Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Izzati Shahira

NIM : 21112149001

PENANAMAN MORAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER.

A. Sekolah Dasar
1. Guru mengajarkan siswa
Belajar agama di sekolah dan memperdalam ilmu agama juga belajar di
Tempat-tempat seperti, pengajian, TPA, dan pasantren. Dengan dorongan dari guru
Siswa mau menuntut ilmu agama karena sangat berguna bagi mereka untuk
Kedepannya.

2. Mengajarkan siswa untuk


Bertingkah laku didalam/ diluar kelas dengan baik. Karena jikalau di didik sedari
Kecil maka ke depannya akan lebih mudah diterapkan.

3. Menanamankan nilai-nilai moral yang baik. Bisa dilakukan dengan cara menanamkan
disetiap mata pelajaran yang diajarkan, baik berupa nasehat, teguran ataupun tingkah laku
guru yang menjadi contoh panutan mereka. Selain itu juga dapat ditanamkan diluar jam
pelajaran seperti dilingkungan sekolah maupun di rumah karena hal tersebut akan menjadikan
siswa mempunyai moral yang baik.

B. Sekolah Menengah Pertama/ Sekolah Menengah Atas


1. Menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik di sekolah.
Pendidikan karakter dan menanamkan nilai nilai moral yang baik pada anak bukan hanya
dilakukan di kelas pada saat belajar, namun juga di luar dari kelas. Karena membiasakan
siswa melakukan kegiatan-kegiatan positif di sekolah sangat mampu memberikan nilai-nilai
positif.

2. Menanamkan rasa tanggung jawab.


Di dalam keluarga, bangunlah kebudayaan meminta maaf. Anak nantinya begitu melakukan
kesalahan secara spontan akan langsung meminta maaf. Sebagai orang tua patut memberikan
contoh ini.

3. Berikan Nasihat dengan lembut tanpa membentak


Mental anak bisa rusak ketika terlalu sering mendapat perkataan kasar dari orang tua. Apalagi
jika orang tua sudah mulai menggunakan kekerasan fisik. Kekerasan fisik dapat
menyebabkan sistem saraf terputus. Akibatnya bisa mengganggu kecerdasan anak

5. Pilihkan pendidikan yang tepat


Memilihkan pendidikan yang terbaik untuk anak sangat penting. Rekomendasi sekolah yang
bisa membuat anak anak cerdas dalam bersosial, berprestasi dan berakhlak mulia adalah
Prestasi Global.
C. Mahasiswa
Mahasiswa adalah seorang individu yang masih dalam perkembangan menuju ke arah
dewasa. Hal ini berarti bahwa mahasiswa harus berkembang menjadi manusia yang dapat
hidup di dalam dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat, yang penuh dengan peraturan
dan norma-norma moral. Untuk itu, mahasiswa perlu dididik ke arah yang dapat dan sanggup
menuruti aturan dan norma-norma moral tersebut, yaitu dengan memberikan pendidikan budi
pekerti atau pendidikan moral.

Untuk keberhasilan pendidikan budi pekerti/moral di perguruan tinggi, salah satu alternatif
yang dapat diterapkan oleh dosen dalam perkuliahan adalah dengan penerapan/implementasi
kontrak belajar. Dengan kontrak belajar ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran
diri para mahasiswa untuk dapat bertingkah laku sesuai dengan norma moral yang berlaku di
masyarakat

1. Menciptakan komunikasi.
Dalam proses komunikasi perlu didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan
moral. Peserta didik tidak hanya pasif mendengar informasi bagaimana harus bertingkah laku
Sesuai dengan norma dan nilai-nilai moral, akan tetapi juga harus dimotivasi untuk lebih aktif

2. Menciptakan iklim lingkungan yang kondusif.


Seseorang dalam mempelajari norma dan nilai moral akan berhasil memiliki norma dan nilai
moral tersebut, apabila mereka berada dalam lingkungan yang secara positif, jujur, dan
konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang sesuai dengan norma dan nilai
moral tersebut. Hal ini berarti bahwa dalam upaya pengembangan tingkah laku yang sesuai
dengan norma dan nilai moral tidak hanya mengutamakan pedekatan-pendekatan intelektual
semata, akan tetapi juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif di mana faktor-
faktor lingkungan itu sendiri juga merupakan penjelmaan yang konkret dari nilai-nilai
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai