Anda di halaman 1dari 50

DINAS KOPERASI DAN UKM

PROVINSI JAWA TIMUR

MANAJEMEN
KOPERASI SYARIAH
MOHAMMAD GHOFIRIN
Direk tur OPOP Training Center & Sek retaris OPOP Jawa Timur
BANGUN PEREKONOMIAN INDONESIA
Sebelum Amandemen UUD ‘45 Setelah Amandemen UUD ‘45
Penjelasan Pasal 33 UUD 1945: Penjelasan Pasal 33 UUD 1945 dihilangkan
Dalam pasal 33 tercantum dasar Pasal 33 UUD 1945
demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan (4) Perekonomian nasional diseleng-garakan
oleh semua, untuk semua di bawah berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
pimpinan atau penilikan anggota-anggota prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
yang diutamakan bukan kemakmuran kemandirian, serta dengan menjaga
orang seorang. Sebab itu perekonomian keseimbangan kemajuan dan kesatuan
disusun sebagai usaha bersama ekonomi nasional. *) Amandemen UUD 45
berdasar atas usaha kekeluargaan.
Bangun perusahaan yang sesuai dengan
itu ialah koperasi.
Koperasi
Demokrasi
Usaha Bersama Koperasi Ekonomi
“Kebersamaan” Perseroan
Terbatas, dll
SISTEM EKONOMI KOPERASI vs KAPITALIS

F Saham
Simpanan
A
P P
U B A G A
PERSEROAN
M C KOPERASI S S
H TERBATAS
K D A A
Barang/ Barang/
E R I Jasa R
Jasa
Anggota
Koperasi Pelayanan & J
Laba
SHU

SISTIM EKONOMI KOPERASI SISTIM EKONOMI KAPITALIS

Koperasi berorientasi pada PT berorientasi pada


manfaat pelayanan kepada peningkatan laba perusahaan dan
anggota dalam meningkatkan share deviden kepada pemodal
kesejahteraanya
FILOSOFI DASAR
BERKOPERASI

1 2 3 4

Koperasi Koperasi Koperasi Anggota


adalah bertransaksi
adalah memberi melalui
Organisasi kumpulan manfaat koperasi bukan
Ekonomi orang (benefit ) Anggota
yang bukan bukan bertransaksi
Berwatak kumpulan pendapatan dengan
Sosial modal (profit) Koperasi
PRINSIP KOPERASI
4
Kerjasama antar
koperasi;

Keanggotaan
1 bersifat suka rela
dan terbuka;

Pengelolaan
5 dilakukan secara
demokratis
PRINSIP Pembagian SHU

KOPERASI 2 sebanding dgn besarnya


jasa usaha anggota;

6 Kemandirian
;
Pemberian balas jasa
3 yang terbatas terhadap
modal;

7
Pendidikan
perkoperasian
KARAKTERISTIK KOPERASI
Koperasi dibentuk oleh anggota atas dasar kepentingan ekonomi
yang sama;

Anggota koperasi sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi,


sehingga koperasi didirikan, diatur, dikelola, diawasi serta dimanfaatkan oleh
anggotanya

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya.

Koperasi membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan usaha


anggota untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan usahanya.

Nilai-nilai Koperasi : kemandirian, kesetiakawanan, keadilan,


persamaan dan demokrasi, tanggung jawab sosial serta kepedulian
terhadap orang lain;
FUNGSI KOPERASI
• Konsolidasi • Kemudahan
Sumberdaya
Menghadapi Pasar Akses Pasar

Alat
Pelayanan
Perjuangan
Anggota
Ekonomi

Promosi Efisiensi
Ekonomi Usaha

• Kesejahteraan • Nilai Lebih


Anggota Berkoperasi
EKONOMI SYARIAH
Umer Chapra
Ekonomi syariah ilmu pengetahuan yang membantu manusia dalam mewujudkan
kesejahteraannya melalui alokasi dan distribusi berbagai sumber daya langka sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan berdasarkan Syariah.

