Anda di halaman 1dari 2

BERPIKIR KRITIS – Arti dan Manfaat

Graceline Angelica Sukarna / 35 / 202107510100 / 12021001693


UAJ 160 - Z LOGIKA

Secara etimologis, kata “kritis” berasal dari bahasa Yunani Kuno ‘krités - “orang yang
memberikan pendapat beralasan” atau “analisis”, “pertimbangan nilai”, “interpretasi”, atau
“pengamatan”. Melihat dari pandangan tokoh seperti John Dewey, berpikir kritis diartikan
sebagai karakter seseorang yang tidak tinggal diam dalam berpikir. Dewey membandingkan
pertimbangan aktif dan pasif, di mana seseorang dengan pemikiran pasif dianggap tidak
berpikir kritis. Di sisi lain, Edward Glaser menekankan berpikir kritis pada metode berpikir
individu, yaitu metode berpikir deduktif dan induktif. Individu dengan metode berpikir induktif
cenderung lebih teliti dalam pengamatannya. Glaser menegaskan bahwa individu yang berpikir
kritis akan bersifat rasional dalam pengambilan keputusannya. Robert Ennis mencetuskan
pemahamannya sendiri mengenai berpikir kritis. Ia mendefinisikan berpikir kritis sebagai
pemikiran reflektif.

Dari ketiga paham di atas, dapat simpulkan bahwa berpikir kritis adalah karakter berpikir
individu yang bersifat aktif dengan memberikan kajian mendalam dengan metode berpikir dan
proses refleksi yang berhasil memberikan kesimpulan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai seorang mahasiswa, proses berpikir kritis menjadi bagian esensial dalam
keseharian saya. Berpikir kritis memiliki beberapa keutamaan, seperti (i) kerendahan hati, (ii)
keberanian intelektual, (iii) integritas intelektual, (iv) empati intelektual, dan (v) keyakinan akan
rasionalitas. Apabila melihat kelima keutamaan tersebut, saya menarik kerendahan hati
intelektual sebagai komponen yang paling mencolok. Bagi saya, being the dumbest person in
the room tidak terkesan buruk. Saya selalu menganggap bahwa lebih baik berada di ruangan
yang dipenuhi oleh orang-orang terpintar di dunia karena pada akhirnya saya akan pulang
dengan pelajaran baru dibandingkan menjadi orang terpintar di ruangan tersebut dan kembali
pulang dengan tangan kosong. Seseorang yang kritis selalu menilai sesuatu dengan hati-hati
dan membuka diri pada pengetahuan baru. Poin ini sangat penting bagi diri dan identitas saya
karena saya yakin manusia tidak akan pernah berhenti belajar bahkan hingga akhir usianya.
Menjadi seorang psikolog adalah mimpi terbesar saya. Berpikir kritis membantu saya
dalam mengatasi masalah, menganalisa secara tepat, dan mengkomunikasikan gagasan
dengan jelas dan tepat. Saya selalu melihat psikolog sebagai seorang guardian angel yang
membantu menaungi individu dengan masalah mental dalam dirinya. Tugas mulia seorang
psikolog tidak akan berhasil apabila tidak dimiliki pola pikir yang kritis. Pemilihan kata yang
tepat, penyampaian gagasan dan diagnosis yang jelas dan tepat, menganalisa permasalahan
klien, hingga membantu mengatasi permasalahan klien membutuhkan kekuatan pola pikir kritis
yang tepat dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Kiehl, L. Cinta. “Pidato Cinta Laura : Jadikan Pancasila Sebagai Ideologi yang Mempengaruhi
Evolusi Dunia.” Youtube, diunggah oleh Institut Filsafat Pancasila. 4 Juni, 2022,
https://youtu.be/_o6v8kMc1BM

Sitohang, K. (2019). Berpikir Kritis: Kecakapan di Era Digital.

Anda mungkin juga menyukai