang
wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu ( Pasal 68 UU No 14 Tahun 1985 Mahkamah
Agung). ;
b. Permohonan peninjauan kembali dapat diajukan dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, dalam hal :
1 . Apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui
setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh Hakim pidana
dinyatakan palsu adalah sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim
pidana memperoleh kekuatan hukum tetap, dan tetap diberitahukan kepada pihak yang berperkara.;
2 . Apabila setelah perkara diputus ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada
waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan adalah sejak ditemukan surat-surat bukti, yang hari
serta tanggal ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang.;
3 . Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut apabila
mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebabsebabnya, dan
apabila antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama oleh
Pengadilan yang sama atau sama tingkatannya telah diberikan putusan yang bertentangan satu
dengan yang lain adalah sejak putusan memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberitahukan
kepada para pihak yang berperkara. ;
4 . Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata
adalah sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan
telah diberitahukan kepada pihak yang berperkara.
(Pasal 69 UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung) ;
c. Pemohon PK harus membayar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM. Pernyataan PK dapat
diterima bila panjar dalam SKUM telah dibayar lunas.;
d. Selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari, Panitera Pengadilan wajib memberitahukan tentang
permohonan peninjauan kembali kepada pihak lawannya, dengan memberikan/mengirimkan salinan
permohonan peninjauan kembali beserta alasan alasannya kepada pihak lawan. ;
e. Jawaban/tanggapan atas alasan peninjauan kembali/Memori PK dan Kontra PK beserta dengan CD
harus telah diterima di kepaniteraan Pengadilan TUN selambat-lambatnya 30 hari sejak alasan
peninjauan kembali disampaikan kepadanya. ;
f. Jawaban/tanggapan atas alasan peninjauan kembali/Memori PK dan Kontra PK yang diterima di
kepaniteraan Pengadilan TUN harus dibubuhi hari dan tanggal penerimaan yang dinyatakan di atas
surat jawaban tersebut. ;
g. Biaya permohonan PK untuk Mahkamah Agung harus dikirim oleh kasir melalui bank BNI Syariah,;
Rekening Nomor 179179175 atas nama Kepaniteraan Mahkamah Agung RI dan bukti pengirimannya
dilampirkan dalam berkas perkara yang bersangkutan. ;
h. Fotocopy relaas pemberitahuan putusan Kasasi Mahkamah Agung, agar dikirim ke Mahkamah
Agung.;
i. Dalam waktu 30 hari setelah menerima jawaban tersebut, berkas peninjauan kembali berupa bundel A
dan B harus dikirim ke Mahkamah Agung. ;
j. Pencabutan permohonan PK diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung dan ditanda tangani oleh
pemohon PK ;
k. Dalam hal perkara yang telah diputus Mahkamah Agung salinan putusan dikirimkan kepada PTUN
untuk diberitahukan kepada para pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak putusan diterima oleh
Pengadilan Pengaju ;
Catatan :
Tenggang waktu yang diperlukan untuk proses pendaftaran permohonan peninjauan kembali (PK)
kurang lebih 1 (satu) hari kerja apabila persyaratan telah lengkap
4 PELAYANAN INFORMASI PENGADILAN
A. Dasar Hukum
PETUGAS INFORMASI
PEMOHON INFORMASI
1. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis/lisan tentang apa yang dibutuhkan melalui petugas
meja infomrasi.
2. Kemudian petugas infomrasi memberikan blangko informasi untuk diisi identitas pemohon informasi dan
foto copy identitas diri.
3. Setelah mengisi identitas kemudian diteruskan ke PPID untuk di setujui permohonan tersebut.
4. Kemudian setelah disetujui, petugas informasi mencari informasi kepada penanggung jawab informasi.
5. Selanjutnya data/informasi yang dibutuhkan dipersiapkan (untuk di foto copy) oleh petugas informasi dan
diberikan kepada pemohon informasi.
6. Kemudian pemohon informasi membayar biaya fotocopy dan setoran untun PNBP
5 PENGADUAN ATAS PELAYANAN
PENGADILAN
A. Dasar Hukum
Ketua PTUN
Memeriksa
Pelapor dan
Terlapor
1. Pihak pelapor menyerahkan secara tertulis tentang pengaduan terhadap pegawai/hakim (terlapor) di meja
pengaduan.
2. Kemudian petugas meja pengaduan menerima pengaduannya dan pihak pelapor mengisi identitas diri pada
blangko yang telah disediakan.
3. Berkas pengaduan diregister dalam buku pengaduan.
4. Selanjutnya berkas diteruskan kepada Ketua PTUN untuk ditelaah, dan diklarifikasi pada pihak terlapor.
5. Kemudian hasil klarifikasi tersebut diberitahu kepada para pihak dan juga di kirimkan kepada tembusan surat
pelapor.
6. Setelah itu semua berkas di arsipkan di kepaniteraan hukum.