Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

ILMU SOSIAL HUMANIORA DAN GERAKAN SOSIAL

MOHAMAD NABAWI PATADJENU

NIM : 233022005

KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN & DAKWAH

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan
izin-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Sosial Humaniora dengan judul materi “Ilmu Sosial
Humaniora dan Gerakan Sosial” dari Dosen Pengampu Bapak Taufik Ajuba, M.Hum.

Shalawat serta salam kami haturkan kepada nabi kita, Nabi Muhammad SAW. Terima
kasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam bentuk pikiran atau materi
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bias dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi penulis, umumnya
bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, Oktober 2023

Penyusun.

Mohamad Nabawi Patadjenu


DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................7
1.3. Tujuan..........................................................................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................8
2.1. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Humaniora..............................................................................................8
2.2. Gambaran Umum Gerakan Sosial...................................................................................................11
2.3. Hubungan Ilmu Sosial Humaniora dan Gejala Sosial.......................................................................16
BAB III........................................................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan................................................................................................................................17
3.2. Saran..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu sosial dan humaniora (budaya), konon merupakan kerja pemberian konteks
terhadap pengalaman manusia agar pengalaman subjektif tersebut dapat dimengerti oleh
khalayak luas. Setiap keping pengalaman manusia bisadihubungkan dengan nyaris apa
saja. Pembahasan, pengkajian, pengobservasian tentang kehidupan sosial manusia dalam
masyarakat dilakukan. Bagaimana sikap hidup individu mempengaruhi dirinya, orang lain,
serta kehidupan sekitarnya.

Ilmu sosial humaniora adalah ilmu pengetahuan yang membahas seputar hakikat manusia
serta segala permasalahan manusiawinya. Di mana ilmu ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan kualitas hidup agar menjadi lebih baik. Sementara fokus utama dari ilmu sosial
humaniora ini adalah hubungan manusia dan lingkungan sosialnya.

Ilmu humaniora sering disandingkan dengan ilmu sosial, sehingga menjadi ilmu sosial
humaniora. Tetapi ada yang memisahkannya menjadi ilmu sosial dan humaniora. Wilardjo
(dalam Suriasumantri (2015: 318) mendefinisikan ‘humaniora’ sebagai ‘seperangkat sikap dan
perilaku moral manusia terhadap sesamanya’. Menurut Kuntowojoyo (1986: 1) ilmu humaniora
ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menafsirkan (rekonstruksi) simbol-simbol yang
diciptakan (konstruksi) manusia secara perorangan dan masyarakat. Mengutip Cassier,
Kuntowijoyo menyebutkan bentuk-bentuk simbolik itu ialah agama, filsafat, seni, ilmu, sejarah,
mite, dan bahasa. Semua bentuk simbolik itu merupakan bahan kajian humaniora.
Atas dasar pengertian tersebut, antara ilmu sosial dan humaniora bisa dikatakan saling
melengkapi. Jika objek utama ilmu sosial adalah tentang semua jenis dan bentuk perilaku orang
di masyarakat, objek utama ilmu humaniora adalah bentuk-bentuk simbolik yang digunakan
orang di masyarakat. Keduanya sama-sama memiliki data yang bersifat ideografik. Jika
sosiologi, antropologi, ilmu ekonomi, sejarah, ilmu politik, ilmu komunikasi dan sejenisnya
adalah sebagian contoh ilmu-ilmu sosial, maka bahasa, sastra, seni dan agama adalah ilmu
pengetahuan dalam rumpun ilmu humaniora.

perkembangannya mengalami perubahan ke dalam arti yang lebih luas, seiring dengan
perkembangan zaman mulai timbul konsep yang membedakan antara filsafat dan ilmu
pengetahuan bahkan berkembang menjadi disiplin ilmu secara khusus dan memiliki fokus
landasan dan tujuan disiplin ilmu itu sendiri.

Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang dibentuk berdasarkan kesamaan


pandangan, aturan, dan tujuan yang sama. Dalam perkembangan dinamika kehidupan
masyarakat sering kali terdapat fenomena menarik yang muncul dimasyarakat, fenomena
tersebut dikenal dengan istilah konflik sosial. Konflik sosial seringkali muncul akibat dari
pertentangan atau pun perjuangan atas nilai-nilai dan klaim-klaim atas status, kekuasaan, dan
sumber daya. (Harskamp, 1996:5).

Konflik sosial seringkali di maknai sebagian masyarakat sebagai hal yang patologis.
Namun, secara fungsional konflik sosial dapat membawah pengaruh positif, dimana dengan
adanya konflik sosial akan terbangun dan menguat adaptasi atau penyusuaian hubungan-
hubungan sosial atau kelompok. (Coser, 1964, Harskamp 1996). Dalam masyarakat
Kepentingan-kepentingan yang diperjungankan oleh setiap individu atau kelompok akan
menempuh langkah serta membentuk pola-pola strategis demi pencapaian tujuan yang ingin
dicapai, dalam konteks ini gerakan sosial sering kali digunakan sebagai instrumen yang efektif
untuk menunjang suatu tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Abdul Wahid Situmorang (Tarrow, 1998: xiii), gerakan sosial adalah tantangan
kolektif yang di ajukan sejumlah orang yang memiliki tujuan dan solidaritas yang sama, dalam
konteks interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite, lawan, dan penguasa. Tarrow
menambahkan, dalam gerakan terdapat lima aspek penting yang teringklut pada setiap gerakan
sosial. Kelima aspek tersebut antara lain: (a) Setiap gerakan sosial terdapat penekanan pada
gerakan-gerakan, (b) Menyusun aksi mengacau (distruptive) melawan kelompok elite, dan
aturan-aturan budaya tetentu, (c) Dilakukan atas nama tuntutan yang sama terhadap lawan,
penguasa dan kelompok elite, (d) Berasal pada rasa solidaritas atau identitas kolektif, dan (e)
Terus melanjutkan aksi kolektifnya sampai menjadi sebuah gerakan sosial. Dengan demikian
secara garis besar gerakan sosial diikuti oleh sejumlah individu yang memiliki tujuan dan
identitas kolektif yang sama yang secara bersama-sama terlibat dalam aksi kolektif yang
bertujuan mengacau. (Bert, 2005: xii).

Dengan demikian, gambaran dari konsep gerakan sosial dapat disimpulkan bahwa
pandangan-pandangan terhadap gerakan sosial cukup kompleks dan beragam, hal ini
dikarenakan konsep ini mengkaji gerakan masyarakat yang mempunyai landasan filosofis atas
kepentingan yang berbeda-beda dalam wujud suatu gerakan sosial. Sehingga pada pembahasan
ini perlu dibatasi secara prinsip konsep gerakan sosial yang dapat dipakai untuk menunjang
analisis dalam penulisan ini, sehingga berangkat dari alasan tersebut penulis memilih
menggunakan teori gerakan sosial Sidney Tarrow, yakni teori dinamika protes kolektif, dimana
dalam pembahasan teori ini lebih dominan menjelaskan hubungan dari beberapa aspek pemicu
gerakan dan strategi serta analisis-analisis atas lemah dan kuatnya suatu gerakan sosial
(Situmorang: 2013:30).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja ruang lingkup Ilmu Sosial Humaniora secara umum ?
2. Bagaimana gambaran umum dari Gerakan Sosial ?
3. Bagaimana hubungan antara ilmu sosial humaniora dengan Gerakan Sosial ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup Ilmu Sosial Humaniora secara umum.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum dari Gerakan Sosial.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara ilmu sosial humaniora dengan
Gerakan Sosial.

