NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd. NO. PESERTA : 202000635927
Judul Modul STRUKTUR DAN FUNGSI PADA
MAKHLUK HIDUP Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sel Tumbuhan dan Hewan 2. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi Pada Tumbuhan 3. Jaringan dan Sistem Organ Pada Hewan/ Manusia 4. Metabolisme No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Sel Tumbuhan dan dipelajari Hewan 1. Sel: unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. 2. Teori-teori Sel: - Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup (Jacob Schleiden, 1839) - Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup (Max Schultze, 1825–1874) - Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup (Rudolph Virchow, 1821–1902) - Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup 3. Bahan dasar sel, terdiri dari:70-85% air, sekitar 10-20% protein, 2% lemak, 1% karbohidrat dan elektrolit. 4. Secara struktural, komponen sel terdiri dari: - Dinding Sel, dibedakan menjadi 3 bagian pokok yakni lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Fungsi: Dinding sel menentukan bentuk sel, berfungsi sebagai penguat dan melindungi protoplas. - Membran Plasma, terdiri dari: a. Fosfolipid, b. Protein membran, terdiri dari: 1) protein integral (protein intrinsik), 2) protein perifer (protein ekstrinsik); c. Glikolipid dan glikoprotein d. Kolesterol Fungsi: Mengatur transportasi materi atau zat-zat masuk dan keluar dari sel, melindungi bagian atau komponen sel di sebelah dalam membran, sebagai reseptor stimulus atau rangsangan untuk sel, tempat berlangsungnya berbagai macam reaksi kimia, menjadi media hubungan antar sel dengan lingkungan luar sel. - Nukleus atau Inti Sel, strukturnya terdiri dari: a. Membran nukleus (membran inti sel), b. Nukleoulus (anak inti), c. Nukleoplasma (plasma inti), d. Butiran kromatin. Fungsi: sebagai pengendali seluruh aktifitas sel, mengandung atau membawa informasi genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat- sifat genetik tersebut melalui pembelahan sel, memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA untuk keperluan sintesis protein, memproduksi ribosom - Retikulum Endoplasma (RE), terdapat 2 jenis yakni: RE halus (REh) dan RE kasar (REk). Fungsi: penghubung antara bagian luar sel dengan bagian dalam sel. - Badan Golgi memiliki 2 permukaan yakti permukaan luar berbentuk cembung (cis) dan permukaan berbentuk cekung (trans). Fungsi: membentuk dinding sel tumbuhan, membentuk bahan membran plasma, membentuk lisosom, tempat sekresi senyawa-senyawa sekret kelompok karbohidrat, lipida dan protein, membentuk akrosom pada spermatozoa - Lisosom, berisi enzim hidrolitik seperti glikosidase, fosfolipase, protease, nuklease, lipase, fosfatase. Fungi: mencerna zat-zat makanan, atau melisis zat-zat asing yang masuk/ada di sitoplasma sel. Autofagi yakni menghancurkan atau degradasi bagian- bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi. Autolisis yakni menghancurkan diri sel sendiri. - Mitokondria, terdiri dari: membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks. Fungsi: sebagai tempat terjadinya respirasi sel. - Ribosom berasal dari “ribonucleic acid” (asam ribonukleat) dan “soma” (badan). Fungsi: sebagai tempat terjadinya sintesis protein. - Plastida, berdasarkan ada dan tidaknya zat warna dibedakan atas: Leukoplas, Kloroplas, Kromoplas. Fungsi: tempat terjadinya proses fotosinteis. - Sentrosom/Sentriol: dua komponen dari sel hewan, terutama terlibat dalam pembelahan sel. Fungsi: menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel. - Mikrobodi, terdapt dua macam yaitu peroksisom dan glioksisom. Fungsi: berpartisipasi dalam berbagai reaksi biokimia dalam sel, memfasilitasi pemecahan lemak, alkohol dan asam amino. - Mikrotubulus dan Mikrofilamen. a. Mikrotubulus adalah salah satu komponen sitoplasma, terdapat pada sel- sel hewan maupun sel tumbuhan berupa silinder atau tabung panjang dan berongga. Fungsi mikrotubulus: sebagai rangka dalam sel (sitoskeleton), yang memberi bentuk sel, membantu transportasi seluler, komponen utama yang membangun silia dan flagel, membantu pemisahan kromosom/kromatid dalam pembelahan sel mitosis dan meiosis, membentuk benang-benang gelendong selama berlangsungnya pembelahan sel. b. Mikrofilamen: benang-benang halus yang tersusun dari protein aktin. Fungsi mikrofilamen: berperan dalam bentuk sel, kontraktilitas sel, stabilitas mekanis, eksositosis, dan endositosis. - Vakuola: organel yang dibungkus suatu membran tunggal yang disebut tonoplas. Fungsi vakuola pada tumbuhan: sebagai osmoregulator, berperan dalam degradasi organel-organel sel yang telah tua atau rusak, tempat menyimpan berbagai bahan tertentu seperti kristal kalsium oksalat dan pigmen tumbuhan. Fungsi vakuola pada hewan: vakuola kontraktil (vakuola gerakan), vakuola makanan yaitu tempat cadangan makanan dan mengolah zat makanan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian sel. 5. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan No Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan 1 Bentuk Sel - dapat - bentuk sel berubah kaku dan bentuk jarang karena berubah tidak bentuk. memiliki - cenderung dinding sel. dipengaruhi - cenderung oleh dipengaruh kehadiran i dinding sel sitoskeleto n 2 Dinding sel Tidak ada Ada 3 Lisosom Ada Tidak ada/ jarang ditemukan 4 Plastida Tidak ada Ada 5 Sentrosom/ Ada Tidak ada/ sentriol jarang ditemukan 6 Peroksisom Ada Ada 7 Glioksisom Tidak ada Ada 8 Vakuola Ada, kecil Ada, dan tidak permanen. permanen. Vakuola kecil- Ada vakuola kecil dan kontraktil banya pada dan vakuola sek muda. makanan Vakuola besar pada sel dewasa. 9 Letak Cenderung Cenderung di Nukleus di tengah sel perifer sitoplasma karena terdesak oleh adanya vakuola 10 Silia Sering Tidak ada ditemukan 11 Flagel Sering Tidak ada ditemukan 12 Elastisitas Tinggi Rendah jaringan karena tidak karena ada ada dinding dinding sel sel 13 Tingkat Rendah Tinggi totipotensi 6. Transportasi melalui membran plasma dibedakan menjadi dua yaitu: - Transpor aktif, dapat terjadi melalui: Pompa ion, Endositosis, Eksositosis - Transpor pasif, meliputi: Difusi, dibagi menjadi difusi sederhana dan difusi terbantu; Osmosis. B. Kegiatan Belajar 2: Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi Pada Tumbuhan 1. Jaringan Tumbuhan: kelompok sel tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang sama. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi jaringan meristem dan jaringan dewasa. 2. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional): memiliki sel-sel penyusun yang sangat aktif membelah untuk menghasilkan sel-sel baru. 3. Pembagian jaringan meristem berdasarkan letaknya: (1) Meristem apikal (meristem ujung), (2) Meristem lateral, (3) Meristem interkalar. 4. Pembagian jaringan meristem berdasarkan asal pembentuknya: (1) Meristem primer, (2) Meristem sekunder. 5. Beberapa teori terkait meristem, diantaranya: - Teori Histogen dari Hanstein - Teori Tunika-Korpus dari Schmidt - Teori Haberlandt 6. Jaringan Permanen (Dewasa): tersusun atas sel-sel yang berasal dari sel-sel meristem yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. 7. Pembagian jaringan permanen, berdasarkan struktur dan fungsinya: - Jaringan parenkim ( jaringan dasar): jaringan ini terdapat pada semua organ tumbuhan, seperti akar, batang, dan daun. Pembagian parenkim berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi: Parenkim udara (aerenkim). Parenkim asimilasi. Parenkim penimbun cadangan makanan. Parenkim air Parenkim pengangkut. Berdasarkan bentuk selnya, dibagi menjadi: Parenkim bintang (aktinenkim) Parenkim lipatan Parenkim palisade/pagar Parenkim bunga karang - Jaringan epidermis: berasal dari kata “epi” artinya di atas dan “derma” artinya kulit yang berasal dari Yunani. Sesuai namanya, jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan berfungsi sebagai penutup dan pelindung jaringan lain yang ada di bawahnya. Derivat epidermis antara lain: Stomata: Tipe stomata berdasarkan kondisi sel tetanggga terhadap sel penutup terbagi menjadi: Tipe Gramineae, Tipe Diasitk atau Labiatae, Tipe Parasitik atau Rubiaceae, Tipe anisositik atau Solanaceae, Tipe aktinositik, Tipe siklositik, Tipe anomositik atau ranunculaceae. Tipe stomata berdasarkan kedudukan sel penutup di epidermis, stomata ada 3 jenis yakni a) tipe panerofor, b) tipe kriptofor, c) tipe menonjol Trikoma: Berdasarkan kemampuan menghasilkan sekret, trikoma dibagi menjadi dua yakni a) trikoma glandular, b) trikoma non glandular Sel kipas Litokis Bulu akar Velamen Duri (spina) Sel kersik (silika) Papila. - Jaringan penguat/jaringan penyokong: jaringan tumbuhan yang berguna untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong terbagi atas dua jenis jaringan, yaitu: Jaringan kolenkim: Berdasarkan cara penebalan dinding selnya, kolenkim dibedakan menjadi: Kolenkim angular (sudut), Kolenkim lamelar (lempeng), Kolenkim lakunar ( tubular), Kolenkim cincin, Jaringan sklerenkim: Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibedakan atas 2 macam, yaitu: Skelereid (sel batu), Serabut-serabut sklerenkim (serat). - Jaringan pengangkut: jaringan khusus pada tumbuh- tumbuhan berpembuluh untuk mengangkut air beserta unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya yang diserap oleh akar dari tanah dan mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk disalurkan ke bagian- bagian lain pada tumbuhan. Jaringan pengangkut terdiri dari: Xilem: Unsur-unsur xilem (elemen xilem) terdiri dari: Unsur vasal (trakeid dan trakea), Serabut xilem (serat trakeid, serabut kayu), Parenkim xilem (parenkim kayu) Floem: Unsur-unsur floem (elemen floem) terdiri dari: Unsur kribal/ unsur tapis (sel tapis dan pembuluh tapis), Sel pengiring/sel pengantar, Parenkim floem dan serabut floem Tipe Jaringan Pengangkut: (1) Tipe kolateral tertutup, (2) Tipe kolateral terbuka, (3) Tipe bikolateral, (4) Tipe konsentris amfikibral, (5) Tipe konsentris amfivasal, (6) Tipe radial. 8. Struktur anatomi organ pada tumbuhan. Organ vegetatif tumbuhan terdiri dari: Akar, batang, dan daun. Organ generatif yaitu: bunga, buah, dan biji. 9. Akar merupakan organ tumbuhan yang biasanya berada di bawah tanah, meskipun ada yang berada di permukaan tanah. 10. Pada tumbuhan dikotil, umumnya memiliki sistem akar tunggang yaitu tipe akar dengan satu akar vertikal besar dengan akar lateral yang lebih kecil. 11. Pada monokotil, memiliki sistem akar serabut. Akar serabut terdiri dari untaian akar menyerupai benang atau tali dengan ukuran yang hampir sama, tumbuh dari pangkal batang. 12. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, berfungsi melindungi dan membantu ujung akar dapat menembus tanah. 13. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan rambut-rambut akar. 14. Struktur anatomi akar berturut-turut dari luar ke dalam tersusun oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat) 15. Batang: merupakan sumbu tubuh tumbuhan dengan daun dan akar yang melekat padanya. 16. Batang memiliki ciri- ciri mempunyai ruas- ruas dan buku-buku, pada buku-buku inilah munculnya tunas yang membentuk daun, akar, cabang batang atau bunga. Batang umumnya terletak di atas tanah, biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). 17. Struktur Anatomi Batang: jaringan penyusun batang tumbuhan berturut-turut dari luar ke dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele. 18. Daun: organ yang mempunyai peran tempat terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan bahan-bahan organik yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan. 19. Struktur Morfologi Daun: Daun merupakan organ tumbuhan yang berwarna hijau, daun sempurna memiliki bagian helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus) dan atau pelepah daun (vagina). 20. Struktur Anatomi Daun: Daun disusun oleh jaringan epidermis, mesofil dan jaringan pengangkut. 21. Berdasarkan susunan parenkim yang terdapat di mesofil, dikenal tiga jenis daun yakni : (1) Daun dorsiventral atau bifasial, (2) Daun isobilateral atau isolateral atau unifasial, (3) Daun sentris 22. Bunga: merupakan organ reproduksi generatif pada tumbuhan Spermatophyta, karena pada bungalah terbentuk serbuk sari (polen) yang merupakan gamet jantan dan kandung lembaga yang merupakan gamet betina. 23. Struktur Morfologi Bunga: Bagian-bagian bunga terdiri dari: tangkai bunga (pediselus), dasar bunga (reseptakulum), kelopak bunga (kaliks) yang tersusun dari satu atau lebih daun kelopak (sepalum), mahkota bunga (korola) tersusun dari satu atau lebih daun mahkota (petalum) serta alat reproduksi yang terdiri atas benang sari (stamen) dan putik (pistilum). 24. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya, bunga dikelompokkan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap 25. Berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya, bunga dikelompokkan menjadi : bunga banci atau bunga hermafrodit (bunga yang mempunyai benang sari dan putik), bunga jantan (bunga yang hanya mempunyai benang sari) dan bunga betina (bunga yang hanya mempunyai putik). 26. Struktur Anatomi Bunga: Daun kelopak dan daun mahkota pada bunga memiliki struktur anatomi: memiliki epidermis atas, mesofil dan jaringan pengangkut. Kepala sarinya meliputi dinding anther, lokulus, dan di dalam lokulus terdapat serbuk sari. Kepala putik, epidermisnya seringkali terdapat papila (derivat eoidermis). Tangkai putik tersusun oleh parenkim. Bakal nuah (ovarium) terdiri dari epidermis luar dan epidermis dalam. 27. Buah: berkembang dari bakal buah. Bagi tumbuhan, buah berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan cadangan dan membungkus/melindungi biji. 28. Struktur Morfologi Buah: Berdasarkan jumlah bakal buah yang membentuknya, buah dibedakan menjadi tiga yaitu : (a) Buah tunggal, (b) Buah ganda (agregat), (c) Buah majemuk. 29. Berdasarkan bagian bunga yang membentuknya, buah ada dua macam, yaitu : (a) Buah sejati, (b) Buah semu. 30. Buah tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masak dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp. 31. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan. Biji merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan angiospermae (Magnoliophyta), karena di dalam biji tersebut ditemukan embrio yang merupakan calon tumbuhan baru. 32. Bagian-bagian biji terdiri atas: (a) Kotiledon, cadangan makanan embrio. (b) Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun. (c) Radikula, bakal calon akar. (d) Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon. (e) Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah kotiledon. (f) Skutelum, permukaan keras. (g) Testa, pelindung biji 33. Transportasi Pada Tumbuhan: Tranportasi zat-zat tersebut dibedakan atas dua sistem yaitu sintem transportasi ekstravaskular dan sistem tranportasi intravaskular 34. Transpirasi Pada Tumbuhan: proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari tumbuhan stomata, kutikula, dan lentisel Tiga tipe transpirasi, yaitu : 1). Transpirasi kutikular, 2). Transpirasi stomata, 3) Transpirasi lentikuler 35. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi antara lain: Struktur daun, Sinar matahari, Kelembaban, Suhu, Angin, Keadaan air tanah. 36. Respirasi Pada Tumbuhan: suatu proses reaksi katabolisme memecah molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dan energi. Respirasi terjadi melaui 2 cara, yaitu: aerob dan anaerob 37. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, melalui tahap reaksi terang dan reaksi gelap. 38. Gerak pada tumbuhan dikelompokkan atas dua yakni gerak endonom (rangsangannya dari dalam tubuh tumbuhan) dan gerak etionom (rangsangannya dari luar tubuh tumbuhan) C. Kegiatan Belajar 3: Jaringan dan Sistem Organ Pada Hewan atau Manusia 1. Jaringan yang menyusun organ atau tubuh hewan dan manusia umumnya dikelompokkan menjadi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 2. Jaringan Epitel: jaringan yang menutupi permukaan organ. Fungsi sebagai berikut: pelindung jaringan yang ada di bawahnya, penerima impuls, untuk penyerapan (absorbsi), untuk sekresi, penyaring atau filtrasi, ekskresi, mengurangi gesekan, untuk difusi. 3. Ciri-ciri jaringan epitel: Terdiri dari satu lapis sel atau lebih, Terdapat di permukaan organ (luar ataupun dalam), Tersusun rapat, tidak terdapat ruang-ruang antar sel ,Bentuk selnya pipih, kubus atau silindris. 4. Berdasarkan bentuknya jaringan epitel dibagi menjadi: Epitel pipih selapis, Epitel pipih berlapis banyak, Epitel kubus selapis, Epitel kubus berlapis banyak, Epitel silidris selapis, Epitel silindris berlapis semu, Epitel silindris berlapis banyak, Epitel trasisional, Epitel kelenjar. 5. Jaringan Ikat: jaringan penyambung atau jarngan penyokong. 6. Fungsi jaringan ikat: Pengikat dan penyambung antar jaringan, Penyokong dan pembentuk struktur tubuh, Penyimpan energi, Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit, Pelindung suatu organ, Transpor cairan tubuh yang dilakukan oleh jaringan ikat darah dan limfa. 7. Jaringan ikat terdiri dari dua komponen dasar utama yaitu: - Matriks intersel/ekstrasel, tersusun dari: Serat, dibedakan menjadi tiga yakni: serat kolagen, serat elastin, serat retikular - Sel-sel penyusun jaringan ikat, terdiri dari: Fibroblas, Makrofag, Sel tiang, Sel lemak 8. Jenis-jenis jaringan ikat, yakni : - Jaringan ikat longgar - Jaringan ikat padat - Jaringan lemak - Jaringan tulang rawan, digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: tulang rawan hialin, tulang rawan elastin, tulang rawan fibroblas - Jaringan tulang - Jaringan darah - Jaringan limfe 9. Jaringan Otot, ada 3 macam yakni : otot polos, otot lutik dan otot jantung 10. Jaringan Saraf, terdiri dari neuron. Neuron terdiri dari: Badan Sel, dendrit, Akson (Neurit). 11. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Neuron sensori, (2) Neuron konektor, (3) Neuron motorik 12. Macam-macam sistem organ pada manusia: - Sistem Gerak, Terdiri dari: (1) Sistem Rangka, dikelompokkan atas dua yakni: a) rangka aksial, meliputi: Tulang tengkorak (kranium), Tulang belakang (vertebrae), Tulang dada dan tulang rusuk b) rangka apendikular, meliputi: Anggota gerak atas, tersusun dari: 2x1 tulang lengan atas (humerus), 2x1 tulang hasta (radius), 2x1 tulang pengumpil (ulna), 2x8 tulang pergelangan tangan (karpus), 2x5 tulang telapak tangan (metakarpus), 2x14 tulang jari-jari (palanges) Anggota gerak bawah tersusun dari: 2x1 tulang paha (femur), 2x1 tulang tempurung lutut (patela), 2x1 tulang kering (tibia), 2x1 tulang betis (fibula), 2x7 tulang pergelangan kaki (tarsus), 2x5 tulang telapak kaki (metatarsus), 2x14 tulang jari (palanges) Gelang bahu tersusun dari: 2x1 tulang selangka (clavicula), 2x1 tulang belikat (scapula) Gelang panggul tersusun dari: 2 tulang usus (illium) 2 tulang kemaluan (pubis) 2 tulang duduk (ichium) c) Bentuk-Bentuk Tulang, terbagi atas 4 yaitu tulang pipa (panjang), tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan (2) Otot a) Ciri-ciri otot antara lain : Eksitabilitas, otot memiliki kemampuan merespons dengan kuat jika ada stimulus Kontraktilitas, otot memiliki kemampuan berkontraksi atau memendek. Ekstensibilitas, otot memiliki kemampuan berelaksasi atau memanjang. Elastisitas, otot memiliki kemampuan untuk kembali pada bentuk semula. b) Struktur Otot, Otot terdiri atas serabut- serabut halus yang disebut miofibril c) Mekanisme Kerja Otot, Apabila otot mendapat rangsangan, otot akan berkontraksi, jika tidak ada maka akan relaksasi d) Sifat Kerja Otot, ada dua sifat kerja otot yakni antagonis dan sinergis. (3) Persendian (Artikulasi): Berdasarkan sifat geraknya, sendi dibedakan atas tiga, yakni : Sendi sinarthrosis atau sendi mati, dapat dibedakan atas: Sinfibrosis, Sinkondrosis Diartrosis, dikelompokkan menjadi: Sendi peluru, Sendi pelana, Sendi putar, Sendi luncur, Sendi engsel Amfiartrosis atau sendi kaku, dibedakan atas: Simfisis, Sindesmosis, Gomposis Berdasarkan struktur persendian, dibedakan tiga jenis persendian yakni : Persendian fibrosa Persendian kartilago Persendian sinovial - Sistem Sirkulasi, terdiri atas: (1) Organ jantung Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan, yaitu: Perikardium, Miokardium, Endokardium Jantung memiliki empat ruang, yaitu: a. serambi kanan (atrium dekster), b. serambi kiri (atrium sinister), c. bilik kanan (ventrikel dekster), d. bilik kiri (ventrikel sinister), (2) Pembuluh darah, Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler (3) Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup (4) Berdasarkan panjang alirannya, mekanisme peredaran darah manusia ada dua macam yaitu sistem peredaran darah pulmonalis (peredaran darah pendek) dan sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar). (5) Gangguan Sistem Peredaran Darah, antara lain: Sklerosis, Koronaria trombosis, Varises, Embolus - Sistem Pencernaan Makanan (1) Organ-organ penyusun sistem pencernaan: Mulut, kerongkongan (esofagus), Lambung (ventrikulus), Hati, Pankreas, Usus Besar (Intestinum Crassum), Rektum dan Anus (2) Gangguan Dan Kelainan Sistem Pencernaan, antara lain: Ulkus (Tukak lambung), Kolik, Parotitis, Peritonitis, Konstipasi / sembelit, Diare, Apenditis - Sistem Pernapasan (1) Organ-organ penyusun sistem pernapasan manusia: Hidung (Nasal/Naso), Faring (Rongga tekak), Laring (Pangkal tenggorokan), Trakea (Batang tenggorokan), Pulmo (Paru-paru) (2) Mekanisme Pernafasan, terjadi melalui mekanisme pernafasan dada dan dan pernafasan perut (3) Volume Dan Kapasitas Paru-Paru, antara lain: Volume tidal, Volume cadangan inspirasi (udara komplementer), Volume cadangan ekspirasi (udara suplementer), Volume residu (4) Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia, antara lain: Rhinitis, Sinusitis, Faringitis, Laringitis, Bronkitis, Emfisema, Difteri, Tuberkulosis (TBC), Asma, Pneumonia - Sistem Eskresi (1) Organ-organ penyusun sietm ekskresi manusia meliputi: Ginjal (ren), untuk mengekskresikan urine. Proses pembetukan urine meliputi: filtrasi, reabsorbsi, augmentasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan urin: Hormon antidiuretik (ADH), Jumlah air yang diminum, Zat-zat diuritik, Hormon insulin, Suhu Lingkungan Paru-paru (pulmo), mengekskresikan CO2 dan H2O Hati (hepar), mengekskresikan kurang lebih 1,5 liter cairan empedu setiap hari. Kulit (dermis), mengekskresikan keringat. Kulit terdiri dari tiga lapisan. a)Epidermis, terdiri dari 3 lapisan : 1) Stratum korneum (lapisan zat tanduk), 2) Stratum lusidum, 3) Stratum granulosum. b) Dermis, terdiri dari: Folikel Rambut, Pembuluh Darah, Kelenjar Minyak (glandula sebasea), Serabut Saraf, Kelenjar Keringat (glandula sudorifera). c) Hipodermis - Sistem Koordinasi (1) Sistem Saraf meliputi: a) Sistem saraf pusat, terdiri atas: Otak (serebral), memiliki 3 bagian utama, yakni cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil) dan brainstem (batang otak) (2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis), sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) (3) Sistem saraf tepi, meliputi: Saraf somatik (saraf sadar), terdiri dari saraf kranial (berasal dari otak) dan saraf spinal (berasal dari sumsum tulang belakang) Saraf otonom (saraf tak sadar) - Sistem Endokrin Dan Sekresi Hormon, macamnya antara lain: (1) Kelenjar hipofisis (pituitari), Beberapa gangguannya antara lain: Dwarfisme, Gigantisme, Akromegali, Albino, Melanisme, Diabetes insipidus (2) Tiroid, Beberapa gangguannya antara lain: Kretinisme, Myxdema, Gondokan, Morbus basedowi, Graves disease (3) Paratiroid, Beberapa gangguannya antara lain: Von Recklinghousen, Tetani (4) Adrenal, Beberapa gangguannya antara lain: Addison, Sindrom Chusing (5) Pankreas, Beberapa gangguannya antara lain: Diabetes militus (6) Pineal (epifisis serebri) (7) Timus (8) Kelenjar kelamin. - Sistem Indra, meliputi organ: (1) Hidung (indra pembau). Sel penyusun terdiri atas: Sel epitel berlapis pipih dan rapat, Sel epitel silindris bersilia, Sel olfaktori, Sel olfaktori (2) Gangguan Indra Pembau: Hiposmia, Hiperosmia (lebih peka terhadap bau-bauan), Polip, Sinusitis, Rhinitis (3) Lidah (indra pengecap). Papila lidah dapat dibedakan menjadi empat macam berdasarkan bentuknya, yaitu: Papila filiformis, Papila fungiformis, Papila sirkumvalata, Papila foliata. (4) Gangguan pada indra pengecap: Ageusia, Hypogeusia, Dysgeusia, Oral candidosis, Atropic glossitis, Geografic tongue, Fissured tongue, Glossopyrosis. (5) Kulit (indra peraba): Beberapa syaraf pada indera peraba: Korpuskularuffini, Korpuskula krause, Korpuskula meissner, Cakram Merkel, Ujung Saraf Bebas - Sistem Reproduksi (1) Sistem Reproduksi Pria Organ bagian dalam disusun oleh testis, saluran reproduksi (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra) dan kelenjar aksesori (vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper). Organ reproduksi luar disusun oleh penis dan skrotum Hormon Testiskular: Testosteron, Androstenedion (Estrogen), Dihidrotestosteron (DHT), Inhibin dan protein pengikat androgen Hormon hipofisis: FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone), Hormon Hipotalamus: GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis (2) Sistem Reproduksi Wanita Terdiri organ: Ovarium, Tuba fallopi,Uterus (rahim), Vagina, Vulva Hormon Reproduksi Wanita: Gonadotropin Hormone (GnRH), HCG (Human Chorionic Gonadotrophin), Estrogen, Progesteron, Oksitosin, Prostaglandin, Relaksin, Mammotropin, Prolaktin, Laktogen Proses pembentukan ovun disebut oogenesis - Sistem Pertahanan Tubuh Manusia ( Sistem imunitas), memiliki dua macam respon atau mekanisme pertahanan tubuh, yaitu: (1) Pertahanan nonspesifik (alamiah) Pertahanan tubuh nonspesifik eksternal, meliputi: Kulit, Membran Mukosa, Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba, Pembilasan oleh air mata, saliva dan urine Pertahanan tubuh nonspesifik internal, meliputi: Fagositosis, Inflamasi, Zat antimikroba nonspesifik, Interferon (IFN), Komplemen (2) Pertahanan spesifik (adaptif), dibedakan menjadi dua yaitu: imunitas yang diperantarai antibodi dan imunitas yang diperantarai oleh sel Jenis imunitas terhadap penyakit (patogen) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut: Imunitas aktif, dibagi menjadi 2 yaitu: alami dan buatan. Imunitas pasif, dibagi menjadi 2 yaitu: alami dan buatan
D. Kegiatan Belajar 4: Metabolisme
1. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam sel, yang meliputi rangkaian reaksi pemecahan (katabolisme) dan reaksi pembentukan (anabolisme) dan reaksi ini melibatkan enzim 2. Komponen enzim: berupa molekul protein (disebut apoenzim) dan bagian non protein (disebut gugus prostetik) 3. Cara kerja enzim, terdapat 2 teori: - Lock and key theory (Teori gembok dan anak kunci) - Induced fit theory 4. Sifat-sifat Enzim, antara lain: - Enzim berfungsi sebagai katalisator - Enzim hanya meningkatkan laju suatu reaksi - Enzim bekerja secara spesifik/khusus - Karena sebagian besar dari enzim adalah protein maka enzim mempunyai sifat seperti protein - Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit - Enzim bekerja secara bolak-balik - Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim: Suhu, pH (derajat keasaman), Inhibitor, Aktivator 6. Katabolisme: reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana, menghasilkan energi. 7. Katabolisme karbohidrat (respirasi sel), meliputi: - Respirasi Aerob, terjadi melalui tahap glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (reaksi antara/transisi), siklus Krebs dan tahap transpor elektron. Hasil 38 ATP. - Respirasi Anaerob/Fermentasi, Meliputi: Fermentasi Asam Laktat, Fermentasi Alkohol. Hasil 2 ATP. 8. Katabolisme Lemak Dan Protein. Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak diubah menjadi asetil Koenzim-A (Asetil Ko-A). Asetil Ko-A kemudian memasuki siklus Krebs hingga ke tahap transpor elektron. Gliserol akan diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL). 9. Anabolisme: pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa sederhana, menggunakan energi. - Fotosintesis - Tahap-tahap proses fotosintesis, meliputi: Reaksi Terang dan Reaksi Gelap - Fiksasi CO2 Pada Tumbuhan C3, C4 dan CAM - Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis: Faktor genetik, Suhu, Cahaya, Air, Karbon dioksida - Sintesis Lemak - Sintesis Protein 2 Daftar materi yang sulit 1. Mekanisme kontraksi otot jantung dipahami di modul ini 2. Sistem saraf, energi potensial aliran impuls 3. Anabolisme dan katabolisme
3 Daftar materi yang 1. Sistem pernapasan (respirasi) dibagi menjadi
sering mengalami pernapasan eksternal dan internal. Apakah miskonsepsi pernapasan internal dan respirasi sel sama? 2. Area kepekaan rasa pada lidah adalah sebagai berikut: Pengecap rasa manis, terdapat di bagian ujung lidah. Pengecap rasa asin, terdapat pada hampir seluruh area lidah, tetapi reseptor banyak terkumpul di bagian samping. Pengecap rasa asam, terdapat di bagian samping lidah agak ke belakang. Pengecap pahit, terdapat di bagian belakang pangkal lidah. Sedangkan ada yang berpendapat bahwa semua permukaan lidah dapat mengecap semua rasa. Kemudian bagian lidah mana yang dapat mengecap rasa umami. 3. Bagian-bagian biji terdapat 2 penjelasan: Bagian-bagian biji terdiri atas : (a) Kulit biji (spermadermis), merupakan bagian terluar biji, kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis. (b) Inti biji (fucleus seminis), merupakan lapisan dalam pada biji, inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan. (c) Tali pusat (funicelus), tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta Bagian-bagian biji sebagai berikut : (a) Kotiledon, cadangan makanan embrio. (b) Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun. (c) Radikula, bakal calon akar. (d) Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon. (e) Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah kotiledon. (f) Skutelum, permukaan keras. (g) Testa, pelindung biji. Manakah yang digunakan? Apakah kedua penjelasan tersebut punya makna sama?