S. M. Hasanuzzaman
Ekonomi syariah adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan
aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian
dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan
bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban
mereka terhadap Allah danmasyarakat.
KONSEP HARTA DALAM ISLAM

Keutamaan produktifitas harta melalui Harta dipandang sebagai pemberian


kerjasama (usaha bersama). atau titipan dari Allah SWT.

Harta harus diusahakan dengan Harta yang pada batas


halal atau tidak diharamkan tertentu wajib zakat

Harta diproduktifkan untuk Harta didistribusikan melalui zakat,


kesejahteraan individu dan masyarakat. infaq/sedekah dan wakaf
PERBEDAAN SISTEM EKONOMI
KONVENSIONAL - SYARIAH
SYARIAH KONVENSIONAL

Pembiayaan dgn Bagi Hasil, Kredit dengan Bunga


Margin, Fee dan Bonus (Nilai tambah dari
(Hasil Manfaat Uang) Uang yg dipinjam)

SISTEM KEUANGAN

Tidak
Memisahkan

Konvensional
Memisahkan
Sektor

Keuangan
Keuangan

Sektor
Syariah

S
Sektor Keuangan
Keuangan
Riil Dengan
Dengan
Sektor Riil
Sektor Riil
INTEGRASI SISTEM EKONOMI
KOPERASI -SYARIAH
1. Mendorong pertumbuhan dari pergerakan ekonomi
sektor riil bukan kesemuan dari peningkatan nilai
tambah dari uang (riba).
2. Mendorong pemberdayaan masyarakat dan
kesejahteraan bersama melalui pendayagunaan
zakat, infaq/shodaqoh dan wakaf
3. Mengembangkan badan usaha bersama yang
sesuai syariat islam yang mengedepankan keadilan,
keseimbangan, dan tolong-menolong sesama
manusia.
PENGATURAN KOPERASI SYARIAH
Dalam RUU Perkoperasian yang dibahas DPRRI Tahun 2019 Koperasi Syariah
telah dimasukkan dengan beberapa klausul penting yaitu :
1. Penertian Koperasi Syariah adalah koperasi yang didirikan dan dikelola
berdasarkan prinsip syariah.
2. Koperasi Syariah wajib memiliki perangkat organisasi Dewan Pengawas Syariah
3. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
oleh Majelis Ulama Indonesia.

Usaha mengatur keberadaan koperasi syariah sedang diupayakan melalui


RUU dan RPP terkait Perkoperasian. Namun banyak pihak yang masih
menginginkan mensubordinatkan usaha berdasarkan prinsip syariah
sebagai unit layanan dari koperasi (konvensional), sehingga strategi yang
dijalankan adalah penguatan literasi, identitas dan praktik bersyariah agar
di adopsi pada regulasi mulai dari yang terendah yaitu Peraturan Menteri

Regulasi yang mengatur kegiatan usaha koperasi berdasarkan prinsip


syariah, saat ini baru hanya Permenkop tentang Usaha Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah oleh Koperasi dengan aturan terkaitnya, seperti
pedoman akuntansi, penilaian kesehatan,dan perizinan

Pengertian Koperasi Syariah saat ini belum ada dalam regulasi yang berlaku.
Koperasi Syariah hanya dipahami sebagai koperasi yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
KELEMBAGAAN KOPERASI SYARIAH

1 Melaksanakan Hukum Islam


KOPERASI
SYARIAH
2 Berlandaskan Alquran dan Hadis

3 Menggunakan Akad-Akad Syariah


Badan Hukum Badan Usaha
didirikan dengan dikelola dengan
Akad Syirkah Akad Simpanan
Akad
Akad Permodalan Akad Pinjaman Produk/Jasa
Syariah Lain
Akad Kerjasama Lain Akad Pembiayaan

Standar Akutansi, Standar Manajeman, Standar Operasional


4
Prosedur dan Pemasaran sesuai Prinsip Syariah
Rukun dan Syarat Akad Syirkah
K O P E R A S I S Y A R I AH

Perorangan
(Cakap Hukum)
Subyek Akad
Badan Hukum
Koperasi

Permodalan

Kegiatan Usaha
Koperasi Obyek Akad Wakil : Mengawasi dan
Syariah Mengelola,
Bagi Hasil : Keuntungan
/Kerugian

Di Putuskan dlm RA ,
Pengangkatan Hak dan
Kewajiban Pengurus/
Ijab - Kabul Pengawas/DPS, Anggota
dan Dinyatakan Tertulis
dalam AD Pendirian
PERMODALAN KOPERASI SYARIAH

Simpanan Pokok Musyarakah

Simpanan Wajib Musyarakah


Modal Sendiri
Cadangan Hibah

Hibah Hibah

Wadiah, Mudharabah
Simpanan/Tabungan
dan Musyarakah
Modal Pinjaman
Pinjaman/Pembiayaan Qord, Mudharabah dan
LK/BU/Perorangan Musyarakah

Surat Hutang (Sukuk) Mudharabah dan


Musyarakah

Mudharabah dan
Modal Penyertaan Modal Penyertaan Musyarakah
AKAD KOPERASI SYARIAH
Berdasarkan Fatwa No. 114 Tahun 2017 tentang Akad Syirkah

Berbentuk Syirkah Amwal dengan nama Syirkah Inan


◦ Integrasi Ekonomi
• Akad syirkah adalah akad • UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992
kerja sama antara dua Koperasi adalah badan usaha [Pasal 1
◦ Koperasi dan Syariah
pihak atau lebih untuk suatu angka 1] yang dibentuk oleh sekurang-
usaha tertentu di mana kurangnya 20 orang atau 3 Koperasi
setiap pihak memberikan [Pasal 6 ayat (1) dan (2)] dengan akta
kontribusi dana/modal pendirian yang memuat Anggaran Dasar
usaha *) dengan ketentuan [Pasal 7 ayat (1)] dengan kontribusi
bahwa keuntungan dibagi dana berupa simpanan pokok dan
sesuai nisbah yang simpanan wajib (modal usaha) dan hasil
disepakati atau secara usaha
◦ Oleh: Pristiyanto, SS. MM. MP. dibagi sebanding jasa usaha
proporsional, sedangkan (kontribusi thp pendapatan) dan terbatas
kerugian ditanggung oleh atas modal dan kerugian sebatas
para pihak secara simpanan pokok, simpanan wajib dan
proporsional. modal penyertaan (Pasal 5 ayat (1) huruf
c dan d]
*) syirkah inan untuk koperasi akad tidak hanya memberikan kontribusi dana/modal tapi juga kerja
AKAD KOPERASI SYARIAH
Berdasarkan Fatwa No. 114 Tahun 2017 tentang Akad Syirkah

Modal Koperasi diserah terimakan secara tunai atau diangsur


serta dapat berupa barang yang wajib dicatat nominalnya
◦ Integrasi Ekonomi
• Modal usaha syirkah wajib • simpanan pokok wajib dibayarkan
diserahterimakan, baik (tunai) oleh anggota kepada Koperasi
◦ Koperasi dan Syariah
secara tunai maupun pada saat masuk menjadi anggota dan
bertahap, sesuai simpanan wajib dibayar dalam waktu dan
kesepakatan. kesempatan tertentu (bertahap), [Pasal
• Modal usaha syirkah amwal 41 ayat (2) huruf a dan b]
pada dasamya wajib berupa • Modal sendiri dapat berupa hibah [Pasal 41
uang namun boleh juga ayat (2) huruf d] (hibah biasanya berupa
berupa barang atau uang atau barang, yang harus dinilai
kombinasi antara uang dan dengan
◦ Oleh: Pristiyanto, SS. MM. MP.uang dan wajib dicatatkan nilai
barang. nominalnya)
• Modal usaha yang
diserahkan oleh setiap syarik
wajib dijelaskan
jumlah/nilai nominalnya.
AKAD KOPERASI SYARIAH
Berdasarkan Fatwa No. 114 Tahun 2017 tentang Akad Syirkah

◦ Integrasi Ekonomi
Usaha Koperasi Syariah harus halal dan sesuai prinsip syariah
◦ Koperasi dan Syariah
• Usaha yang dilakukan KSPPS/USPPS Koperasi bergerak di bidang
syarik (mitra) harus usaha usaha simpan, pinjam dan pembiayaan
yang halal dan sesuai sesuai prinsip syariah. Prinsip Syariah adalah
dengan prinsip-prinsip prinsip hukum Islam dalam kegiatan usaha
syariah dan/atau peraturan Koperasi berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
perundang-undangan yang oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
berlaku. Indonesia. [Pasal 1 angka 5,6 dan 9]
◦ Oleh: Pristiyanto, SS. MM. MP.
AKAD KOPERASI SYARIAH
Berdasarkan Fatwa No. 114 Tahun 2017 tentang Akad Syirkah
Hasil Usaha dalam bentuk nisbah bagi koperasi dan anggota
SHU Anggota dibagi berdasarkan
kontribusi atas pendapatan : kontribusi atas modal
(tujuannya peran aktif anggota)
• Sistem/metode pembagian Akta pendirian memuat Anggaran Dasar
keuntungan harus disepakati dan yang antara lain mengatur pembagian
dinyatakan secara jelas dalam sisa hasil usaha dan ditetapkan dengan
akad. keputusan Rapat Anggota.
• Nisbah dinyatakan dalam bentuk Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana
angka persentase terhadap cadangan(Pasal 45 ayat (2)] dibagikan
keuntungan dan tidak boleh dalam kepada anggota sebanding dengan jasa
bentuk nominal atau angka usaha masing-masing anggota(kontribusi
persentase dari modal usaha. thp pendapatan) dan terbatas atas
• Nisbah-kesepakatan boleh dinyatakan modal (Pasal 5 ayat (1) huruf c dan d]
dalam bentuk muitinisbah sesuai dengan keputusan Rapat Anggota,
(berjenjang/ riering). (Pasal 45 ayat (2)]
• Nisbah-kesepakatan boleh diubah
sesuai kesepakatan.
KELEMBAGAAN DAN USAHA KOPERASI SYARIAH
Koperasi Syariah Berbadan Hukum Koperasi,
dengan melembagakan identitas koperasi syariah pada Akta Pendirian
atau Perubahan Anggaran Dasar (AD/PAD) berupa nama koperasi,
landasan, perangkat organisasi, pengelolaan dan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah.

Koperasi Syariah didirikan/dibentuk (akad syirkah dan permodalan*),


dikelola dan menjalankan usaha berdasarkan prinsip syariah serta wajib
memiliki perangkat organisasi Dewan Pengawas Syariah.

Badan Usaha Koperasi Syariah mengikuti aturan Klasifikasi Baku


Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) dan wajib memiliki ijin dari
Pemerintah melalui sistem OSS. Secara legal Badan Usaha di sektor
keuangan Syariah telah memiliki legalitas berdasarkan peraturan
perundangan yaitu: 1) Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
oleh Koperasi dilaksanakan berbentuk KSPPS/USPPS Koperasi di
bawah pembinaan dan pengawasan Kemenkop; 2) BPRS/Perusahaan
Pembiayaan/Asuransi Syariah/LKMS dan perus sektor keuangan lainnya
di bawah pembinaan dan pengawasan OJK.

Untuk sektor riil (non keuangan) secara legal berdasarkan peraturan


perundangan baru mengatur sertifikasi halal produk barang dan jasa
sektor ini dibina dan diawasi oleh masing-masing Kementeriaan//
Lembaga Teknis sesuai kewenangannya berdasarkan peraturan
20
PERANGKAT DAN KELENGKAPAN ORGANISASI
KOPERASI SYARIAH

Perangkat Organisasi
RAPAT ANGGOTA

PENGAWAS PENGURUS DPS

Alat Kelengkapan
Organisasi MANAGER

Kabag Maal Kabag Keuangan Kabag USPPS

Simpan Pinjam dan


Pengelolaan ZISWAF
Pembiayaan

UMKM Syariah Anggota Koperasi


SEKTOR USAHA KOPERASI SYARIAH
Baitul Tamwil,
menjalankan fungsi Baitul Maal, mengelola
intermediasi keuangan dana sosial keagamaan
melalui dari anggota, calon
pinjaman/pembiayaan Keuangan anggota dan masyarakat.
untuk memenuhi • Memberdayakan
kebutuhan modal kerja anggota , calon anggota
dan investasi dan masyarakat wilayah
Unit Unit sekitar.
• Menyediakan
pinjaman (qord)
Tamwil Maal • Menjalin persaudaraan
dan keterikatan anggota,
untuk kebutuhan calon anggota dan
dasar yang mendesak masyarakat.
di bidang sandang, • Mengembangkan
pangan, dan papan kesetiakawanan sosial
termasuk pendidikan
dan kesehatan. Unit dan kesenjangan di
lingkungan.
• Menyediakan
Sektor Riil
pembiayaan syariah Non Keuangan
bagi kebutuhan
barang rumah tangga,
modal usaha, jasa Sektor Riil, layanan
keuangan lainnya. produk dan jasa (non
keuangan).
SEKTOR USAHA KOPERASI SYARIAH
Kecuali Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah, Koperasi Syariah dibentuk berdasarkan
jenis usaha inti sebagaiKoperasi Konsumen, KoperasiProdusen, Koperasi Pemasaran dan Koperasi
Jasa serta dapat membentuk unit usaha lainnya sesuai jenis lapangan usaha pada KLBI

1. Perdagangan Ritel 9. Arsitektur Syariah


2. Hotel dan Restoran Syariah (Bintang, 10. Desain Produk Syariah
Melati, Motel, Wisma dan Penginapan 11. Desain Interior Syariah
Syariah) 12. Komunikasi Visual
3. Biro Perjalanan Wisata Syariah (Agen, 13. Seni Pertunjukan Syariah
Konsultan, Organizer Pemandu dan 14. Multimedia dan Fotografi Syariah
Supir Perjalanan) 15. Kriya Syariah
4. Penata Rambut dan Kecantikan 16. Kuliner Syariah
Syariah 17. Musik Syariah
5. Bekam, Massage, Sauna, dan SPA 18. Penerbitan Syariah
Syariah 19. Periklanan Syariah
6. Ekonomi Kreatif Syariah 20. Seni Rupa Syariah
7. Film, Animasi dan Video Syariah 21. Televisi dan Radio Syariah
8. Aplikasi dan Permainan Syariah 22. UMKM Syariah Lainnya
INTI

TATA KELOLA
(MANAJEMEN UMUM)

KOPERASI SYARIAH
INTI

MANAJEMEN
RESIKO
KOPERASI SYARIAH
Definitif – konsep

◦ Risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang ditimbulkan oleh adanya perubahan

◦ Definisi manajemen risiko adalah proses untuk mengidentifkasi kemungkinan,


mengukur risiko dan membuat strategi untuk mengelola risiko sebelum terjadi.

◦ Dengan manajemen risiko maka memungkinkan koperasi Syariah untuk mengatur


prosedur untuk menghindari risiko tersebut dan meminimalisasi dampak negatifnya
serta mengatasinya.
PROSES MANAJEMEN RESIKO
Tujuan Penerapan Manajemen Resiko

◦ memastikan risiko-risiko yang ada telah teridentifikasi agar dapat merencanakan


tindakan untuk meminimalisasi dampak dari resiko
◦ memastikan bahwa rencana tindakan telah dilaksanakan secara efektif
◦ meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen
◦ membantu manajemen dalam pengambilan keputusan
◦ memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran
Proses Identifikasi Penempatan
SWOT berdasarkan IFAS dan EFAS
SW STRENGTH WEAKNESS
(tentukan 5 – 10 faktor (tentukan 5 – 10 faktor
OT KEKUATAN internal) KELEMAHAN internal)

OPPORTUNITY SO WO
(tentukan 5 – 10 faktor (gunakan KEKUATAN internal (menciptakan strategi yang
PELUANG eksternal) untuk memanfaatkan meminimalkan kelemahan untuk
PELUANG) memanfaatkan peluang)

THREAT ST WT
(tentukan 5 – 10 faktor kekuatan (tingkatkan KEKUATAN (menciptakan strategi yang
internal) internal untuk mengatasi meminimalkan kelemahan untuk
ancaman) menghindari ancaman)
Project Analysis
Contoh salah satu koperasi syariah

POSITIVE NEGATIVE

STRENGTH WEAKNESS
INTERNAL

› Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia tersebar luas di › Kevakuman Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Kabupaten
berbagai Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur
› Konsistensi dan semangat anggota atau pengurus dalam
› Ada rasa yang sama, yaitu memajukan dan menjalankan program
mengembangkan perekonomian umat dan perekonomian
islam › Manajemen dan Organisasi

OPPORTUNITY THREAT
EXTERNAL

› Kebutuhan umat atau dalam hal ini jamaah haji Indonesia › Izin atau regulasi pemerintah local dan Saudi terkait umroh dan
dan khususnya Jawa Timur dalam memenuhi kebutuhan haji.
mereka pada saat pelaksanaan haji.
› Pesaing yaitu badan yang sejenis ataupun badan yang sama
› Komoditas yang akan didistribusikan merupakan dalam menjalankan program ini.
komoditas kebutuhan utama masyarakat.
› Manajemen dan Organisasi
INTI

MANAJEMEN
PEMASARAN
KOPERASI SYARIAH
Definitif
Marketing dan Marketing Syariah
Pemasaran (marketing)
“suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukaran (exchange)”

Pemasaran (marketing) dalam sudut pandang islam


adalah bentuk muamalah (perdagangan) yang dibenarkan dalam Islam, sepanjang
dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh
ketentuan syari’ah.
Karakteristik syariah marketing

1. Teistis (rabbaniyyah)

2. Etis (akhlaqiyyah)

3. Realistis (al-waqiyyah)

4. Humanistis (insaniyyah)
Kegiatan pemasaran (Marketing) harus
dilandasi oleh semangat ibadah
kepada ALLAH SWT Tuhan Sang Maha
Pencipta, berusaha semaksimal mungkin
dengan tujuan untuk kesejahteraan bersama,
bukan untuk kepentingan golongan apalagi
kepentingan sendiri.

Marketing Syari’ah
Marketing Syari’ah menggabungkan prinsip
maksimalisasi nilai-nilai marketing dengan prinsip-
prinsip Islami untuk kesejahteraan masyarakat.

Marketing Syari’ah sebuah disiplin bisnis


strategis yang mengarahkan proses penciptaan
penawaran dan perubahan value dari Produsen kepada
Konsumen, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(perdagangan) dalam Islam.
memperdagangkan produk-produk UKM ataupun
produk anggota koperasi anda
Menjalankan Sistem Distribusi Syariah
Syari’ah tidak melakukan perbuatan berbohong
Mempermudah transaksi, lemah lembut dalam
berjual beli dan berkomunikasi dengan konsumen
Berikan kondisi lingkungan area usaha yang
bersih, nyaman dan aman
Syariah Marketing Strategy

 View Market Universally (Segmentation)

 Target Customer’s Heart and Soul (Targeting)

 Build A Belief System (Positioning)

 Differ Yourself With A Good Package of Content


and Context (Differentiation)

 Be Honest With Your 4 Ps (Marketing Mix)

 Practice A Relationship- based Selling (Selling)


Syariah Marketing Value

♣ Use a Spiritual Brand (Brand)


♣ Service Should Have The Ability to Transform
(service)

♣ Practice a Reliable Business Process (Proses)


Syariah Marketing
Scorecard
 Create A Balanced Value to Your Stakeholders
(scorecard)

 Create A Noble Cause (inspiration)

 Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)

 Measurement Must Be Clear And Transparent


(Institution)
Tim OTC
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Mohammad Ghofirin, S.Pd., M.Pd.
ghofie@unusa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai