ABSTRAK
Temper tantrum adalah luapan emosi tidak terkontrol yang normal dialami oleh anak usia 1
sampai 3 tahun. Temper tantrum ini merupakan salah satu masalah tugas perkembangan anak
toddler yang harus dilalui. Banyak orang tua menunjukkan rasa marah bahkan memukul anak
atau memenuhi keinginan anak saat anak menunjukkan perilaku tersebut. Orang tua sebaiknya
memiliki mekanisme koping yang adaptif untuk menghadapi perilaku tersebut. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dan pengetahuan dengan mekanisme
koping orang tua dalam menghadapi temper tantrum pada toddler di Desa Maju Karya
Kalimantan Barat. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan
cross sectional. Sampel diambil secara menyeluruh sejumlah 62 orang tua yang memiliki
anak usia 1-3 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil uji
kendal’s tau b menunjukan ada hubungan bermakna antara karakteristik usia (p=0,013),
pendidikan (p=0,039), dan pengetahuan orang tua (p=0,000) dengan mekanisme koping
orang tua. Hasil uji chi-square menunjukan ada hubungan bermakna antara karakteristik jenis
kelamin orang tua dengan mekanisme koping (p=0,025) orang tua. Setiap orang tua dengan
anak toddler perlu mengembangkan mekanisme koping adaptif dalam menghadapi masalah
temper tantrum yang wajar dialami anak. Harapannya tenaga kesehatan dapat memberikan
edukasi strategi penanganan temper tantrum yang tepat.
Kata kunci: Pengetahuan, Mekanisme Koping Orang Tua, Temper Tantrum, Toddler.
ABSTRACT
Temper tantrums are out of control emotion behavior in 1 to 3 years old children. Its one of
normally task developmental for toddler. Many parents shown angry and even of hitting or
complying with children’s need. Parents need to have adaptive coping mechanism to face
PENDAHULUAN
Anak toddler, bagi masyarakat, lebih dikenal sebagai anak batita atau anak dibawah 3
tahun. Anak ini memiliki karakter suka mengeksplorasi lingkungan sekitar. Pada
perkembangan usia ini terlihat kemandirian anak melakukan tugas rumah sederhana,
mencorat-coret secara spontan, memahami perintah sederhana, meniru pekerjaan orang lain,
menuturkan cerita-cerita sederhana dari hasil imajinasinya (Wong, 2009; Soetjiningsih, 2012).
Di sisi lain, terdapat masalah tugas perkembangan yang lazim dialami oleh anak toddler,
salah satunya yaitu temper tantrum.
Temper tantrum adalah perilaku kemarahan dan frustasi yang ekstrim seperti
kehilangan kendali. Anak memperlihatkan perilaku menangis, berteriak dan gerakan tubuh
yang kasar atau agresif seperti membuang barang, berguling dilantai, membenturkan kepala,
menghentakkan kaki ke lantai, menendang dan memukul dan perilaku kekerasn lainnya
termasuk menahan nafas, muntah dan mengigit (Tandry, 2010; Marcdante & Kliegman,
2015). Perilaku tantrum ini ditampilkan anak karena keterbatasan anak dalam
mengungkapkan perasaaan dan perbendaharaan kata yang minim.
Perilaku tantrum ini umum terjadi pada hampir 50-80% anak usia 2-3 tahun. Tantrum
terjadi paling sedikit sekali sehari pada kira-kira 20% anak usia 2 tahun dan 10% pada anak
usia 4 tahun. Perilaku tantrum sedang hingga berat dengan frekuensi perilaku tantrum 3
hingga 5 kali dalam sehari dilaporkan 5% terjadi pada anak yang berusia 3 tahun (Damantila,
2014). Sekitar 5% anak usia pra sekolah masih menunjukkan perilaku ini (Marcdante &
Kliegman, 2015). Oleh karena perilaku tantrum ini merupakan masalah perkembangan yang
normal dialami toddler, orang tua perlu menanggapi secara adaptif untuk membantu anak
memahami dan melewati masa ini. Pengetahuan dan mekanisme koping orang tua terhadap
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Sebaran karakteristik, pengetahuan dan mekanisme koping orang tua yang
memiliki anak usia toddler berperilaku temper tantrum
Variabel Frekuesnsi (n) Presentase (%)
Usia
< 20 tahun 25 40,3
20-35 tahun 37 59,7
Jenis Kelamin
Perempuan 53 85,5
Laki-laki 9 14,5
Pendidikan
Rendah 16 25,8
Tinggi 46 74,2
Pengetahuan
Kurang baik 20 32,3
Baik 42 67,7
Mekanisme Koping
Maladaptif 21 33,9
Adaptif 41 66,1
Tabel 2. Hubungan Antara Usia Dan Mekanisme Koping Orang Tua Dalam
Menghadapi Temper Tantrum Pada Toddler
Usia Koping Mekanisme Total p
value
(tahun) Maladaptif (%) Adaptif (%) (%)
< 20 13 52,0 12 48,0 25 100
20-35 8 21,6 29 78,4 37 100 0,013
Total 21 33,9 41 66,1 62 100
Berdasarkan hasil korelasi kendall’s Tau b didapatkan pvalue 0,013(P < 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara karakteristik usia dan
mekanisme koping orang tua dalam menghadapi temper tantrum pada toddler. Koefisien
korelasi yang didapat dari hubungan kedua variable ini sebesar 0,86. Nilai ini menunjukkan
variable usia dengan mekanisme koping memiliki hubungan yang lemah. Sehingga dapat
diartikan bahwa hubungan antara usia dengan mekanisme koping orang tua dalam
menghadapi temper tantrum pada toddler adalah signifikan namun lemah.
Tabel 3. Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Mekanisme Koping Orang Tua Dalam
Menghadapi Temper Tantrum Pada Toddler
Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan p value 0,025(p < 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara karakteristik jenis kelamin dan
mekanisme koping orang tua dalam menghadapi temper tantrum pada toddler. Nilai koefisien
korelasi kedua variable ini yaitu 0,69 yang berarti variabel jenis kelamin orang tua dan
mekanisme koping orang tua dalam menghadapi temper tantrum lemah. Hal ini berarti
Tabel 4. Hubungan Antara Pendidikan Dan Mekanisme Koping Orang Tua Dalam
Menghadapi Temper Tantrum Pada Toddler
Pendidikan Koping Mekanisme Total p
value
Maladaptif (%) Adaptif (%) (%)
Rendah 9 56,3 7 43,7 1 100
Tinggi 12 26,1 34 73,9 46 100 0,039
Total 21 33,9 41 66,1 62 100
Berdasarkan hasil korelasi kendall’s Tau b didapatkan pvalue 0,039 (p < 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara karakteristik
pendidikan dan mekanisme koping orang tua dalam menghadapi temper tantrum pada toddler.
Nilai koefisien korelasi yang ditemukan yaitu 0,85 artinya keeratan hubungan kedua variabel
lemah. Hasil ini berarti bahwa pendidikan dan variable mekanisme koping orang tua dalam
menghadapi temper tantrum pada toddler memiliki hubungan yang signifikan dan keeratan
yang lemah.
Tabel 5. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Mekanisme Koping Orang Tua Dalam
Menghadapi Temper Tantrum pada Toddler
Pengetahuan Koping Mekanisme Total p value
Maladaptif (%) Adaptif (%) (%)
Kurang 15 75,0 5 25,0 20 100
Baik 6 14,3 36 85,7 42 100 0,000
Total 21 33,9 41 66,1 62 100
Berdasarkan hasil korelasi kendall’s Tau B didapatkan p value 0,000 (p < 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan
mekanisme koping orang tua dalam menghadapi temper tantrum pada toddler. Nilai koefisien
korelasi kedua variable ini yaitu 0,72 yang berarti nilai keeratannya cukup kuat. Sehingga
hubungan antara pengetahuan dengan mekanisme koping orang tua dalam menghadapi temper
tantrum pada anak toddler ini memiliki signifikansi yang tinggi dan korelasi cukup kuat.
SIMPULAN
Penelitian yang dilakukan pada 62 responden yang memiliki anak usia toddler dan
menunjukkan adanya perilaku temper tantrum mayoritas adalah perempuan (85,5%) berusia
25-35 tahun (59.7%) dan berpendidikan tinggi (74,4%). Gambaran hasil pengetahuan terntang
temper tantrum pada toddler mayoritas baik (67,7%). Gambaran kemampuan mekanisme
koping mayoritas menunjukkna koping adaptif (66,1%) dalam menghadapi perilaku temper
tantrum pada anak toddler. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara usia, jenis
kelamin, pendidikan dan pengetahuan dengan mekanisme koping orang tua dalam
menghadapi perilaku temper tantrum pada anak toddler di Desa Maju Karya Kalimantan
Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin. (2008). Bimbingan Konseling Anak Usia Dini. Jakarta: Rineka Cipta.
Ball, Jane. Bindler, Ruth. Cowen, Kay (2012). Principles of Pediatric Nursing: Caring for
Children. Fifth Ed.New Jearsy: Pearson
Borelli, JL. Nelson-Coffey, SK. River LM. (2017). Bringing Work Home: Gender and
Parenting Correlates of Work-Family Guilt among Parents of Toddlers. Jurnal of
Child and Family Study. 26: 1734-1745
Damantia. (2014). Pola Asuh orang Tua dengan frekuensi dan Intensitas Perilaku Temper
Tantrum. Jakarta: EGC
Dameria,F. Daryati,E. Rasmada,S. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Ibu dalam Menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
Indonesia. 9(03): 623-627
Daryati, E., & Soewarno, M. (2020). Analisis Faktor Prinsip Pembelajaran Yang Mendukung
Student Centered Learning. Jurnal Mutiara Ners, 3(1), 22-27
Handayani, N. (2010). Pengaruh Ibu Dalam Pengasuhan Anak. Malang: Jurnal Psikologi.
Vol. 3. No.4:49-58.
Hasan. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Driva Press.
Hurlock, E.B. (2010). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan.
Jakarta: Erlangga.
Marcdante, K & Kliegman, R. (2015). Nelson: Essentials of Pediatrics. 7th Ed. Philadelpia:
Elsevier Saunders
Niniek. (2011). Hubungan Pendidikan Orang Tua Terhadap Pola Asuh Orang Tua pada
Toddler. Jakarta: Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia. Vol. 2, No. 4:48-56.
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Paravoti, Amalia. (2016). Hubungan Pengetahuan dengan Pola Asuh Orang Tua dalam
Menghadapi Temper Tantrum pada Toddler. Jakarta: Jurnal Ilmu Keperawatan
Indonesia. Vol. 5, No. 7:50-62.
Soetjiningsih, Christiana H. (2012). Perkembangan Anak. Jakarta: Prenada Media.