Anda di halaman 1dari 5

Aturan Pemberian THR untuk Karyawan di Tahun 2023

Serta Cara Menghitungnya

Ketahui aturan THR di tahun 2023 berikut ini, yuk!


Menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444 H,
terdapat aturan Tunjangan Hari Raya (THR) di tahun 2023 ini.
Pemerintah memastikan bahwa akan kembali memberikan THR
kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bentuk penghargaan
terhadap negara dan pemerintah.
Apabila merujuk pada PP nomor 16 tahun 2022 tentang
pemberian THR dan gaji ketiga belas kepada ASN, pensiunan,
penerima pensiun, dan penerima tunjangan, pembayaran THR akan
berjalan sekitar 10 hari kerja sebelum Hari Raya Idulfitri 2023/1444
H.
Terdapat beberapa komponen THR yang akan para ASN terima.
Antara lain adalah gaji pokok, tunjangan kinerja, tunjangan pangan,
tunjangan jabatan, hingga 50% tunjangan kinerja sesuai dengan
jabatan dan pangkat.
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6/2016 tentang Tunjangan
Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan,
menyatakan THR Keagamaan merupakan pendapatan non-upah
yang wajib pengusaha bayarkan pada pekerja atau buruh
menjelang hari raya keagamaan.
Aturan Pemberian THR di Tahun 2023

Source: kompas.com

Pemerintah sendiri telah memberikan sinyal akan ada kenaikan


anggaran untuk memenuhi kebutuhan THR dan gaji ke-13 kepada
ASN. Hal tersebut dapat dilihat dari anggaran belanja pegawai
negeri untuk tahun 2023 yang naik sebesar 3,3 persen.

Apabila melihat Peraturan Menteri Keuangan No. 75/PMK.05/2022,


daftar penerima THR dan gaji ke-13 antara lain PNS, TNI, pejabat
negara, pensiunan, hingga penerima tunjangan. Selain itu, pada
peraturan tersebut juga menyatakan bahwa THR paling cepat
akan diberikan 10 hari sebelum hari raya Idulfitri 1444 H yang
ditetapkan jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Sedangkan, peraturan pemerintah untuk pemberian THR


Keagaman bagi pekerja atau buruh di perusahaan, menyatakan
bahwa THR Keagamaan wajib perusahaan bayarkan kepada
pekerja selambat-lambatnya 7 hari sebelum Hari Raya
Keagamaan.

Adapun bagi yang memiliki masa kerja 1 bulan sudah berhak


mendapatkan THR Keagamaan dari perusahaan. Sementara bagi
pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus
menerus atau lebih, maka mendapat THR sebesar satu bulan upah.

Aturan Mengenai Sanksi Perusahaan yang Lalai dalam Membayar THR


2023

Source: gadjian.com

Peraturan Menteri Keuangan 20/2016 menjelaskan tentang


bagaimana cara pemberian sanksi administratif. Pemberian sanksi
tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015
tentang Pengupahan yang di dalamnya mengatur mengenai sanksi
bagi perusahaan yang lalai dalam membayar THR.

Pada peraturan tersebut menyatakan bahwa pengusaha yang


terlambat membayarkan THR akan mendapatkan denda 5%
dari total THR yang harus perusahaan berikan.
Cara Menghitung THR 2023 Berdasarkan Masa Kerja

Source: detik.com

Status hubungan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)


dan lamanya masa kerja seorang karyawan akan mempengaruhi
berapa besaran THR yang diterima. Nah, apabila kamu masih
bingung bagaimana cara menghitung besaran THR yang akan
kamu terima, cek selengkapnya di bawah ini!

1. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 12 bulan

Bagi kamu seorang karyawan yang telah bekerja selama dua belas
bulan atau lebih, maka wajib menerima THR dengan besaran
satu kali gaji. Sedangkan, bagi para karyawan dengan status
PKWT dan PKWTT yang sudah bekerja selama selama satu tahun
atau lebih, besaran gaji satu kalinya telah ditentukan sesuai
dengan kesepakatan pekerja dan perusahaan.
2. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 12 bulan

Adapun bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari 12 bulan,


maka besaran THR yang akan kamu terima berbeda-beda
jumlahnya atau berdasarkan pro rate. Cara menghitung
besaran THR karyawan dengan masa kerja kurang dari satu tahun
dapat menggunakan rumus sederhana, yaitu: (besaran gaji selama
satu bulan : 12) x masa kerja.

Misalnya, kamu seorang karyawan memiliki gaji Rp5.000.000 per


bulan dan telah bekerja selama 10 bulan. Maka, perhitungan THR
yang akan kamu terima adalah sebagai berikut:

(Rp5.000.000 : 12) x 10 bulan masa kerja = Rp 416.666 x 10 bulan


masa kerja = Rp4.166.666.

Jadi, bagi kamu karyawan dengan gaji Rp5 juta dan telah bekerja
selama 10 bulan, maka akan mendapatkan THR sebesar
Rp4.166.666.

3. Karyawan dengan perjanjian kerja harian

Selanjutnya, bagi para karyawan yang bekerja dengan perjanjian


kerja harian, maka kamu juga akan tetap menerima THR. Apabila
sudah bekerja selama satu tahun ataupun lebih, besaran THR yang
kamu terima adalah 1 kali gaji. Besaran gaji tersebut bisa kamu
hitung berdasarkan dengan rata-rata upah yang kamu terima
selama 12 bulan terakhir sebelum lebaran.

Anda mungkin juga menyukai