Anda di halaman 1dari 17

LK 0.

1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri


NAMA : Yeni Anggraeni Putri, S.Pd.
NO. PESERTA : 202000635927

Judul Modul STRUKTUR DAN FUNGSI PADA


MAKHLUK HIDUP
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Sel Tumbuhan dan Hewan
2. Jaringan, Organ dan Proses Fisiologi
Pada Tumbuhan
3. Jaringan dan Sistem Organ Pada
Hewan/ Manusia
4. Metabolisme
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1: Sel Tumbuhan dan
dipelajari Hewan
1. Sel: unit terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup dan merupakan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan.
2. Teori-teori Sel:
- Sel merupakan kesatuan atau unit
struktural makhluk hidup (Jacob Schleiden,
1839)
- Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
(Max Schultze, 1825–1874)
- Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk
hidup (Rudolph Virchow, 1821–1902)
- Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup
3. Bahan dasar sel, terdiri dari:70-85% air, sekitar
10-20% protein, 2% lemak, 1% karbohidrat dan
elektrolit.
4. Secara struktural, komponen sel terdiri dari:
- Dinding Sel, dibedakan menjadi 3 bagian
pokok yakni lamela tengah, dinding sel
primer dan dinding sel sekunder. Fungsi:
Dinding sel menentukan bentuk sel,
berfungsi sebagai penguat dan melindungi
protoplas.
- Membran Plasma, terdiri dari:
a. Fosfolipid,
b. Protein membran, terdiri dari: 1) protein
integral (protein intrinsik), 2) protein
perifer (protein ekstrinsik);
c. Glikolipid dan glikoprotein
d. Kolesterol
Fungsi: Mengatur transportasi materi atau
zat-zat masuk dan keluar dari sel,
melindungi bagian atau komponen sel di
sebelah dalam membran, sebagai reseptor
stimulus atau rangsangan untuk sel, tempat
berlangsungnya berbagai macam reaksi
kimia, menjadi media hubungan antar sel
dengan lingkungan luar sel.
- Nukleus atau Inti Sel, strukturnya terdiri
dari:
a. Membran nukleus (membran inti sel),
b. Nukleoulus (anak inti),
c. Nukleoplasma (plasma inti),
d. Butiran kromatin.
Fungsi: sebagai pengendali seluruh aktifitas
sel, mengandung atau membawa informasi
genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat-
sifat genetik tersebut melalui pembelahan
sel, memproduksi tRNA, rRNA dan mRNA
untuk keperluan sintesis protein,
memproduksi ribosom
- Retikulum Endoplasma (RE), terdapat 2
jenis yakni: RE halus (REh) dan RE kasar
(REk). Fungsi: penghubung antara bagian
luar sel dengan bagian dalam sel.
- Badan Golgi memiliki 2 permukaan yakti
permukaan luar berbentuk cembung (cis)
dan permukaan berbentuk cekung (trans).
Fungsi: membentuk dinding sel tumbuhan,
membentuk bahan membran plasma,
membentuk lisosom, tempat sekresi
senyawa-senyawa sekret kelompok
karbohidrat, lipida dan protein, membentuk
akrosom pada spermatozoa
- Lisosom, berisi enzim hidrolitik seperti
glikosidase, fosfolipase, protease, nuklease,
lipase, fosfatase. Fungi: mencerna zat-zat
makanan, atau melisis zat-zat asing yang
masuk/ada di sitoplasma sel. Autofagi yakni
menghancurkan atau degradasi bagian-
bagian sel yang sudah tidak berfungsi lagi.
Autolisis yakni menghancurkan diri sel
sendiri.
- Mitokondria, terdiri dari: membran luar,
membran dalam, ruang antar membran, dan
matriks. Fungsi: sebagai tempat terjadinya
respirasi sel.
- Ribosom berasal dari “ribonucleic acid”
(asam ribonukleat) dan “soma” (badan).
Fungsi: sebagai tempat terjadinya sintesis
protein.
- Plastida, berdasarkan ada dan tidaknya zat
warna dibedakan atas: Leukoplas, Kloroplas,
Kromoplas. Fungsi: tempat terjadinya proses
fotosinteis.
- Sentrosom/Sentriol: dua komponen dari sel
hewan, terutama terlibat dalam pembelahan
sel. Fungsi: menggerakkan kromosom pada
saat pembelahan sel.
- Mikrobodi, terdapt dua macam yaitu
peroksisom dan glioksisom. Fungsi:
berpartisipasi dalam berbagai reaksi
biokimia dalam sel, memfasilitasi pemecahan
lemak, alkohol dan asam amino.
- Mikrotubulus dan Mikrofilamen.
a. Mikrotubulus adalah salah satu
komponen sitoplasma, terdapat pada sel-
sel hewan maupun sel tumbuhan berupa
silinder atau tabung panjang dan
berongga.
Fungsi mikrotubulus: sebagai rangka
dalam sel (sitoskeleton), yang memberi
bentuk sel, membantu transportasi
seluler, komponen utama yang
membangun silia dan flagel, membantu
pemisahan kromosom/kromatid dalam
pembelahan sel mitosis dan meiosis,
membentuk benang-benang gelendong
selama berlangsungnya pembelahan sel.
b. Mikrofilamen: benang-benang halus
yang tersusun dari protein aktin.
Fungsi mikrofilamen: berperan dalam
bentuk sel, kontraktilitas sel, stabilitas
mekanis, eksositosis, dan endositosis.
- Vakuola: organel yang dibungkus suatu
membran tunggal yang disebut tonoplas.
Fungsi vakuola pada tumbuhan: sebagai
osmoregulator, berperan dalam degradasi
organel-organel sel yang telah tua atau
rusak, tempat menyimpan berbagai bahan
tertentu seperti kristal kalsium oksalat dan
pigmen tumbuhan. Fungsi vakuola pada
hewan: vakuola kontraktil (vakuola gerakan),
vakuola makanan yaitu tempat cadangan
makanan dan mengolah zat makanan
kemudian menyebarkannya ke seluruh
bagian sel.
5. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No Perbedaan Sel Hewan Sel
Tumbuhan
1 Bentuk Sel - dapat - bentuk sel
berubah kaku dan
bentuk jarang
karena berubah
tidak bentuk.
memiliki - cenderung
dinding sel. dipengaruhi
- cenderung oleh
dipengaruh kehadiran
i dinding sel
sitoskeleto
n
2 Dinding sel Tidak ada Ada
3 Lisosom Ada Tidak ada/
jarang
ditemukan
4 Plastida Tidak ada Ada
5 Sentrosom/ Ada Tidak ada/
sentriol jarang
ditemukan
6 Peroksisom Ada Ada
7 Glioksisom Tidak ada Ada
8 Vakuola Ada, kecil Ada,
dan tidak permanen.
permanen. Vakuola kecil-
Ada vakuola kecil dan
kontraktil banya pada
dan vakuola sek muda.
makanan Vakuola besar
pada sel
dewasa.
9 Letak Cenderung Cenderung di
Nukleus di tengah sel perifer
sitoplasma
karena
terdesak oleh
adanya
vakuola
10 Silia Sering Tidak ada
ditemukan
11 Flagel Sering Tidak ada
ditemukan
12 Elastisitas Tinggi Rendah
jaringan karena tidak karena ada
ada dinding dinding sel
sel
13 Tingkat Rendah Tinggi
totipotensi
6. Transportasi melalui membran plasma
dibedakan menjadi dua yaitu:
- Transpor aktif, dapat terjadi melalui: Pompa
ion, Endositosis, Eksositosis
- Transpor pasif, meliputi: Difusi, dibagi
menjadi difusi sederhana dan difusi
terbantu; Osmosis.
B. Kegiatan Belajar 2: Jaringan, Organ dan
Proses Fisiologi Pada Tumbuhan
1. Jaringan Tumbuhan: kelompok sel tumbuhan
yang memiliki sifat dan fungsi yang sama.
Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi jaringan
meristem dan jaringan dewasa.
2. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional):
memiliki sel-sel penyusun yang sangat aktif
membelah untuk menghasilkan sel-sel baru.
3. Pembagian jaringan meristem berdasarkan
letaknya: (1) Meristem apikal (meristem ujung),
(2) Meristem lateral, (3) Meristem interkalar.
4. Pembagian jaringan meristem berdasarkan
asal pembentuknya: (1) Meristem primer, (2)
Meristem sekunder.
5. Beberapa teori terkait meristem, diantaranya:
- Teori Histogen dari Hanstein
- Teori Tunika-Korpus dari Schmidt
- Teori Haberlandt
6. Jaringan Permanen (Dewasa): tersusun atas
sel-sel yang berasal dari sel-sel meristem yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
7. Pembagian jaringan permanen, berdasarkan
struktur dan fungsinya:
- Jaringan parenkim ( jaringan dasar):
jaringan ini terdapat pada semua organ
tumbuhan, seperti akar, batang, dan daun.
Pembagian parenkim berdasarkan fungsinya,
jaringan parenkim dibagi menjadi:
Parenkim udara (aerenkim).
Parenkim asimilasi.
Parenkim penimbun cadangan
makanan.
Parenkim air
Parenkim pengangkut.
Berdasarkan bentuk selnya, dibagi menjadi:
Parenkim bintang (aktinenkim)
Parenkim lipatan
Parenkim palisade/pagar
Parenkim bunga karang
- Jaringan epidermis: berasal dari kata “epi”
artinya di atas dan “derma” artinya kulit
yang berasal dari Yunani. Sesuai namanya,
jaringan epidermis dalam tubuh tumbuhan
berfungsi sebagai penutup dan pelindung
jaringan lain yang ada di bawahnya. Derivat
epidermis antara lain:
Stomata: Tipe stomata berdasarkan
kondisi sel tetanggga terhadap sel
penutup terbagi menjadi: Tipe
Gramineae, Tipe Diasitk atau
Labiatae, Tipe Parasitik atau
Rubiaceae, Tipe anisositik atau
Solanaceae, Tipe aktinositik, Tipe
siklositik, Tipe anomositik atau
ranunculaceae. Tipe stomata
berdasarkan kedudukan sel penutup
di epidermis, stomata ada 3 jenis
yakni a) tipe panerofor, b) tipe
kriptofor, c) tipe menonjol
Trikoma: Berdasarkan kemampuan
menghasilkan sekret, trikoma dibagi
menjadi dua yakni a) trikoma
glandular, b) trikoma non glandular
Sel kipas
Litokis
Bulu akar
Velamen
Duri (spina)
Sel kersik (silika)
Papila.
- Jaringan penguat/jaringan penyokong:
jaringan tumbuhan yang berguna untuk
penunjang tanaman agar dapat berdiri
dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong
terbagi atas dua jenis jaringan, yaitu:
Jaringan kolenkim: Berdasarkan
cara penebalan dinding selnya,
kolenkim dibedakan menjadi:
Kolenkim angular (sudut), Kolenkim
lamelar (lempeng), Kolenkim lakunar (
tubular), Kolenkim cincin,
Jaringan sklerenkim: Berdasarkan
bentuknya, sklerenkim dibedakan
atas 2 macam, yaitu: Skelereid (sel
batu), Serabut-serabut sklerenkim
(serat).
- Jaringan pengangkut: jaringan khusus
pada tumbuh- tumbuhan berpembuluh
untuk mengangkut air beserta unsur-unsur
hara yang terlarut di dalamnya yang diserap
oleh akar dari tanah dan mengangkut zat-zat
makanan hasil fotosintesis untuk disalurkan
ke bagian- bagian lain pada tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
Xilem: Unsur-unsur xilem (elemen
xilem) terdiri dari: Unsur vasal
(trakeid dan trakea), Serabut xilem
(serat trakeid, serabut kayu),
Parenkim xilem (parenkim kayu)
Floem: Unsur-unsur floem (elemen
floem) terdiri dari: Unsur kribal/
unsur tapis (sel tapis dan pembuluh
tapis), Sel pengiring/sel pengantar,
Parenkim floem dan serabut floem
Tipe Jaringan Pengangkut: (1) Tipe kolateral
tertutup, (2) Tipe kolateral terbuka, (3) Tipe
bikolateral, (4) Tipe konsentris amfikibral, (5)
Tipe konsentris amfivasal, (6) Tipe radial.
8. Struktur anatomi organ pada tumbuhan.
Organ vegetatif tumbuhan terdiri dari: Akar,
batang, dan daun. Organ generatif yaitu: bunga,
buah, dan biji.
9. Akar merupakan organ tumbuhan yang
biasanya berada di bawah tanah, meskipun ada
yang berada di permukaan tanah.
10. Pada tumbuhan dikotil, umumnya memiliki
sistem akar tunggang yaitu tipe akar dengan
satu akar vertikal besar dengan akar lateral
yang lebih kecil.
11. Pada monokotil, memiliki sistem akar
serabut. Akar serabut terdiri dari untaian akar
menyerupai benang atau tali dengan ukuran
yang hampir sama, tumbuh dari pangkal
batang.
12. Akar monokotil dan dikotil ujungnya
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,
berfungsi melindungi dan membantu ujung
akar dapat menembus tanah.
13. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar,
batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan
rambut-rambut akar.
14. Struktur anatomi akar berturut-turut dari
luar ke dalam tersusun oleh jaringan
epidermis, korteks, endodermis, dan stele
(silinder pusat)
15. Batang: merupakan sumbu tubuh tumbuhan
dengan daun dan akar yang melekat padanya.
16. Batang memiliki ciri- ciri mempunyai ruas-
ruas dan buku-buku, pada buku-buku inilah
munculnya tunas yang membentuk daun,
akar, cabang batang atau bunga. Batang
umumnya terletak di atas tanah, biasanya
tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari
(bersifat fototrop atau heliotrop).
17. Struktur Anatomi Batang: jaringan penyusun
batang tumbuhan berturut-turut dari luar ke
dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis,
korteks, dan stele.
18. Daun: organ yang mempunyai peran tempat
terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan
bahan-bahan organik yang diperlukan
pertumbuhan dan perkembangan.
19. Struktur Morfologi Daun: Daun merupakan
organ tumbuhan yang berwarna hijau, daun
sempurna memiliki bagian helaian daun
(lamina), tangkai daun (petiolus) dan atau
pelepah daun (vagina).
20. Struktur Anatomi Daun: Daun disusun oleh
jaringan epidermis, mesofil dan jaringan
pengangkut.
21. Berdasarkan susunan parenkim yang
terdapat di mesofil, dikenal tiga jenis daun
yakni : (1) Daun dorsiventral atau bifasial, (2)
Daun isobilateral atau isolateral atau unifasial,
(3) Daun sentris
22. Bunga: merupakan organ reproduksi generatif
pada tumbuhan Spermatophyta, karena pada
bungalah terbentuk serbuk sari (polen) yang
merupakan gamet jantan dan kandung
lembaga yang merupakan gamet betina.
23. Struktur Morfologi Bunga: Bagian-bagian
bunga terdiri dari: tangkai bunga (pediselus),
dasar bunga (reseptakulum), kelopak bunga
(kaliks) yang tersusun dari satu atau lebih
daun kelopak (sepalum), mahkota bunga
(korola) tersusun dari satu atau lebih daun
mahkota (petalum) serta alat reproduksi yang
terdiri atas benang sari (stamen) dan putik
(pistilum).
24. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya,
bunga dikelompokkan menjadi bunga lengkap
dan bunga tidak lengkap
25. Berdasarkan alat kelamin yang dimilikinya,
bunga dikelompokkan menjadi : bunga banci
atau bunga hermafrodit (bunga yang
mempunyai benang sari dan putik), bunga
jantan (bunga yang hanya mempunyai benang
sari) dan bunga betina (bunga yang hanya
mempunyai putik).
26. Struktur Anatomi Bunga: Daun kelopak dan
daun mahkota pada bunga memiliki struktur
anatomi: memiliki epidermis atas, mesofil dan
jaringan pengangkut. Kepala sarinya meliputi
dinding anther, lokulus, dan di dalam lokulus
terdapat serbuk sari. Kepala putik,
epidermisnya seringkali terdapat papila
(derivat eoidermis). Tangkai putik tersusun
oleh parenkim. Bakal nuah (ovarium) terdiri
dari epidermis luar dan epidermis dalam.
27. Buah: berkembang dari bakal buah. Bagi
tumbuhan, buah berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan cadangan dan
membungkus/melindungi biji.
28. Struktur Morfologi Buah: Berdasarkan
jumlah bakal buah yang membentuknya, buah
dibedakan menjadi tiga yaitu : (a) Buah
tunggal, (b) Buah ganda (agregat), (c) Buah
majemuk.
29. Berdasarkan bagian bunga yang
membentuknya, buah ada dua macam, yaitu :
(a) Buah sejati, (b) Buah semu.
30. Buah tersusun atas biji, daging buah, dan
kulit buah. Kulit buah yang masak dapat
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp,
mesokarp, dan endokarp.
31. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang
setelah mengalami pembuahan. Biji
merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan
angiospermae (Magnoliophyta), karena di
dalam biji tersebut ditemukan embrio yang
merupakan calon tumbuhan baru.
32. Bagian-bagian biji terdiri atas: (a) Kotiledon,
cadangan makanan embrio. (b) Plumula,
berdeferensiasi menjadi bakal daun. (c)
Radikula, bakal calon akar. (d) Epikotil, bakal
batang yang berada di atas kotiledon. (e)
Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah
kotiledon. (f) Skutelum, permukaan keras. (g)
Testa, pelindung biji
33. Transportasi Pada Tumbuhan: Tranportasi
zat-zat tersebut dibedakan atas dua sistem
yaitu sintem transportasi ekstravaskular dan
sistem tranportasi intravaskular
34. Transpirasi Pada Tumbuhan: proses
hilangnya air dalam bentuk uap air dari
tumbuhan stomata, kutikula, dan lentisel Tiga
tipe transpirasi, yaitu : 1). Transpirasi
kutikular, 2). Transpirasi stomata, 3)
Transpirasi lentikuler
35. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
transpirasi antara lain: Struktur daun, Sinar
matahari, Kelembaban, Suhu, Angin, Keadaan
air tanah.
36. Respirasi Pada Tumbuhan: suatu proses
reaksi katabolisme memecah molekul- molekul
gula menjadi molekul anorganik
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dan energi.
Respirasi terjadi melaui 2 cara, yaitu: aerob
dan anaerob
37. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas,
melalui tahap reaksi terang dan reaksi gelap.
38. Gerak pada tumbuhan dikelompokkan atas
dua yakni gerak endonom (rangsangannya dari
dalam tubuh tumbuhan) dan gerak etionom
(rangsangannya dari luar tubuh tumbuhan)
C. Kegiatan Belajar 3: Jaringan dan Sistem
Organ Pada Hewan atau Manusia
1. Jaringan yang menyusun organ atau tubuh
hewan dan manusia umumnya dikelompokkan
menjadi jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
2. Jaringan Epitel: jaringan yang menutupi
permukaan organ. Fungsi sebagai berikut:
pelindung jaringan yang ada di bawahnya,
penerima impuls, untuk penyerapan (absorbsi),
untuk sekresi, penyaring atau filtrasi, ekskresi,
mengurangi gesekan, untuk difusi.
3. Ciri-ciri jaringan epitel: Terdiri dari satu lapis
sel atau lebih, Terdapat di permukaan organ
(luar ataupun dalam), Tersusun rapat, tidak
terdapat ruang-ruang antar sel ,Bentuk selnya
pipih, kubus atau silindris.
4. Berdasarkan bentuknya jaringan epitel dibagi
menjadi: Epitel pipih selapis, Epitel pipih
berlapis banyak, Epitel kubus selapis, Epitel
kubus berlapis banyak, Epitel silidris selapis,
Epitel silindris berlapis semu, Epitel silindris
berlapis banyak, Epitel trasisional, Epitel
kelenjar.
5. Jaringan Ikat: jaringan penyambung atau
jarngan penyokong.
6. Fungsi jaringan ikat: Pengikat dan
penyambung antar jaringan, Penyokong dan
pembentuk struktur tubuh, Penyimpan energi,
Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit
penyakit, Pelindung suatu organ, Transpor
cairan tubuh yang dilakukan oleh jaringan ikat
darah dan limfa.
7. Jaringan ikat terdiri dari dua komponen
dasar utama yaitu:
- Matriks intersel/ekstrasel, tersusun dari:
Serat, dibedakan menjadi tiga yakni: serat
kolagen, serat elastin, serat retikular
- Sel-sel penyusun jaringan ikat, terdiri dari:
Fibroblas, Makrofag, Sel tiang, Sel lemak
8. Jenis-jenis jaringan ikat, yakni :
- Jaringan ikat longgar
- Jaringan ikat padat
- Jaringan lemak
- Jaringan tulang rawan, digolongkan menjadi
tiga jenis, yaitu: tulang rawan hialin, tulang
rawan elastin, tulang rawan fibroblas
- Jaringan tulang
- Jaringan darah
- Jaringan limfe
9. Jaringan Otot, ada 3 macam yakni : otot polos,
otot lutik dan otot jantung
10. Jaringan Saraf, terdiri dari neuron. Neuron
terdiri dari: Badan Sel, dendrit, Akson (Neurit).
11. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi
menjadi tiga macam, yaitu: (1) Neuron sensori,
(2) Neuron konektor, (3) Neuron motorik
12. Macam-macam sistem organ pada manusia:
- Sistem Gerak, Terdiri dari:
(1) Sistem Rangka, dikelompokkan atas dua
yakni:
a) rangka aksial, meliputi: Tulang tengkorak
(kranium), Tulang belakang (vertebrae), Tulang
dada dan tulang rusuk
b) rangka apendikular, meliputi:
Anggota gerak atas, tersusun dari: 2x1
tulang lengan atas (humerus), 2x1 tulang
hasta (radius), 2x1 tulang pengumpil
(ulna), 2x8 tulang pergelangan tangan
(karpus), 2x5 tulang telapak tangan
(metakarpus), 2x14 tulang jari-jari
(palanges)
Anggota gerak bawah tersusun dari: 2x1
tulang paha (femur), 2x1 tulang tempurung
lutut (patela), 2x1 tulang kering (tibia), 2x1
tulang betis (fibula), 2x7 tulang
pergelangan kaki (tarsus), 2x5 tulang
telapak kaki (metatarsus), 2x14 tulang jari
(palanges)
Gelang bahu tersusun dari: 2x1 tulang
selangka (clavicula), 2x1 tulang belikat
(scapula)
Gelang panggul tersusun dari: 2 tulang
usus (illium) 2 tulang kemaluan (pubis) 2
tulang duduk (ichium)
c) Bentuk-Bentuk Tulang, terbagi atas 4 yaitu
tulang pipa (panjang), tulang pipih, tulang
pendek dan tulang tak beraturan
(2) Otot
a) Ciri-ciri otot antara lain :
Eksitabilitas, otot memiliki
kemampuan merespons dengan kuat
jika ada stimulus
Kontraktilitas, otot memiliki
kemampuan berkontraksi atau
memendek.
Ekstensibilitas, otot memiliki
kemampuan berelaksasi atau
memanjang.
Elastisitas, otot memiliki kemampuan
untuk kembali pada bentuk semula.
b) Struktur Otot, Otot terdiri atas serabut-
serabut halus yang disebut miofibril
c) Mekanisme Kerja Otot, Apabila otot
mendapat rangsangan, otot akan
berkontraksi, jika tidak ada maka akan
relaksasi
d) Sifat Kerja Otot, ada dua sifat kerja otot
yakni antagonis dan sinergis.
(3) Persendian (Artikulasi): Berdasarkan sifat
geraknya, sendi dibedakan atas tiga, yakni :
Sendi sinarthrosis atau sendi mati,
dapat dibedakan atas: Sinfibrosis,
Sinkondrosis
Diartrosis, dikelompokkan menjadi:
Sendi peluru, Sendi pelana, Sendi
putar, Sendi luncur, Sendi engsel
Amfiartrosis atau sendi kaku,
dibedakan atas: Simfisis, Sindesmosis,
Gomposis
Berdasarkan struktur persendian, dibedakan
tiga jenis persendian yakni :
Persendian fibrosa
Persendian kartilago
Persendian sinovial
- Sistem Sirkulasi, terdiri atas:
(1) Organ jantung
Dinding jantung terdiri atas tiga
lapisan, yaitu: Perikardium,
Miokardium, Endokardium
Jantung memiliki empat ruang, yaitu:
a. serambi kanan (atrium dekster), b.
serambi kiri (atrium sinister), c. bilik
kanan (ventrikel dekster), d. bilik kiri
(ventrikel sinister),
(2) Pembuluh darah, Ada tiga macam
pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan
kapiler
(3) Peredaran darah pada manusia
merupakan peredaran darah tertutup
(4) Berdasarkan panjang alirannya,
mekanisme peredaran darah manusia
ada dua macam yaitu sistem peredaran
darah pulmonalis (peredaran darah
pendek) dan sistem peredaran darah
sistemik (peredaran darah besar).
(5) Gangguan Sistem Peredaran Darah,
antara lain: Sklerosis, Koronaria
trombosis, Varises, Embolus
- Sistem Pencernaan Makanan
(1) Organ-organ penyusun sistem
pencernaan: Mulut, kerongkongan
(esofagus), Lambung (ventrikulus), Hati,
Pankreas, Usus Besar (Intestinum Crassum),
Rektum dan Anus
(2) Gangguan Dan Kelainan Sistem
Pencernaan, antara lain: Ulkus (Tukak
lambung), Kolik, Parotitis, Peritonitis,
Konstipasi / sembelit, Diare, Apenditis
- Sistem Pernapasan
(1) Organ-organ penyusun sistem
pernapasan manusia: Hidung (Nasal/Naso),
Faring (Rongga tekak), Laring (Pangkal
tenggorokan), Trakea (Batang tenggorokan),
Pulmo (Paru-paru)
(2) Mekanisme Pernafasan, terjadi melalui
mekanisme pernafasan dada dan dan
pernafasan perut
(3) Volume Dan Kapasitas Paru-Paru, antara
lain: Volume tidal, Volume cadangan
inspirasi (udara komplementer), Volume
cadangan ekspirasi (udara suplementer),
Volume residu
(4) Gangguan Pada Sistem Pernapasan
Manusia, antara lain: Rhinitis, Sinusitis,
Faringitis, Laringitis, Bronkitis, Emfisema,
Difteri, Tuberkulosis (TBC), Asma,
Pneumonia
- Sistem Eskresi
(1) Organ-organ penyusun sietm ekskresi
manusia meliputi:
Ginjal (ren), untuk mengekskresikan
urine.
Proses pembetukan urine meliputi:
filtrasi, reabsorbsi, augmentasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan urin: Hormon
antidiuretik (ADH), Jumlah air yang
diminum, Zat-zat diuritik, Hormon
insulin, Suhu Lingkungan
Paru-paru (pulmo), mengekskresikan
CO2 dan H2O
Hati (hepar), mengekskresikan kurang
lebih 1,5 liter cairan empedu setiap
hari.
Kulit (dermis), mengekskresikan
keringat. Kulit terdiri dari tiga lapisan.
a)Epidermis, terdiri dari 3 lapisan : 1)
Stratum korneum (lapisan zat
tanduk), 2) Stratum lusidum, 3)
Stratum granulosum. b) Dermis,
terdiri dari: Folikel Rambut, Pembuluh
Darah, Kelenjar Minyak (glandula
sebasea), Serabut Saraf, Kelenjar
Keringat (glandula sudorifera). c)
Hipodermis
- Sistem Koordinasi
(1) Sistem Saraf meliputi: a) Sistem
saraf pusat, terdiri atas: Otak (serebral),
memiliki 3 bagian utama, yakni cerebrum
(otak besar), cerebellum (otak kecil) dan
brainstem (batang otak)
(2) Sumsum tulang belakang (medula
spinalis), sumsum tulang belakang bagian
luar tampak berwarna putih (substansi alba)
dan bagian dalam yang berbentuk seperti
kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi
grissea)
(3) Sistem saraf tepi, meliputi: Saraf
somatik (saraf sadar), terdiri dari saraf
kranial (berasal dari otak) dan saraf spinal
(berasal dari sumsum tulang belakang) Saraf
otonom (saraf tak sadar)
- Sistem Endokrin Dan Sekresi Hormon,
macamnya antara lain:
(1) Kelenjar hipofisis (pituitari), Beberapa
gangguannya antara lain: Dwarfisme,
Gigantisme, Akromegali, Albino, Melanisme,
Diabetes insipidus
(2) Tiroid, Beberapa gangguannya antara
lain: Kretinisme, Myxdema, Gondokan,
Morbus basedowi, Graves disease
(3) Paratiroid, Beberapa gangguannya
antara lain: Von Recklinghousen, Tetani
(4) Adrenal, Beberapa gangguannya antara
lain: Addison, Sindrom Chusing
(5) Pankreas, Beberapa gangguannya antara
lain: Diabetes militus
(6) Pineal (epifisis serebri)
(7) Timus
(8) Kelenjar kelamin.
- Sistem Indra, meliputi organ:
(1) Hidung (indra pembau). Sel penyusun
terdiri atas: Sel epitel berlapis pipih dan
rapat, Sel epitel silindris bersilia, Sel
olfaktori, Sel olfaktori
(2) Gangguan Indra Pembau: Hiposmia,
Hiperosmia (lebih peka terhadap bau-bauan),
Polip, Sinusitis, Rhinitis
(3) Lidah (indra pengecap). Papila lidah
dapat dibedakan menjadi empat macam
berdasarkan bentuknya, yaitu: Papila
filiformis, Papila fungiformis, Papila
sirkumvalata, Papila foliata.
(4) Gangguan pada indra pengecap:
Ageusia, Hypogeusia, Dysgeusia, Oral
candidosis, Atropic glossitis, Geografic
tongue, Fissured tongue, Glossopyrosis.
(5) Kulit (indra peraba): Beberapa syaraf
pada indera peraba: Korpuskularuffini,
Korpuskula krause, Korpuskula meissner,
Cakram Merkel, Ujung Saraf Bebas
- Sistem Reproduksi
(1) Sistem Reproduksi Pria
Organ bagian dalam disusun oleh
testis, saluran reproduksi (epididimis,
vas deferens, saluran ejakulasi dan
uretra) dan kelenjar aksesori (vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper).
Organ reproduksi luar disusun oleh
penis dan skrotum
Hormon Testiskular: Testosteron,
Androstenedion (Estrogen),
Dihidrotestosteron (DHT), Inhibin dan
protein pengikat androgen
Hormon hipofisis: FSH (Follicle
Stimulating Hormone), LH (Luteinizing
Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone),
Hormon Hipotalamus: GnRH
(Gonadotropin Releasing Hormone)
Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis
(2) Sistem Reproduksi Wanita
Terdiri organ: Ovarium, Tuba
fallopi,Uterus (rahim), Vagina, Vulva
Hormon Reproduksi Wanita:
Gonadotropin Hormone (GnRH), HCG
(Human Chorionic Gonadotrophin),
Estrogen, Progesteron, Oksitosin,
Prostaglandin, Relaksin,
Mammotropin, Prolaktin, Laktogen
Proses pembentukan ovun disebut
oogenesis
- Sistem Pertahanan Tubuh Manusia (
Sistem imunitas), memiliki dua macam
respon atau mekanisme pertahanan tubuh,
yaitu:
(1) Pertahanan nonspesifik (alamiah)
Pertahanan tubuh nonspesifik
eksternal, meliputi: Kulit, Membran
Mukosa, Cairan tubuh yang
mengandung zat kimia antimikroba,
Pembilasan oleh air mata, saliva dan
urine
Pertahanan tubuh nonspesifik
internal, meliputi: Fagositosis,
Inflamasi, Zat antimikroba
nonspesifik, Interferon (IFN),
Komplemen
(2) Pertahanan spesifik (adaptif), dibedakan
menjadi dua yaitu: imunitas yang
diperantarai antibodi dan imunitas yang
diperantarai oleh sel
Jenis imunitas terhadap penyakit
(patogen) dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu sebagai berikut:
Imunitas aktif, dibagi menjadi 2 yaitu:
alami dan buatan. Imunitas pasif,
dibagi menjadi 2 yaitu: alami dan
buatan

D. Kegiatan Belajar 4: Metabolisme


1. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel, yang meliputi
rangkaian reaksi pemecahan (katabolisme) dan
reaksi pembentukan (anabolisme) dan reaksi ini
melibatkan enzim
2. Komponen enzim: berupa molekul protein
(disebut apoenzim) dan bagian non protein
(disebut gugus prostetik)
3. Cara kerja enzim, terdapat 2 teori:
- Lock and key theory (Teori gembok dan anak
kunci)
- Induced fit theory
4. Sifat-sifat Enzim, antara lain:
- Enzim berfungsi sebagai katalisator
- Enzim hanya meningkatkan laju suatu
reaksi
- Enzim bekerja secara spesifik/khusus
- Karena sebagian besar dari enzim adalah
protein maka enzim mempunyai sifat seperti
protein
- Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit
- Enzim bekerja secara bolak-balik
- Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim: Suhu, pH (derajat keasaman), Inhibitor,
Aktivator
6. Katabolisme: reaksi penguraian senyawa
kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana,
menghasilkan energi.
7. Katabolisme karbohidrat (respirasi sel),
meliputi:
- Respirasi Aerob, terjadi melalui tahap
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif (reaksi
antara/transisi), siklus Krebs dan tahap
transpor elektron. Hasil 38 ATP.
- Respirasi Anaerob/Fermentasi, Meliputi:
Fermentasi Asam Laktat, Fermentasi
Alkohol. Hasil 2 ATP.
8. Katabolisme Lemak Dan Protein. Katabolisme
lemak dimulai dengan pemecahan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak
diubah menjadi asetil Koenzim-A (Asetil Ko-A).
Asetil Ko-A kemudian memasuki siklus Krebs
hingga ke tahap transpor elektron. Gliserol akan
diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL).
9. Anabolisme: pembentukan senyawa-senyawa
kompleks dari senyawa sederhana,
menggunakan energi.
- Fotosintesis
- Tahap-tahap proses fotosintesis, meliputi:
Reaksi Terang dan Reaksi Gelap
- Fiksasi CO2 Pada Tumbuhan C3, C4 dan
CAM
- Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis:
Faktor genetik, Suhu, Cahaya, Air, Karbon
dioksida
- Sintesis Lemak
- Sintesis Protein
2 Daftar materi yang sulit 1. Mekanisme kontraksi otot jantung
dipahami di modul ini 2. Sistem saraf, energi potensial aliran impuls
3. Anabolisme dan katabolisme

3 Daftar materi yang 1. Sistem pernapasan (respirasi) dibagi menjadi


sering mengalami pernapasan eksternal dan internal. Apakah
miskonsepsi pernapasan internal dan respirasi sel sama?
2. Area kepekaan rasa pada lidah adalah sebagai
berikut: Pengecap rasa manis, terdapat di
bagian ujung lidah. Pengecap rasa asin,
terdapat pada hampir seluruh area lidah, tetapi
reseptor banyak terkumpul di bagian samping.
Pengecap rasa asam, terdapat di bagian
samping lidah agak ke belakang. Pengecap
pahit, terdapat di bagian belakang pangkal
lidah. Sedangkan ada yang berpendapat bahwa
semua permukaan lidah dapat mengecap
semua rasa. Kemudian bagian lidah mana yang
dapat mengecap rasa umami.
3. Bagian-bagian biji terdapat 2 penjelasan:
Bagian-bagian biji terdiri atas : (a) Kulit biji
(spermadermis), merupakan bagian terluar biji,
kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas
dua lapis, ada juga yang tiga lapis. (b) Inti biji
(fucleus seminis), merupakan lapisan dalam
pada biji, inti biji terdiri atas embrio dan
cadangan makanan. (c) Tali pusat (funicelus),
tali pusar merupakan bagian yang
menghubungkan biji dengan plasenta
Bagian-bagian biji sebagai berikut : (a)
Kotiledon, cadangan makanan embrio. (b)
Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun.
(c) Radikula, bakal calon akar. (d) Epikotil,
bakal batang yang berada di atas kotiledon. (e)
Hipokotil, bakal batang yang berada di bawah
kotiledon. (f) Skutelum, permukaan keras. (g)
Testa, pelindung biji. Manakah yang
digunakan? Apakah kedua penjelasan tersebut
punya makna sama?

Anda mungkin juga menyukai