Anda di halaman 1dari 14

lOMoARcPSD|20320062

Makalah Kelompok 4 Manusia Keragaman DAN Kesetaraan

makalah (Universitas Muhammadiyah Metro)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)
lOMoARcPSD|20320062

MAKALAH

MANUSIA,KERAGAMAN DAN KESETARAAN

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar)

Dosen Pengampu : Umi Hartati, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Panji Akbar Wardana (22420013)


2. Bagus Darmawan (22420018)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2022/2023

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Umi Hartati, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini yang berjudul
“Manusia,Keragaman dan Kesetaraan”
Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan referensi materi dan masukannya sehingga
terselesainya makalah ini.Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan
makalah ini, harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan
para membaca terkhusus dalam materi manusia,keragaman dan kesetaraan.
Serta dapat menjadi pembelajaran bagi kami dalam pembuatan suatu makalah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari
tata bahasa. Oleh karena itu, dengan terbuka tangan kami menerima kritik dan
saran dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ISBD : manusia,keragaman dan kesetaraan
ini dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman dan pembaca,untuk memulai
berkarya khususnya dalam hal tulis menulis.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Metro, 18 September 2022

Penulis

ii

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia................................3
A. Hakikat Keragaman...................................................................3
B. Makna Kesetaraan Manusia......................................................4
2.2 Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya...............................4
2.3 Keragaman Dan Kesetaraan Sebagai Kekayaan Sosial
Dan Budaya Bangsa.......................................................................6
2.4 Problematika Keragaman Dan Solusinya Dalam Kehidupan
Masyarakat Dan Negara..................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia Keragaman dan Kesetaraan merupakan masalah yang sangat
rumit. Salah satu pandangan filsafat mengatakan bahwa manusia merupakan
makhluk monodualis jiwa raga. Dari aspek jiwa manusia memiliki cipta, rasa, dan
karsa sehinga dalam tingkah lakunya mampumempertimbangkan.Nilai-nilai yang
terkandung dalam keragaman dan kesederajatan manusia akan membawa
manusia pada potensi sebagai makhluk yang paling sempurna. Dengan
keistimewaan yang dimiliki menyebabkan manusia perlu keseragaman dan
kesederajatan agar dapat memikul amanah sebagai kholifahyang bermoral di
muka bumi ini.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah
suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-
masalah yang terwujud daripadanya. Memberikan landasan dan wawasan yang
luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif untuk memahami
keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta
bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya. Setiap manusia
dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang.
Kesetaraan merupakan hal yang intern yang dimiliki manusia sejak lahir.
Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya
sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam
derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya
pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum,yang merupakan mekanisme
kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya
prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu keragaman dan kesetaraan manusia ?
 Apa itu kemajemukan dalam dinamika sosial budaya ?
 Apa itu keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial budaya
bangsa ?
 Apa saja problematika keragaman dan solusinya dalam kehidupan
masyarakat dan negara ?

1.3 Tujuan Makalah


 Untuk mengetahui tentang apa itu keragaman dan kesetaraan manusia
 Untuk mengetahui tentang apa itu kemajemukan dalam dinamika sosial
budaya
 Untuk mengetahui apa itu keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan
sosial dan budaya bangsa
 Untuk mengetahui apa saja problematika keragaman dan solusinya
dalam kehidupan masyarakat dan negara

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia


A. Hakikat Keragaman
Keragaman adalah sebuah ideologi dan sebuah alat untuk meningkatkan
derajat manusia dan kemanusiaannya. Untuk dapat memahami
multikulturalisme diperlukan landasan pengetahuan yang berupa bangunan
konsep-konsep yang relevan dan mendukung keberadaan serta berfungsinya
multikulturalisme dalam kehidupan manusia. Bangunan konsep-konsep ini
harus dikomunikasikan di antara para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah
yang sama tentang multikulturalisme sehingga terdapat kesamaan
pemahaman dan saling mendukung dalam memperjuangkan ideologi ini.
Berbagai konsep yang relevan dengan multikulturalisme antara lain adalah,
demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan
dalam perbedaan yang sederajat, sukubangsa, kesukubangsaan, kebudayaan
sukubangsa, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain
privat dan publik, HAM, hak budaya komuniti, dan konsep-konsep lainnya
yang relevan. Sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di
satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama,
tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa
mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik
yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.
Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau
berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Keragaman manusia di
maksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada
karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki ciri-ciri
khas tersendiri. Perbedaan itu terutama di tinjau dari sifat-sifat pribadi,
misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Contoh, sebagai
mahasiswa baru kita akan menjumpai teman-teman mahasiswa lain dengan
sifat dan watak yang bergam. Dalam kehidupan sehari–hari kita akan

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

menemukan keragaman akan sipat dan ciri-ciri khas dari setiap orang yang
kita jumpai. Jadi manusia sebaga pribadi adalah unik dan beragam.
Perbedaan ini lah yang disebut sebagai keragaman.
B. Makna Kesetaraan Manusia
Kesetaraan berarti kesederajatan yang berarti menunjukkan tingkatan,
kedudukan yang sama; tidak lebih tinggi/rendah satu sama lain. Manusia
sebagai makhluk Tuhan diciptakan dengan sama derajat, kedudukan dan
tingkatannya. Sedangkan kesederajatan adalah suatu sikap mengakui
adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
sebagai sesama manusia.
Implikasinya adalah perlunya jaminan hak setiap manusia bisa
merealisasikannya serta perlunya merumuskan sejumlah kewajibannya agar
semua bisa melaksanakan untuk tercipta tertib kehidupan. Kesetaraan
manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk tuhan memiliki tingkat
atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama itu
bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah
ciptaan dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai makhluk mulia dan
tinggi derajatnya di banding makhluk lain.
di hadapan tuhan, semua manusia adalah sama derajat, kedudukan, atau
tingkatannya. Yang membedakan nantinya adalah tingkat ketaqwaan
manusia tersebut terhadap tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia dilahirkan
setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan
merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu
memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak
dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik
nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang
merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan
mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.

2.2. Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya


Kemajemukan dalam dinamika sosial budaya merupakan ciri utama
masyarakat majemuk dengan berkehidupan secara berkelompok yang
berdampingan secara fisik, tetapi terpisah oleh kehidupan sosial dan
tergabung dalam sebuah satuan politik. Keragaman yang terdapat dalam

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat, majemuk. Majemuk


berarti banyak ragam, beraneka, berjenis-jenis. Keragaman
ataukemajemukan masyarakat terjadi karena unsur-unsur, seperti ras, etnik,
agama, pekerjaan (profesi), penghasilan, pendidikan, dan sebagainya.
Secara etnik, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan
jumlah etnik yang besar. Serapa persis jumlah etnik di Indonesia sukar untuk
di tentukan. Keanekaragaman kelompok etnik ini dengan sendirinya
memunculkan keanekaragaman dalam kebudayaan di Indonesia. Jadi
berdasarkan klasifikasi etnik secara nasional, bangsa Indonesia adalah
heterogen.
Usman Pelly (1989) mengategorikan masyarakat majemuk disuatu kota
berdasarkan dua hal yaitu pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal.
Secara Horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan :
a. Etnik dan rasa tau asal usul keturunan.
b. Bahasa daerah
c. Adat istiadat atau perilaku
d. Agama
e. Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya.
Secara Vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan :
a. Penghasilan atau ekonomi
b. Pendidikan
c. Pemukiman
d. Pekerjaan
e. Kedudukan sosial politik.
Keragaman atau kemajemukan masyarakat terjadi karena unsur-unsur
seperti ras dan etnik atau suku bangsa
a. Ras
Berdasarkan karakter biologis, pada umunya manusia di kelompokan
dalam berbagai ras, manusia dibedakan menurut bentuk wajah, rambut,
tinggi badan, warna kulit, mata, hidung dan karakteristik fisik lainnya. Jadi
ras adalah perbedaan manusia menurut atau berdasarkan ciri fisik biologis.
Ciri utama pembeda antar ras antara lain ciri alamiah rambut pada badan;
warna alami rambut, kulit, dan iris mata; bentuk lipatan penutup mata; bentuk
hidung serta bibir; bentuk kepala dan muka; ukuran tinggi badan. Misalnya,
ras melayu secara umum bercirikan kuli sawo matang, rambut ikal, bola

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

mata hitam, dan berperawakan badan sedang. Ras negro bercirikan kulit
hitam dan berambut keriting.
b. Etnik atau Suku Bangsa
Koentjaraningrat (1990) menyatakan suku bangsa sebagai kelompok
social atau kesatuan hidup manusia yang memiliki sistem interaksi, yang ada
karena kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua
anggotanya serta memiliki sistem kepemimpinan sendiri.
F. Baart (1988) menyatakan etnik adalah suatu kelompok masyarakat yang
sebagian besar secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan,
mempunyai nilai budaya sama dan sadar akan kebersamaan dalam suatu
bentuk budaya, membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri, dan
menentukan sendiri ciri kelompok yang diterima kelompok lain dan dapat
dibedakan dari kelompok populasi lain.
Identitas kesuku bangsaan antara lain dapat dilihat dari unsur-unsur suku
bangsa bawaan (etnictraits). Ciri-ciri tersebut meliputi natalitas (kelahiran)
atau hubungan darah,kesamaan bahasa,kesamaan adat istiadat,kesamaan
kepercayaan (religi),kesamaan mitologi,kesamaan totemisme. Jumlah etnik
atau suku bangsa di Indonesia ada 400 buah. Klasifikasi dari suku bangsa di
Indonesia biasanya didasarkan sistem lingkaran hukum adat. Van
Vollenhoven mengemukakan adanya 19 lingkaran hukum adat
(Koentjaraningrat,1990). Jadi berdasarkan klasifikasi etnik secara nasional,
bangsa Indonesia adalah heterogen.

2.3. Keragaman Dan Kesetaraan Sebagai Kekayaan Sosial


Dan Kebudayaan Bangsa
Keberagaman bangsa yang berkesetaraan akan menjadi kekuatan besar
bagi kemajuan dan kesejahteraan negara bangsa Indonesia. Negara dengan
bangsa yang beragam yang tidak berkesetaraan, lebih-lebih yang
diskriminatif, akan menghadirkan kehancuran. Hampir setiap pulau-pulau
besar di Indonesia memiliki etnik yang lebih dari satu. Di Papua ditemukan
kurang lebih 30 suku. Suku-suku di Papua tersebut antara lain suku Biak,
Hattam, Mapia, Dani, Asmat, Mamberamo, dan suku Sentani. Beberapa
suku merupakan suku mayoritas,seperti suku Jawa di pulau Jawa dan suku
minoritas seperti suku Badui di Jawa Barat dan suku Kubu di Jambi.

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang plural. Plural artinya


jamak, banyak ragam, atau majemuk. Kemajemukan masyarakat Indonesia
adalah suatu kenyataan atau fakta yang justru kita terima sebagai kekayaan
sosial budaya bangsa. Kesadaran akan kemajemukan bangsa tersebut
sesungguhnya sudah tercermin dengan baik melalui semboyan bangsa kita,
yaitu Bhineka Tunggal Ika. Bhineka artinya aneka,berbeda-beda,banyak
ragam. Tunggal Ika menunjukkan semangat akan perlunya persatuan dari
keanekaragaman tersebut. Bhineka adalah kenyataan (das sein) sedang Ika
adalah keinginan (das sollen). Kemajemukan adalah karakteristik sosial
budaya bangsa Indonesia.
Begitu juga dengan kesetaraan dan kesederajatan, pengakuan akan
prinsip kesetaraan dan kesederajatan itu secara yuridis diakui dan dijamin
oleh Negara melalui UUD 1945. Warga Negara tanpa dilihat perbedaan ras,
suku, agama dan budayanya diperlakukan sama dan memiliki kedudukan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hal ini dinyatakan dalam Pasal
27 ayat 1 UUD 1945.
Persamaan di bidang politik misalnya memperoleh kesempatan sama
untuk warga Negara memilih dan dipilih,berkesempatan untuk berpartisipasi
dalam kehidupan politik Negara.
Persamaan di depan hukum atau equality before of law mengharuskan
setiap warga Negara diperlakukan sama dan adil. Prinsip persamaan warga
negara di depan hukum atau equality before of law adalah jaminan atas
harkat dan martabatnya sebagai manusia. Hukum bertujuan untuk
menegakkan keadilan dan ketertiban.
Persamaan di bidang ekonomi adalah setiap warga negara mendapat
kesempatan yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi.Warga
negara yang kurang mampu, negara wajib memberikan bantuan agar bisa
hidup sejahtera. Demokrasi ekonomi mengharapakan distribusi yang adil
dalam hal pendapatan dan kekayaan.
Persamaan di bidang social budaya itu meliputi bidang agama,
pendidikan, kesehatan, kebudayaan, seni dan iptek. Persamaan warga
negara di bidang sosial budaya berarti warga negara memiliki kesempatan,
hak dari pemerintah. Negara tidak membeda-bedakan kelas sosial, status
sosial, ras, suku, dan agama dalam memberikan pelayanan.

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

Dengan demikian, secara yuridis maupun politis, segala warga negara


memiliki persamaan kedudukan, baik dalam bidang politik, hokum,
pemerintahan, ekonomi, dan sosial. Negara tidak boleh membeda-bedakan
kedudukan warga negara tersebut terutama dalam hal kesempatan.
Kesempatan yang sama bagi semua warga negara tersebut dalam berbagai
bidang kehidupan berlaku tanpa membedakan unsur-unsur primodial dari
warga negara itu sendiri. Primodial artinya hal-hal yang berkaitan dengan
asal atau awal seseorang, misalnya suku, agama, ras, kelompok, sejarah

2.4. Problematika Keragaman Dan Solusinya Dalam Kehidupan


Masyarakat Dan Negara
Terjadinya konflik sosial yang bernuansa SARA (suku, agama, dan ras)
yang melanda negeri ini berkaitan erat dengan masalah kebudayaan. Dari
banyak studi menyebutkan salah satu penyebab utama dari konflik ini adalah
akibat lemahnya pemahaman dan pemaknaan tentang konsep kearifan
budaya. Berbagai konflik sosial yang telah menimbulkan keterpurukan di
negeri ini disebabkan oleh kurangnya kemauan untuk menerima dan
menghargai perbedaan, ide dan pendapat orang lain, karya dan jerih payah
orang lain, melindungi yang lemah dan tak berdaya, menyayangi sesama,
kurangnya kesetiakawanan sosial, dan tumbuhnya sikap egois serta kurang
perasaan atau kepekaan sosial. Sehingga menyebabkan konflik-konflik
kedaerahan sering terjadi seiring dengan ketiadaan pemahaman akan
keberagaman atau multikultur.

Oleh karena untuk mencegah atau meminimalkan konflik tersebut perlu


dikembangkan pendidikan multikulturalisme. Mengingat pentingnya
pemahaman mengenai keragaman/ multikulturalisme dalam membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara terutama bagi negara-negara yang
mempunyai aneka ragam budaya masyarakat seperti Indonesia, maka
pendidikan multikulturalisme ini perlu dikembangkan. Melalui pendidikan
multikulturalisme ini diharapkan akan dicapai suatu kehidupan masyarakat
yang damai, harmonis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
sebagaimana yang telah diamanatkan dalam undang-undang dasar.

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keanekaragaman manusia berarti bahwa setiap orang itu berbeda.
Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu, dan setiap
individu memiliki ciri khasnya masing-masing. Perbedaan terutama terlihat
pada sifat-sifat pribadi, seperti sikap, watak, perilaku, perangai, keinginan,
dll.
Begitu juga dengan kesetaraan, kesetaraan atau persamaan mengacu
pada adanya derajat yang sama dan status yang sama, tidak superior
maupun inferior. Semua diciptakan dengan status yang sama, yaitu sebagai
makhluk mulia dan makhluk berpangkat tinggi dibandingkan dengan makhluk
lain. Semua orang sama kedudukan atau derajatnya di hadapan Tuhan.
Yang menjadi perbedaan adalah derajat ketakwaan dan keimanan manusia
tersebut kepada Allah SWT.

3.2. Saran
Dalam hidup bermasyarakat yang memiliki keragaman kita harus
memahami bahwa kedudukan kita sama, serta mampu menyesuaikan
pikiran dan sikap dengan sistem norma meliputi norma agama, adat, susila
dan hukum yang hidup dalam masyarakat sehingga terhindar dari praktik
diskriminasi.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai praktik
diskriminasi adalah dengan mengimplementasikan Bhineka Tunggal Ika,
ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang "pluralistik"
atau "heterogen", dengan tujuan yang sama yang dikenal sebagai
Kebudayaan Nasional.

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)


lOMoARcPSD|20320062

DAFTAR PUSTAKA

Saepuloh, A, 2016, Ilmu Sosial Budaya Dasar,


http://digilib.uinsgd.ac.id/39215/, 17 September 2022 (14:07)

Iqbal, M, 2011, Hakikat Keragaman Dan Kesetaraan Manusia,


http://iqbalpersada.blogspot.com/2011/02/hakikat-keragaman-dan-
kesetaraan.html , 17 September 2022 (14:22)

Rusdiana, A, 2013, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Bandung:Tresna


Bhakti Press

10

Downloaded by Faezal Akhmal Guyub (faezalag6@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai