SISTEM AKUNTANSI
BAB 8: SISTEM AKUNTANSI PIUTANG
Dosen Pengampu:
Astrini Aning Widoretno, SA., M.AK.
Kelompok 1:
1. Sahrul Anam (22013010054)
2. Dewi Puspita Ratih (22013010068)
3. In Naka Malik Hardiansyah (22013010069)
4. Vanesha Aulia Andini (22013010071)
5. Nailul Amani (22013010072)
Pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:
1. Metode konvensional.
2. Metode posting langsung ke dalam kartu piutang atau pernyataan piutang.
3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu.
4. Metode pencatatan dengan menggunakan komputer. Berikut ini diuraikan secara
rinci setiap metode pencatatan piutang tersebut.
Metode Konvensional
Dalam metode ini, faktur penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya
piutang di pating langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu piutang Jurnal penjualan diisi
dengan jumlah total penjualan harian (bukan rincian penjualan harian) yang merupakan jumlah
faktur penjualan selama atu hari Faktur yang diterima dari Bagian Penagihan diterima oleh
Bagian Piutang dalam batch diserta dengan pita daftar total (pre list tape) Jumlah faktur
penjualan yang tercantum dalam pita daftar total ersebut dicatat dalam jurnal penjualan
Selanjutnya, setiap bulan, jurnal penjualan tersebut di posting le akun kontrol Piutang dalam
buku besar Setiap bulan pula, diadakan
rekonsiliasi antara akun kontrol Piutang dengan neraca saldo yang disusun dari kartu piutang.
Ada dua cara menangani media yang akan di posting ke dalam kartu piutang:
(1) Media diurutkan berdasarkan abjad sebelum di posting, di-posting satu per satu ke dalam
kartu piutang, dan kemudian dibuat pita pembuktian ketelitian posting (proof tape) dari kartu
piutang.
(2) Media di posting ke dalam kartu piutang sesuai dengan urutan pada waktu diterima dari
Bagan Penagihan.
Dalam metode ini, media di posting ke dalam pernyataan plutang dengan kartu piuting
sel tembusannya atau tembusan lembar kedua berfungsi sebagai kartu piutang.
Dalam keadaan tertentu, posting ke dalam kartu piutang akan lebih praktis jika diskukan
sekaligus seal terkumpul dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian faktur penjualan yang
diterima dari bagian penagihan, oleh Bagian Piutang disimpan sementara, menunggu beberapa
hari, untuk nantinya secara sekaligus di-posting ke dalam kartu piutang bersama-sama dalam
sekali periode posting dengan menggunakan orsin pembukuan.
Dalam metode ini, selama sebulan, media diurutkan dan diarsipkan menurut nama
pelanggan, Pada akhir bulan dilakukan kegiatan posting yang meliputi: (1) posting media yang
dikumpulkan selama sebulan tersebut ke dalam pernyataan piutang dan kartu piutang. (2)
menghitung dan mencatat saldo setiap kartu piutang.
Jika semua pelanggan dikirimi pernyataan pada akhir bulan, hal ini akan menyebabkan
pekerjaan posting media ke dalam pernyataan piutang dan kartu piutang menjadi menumpuk
pada akhir bulan. Untuk menghindarinya, metode penagihan bersiklus digunakan. Metode ini
membagi pekerjaan posting ke dalam kartu piutang dan pernyataan piutang tersebut tersebar
merata ke dalam hari kerja selama sebulan. Setiap pelang menerima pernyataan piutang pada
tanggal hari kerja yang sama setiap bulan.
Dalam metode pencatatan piutang ini tidak digunakan buku pembantu piutang. Faktur
penjualan dan dokumen pendukungnya yang diterima dari Bagian Penagihan, oleh Bagian
Putang diarsipkan menurut nama pelanggan dalam arsip faktur yang belum dibayar (unpaid
invoice file). Arsip faktur penjualan ini berfungsi sebagai catatan piutang.
Metode Pencatatan Piutang dengan Komputer
Berikut ini diuraikan metode pencatatan piutang dengan komputer yang menggunakan
batch system. Dalam batch system, dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan
dan sekaligus di-posting setiap hari untuk memutakhirkan catatan piutang. Dalam sistem
komputer dibentuk dua macam arsip arsip transaksi (transaction file) dan arsip induk (master
file).
PROSEDUR PERNYATAAN PIUTANG
Pernyataan piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal
tertentu dan (dalam pernyataan piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya. Pernyataan
piutang dapat berbentuk berikut ini:
Pernyataan piutang ini hanya menyajikan saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan saja.
Cara pembuatan pernyataan saldo akhir bulan sangat sederhana, namun tidak memberikan
informasi apa pun kepada debitur untuk dasar rekonsiliasi dengan catatannya, jika saldo yang
tercantum dalam pernyataan plutang berbeda dengan saldo yang tercantum dalam catatannya.
Pernyataan Satuan
Pernyataan piutang ini berisi: (1) saldo utang dagang debitur pada awal bulan, (2) mutasi debit
dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci
setiap transaksi, dan (3) saldo utang dagang debitur
pada akhir bulan. Pernyataan piutang ini
dimaksudkan sekaligus sebagai catatan piutang.
Prosedur pembuatan pernyataan piutang dilakukan
sebagai berikut:
a) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar: lembar pertama akan
berfungsi sebagai pernyataan piutang sedangkan lembar kedua akan berfungsi sebagai
catatan piutang (pengganti kartu piutang).
b) Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari arsip tembusan
pernyataan piutang bulan sebelumnya) dicantumkan dalam formulir pernyataan piutang
tersebut.
c) Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut dicatat
dalam formulir pernyataan piutang (2 lembar) tersebut.
d) Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang tersebut dipisahkan dari
lembar kedua, dan kemudian dikirimkan kepada debitur yang bersangkutan. Lembar
pertama formulir tersebut berfungsi sebagai pernyataan piutang. Lembar kedua
disimpan dalam arsip menurut nama debitur.dan berfungsi sebagai catatan piutang
(buku pembantu piutang).
e) Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan piutang yang baru (2 lembar)
diambil dan diisi dengan saldo piutang kepada debitur yang bersangkutan pada akhir
bulan yang sebelumnya (diambilkan dari arsip tembusan pernyataan piutang).
lsi pernyataan piutang bentuk ini tidak berbeda dengan pernyataan satuan. Perbedaan di antara
pernyataan satuan dengan pernyataan saldo berjalan dengan akun konvensional adalah terletak
pada cara posting dan i catatan piutangnya. Prosedur pembuatan pernyataan piutang saldo
berjalan dengan akun konvensional adalah sebagai berikut:
Pernyataan piutang bentuk ini berisi daftar faktur-faktur yang belum dilunasi oleh
debitur pada tanggal tertentu disertai dengan tanggal faktur dan jumlah rupiahnya. Penggunaan
bentuk pernyataan piutang in dimungkinkan jika para pelanggan diharuskan membayar jumlah
yang tercantum dalam faktur.
DISTRIBUSI PENJUALAN
Distribusi adalah prosedur peringkasan yang tercantum dalam media (faktur penjualan
misalnya) dan pengumpulan total ringkasan tersebut untuk keperluan pembuatan laporan. Jika
diterapkan dalam penjualan, distribusi penjualan adalah prosedur peringkasan rincian yang
tercantum dalam faktur penjualan (misalnya hasil penjualan menurut daerah pemasaran) dan
pengumpulan total ringkasan penjualan menurut daerah pemasaran tersebut untuk keperluan
pembuatan laporan hasil penjualan memorat daerah pemasaran. Dengan demikian, prosedur
distribusi sangat dipengaruhi oleh isi laporan yang akan dihasilkan.
Laporan penjualan yang biasanya dibutuhkan oleh manajer pemasaran adalah sebagai
berikut:
Dalam metode ini, distribusi data penjualan dilakukan dengan menyediakan satu kolom
untuk setiap unsur dalam klasifikasi, atau satu kolom untuk setiap kelompok unsur dalam
klasifikasi. Metode distribusi ini ditentukan oleh dua faktor: (1) jumlah unsur dalam klasifikasi,
dan (2) frekuensi kegiatan setiap unsur dalam klasifikasi tersebut.
Dalam metode distribusi ini, jurnal penjualan dipakai sebagai alat distribusi. Dalam
jurnal disediakan kolom-kolom sesuai dengan unsur klasifikasi yang diinginkan tercantum
dalam laporan penjualan. Setiap faktur penjualan akan dicatat dalam jurnal penjualan tersebut,
sesuai dengan jenis produk yang bersangkutan dengan faktur tersebut.
Metode Worksheet
Jumlah kolom yang disediakan dalam jurnal sangat terbatas. Worksheet akan mampu
menampung tambahan unsur dalam klasifikasi lebih banyak yang dapat ditampung oleh jurnal
berkolom. Namun jumlah unsur dalam klasifikasi yang dapat ditampung oleh worksheet pun
tetap terbatas. Faktur penjualan dicatat ke dalam worksheet yang bersangkutan setiap hari, dan
pada akhir bulan setiap kolom dalam worksheet dijumlah, dan jumlah tersebut disajikan dalam
laporan hasil penjualan menurut jenis produk.
Metode Jurnal Berkolom yang Diselenggarakan dengan Mesin Pembukuan
Dalam metode distribusi ini, jurnal berkolom merupakan alas untuk menampung data
sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan dan merupakan sumber informasi untuk membuat
laporan penjualan. Jika dalam metode jurnal berkolom dengan tulis tangan, jurnal penjualan
diselenggarakan dengan tulisan tangan, dalam metode distribusi ini, jurnal penjualan dihasilkan
dari posting transaksi penjualan ke dalam kartu piutang. Jurnal penjualan merupakan tembusan
yang dihasilkan dari posting dengan mesin pembukuan transaksi penjualan ke dalam kartu
piutang Laporan penjualan disusun berdasarkan jumlah kolom kolom yang disediakan dalam
jurnal penjualan.
Metode Akun Tunggal dan Akun Berkolom (Unit Account and Columnar Account
Methods)
Metode Sumarry Strip dan Metode Tiket Tunggal (Sumarry Strip and Unit Ticket
Methods)
Distribusi penjualan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan sumarry strip seperti pada
gambar
Faktur penjualan diurutkan menurut klasifikasi yang diterapkan sebelumnya, jumlah setiap
unsur klasifikasi dihitung dan dicatat dalam sumary strip yang dapat dilihat pada gambar
tersebut
Distribusi penjualan dengan metode tiket tunggal dilakukan dengan mengubah media
yang dipakai sebagai dasar distribusi menjadi media tunggal. Media tunggal adalah media yang
berisi lebih dari satu pendebitan atau satu pengkreditan. Media campuran (Mixed Media)
adalah media yang berisi lebih dari satu pendebitan dan pengkreditan. Dalam distribusi tiket
tunggal, faktur penjualan diubah menjadi media tunggal yang telah diisi data tersebut kemudia
diurutkn menurut klasifikasi yang telah ditentukan. Media tunggal dapat diperoleh sebagai
berikut :
1. Membuat media asli sebagai media tunggal. Sebagai contoh misalnya agar
memudahkan pembuatan laporan penjualan menurut jenis produk, untuk setiap
produk dibuatkan satu penjualan faktur
2. Membuat tiket tunggal dari faktur penjualan melalui kegiatan tersebdiri
3. Membuat media tunggal sebagai produk sampingan dalam pembuatan faktur
penjualan.
Metode Register (Register Method)
Metode register dalam distribusi penjualan dilakukan dengan alat register kas. Register kas
yang sederhana dilengkapi dengan dua register yang memungkinkan setiap hari register kas ini
menyajikan jumlah penjualan dua macam klasifikasi. Sebagai contoh suatu rumah makan yang
menggunakan register kas, dapat mengetahui jumlah penjualan makanan dan minuman setiap
hari dengan membaca hasil rekaman dapat dilihat pada dua register yang terdapat dalam
register kasnya. Register kas yang lebih canggih dapat memiliki register sampai 16, sehingga
memungkinkan dihasilkannya laporan penjualan harian untuk 16 macam klasifikasi mengubah
media yang ang lika register kas ini dihubungkan dengan komputer, berbagai distribusi
penjualan dapat dilakukan