Anda di halaman 1dari 9

Belanja Modal

Menurut Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), pengertian belanja modal adalah


pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset
tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk di
dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau
menambah masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.

Dalam SAP, belanja modal dapat dikategorikan ke dalam 5 (lima) kategori utama, yaitu:
1. Belanja Modal Tanah
Belanja modal tanah adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/
pembelian/pembebasan, penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan,
pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi
siap pakai.

2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Belanja modal peralatan dan mesin adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin,
serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, dan
sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.

3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Belanja modal gedung dan bangunan adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan,
pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah
kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.

4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan


Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatan pembangunan/ pembuatan serta
perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan
jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan
dimaksud dalam kondisi siap pakai.

5. Belanja Modal Fisik Lainnya


Belanja modal fisik lainnya adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/
penambahan/penggantian/peningkatan pembangunan/pembuatan serta perawatan
terhadap fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam kriteria belanja modal
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan.
Termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-
barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan
tanaman, buku-buku,dan jurnal ilmiah.

Mengacu pada pengertian belanja modal tersebut, selain pengadaan aset-aset fisik yang
dikuasai oleh pemerintah, sebenarnya terdapat beberapa belanja yang berkarakteristik
sebagai belanja modal yang menghasilkan aset, tetapi tidak menjadi milik Pemerintah, antara
lain:
- Biaya untuk pelaksanaan tugas pembantuan;
- Biaya jasa konsultan untuk kekayaan intelektual;
- Biaya jasa profesi untuk capacity building;
- Biaya pemeliharaan untuk mempertahankan nilai aset;
- Biaya pengadaan aset yang diserahkan kepada masyarakat.

Kriteria Belanja Modal

Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan asset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk mengetahui apakah suatu belanja
dapat dimasukkan sebagai Belanja Modal atau tidak, maka perlu diketahui definisi aset tetap atau
aset lainnya dan kriteria kapitalisasi aset tetap
Aset tetap mempunyai ciri-ciri/karakteristik sebagai berikut: berwujud, akan menambah
aset pemerintah, mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun, nilainya relatif material.
Sedangkan ciri-ciri/karakteristik Aset Lainnya adalah: tidak berwujud, akan menambah aset
pemerintah, mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun, nilainya relatif material.
Dari ciri-ciri/karakterisitik tersebut di atas, diharapkan entitas dapat menetapkan
kebijakan akuntansi mengenai batasan minimal nilai kapitalisasi suatu aset tetap atau aset lainnya
(treshold capitalization), sehingga pejabat/aparat penyusun anggaran dan/atau penyusun laporan
keuangan pemerintah mempunyai pedoman dalam penetapan belanja modal baik waktu
penganggaran maupun pelaporan keuangan pemerintah.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu belanja dapat
dikategorikan sebagai Belanja Modal jika:
 Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang
dengan demikian menambah aset pemerintah;
 Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya
yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
 Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.

Konsep nilai perolehan sebenarnya tidak hanya berlaku pada aset tetap saja, melainkan
berlaku juga untuk barang persediaan.
Belanja Modal meliputi antara lain: belanja modal untuk perolehan tanah; gedung dan
bangunan; peralatan dan mesin; jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan aset lainnya.
Komponen Belanja Modal untuk perolehan aset tetap meliputi harga beli aset tetap ditambah
semua biaya lain yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan, misalnya
biaya transportasi, biaya uji coba, dan lain-lain. Demikian juga pengeluaran untuk belanja
perjalanan dan jasa yang terkait dengan perolehan aset tetap atau aset lainnya, termasuk di
dalamnya biaya konsultan perencana, konsultan pengawas, dan pengembangan perangkat lunak
(software), harus ditambahkan pada nilai perolehan. Komponen-komponen tersebut harus
dianggarkan dalam APBN sebagai Belanja Modal dan bukan sebagai Belanja Operasional. Tentu
harus diperhatikan nilai kewajaran dan kepatutan dari biaya-biaya lain di luar harga beli aset
tetap tersebut.

Di samping belanja modal untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya, belanja untuk
pengeluaran-pengeluaran sesudah perolehan aset tetap atau aset lainnya dapat juga dimasukkan
sebagai Belanja Modal. Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan sebagai Belanja Modal jika
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan
volume aset yang telah dimiliki.
b. Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset
lainnya.
Terkait dengan kriteria pertama di atas, perlu diketahui tentang pengertian berikut ini:
a.Pertambahan masa manfaat adalah bertambahnya umur ekonomis yang diharapkan dari
aset tetap yang sudah ada. Misalnya sebuah gedung semula diperkirakan mempunyai
umur ekonomis 10 tahun. Pada tahun ke-7 pemerintah melakukan renovasi dengan
harapan gedung tersebut masih dapat digunakan 8 tahun lagi. Dengan adanya renovasi
tersebut maka umur gedung berubah dari 10 tahun menjadi 15 tahun.
b. Peningkatan kapasitas adalah bertambahnya kapasitas atau kemampuan aset tetap yang
sudah ada. Misalnya, sebuah generator listrik yang mempunyai output 200 KW
dilakukan renovasi sehingga kapasitasnya meningkat menjadi 300 KW.
c.Peningkatan kualitas aset adalah bertambahnya kualitas dari aset tetap yang sudah ada.
Misalnya, jalan yang masih berupa tanah ditingkatkan oleh pemerintah menjadi jalan
aspal.
d. Pertambahan volume aset adalah bertambahnya jumlah atau satuan ukuran aset yang
sudah ada, misalnya penambahan luas bangunan suatu gedung dari 400 m 2 menjadi 500
m2.
Klasifikasi Belanja Modal

Belanja Modal Tanah


52101 Belanja Modal Pengadaan Tanah Perkampungan
52102 Belanja Modal Pengadaan Tanah Pertanian
52103 Belanja Modal Pengadaan Tanah Perkebunan
52104 Belanja Modal Pengadaan Kebun Pencampuran
52105 Belanja Modal Pengadaan Hutan
52106 Belanja Modal Pengadaan Kolam Ikan
52107 Belanja Modal Pengadaan Tanah Danau/Rawa
52108 Belanja Modal Pengadaan Tanah Tandus/Rusak
52109 Belanja Modal Pengadaan Tanah Alang-alang Dan Padang Rumput
52110 Belanja Modal Pengadaan Tanah Penggunaan Lain
52111 Belanja Modal Pengadaan Tanah untuk Bangunan Gedung
52112 Belanja Modal Pengadaan Tanah Pertambangan
52113 Belanja Modal Pengadaan Tanah untuk Bangunan Bukan Gedung

Belanja modal pengadaan tanah untuk bangunan gedung meliputi pengeluaran untuk
pengadaan tanah untuk bangunan perumahan,, bangunan perdagangan/perusahaan, bangunan
industry, bangunan tempat kerja, tanah kosong, bangunan peternakan, bangunan pengairan, serta
bangunan jalan dan jembatan. Sedangkan belanja modal pengadaan tanah bangunan bukan
gedung merupakan pengeluaran untuk pengadaan tanah untuk lapangan olahraga, parkir,
penimbunan barang, pemancar, pengujian/pengolahan, lapangan terbang, bangunan jalan,
bangunan air, bangunan insalasi, bangunan jaringan, bangunan olahraga, dan bangunan tempat
ibadah.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin


52201 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Besar Darat
52202 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Besar Apung
52203 Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bantu
52204 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor
52205 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor
52206 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor
52207 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Bermotor
52208 Belanja Modal Pengadaan Alat Angkut Bermotor Udara
52209 Belanja Modal Pengadaan Alat Bengkel Bermesin
52210 Belanja Modal Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin
52211 Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur
52212 Belanja Modal Pengadaan Alat Pengolahan
52213 Belanja Modal Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan
52214 Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor
52215 Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga
52216 Belanja Modal Pengadaan Komputer
52217 Belanja Modal Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat
52218 Belanja Modal Pengadaan Alat Studio
52219 Belanja Modal Pengadaan Alat Komunikasi
52220 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Pemancar
52221 Belanja Modal Pengadaan Alat Kedokteran
52222 Belanja Modal Pengadaan Alat Kesehatan
52223 Belanja Modal Pengadaan Unit-Unit Laboratorium
52224 Belanja Modal Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah
52225 Belanja Modal Pengadaan Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
52226 Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elekronika
52227 Belanja Modal Pengadaan Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan
52228 Belanja Modal Pengadaan Radiation Application And Nondestructive Testing
Laboratory
52229 Belanja Modal Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup
52230 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika
52231 Belanja Modal Pengadaan Senjata Api
52232 Belanja Modal Pengadaan Persenjataan Non Senjata Api
52233 Belanja Modal Pengadaan Amunisi
52234 Belanja Modal Pengadaan Senjata Sinar
52235 Belanja Modal Pengadaan Alat Keamanan Dan Perlindungan

Belanja modal pengadaan alat-alat besar darat merupakan pengeluaran untuk pengadaan
traktor, grader, excavator, pile driver, hauler, asphalt equipment, compacting equipment,
concrete equipment, loade, alat pengangkut dan mesin proses. Belanja modal pengadaan alat-alat
besar apung merupakan pengeluaran untuk pengadaan dredger, floating excavator, amphibi
dredger, kapal tarik dan mesin proses apung. Belanja modal pengadaan alat-alat bantu
merupakan pengeluaran untuk pengadaan alat penarik, freeder, compressor, electronic
generating set, pompa, mesin bor, unit pemeliharaan lapangan, alat pengolahan air kotor, dan
pembangkit uap air panas.

Belanja modal pengadaan alat angkutan darat bermotor merupakan pengeluaran untuk
pengadaan kendaraan bermotor dinas, penumpang, angkutan barang, khusus, roda dua dan roda
tiga. Belanja modal pengadaan alat angkutan apung bermotor merupakan pengeluaran untuk
pengadaan alat angkut apung bermotor barang, penumpang dan khusus.

Belanja modal pengadaan alat kantor merupakan pengeluaran untuk pengadaan mesin
ketik, mesin hitung, penggadaan, dan penyimpanan perlengkapan. Belanja modal pengadaan alat
rumah tangga merupakan pengeluaran untuk pengadaan meubelair, alat pengukur waktu,
pembersih, pendingin, dapur, rumah tangga dan pemadam kebakaran. Belanja modal pengadaan
meja dan kursi kerja/pejabat merupakan pengeluaran untuk pengadaan meja kerja, meja rapat,
kursi kerja, kursi rapat, kusi tamu, serta lemari dan arsip kerja.
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
52301 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja
52302 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Tinggal
52303 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Menara
52304 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Bersejarah
52305 Belanja Modal Pengadaan Tugu Peringatan
52306 Belanja Modal Pengadaan Candi
52307 Belanja Modal Pengadaan Monumen/Bangunan Bersejarah
52308 Belanja Modal Pengadaan Tugu Peringatan
52309 Belanja Modal Pengadaan Tugu Titik Kontrol/Pasti
52310 Belanja Modal Pengadaan Rambu-Rambu
52311 Belanja Modal Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas

Gedung tempat kerja meliputi gedung kantor, Gudang, bengkel, instalasi, laboratorium,
tempat ibadah, pertemuan, pendidikan, olahraga, pertokoan, pasar, pos jaga, pabrik, stasiun bus,
kendang hewan, perpustakaan, terminal, pelabuhan, bandara dan lembaga pemasyarakatan.
Gedung tempat tinggal meliputi rumah negara, wisma, mess, asrama, hotel, motel dan rumah
susun. Bangunan bersejarah meliputi istana peringatan, rumah adat, rumah peninggalan sejarah,
makam bersejarah dan tempat ibadah bersejarah. Rambu-rambu meliputi rambu bersuar,
rumwey, approach light, signal, dan food light.

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan


52401 Belanja Modal Pengadaan Jalan
52402 Belanja Modal Pengadaan Jembatan
52403 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Irigasi
52404 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Pasang Surut
52405 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Rawa
52406 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan
Bencana Alam
52407 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Pengembangan Sumber Air dan dan Air Tanah
52408 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Bersih/Baku
52409 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air Kotor
52410 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air
52411 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Air Minum Bersih
52412 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Air Kotor
52413 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik
52414 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan
52415 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Pembangkit Listrik
52416 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Gardu Listrik
52417 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Pertahanan
52418 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Gas
52419 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Pengaman
52420 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Air Minum
52421 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Listrik
52422 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Telepon
52423 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Gas

Belanja modal pengadaan jalan meliputi jalan negara, provinsi, kabupaten/kota, desa,
khusus, tol, kereta dan landasan pacu. Jembatan meliputi jembatan negara, provinsi,
kabupaten/kota, desa, khusus, tol, kereta api, landasan pacu dan penyeberangan. Bangunan
irigasi meliputi bangunan air irigasi, air pasang surut, dan air rawa. Jaringan meliputi
pengamanan sungai dan penanggulangan bencana alam, pengembangan sumber air dan air tanah,
air bersih, air kotor, bangunan air, instalasi air minum bersih, instalasi air kotor, pengolahan
sampah non organik, pengolahan bahan bangunan, instalasi listrik, gardu listrik, instalasi
pertahanan, instalasi gas, instalasi pengaman, jaringan air mineral, jaringan listrik, jaringan
telepon, dan jaringan gas.

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya


52501 Belanja Modal Pengadaan Buku
52502 Belanja Modal Pengadaan Terbitan
52503 Belanja Modal Pengadaan Barang-barang Perpustakaan
52504 Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan
52505 Belanja Modal Pengadaan Alat Olahraga Lainnya
52506 Belanja Modal Pengadaan Hewan
52507 Belanja Modal Pengadaan Tanaman

Belanja modal pengadaan terbitan meliputi terbitan berkala dan buku laporan. Barang-
barang perpustakaan meliputi peta, manuskrip, musik, karya grafika, microform, rekaman suara,
berkas komputer, rekaman video, dan tarsclalt. Barang bercorak kebudayaan meliputi pahatan
lukisan, alat kesenian, alat olahraga, tanda penghargaan, maket dan foto dokumen, benda-benda
bersejarah, dan barang kerajinan. Hewan meliputi binatang ternak, unggas, melata, ikan, hewan
kebun binatang dan hewan pengamanan. Sedangkan tanaman meliputi tanaman perkebunan,
holtikultura, kehutanan, hias, serta obat dan kosmetika.

Pengakuan Belanja Modal

Menurut PSAP Nomor 02 tentang akuntansi belanja dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010, belanja diakui pada saat:
1. Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi di
SKPD dan PPKD setelah dilakukan pengesahan definitif oleh fungsi BUD untuk masing-
masing transaksi yang terjadi di SKPD dan PPKD.
2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran setelah
diverifikasi oleh PPK-SKPD.
3. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

Pengukuran Belanja Modal

Belanja diukur jumlah pengeluaran kas yang keluar dari Rekening Kas Umum dan atau
Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 (Perubahan Keempat), pembayaran termin terakhir
atas penyerahan pekerjaan yang sudah jadi dari Pihak Ketiga, dapat dilakukan melalui dua (2)
cara yaitu:
1. Pembayaran dilakukan sebesar 95 % (sembilan puluh lima persen) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5 % (lima persen) merupakan retensi selama masa pemeliharaan.
2. Pembayaran dilakukan sebesar 100 % (seratus persen) dari nilai kontrak dan penyedia
barang/jasa harus menyerahkan jaminan bank sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak
yang diterbitkan oleh Bank Umum atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (surety bond) dan direasuransikan sesuai dengan ketentuan
Menteri Keuangan.

Penahanan pembayaran senilai 5 (lima) persen dari nilai kontrak seperti dimaksud dalam nomor
1 harus diakui sebagai utang retensi, sedangkan jaminan bank untuk pemeliharaan harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Daftar Pustaka

http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/edef-konten-view.asp?id=908

http://www.ksap.org/Buletin/bultek04.pdf

http://keuda.kemendagri.go.id/asset/dataupload/paparan/modul-penerapan-akuntansi-berbasis-
akrual/modul2/02.Kebijakan-Akuntansi-Beban-&-Belanja.pdf

Siregar, Dr. Baldric. 2017. Edisi Kedua. Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah Berbasis Akrual). Yogyakarta: UPP STIM YKPM.

Anda mungkin juga menyukai