Anda di halaman 1dari 16

HAJI DAN UMRAH SEBAGAI PENDIDIKAN UKHWAH

INSYANIAH

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi


Tugas Mata Kuliah Sosiologi Haji dan Umrah
Pada Program Studi Manajemen Haji dan Umrah

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Hafizah, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 12/Kelas MHU 3-B


Hafiz (3622034)
Muhammad Fikri Habib (3622036)
Mohammad Daffa (3622038)
Jerry Alfajri (3622042)
Yudi Buzangger Adha (3622044)
Muhammad Nasyruddin (3622046)
Muhammad Reski (3622048)
Ahmad Alwi (3622051)
Kurniawan Aji Pangestu (3622052)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, Sholawat dan Salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
dengan mengucapkan Allohummaa sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad yang menjadi panutan kita sampai akhir zaman, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Haji Dan Umrah Sebagai Pendidikan
Ukhwah Insyaniah. Penulisan makalah ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Haji dan Umrah pada Program Studi S1
Manajemen Haji dan Umrah Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek
Bukittinggi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini, sejak tahap awal
sampai dengan tahap akhir, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada orang tua dan dosen
yang dengan sabar menyemangati dan mendoakan penulis, sehingga makalah ini
dapat selesai.
Doa dan harapan penulis kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan,
bantuan, bimbingan, petunjuk, dan arahan yang bermanfaat tersebut, semoga Allah
SWT membalas dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta menjadi amal
jariyah yang berguna diakhirat kelak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari sisi
materi maupun tehnik penulisan. Masih banyak hal-hal yang harus dibenahi. Untuk
itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Bukittinggi, 6 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................…… ii
DAFTAR ISI...................................................................................................…… iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................…… 1
A. Latar Belakang .........................................................................…… 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................…… 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................…… 3
A. Pengertian Solidaritas..................................................................…… 3
B. Pengertian Ukhwah Insyaniah.....................................................…… 5
C. Haji dan Umrah Memperteguh Solidaritas Manusia...................…… 7
D. Manfaat Haji dan Umrah dalam pendidikan Ukhwah Insyaniah …… 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................…… 11
A. Kesimpulan...............................................................................…… 11
B. Saran..........................................................................................….... 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................….... 12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Haji dan umrah adalah kewajiban agama bagi setiap Muslim dan Muslimah, yang
dilakukan untuk mendapatkan berkah dan pahala dari Allah SWT. Haji adalah rukun
Islam kelima dan wajib bagi mereka yang memenuhi persyaratan sebagai seorang
Muslim, baligh, berakal, dan merdeka (bukan budak) . Pelaksanaan kewajiban agama
ini dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan solidaritas di antara umat Islam.
Penyelenggaraan ibadah haji meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
terhadap jemaah haji agar dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ajaran agama
Islam. Standarisasi pelayanan haji menjadi penting untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan ibadah haji, baik di tanah air maupun di Makkah. Penyediaan layanan
yang baik dan dapat memuaskan jamaah haji sangat penting, termasuk di dalamnya
adalah karyawan yang profesional, fasilitas yang baik, semua produk yang
diinginkan, tanggung jawab terhadap setiap jamaah haji sejak awal hingga akhir,
pelayanan yang cepat dan akurat, serta komunikasi yang jelas.
Singkatnya, latar belakang diskusi tentang Haji dan Umrah memperkuat
persaudaraan dan solidaritas manusia terletak pada kewajiban agama setiap Muslim
untuk melakukan ritual ini, yang dapat menyatukan umat Islam dari berbagai latar
belakang dan budaya yang berbeda dalam sebuah pengalaman bersama.
Penyelenggaraan ritual ini juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa
para jemaah dapat melaksanakan kewajiban mereka dengan lancar dan dengan
kepuasan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari solidaritas ?
2. Apa pengertian dari Ukhwah Insyaniah ?
3. Bagaimana Haji dan Umrah Memperteguh Solidaritas Manusia ?
4. Apa Manfaat Haji dan Umrah dalam pendidikan Ukhwah Insyaniah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari solidaritas.
2. Mengetahui pengertian dari Ukhwah Insyaniah.
3. Memahami Haji dan Umrah Memperteguh Solidaritas Manusia.
4. Memahami Manfaat Haji dan Umrah dalam pendidikan Ukhwah
Insyaniah.
D.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Solidaritas
Solidaritas adalah konsep kesetiakawanan atau kekompakan antara individu atau
kelompok yang terikat dengan rasa setia kawan dan saling percaya, Secara etimologi,
arti solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakan Dalam bahasa Arab, dapat
diartikan sebagai tadhamun (ketetapan dalam hubungan) atau takaful (saling
menyempurnakan/melindungi). Solidaritas merupakan sikap saling mendukung,
bekerja sama, dan mengutamakan kepentingan bersama dalam suatu kelompok.
Solidaritas juga menggambarkan wajah cinta sosial, juga kepedulian sesama manusia.
Ada dua jenis utama solidaritas yang diidentifikasi oleh sosiolog Emile
Durkheim:
1. Solidaritas mekanik
Solidaritas mekanik adalah konsep yang pertama kali dikemukakan oleh sosiolog
Emile Durkheim. Ini merujuk pada jenis solidaritas yang terjadi dalam masyarakat
yang lebih sederhana dan tradisional. Solidaritas mekanik didasarkan pada kesamaan
dan keseragaman dalam nilai-nilai, norma, dan peran yang dimiliki oleh individu-
individu dalam masyarakat.
Ciri-ciri solidaritas mekanik meliputi:
a) Kesamaan nilai
Dalam masyarakat dengan solidaritas mekanik, individu-individu memiliki nilai-
nilai yang serupa, sehingga terdapat sedikit variasi dalam pandangan dan perilaku
mereka.
b) Norma-norma sosial yang kuat
Norma-norma sosial yang kuat dan seragam diterapkan dalam masyarakat ini,
dan pelanggaran terhadap norma-norma ini dianggap sebagai ancaman terhadap
keseluruhan masyarakat.

3
c) Ketergantungan pada tradisi
Individu-individu dalam masyarakat solidaritas mekanik cenderung mengikuti
tradisi dan cara-cara lama dalam menjalani hidup mereka.
d) Integrasi sosial yang kuat
Solidaritas mekanik menghasilkan tingkat integrasi sosial yang kuat, di mana
individu-individu merasa terikat satu sama lain karena kesamaan mereka.
Contoh dari masyarakat dengan solidaritas mekanik adalah masyarakat suku
bangsa atau komunitas pedesaan yang kuat, di mana tradisi, norma-norma yang kuat,
dan nilai-nilai bersama berperan penting dalam menjaga solidaritas sosial. Solidaritas
mekanik cenderung muncul dalam masyarakat yang lebih kecil, homogen, dan kurang
kompleks.
2. Solidaritas organic
Solidaritas organic adalah konsep sosiologis yang diperkenalkan oleh Emile
Durkheim. Ini mengacu pada tipe solidaritas yang terjadi dalam masyarakat yang
lebih kompleks dan modern, di mana individu memiliki peran yang berbeda dan
saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Dalam solidaritas
organik:
a) Perbedaan peran
Individu dalam masyarakat dengan solidaritas organik memiliki peran yang
berbeda, keterampilan, dan pekerjaan yang beragam. Mereka tidak selalu memiliki
nilai-nilai dan norma yang serupa, tetapi mereka bergantung satu sama lain karena
perbedaan-perbedaan ini.
b) Ketergantungan fungsional
Solidaritas organik didasarkan pada konsep ketergantungan fungsional, di mana
setiap individu memiliki peran yang unik dan berkontribusi pada fungsi keseluruhan
masyarakat. Masyarakat modern lebih kompleks, dan individu-individu bergantung
satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4
c) Spesialisasi
Solidaritas organik sering melibatkan spesialisasi, di mana individu
mengembangkan keterampilan dan kompetensi unik dalam berbagai bidang, seperti
bisnis, ilmu pengetahuan, atau teknologi. Ini memungkinkan masyarakat untuk
mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
d) Integrasi sosial
Solidaritas organik membantu mengintegrasikan individu-individu ke dalam
masyarakat melalui peran dan fungsi yang beragam. Meskipun nilai-nilai dan norma
mungkin berbeda, individu-individu bergantung satu sama lain dalam menciptakan
keseimbangan dan kerja sama dalam masyarakat.
Solidaritas organik adalah ciri khas masyarakat modern dan industri, di mana
keragaman peran dan spesialisasi membantu masyarakat berfungsi secara efektif.
Dalam solidaritas ini, hukuman atau sanksi sosial cenderung lebih lembut
dibandingkan dengan solidaritas mekanik, dan fokus lebih pada memecahkan konflik
dan mencapai konsensus daripada menghukum pelanggaran norma.1

B. Pengertian Ukhwah Insyaniah


Ukhwah Insyaniah adalah sebuah konsep dalam Islam yang mengacu pada
persaudaraan dan solidaritas antar seluruh umat manusia, apapun agama, ras, dan
kebangsaannya. Konsep Ukhwah Insyaniah didasarkan pada keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan oleh Allah dan setara di mata-Nya, Hal ini menekankan
pentingnya memperlakukan semua manusia. dengan rasa hormat dan kebaikan, tanpa
memandang latar belakang atau kepercayaan mereka Ukhwah Insyaniah merupakan
aspek penting dalam pendidikan Islam dan ditekankan pada saat menunaikan ibadah
haji dan umrah. Ibadah haji ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk
mempraktikkan persaudaraan dan solidaritas dengan orang-orang dari berbagai
belahan dunia.

1
Rafi abdul. 2016. Solidaritas organic komunitas sepeda di Garut Selatan. Vol 02. No 1. Hal 14

5
Ukhwah Insyaniah juga relevan dalam konteks pembangunan nasional, karena
mengedepankan gagasan persatuan dan kerja sama di antara seluruh anggota
masyarakat.
Konsep Ukhwah Insyaniah ini mencakup beberapa aspek sangat penting seperti
berikut ini :
1. Kesetaraan Manusia
Ukhuwah Insaniyah menegaskan bahwa semua manusia, tanpa memandang
agama, ras, etnis, atau latar belakang lainnya, memiliki nilai yang sama di mata
Allah. Tidak ada diskriminasi yang dibenarkan berdasarkan faktor-faktor tersebut.
2. Kasih Sayang dan Empati
Konsep ini mendorong umat Muslim untuk memiliki kasih sayang dan empati
terhadap sesama manusia. Ini berarti merasa dan peduli terhadap penderitaan dan
kebutuhan orang lain, serta berusaha untuk membantu mereka dalam kebaikan.
3. Kerja Sama dan Keadilan
Ukhuwah Insaniyah mendorong kerja sama antarmanusia untuk mencapai
keadilan dan kebaikan bersama. Ini melibatkan berpartisipasi dalam proyek-proyek
sosial, ekonomi, dan kemanusiaan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi sosial
dan mengurangi penderitaan.
4. Toleransi dan Dialog
Konsep ini juga mendukung toleransi dan dialog antaragama dan budaya. Ini
menggugah umat Muslim untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar
belakang dan berusaha memahami perbedaan-perbedaan tersebut.
5. Penghindaran Konflik dan Kekerasan
Ukhuwah Insaniyah menentang konflik, kekerasan, atau diskriminasi terhadap
orang lain. Ini mendorong perdamaian, penyelesaian konflik secara damai, dan
penolakan terhadap segala bentuk tindakan kekerasan.2

2
http://www.Ukhuwah Insaniyah dalam Islam. (diakses 6 November 2023).com

6
C. Haji dan Umrah Memperteguh Solidaritas Manusia
Haji dan umrah merupakan dua ibadah yang sangat penting dalam Islam.
Keduanya merupakan rangkaian kegiatan ibadah yang dilakukan di Tanah Suci
Mekkah, Arab Saudi. Haji merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umat
Islam yang mampu, sedangkan umrah merupakan ibadah sunnah yang dapat
dilakukan kapan saja.
Kedua ibadah ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah memperteguh
solidaritas manusia. Hal ini karena dalam pelaksanaannya, haji dan umrah
melibatkan umat Islam dari seluruh dunia. Mereka datang dari berbagai latar
belakang, suku, dan bangsa, namun mereka berkumpul untuk menjalankan ibadah
yang sama.
Dalam pelaksanaan haji, umat Islam melakukan tawaf bersama-sama
mengelilingi Ka'bah. Mereka juga melakukan sai, yaitu berlari-lari kecil antara Safa
dan Marwah. Dalam umrah, umat Islam juga melakukan tawaf dan sai. Selain itu,
mereka juga melakukan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah
di Mina.
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan bersama-sama, sehingga umat Islam dari
berbagai penjuru dunia dapat saling bertemu dan mengenal satu sama lain. Mereka
juga dapat saling berbagi pengalaman dan pelajaran hidup. Hal ini dapat mempererat
tali persaudaraan dan solidaritas antar umat Islam.
Selain itu, haji dan umrah juga dapat mengajarkan umat Islam untuk saling
menghormati dan menghargai perbedaan. Dalam pelaksanaannya, umat Islam dari
berbagai latar belakang harus saling bekerja sama dan tolong-menolong. Hal ini
dapat membantu mereka untuk memahami dan menghargai perbedaan yang ada.
Oleh karena itu, haji dan umrah dapat menjadi sarana untuk memperteguh
solidaritas manusia. Ibadah ini dapat mengajarkan umat Islam untuk saling
menghormati, menghargai, dan bekerja sama, terlepas dari perbedaan latar belakang
mereka.

7
Dalam konteks agama Islam, haji dan umrah adalah dua perbuatan ibadah yang
memiliki signifikansi besar dalam kehidupan seorang Muslim. Kedua ibadah ini dapat
memperteguh solidaritas dan persatuan di antara umat Muslim.
Berikut beberapa alasan mengapa haji dan umrah dapat memperkuat solidaritas
manusia:
1. Tujuan Bersama: Haji dan umrah adalah kewajiban agama bagi umat Islam
yang mampu melakukannya. Jutaan umat Islam dari berbagai negara datang ke
Mekah untuk menunaikan haji dan umrah setiap tahunnya. Ini menciptakan kesadaran
akan tujuan bersama dalam menjalankan perintah agama.
2. Kesamaan dalam Ibadah: Saat melaksanakan haji dan umrah, semua umat
Islam diharuskan mengenakan pakaian yang sederhana dan seragam, yaitu ihram. Hal
ini menghapus perbedaan kelas sosial, ekonomi, dan etnis. Semua orang terlihat sama
di mata Allah, dan ini menciptakan perasaan kesamaan di antara jamaah haji dan
umrah.
3. Perdamaian dan Toleransi: Kehadiran jutaan orang dari berbagai budaya dan
latar belakang etnis yang berbeda di Mekah dan Madinah selama musim haji dan
umrah mempromosikan dialog antarbudaya, toleransi, dan pemahaman yang lebih
baik. Ini adalah peluang bagi umat Islam untuk bersatu dan berbicara tentang nilai-
nilai perdamaian dan toleransi yang dianut dalam agama Islam.
4. Kesadaran akan Solidaritas Umat Islam: Haji dan umrah mengajarkan
pentingnya persatuan dan solidaritas dalam Islam. Selama pelaksanaan ibadah ini,
orang-orang berbagi pengalaman, kebahagiaan, dan kesulitan. Ini dapat membantu
membangun persahabatan dan kedekatan di antara umat Islam dari berbagai belahan
dunia.3
5. Pemberian Sosial: Selama perjalanan haji, umat Islam dianjurkan untuk
memberikan sedekah dan bantuan kepada yang membutuhkan. Ini menciptakan
kesadaran akan tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama manusia.

3
http://www.Memperteguh solidaritas dalam haji dan umrah.(Diakses tanggal 29,
oktober 2023).Com

8
Selain itu, haji dan umrah juga mengajarkan ketaatan, ketabahan, dan rasa syukur
kepada Allah. Semua pengalaman ini dapat memperkuat karakter dan moral individu,
yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada masyarakat mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa solidaritas manusia yang diharapkan dari
haji dan umrah juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Haji dan umrah
seharusnya menjadi inspirasi untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan
persatuan dalam masyarakat global yang lebih luas, bukan hanya dalam konteks
keagamaan.

D. Manfaat Haji dan Umrah dalam pendidikan Ukhwah Insyaniah


Haji dan umroh memiliki beberapa manfaat dalam memajukan ukhwah insaniyah
atau persaudaraan berdasarkan rasa kemanusiaan yang sama. Berikut beberapa cara
Haji dan Umrah dapat meningkatkan ukhwah insaniyah dan berkontribusi dalam
pendidikan persaudaraan:
1.Mempromosikan kesetaraan
Selama haji dan umrah, semua jamaah mengenakan pakaian yang sama,
melakukan ibadah yang sama, dan tinggal di tempat yang sama tanpa memandang
status sosial, ras, atau kebangsaan. Hal ini meningkatkan rasa kesetaraan dan
persaudaraan di antara semua jamaah, menekankan rasa kemanusiaan mereka. Hal ini
dapat membantu mendidik masyarakat tentang pentingnya memperlakukan satu sama
lain dengan hormat dan bermartabat, terlepas dari perbedaan mereka.
2.Menganjurkan untuk saling membantu
Para jamaah sering kali saling membantu selama haji dan umrah, terutama mereka
yang sudah lanjut usia, sakit, atau cacat. Semangat gotong royong dan saling
mendukung ini menumbuhkan rasa persaudaraan berdasarkan kebutuhan dan
kerentanan kemanusiaan yang sama. Hal ini dapat membantu mendidik masyarakat
tentang pentingnya saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.

9
3.Menekankan pengampunan
Haji dan Umrah melibatkan mencari pengampunan dari Allah dan memaafkan
orang lain. Budaya memaafkan dan rekonsiliasi ini meningkatkan rasa persaudaraan
di antara para peziarah, karena mereka menyadari ketidaksempurnaan mereka dan
perlunya kasih sayang dan pengertian.
4.Membina solidaritas
Haji dan Umrah melibatkan pelaksanaan ritual yang sama pada waktu yang sama,
yang meningkatkan rasa solidaritas dan persatuan di antara para jamaah. Pengalaman
bersama ini memperkuat ikatan persaudaraan berdasarkan kesamaan keyakinan dan
kemanusiaan. Hal ini dapat membantu mendidik masyarakat tentang pentingnya
bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Haji dan Umrah
dapat berkontribusi dalam pendidikan persaudaraan dengan mengedepankan
kesetaraan, gotong royong, memaafkan, dan solidaritas. Aspek-aspek ibadah haji ini
dapat membantu mendidik masyarakat tentang pentingnya memperlakukan satu sama
lain dengan hormat dan bermartabat, saling membantu, saling memaafkan, dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.4
Menjalankan ritual-ritual ini bersama dengan umat Muslim lainnya dari seluruh
dunia dapat membantu menciptakan rasa persaudaraan dan persaudaraan di antara
orang-orang yang beriman, tanpa memandang ras, kebangsaan, atau status sosial
mereka.Dengan melakukan ritual-ritual ini dengan tulus dan rendah hati, umat Islam
dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang iman mereka dan
menjadi lebih sadar akan tindakan dan perilaku mereka terhadap orang lain. Haji dan
Umroh juga dapat membantu individu meningkatkan ketakwaan mereka kepada Allah
dan memperbaiki karakter mereka..5

4
http://www.Penguatan Spiritual Melalui Ibadah Haji. (diakses 6 November 2023).com
5
http://www.Ukhuwah Insaniyah dan perbedaannya dengan Ukhuwah Islamiyah.(diakses 6
November 2023).com

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Ukhuwah Insaniyah adalah konsep dalam Islam yang
menekankan persaudaraan dan solidaritas antara semua manusia, tanpa memandang
perbedaan agama, etnis, ras, atau latar belakang sosial. Konsep ini mengajarkan
pentingnya saling mendukung, berempati, dan bekerja sama dalam mencapai
kebaikan bersama. Ukhuwah Insaniyah merupakan prinsip fundamental dalam Islam
yang mengingatkan umat Muslim untuk memperlakukan sesama manusia dengan
penuh kasih sayang dan rasa persaudaraan, serta berkontribusi dalam membangun
masyarakat yang adil dan harmonis.

B. Saran
Demikianlah makalah pembahasan tentang Haji Dan Umrah Sebagai
Pendidikan Ukhwah Insyaniah ini kami susun. Semoga dengan penjabaran makalah
ini, kita dapat :
1. Semakin antusias untuk terus menggali dan mempelajari Haji Dan Umrah
Sebagai Pendidikan Ukhwah Insyaniah, kegunaannya serta sejarah kebudayaan nya
yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.
2. Memiliki dasar pengetahuan akan Haji Dan Umrah Sebagai Pendidikan
Ukhwah Insyaniah tersebut. Kemudian, kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari dosen dan teman guna memperbaiki makalah kami
selanjutnya agar bisa lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rafi abdul. 2016. Solidaritas organic komunitas sepeda di Garut Selatan.Vol 02.
No 1. Hal 14

http://www.Ukhuwah Insaniyah dalam Islam.(diakses 6 November 2023).com

http://www.Memperteguh solidaritas dalam haji dan umrah.(diakses 6 November


2023).com

http://www.Penguatan Spiritual Melalui Ibadah Haji.(diakses 6 November 2023).com

http://www.Ukhuwah Insaniyah dan perbedaannya dengan Ukhuwah Islamiyah.


(diakses 6 November 2023).com

12

Anda mungkin juga menyukai