Gerakan sosial merupakan salah


satu bentuk utama dari perilaku
kolektif. Secara formal
gerakan sosial didefinisikan
sebagai suatu
kolektivitas yang melakukan
kegiatan dengan kadar
kesinambungan
tertentu untuk menunjang atau
menolak perubahan yang terjadi
dalam
kelompok atau masyarakat
yang mencakup kolektivitas
itu sendiri
(Tumer dan Killian, 1972).
Gerakan sosial ditandai
dengan adanya
tujuan jangka panjang, yaitu
untuk mengubah ataupun
mempertahanka
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Humaniora

2.1.1. Pengertian Ilmu Sosial Humaniora

Ilmu humaniora adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang membahas tentang
hakikat manusia dengan segala permasalahan dan fenomena yang bersifat manusiawi. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan pemahaman terhadap makna kehidupan.

Ilmu humaniora ini cukup luas untuk didalami. Hal ini dikarenakan ruang lingkupnya
yang juga tidak kecil, mulai dari filsafat hingga sejarah yang juga masuk dalam ruang
lingkupnya.

Ilmu humaniora merupakan disiplin ilmu yang mengkaji segala hal yang berkaitan
dengan manusia. Ilmu ini berusaha memahami budaya, nilai, norma, dan sikap manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pemahaman tentang hakikat manusia serta kualitas kehidupannya secara keseluruhan.
2.1.2. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Humaniora

A. Teologi

Ilmu teologi membahas tentang keberadaan Tuhan, agama, kepercayaan, serta


segala aspek yang berkaitan dengan spiritualitas manusia.

B. Filsafat

Salah satu ruang lingkup ilmu sosial humaniora adalah ilmu filsafat. Ilmu filsafat
sendiri merupakan bidang ilmu yang berusaha untuk mencari sebab secara lebih
mendalam berdasarkan pemikiran serta akal manusia.

Melalui ilmu filsafat ini, seseorang akan memiliki pandangan hidup tentang
kehidupan sehari-hari sesuai yang dicita-citakan.

Bidang ini berfokus pada pemahaman dan analisis mengenai hakikat keberadaan,
realitas, pengetahuan, etika, dan nilai-nilai dalam kehidupan manusia.

C. Hukum

. Ilmu ini membahas seputar bidang hukum dan membicarakan berbagai hal yang
berkaitan dengan hukum. Ilmu hukum berbicara tentang norma dan peraturan yang
mengatur tindakan manusia dalam masyarakat, serta hak dan kewajiban yang harus
dipatuhi.
Ilmu hukum sendiri memiliki banyak cabang, seperti hukum pidana, hukum
perdata, hukum ekonomi, hingga hukum dan teknologi.

D. Sejarah

Ruang lingkup ilmu sosial humaniora selanjutnya adalah ilmu sejarah, yaitu ilmu
pengetahuan yang mengkaji tentang peristiwa di masa lalu dan dibuktikan dengan bahan
atau sumber valid.

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lalu, kebudayaan,


peradaban, dan perkembangan manusia dari masa ke masa.

Sejarah juga diartikan sebagai catatan mengenai masyarakat umum dan peradaban
manusia yang terjadi dari masa lalu.

E. Filologi

Filologi berfokus pada analisis bahasa dan sastra, termasuk studi tentang
perkembangan bahasa, makna kata, dan kebudayaan melalui karya sastra.

F. Bahasa

Ruang lingkup ilmu sosial humaniora berikutnya adalah ilmu bahasa atau
linguistik. Ilmu ini mengkaji seputar bahasa secara umum, mulai dari bahasa Indonesia,
bahasa daerah, hingga bahasa asing.

Ilmu bahasa membahas tentang struktur, penggunaan, dan makna bahasa dalam
berbagai konteks komunikasi manusia.

Melalui ilmu bahasa ini, seseorang bisa memahami cara pelafalan yang tepat
beserta makna dan hubungan antarkata yang tersusun.

G. Kesusastraan

Kesusastraan mempelajari karya-karya sastra dan memahami nilai-nilai budaya


yang terkandung di dalamnya.
H. Kesenian

Ilmu kesenian mengkaji tentang seni dan ekspresi kreatif manusia dalam berbagai
bentuknya, seperti seni rupa, tari, musik, dan teater.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek-aspek manusiawi ini,


ilmu humaniora adalah jawaban yang tepat untuk membuat tujuan manusia dapat hidup
dengan lebih baik, harmonis, dan menghargai keberagaman budaya yang ada dapat
tercapai.

2.2. Gambaran Umum Gerakan Sosial

2.2.1. Pengertian Gerakan Sosial

Menurut Kamus Sosiologi (2010) gerakan sosial adalah suatu bentuk aksi
bersama yang bertujuan untuk melakukan reorganisasi sosial, baik yang diorganisir
secara rapi maupun secara cair dan informal. Gerakan sosial dalam bahasa Inggris
disebut social movement adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan
sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah
besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik
dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.

Sementara itu gerakan sosial secara teoretis merupakan sebuah gerakan yang terbangun
berdasarkan prakarsa masyarakat dengan tujuan untuk melontarkan tuntutan atas
perubahan dalam institusi maupun kebijakan dari pemerintah yang dirasa sudah maupun
tidak sesuai lagi dengan kehendak sebagian masyarakat. Dengannya, gerakan sosial lahir
dari situasi dalam masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang
terhadap masyarakat. Dengan kata lain, gerakan sosial lahir dari reaksi terhadap sesuatu
yang tidak diinginkan rakyat atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak
adil. Gerakan sosial menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur
pemerintahan.
Istilah Gerakan Sosial sendiri pada mulanya diperkenalkan pertama kali oleh Lorenz Von
Stein, sosiolog asal Jerman dalam bukunya yang berjudul Socialist & Communist
Movement since the Third French Revolution. Pada saat awal kemunculannya, gerakan
sosial bersifat mencakup ruang lingkup yang sangat besar, serta muncul dengan tujuan
untuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat. Pada
perkembangannya di era kontemporer, gerakan sosial merujuk pada pada suatu kelompok
maupun organisasi yang secara sadar terorganisir, yang berada di luar sistem
pemerintahan yang sebagaimana berlaku di dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.
Dengan kata lain gerakan sosial lebih tampak sebagai bentuk tindakan status quo maupun
tindakan yang bersifat perlawanan.
Pengertian Gerakan Sosial Menurut Para Ahli

Adapun pengertian gerakan sosial menurut para ahli, antara lain:

1. Charles Tily

Gerakan sosial adalah serangkaian aksi yang dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan,
yang menunjukkan pertentangan dari masyarakat awam terhadap kelompok lainnya, serta dapat
dijadikan sarana utama bagi masyarakat awam untuk turut serta pada kegiatan politik publik.

2. Rudolf Haberle

Gerakan Sosial adalah gerakan bersama yang diakibatkan oleh kekacauan yang dirasakan dalam
kehidupan masyarakat serta menimbulkan kegelisahan, kemudian muncul usaha bersama- sama
dalam mencapai tujuan yang nyata dan tergambar jelas, yang secara spesifik bertujuan merubah
ke dalam bentuk kelembagaan sosial.

3. Blumer

Gerakan Sosial adalah suatu gerakan yang ditandai dengan adanya rasa kegelisahan yang
diakibatkan oleh ketidakpuasan terhadap dinamika kehidupan, yang kemudian gerakan ini
memunculkan harapan serta keinginan untuk mencapai tatanan kehidupan yang lebih baik yang
dapat dicapai secara kolektif.
4. David F. Aberle

Gerakan Sosial adalah usaha yang terorganisir oleh sekolompok manusia dalam mengupayakan
adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat sehari- hari, yang di dalamnya tidak hanya
mencakup individu- individu melainkan sekelompok manusia yang beraksi lewat kerumunan.

2.2.2. Karakteristik Gerakan Sosial


Gerakan sosial memiliki karakteristik yang membedakannya dengan gerakan lainnya,
karakteristik tersebut antara lain:

1. Dilakukan secara kolektif

Kolektif berarti dilakukan lebih dari satu individu yang membentuk kesatuan. Gerakan sosial
pada umumnya dilakukan oleh sekompok orang dalam jumlah yang besar atau banyak.

2. Terorganisir

Gerakan sosial diatur dalam suatu kesatuan, sesuai dengan tatanan atau kaidah yang berlaku.
Terorganisir berarti memiliki struktur, tata cara, tujuan, anggota, akses yang terarah dan jelas.
Dalam hal ini, terorganisir sama dengan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

3. Memiliki Ideologi

Adanya ide-ide maupun pemikiran kemudian memunculkan ideologi yang dapat dijadikan dasar
pada sebuah gerakan sosial. Ideology merupakan bagian konsep yang tersistem yang dijadikan
dasar yang memberikan arah dalam kehidupan, yang berupa cara berpikir dari sekelompok
orang, meliputi kumpulan arti nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan dalam menentukan
tindakan dalam dinamika sosial politik.
4. Dilakukan dalam waktu jangka panjang

Gerakan sosial pada dasarnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi tidak dilakukan
dalam waktu yang singkat, tetapi berkelanjutan atau dilakukan secara terus menerus.

5. Bersifat dinamis

Salah satu tujuan dari gerakan sosial adalah merubah sistem atau tatanan sosial yang berlaku di
masyarakat. Dinamis dalam hal ini berarti gerakan sosial bertujuan untuk melakukan pembaruan
pada keadaan sosial politik yang dinilai stagnan, jadi tidak cenderung kaku. Selain itu, juga
untuk mewujudkan tatanan kehidupan sosial yang baru dan sesuai dengan harapan masyarakat.

6. Mengandung nilai-nilai sosial

Secara mendasar, dalam gerakan sosial mengandung nilai-nilai sosial yang dianut oleh para
anggotanya. Mengingat salah satu definisi gerakan sosial yang mengandung makna bahwa
gerakan sosial berfokus pada isu- isu sosial maupun berhubungan dengan aktivitas sosial di
masyarakat.

7. Mewujudkan kepentingan bersama

Gerakan sosial dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan bersama. Adanya persamaan
pandangan dalam suatu kelompok masyaakat memunculkan suatu kepentingan yang sama pula,
yang dapat diwujudkan dengan adanya gerakan sosial.

2.2.3. Contoh Gerakan Sosial

Gerakan sosial di masyarakat dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut:

1. Alternative movement

Merupakan salah satu contoh dari gerakan sosial, yang bertujuan untuk merubah suatu tindakan
tertentu dari individu di masyarakat. Gerakan sosial ini biasanya dilakukan dalam bentuk
sosialisasi maupun kampanye dengan sasaran yaitu individu secara langsung.
Misalnya sosialisasi bahaya penyakit AIDS yang merupakan dampak dari pergaulan bebas,
dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran penyakit AIDS seiring dengan berkembangnya
pergaulan bebas di kehidupan masyarakat sehari-hari.

2. Rodemptive movement

Rodemptive movement merupakan contoh dari gerakan sosial yang memiliki tujuan yaitu
cenderung menginginkan perubahan yang tidak hanya meliputi suatu perubahan tertentu,
melainkan perubahan yang secara menyeluruh untuk seorang individu. Gerakan sosial ini
biasanya dalam bentuk gerakan di bidang keagamaan.

Misalnya gerakan sosial yang mengajak individu untuk memperdalam nilai-nilai agama, atau
mungkin menjadikan individu lebih baik lewat kajian rutin.

3. Reformative movement

Reformative movement merupakan sebuah gerakan sosial yang bertujuan diharapkan dapat
merubah pandangan masyarakat tentang isu-isu tertentu yang berkembang di masyarakat,
misalnya isu mengenai hak-hak homoseksual, atau isu-isu lainnya yang cenderung bersifat
negatif dalam pandangan masyarakat pada umumnya. Selain itu, Reformative movement
memiliki tujuan yang relative terbatas.

Misalnya adanya arti demonstrasi yang berkembang di masyarakat untuk mengganti


pemerintahan yang sedang berkuasa merupakan contoh reformative movement.

4. Transformative movement

Contoh gerakan sosial lainnya adalah transformative movement, yaitu merupakan gerakan sosial
yang memiliki tujuan untuk mengubah masyarakat secara keseluruhan. Misalnya dengan adanya
pengubahan pola pikir masyarakat untuk menganut ideologi-ideologi tertentu.

Gerakan sosial ini biasanya terjadi cenderung secara ekstrim dan bersifat pemaksaan.
Transformative movement pada dasarnya lebih bersifat kolektif dengan melibatkan berbagai
pihak masyarakat yang turut serta dalam gerakan ini.
Contoh nyatanya antara lain, Gerakan kaum Khamer Merah untuk menciptakan masyarakat
komunis di Cambidia, Gerakan transformasi yang dilancarkan oleh rezim komunis di Uni Soviet
pada tahun 30-an, serta Gerakan di Tiongkok sejak akhir 40-an untuk mengubah masyarakat
mereka menjadi masyarakat komunis

2.3. Hubungan Ilmu Sosial Humaniora dan Gejala Sosial

Ilmu sosial humaniora mempelajari berbagai fenomena kehidupan masyarakat atau


penduduk, termasuk gejala sosial. Gejala sosial sendiri adalah hubungan timbal balik gejala
sosial dan gejala nonsosial yang terjadi karena hubungan yang ada di dalam masyarakat. Ilmu
sosial humaniora memahami, memaknai, dan menafsirkan gejala-gejala sosial humaniora, bukan
menemukan dan menerangkan secara pasti. Dalam cara kerjanya, ilmu-ilmu sosial humaniora
memahami gejala sosial-humaniora yang bersifat non-fisik, hidup, dan dinamis. Oleh karena itu,
pengamatan relatif lebih sulit dan kompleks. lmu sosial humaniora bertujuan membuat
mahasiswa memahami nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat dan mempelajari
pemikiran dan perilaku manusia serta dampaknya bagi orang lain dan lingkungan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ilmu sosial humaniora mempelajari berbagai fenomena kehidupan masyarakat atau
penduduk, termasuk gejala sosial. Gejala sosial sendiri adalah hubungan timbal balik gejala
sosial dan gejala nonsosial yang terjadi karena hubungan yang ada di dalam masyarakat. Ilmu
sosial humaniora memahami, memaknai, dan menafsirkan gejala-gejala sosial humaniora,
bukan menemukan dan menerangkan secara pasti.

Dalam cara kerjanya, ilmu-ilmu sosial humaniora memahami gejala sosial-humaniora


yang bersifat non-fisik, hidup, dan dinamis. Oleh karena itu, pengamatan relatif lebih sulit
dan kompleks. Ilmu sosial humaniora bertujuan membuat mahasiswa memahami nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat dan mempelajari pemikiran dan perilaku manusia serta
dampaknya bagi orang lain dan lingkungan. Kesimpulannya, ilmu sosial humaniora
mempelajari gejala sosial dan memahami, memaknai, dan menafsirkan gejala-gejala sosial
humaniora.

3.2. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah mansia biasa yang
tentunya tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu kami membutuhkan saran dan kritik
dari teman-teman pembaca dan terkhusus bapak Dosen selaku pengampu mata kuliah
Sosial Humaniora yang tentunya akan memberikan penilaian terhadap makalah ini.
Sejatinya, kesalahan datangnya dari kami karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. semata. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://abdulkadir.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/251/2015/03/Materi-10-Persosbud.pptx

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14715/2/T1_352011603_BAB%20II.pdf

https://dosensosiologi.com/gerakan-sosial/

https://journal.unhas.ac.id/index.php/HJS/article/download/6930/3835/18409

https://pertanian.uma.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/Materi-10-Persosbud.pdf

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14715/2/T1_352011603_BAB%20II.pdf

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Gerakan_sosial

http://repositori.unsil.ac.id/6234/6/11.%20BAB%20II%20%28TINJAUAN%20PUSTAKA%29.pdf

http://repository.radenfatah.ac.id/16695/4/SKRIPSI%20BAB%20II%20CD.pdf

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-surakarta/pengantar-sosiologi/
konsep-gerakan-sosial/22769133

Anda mungkin juga menyukai