Anda di halaman 1dari 18

DISCOVERY LEARNING 3

“How To Searching, Collecting, Synthesizing in Literature Review”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Modul Metodologi Penelitian dan Biostatistik

Dosen Pengampu: Waras Budi Utomo, MKM.

Disusun oleh

Aisyah Nisa Hafiyya


11191040000086
PSIK B 2019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
APRIL/2022
1. Searching

Pencarian literatur (literature searching) adalah proses pencarian mendalam terhadap


informasi terpublikasi tentang suatu topik. Proses ini dilakukan secara sistematis menggunakan
berbagai alat pencarian kepustakaan yang tersedia. Pencarian literatur bertujuan untuk
mendapatkan sebanyak mungkin publikasi ilmiah terhadap suatu topik yang tersedia. Kegiatan
ini merupakan langkah pertama dari penyusunan proyek penelitian (Putu Gede Sudira, 2016).

Mahasiswa ksehatan diharapkan mampu memiliki skill dan kompetensi pencarian


literatur karena kuantitas maupun kualitas publikasi ilmiah yang mendukung proses belajar,
mengajar, maupun menunjang penelitian semakin bertambah setiap tahunnya. Skill pencarian
literatur dan skill telaah literatur merupakan skill vital untuk mahasiswa dan akademisi yang
perlu dikuasai sebagai upaya untuk menunjang kegiatan akademik lainnya.

Pencarian literatur bukanlah perihal yang sepele, untuk melakukannya dengan baik
diperlukan waktu yang tidak sedikit serta perencanaan yang matang. Keterampilan ini
membaik dengan semakin banyaknya latihan yang dilakukan. Tujuan pencarian literatur agar
hasil pencarian yang didapatkan bersifat sensitif (ditemukan hanya hasil studi yang relevan
terhadap pencarian) dan spesifik (ditemukan semua hasil studi yang relevan terhadap
pencarian).

Terdapat dua jenis publikasi yaitu publikasi ilmiah dan non-ilmiah, pencarian literatur
ilmiah memiliki berbagai kesulitan dalam pelaksanaannya. Meningkatnya jumlah publikasi
setiap tahunnya dapat menyebabkan kesulitan pada saat pencarian suatu literatur. Kesulitan
dapat terjadi saat proses pencarian ulang informasi tersebut (recall) maupun ketepatan
informasi (precision). Kualitas informasi pun menjadi suatu hal yang krusial, apakah hasil
pencarian literatur yang dilakukan memiliki keabsahan informasi yang memadai atau tidak.

Ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh kita seringkali berbeda dari sudut pandang
penulis artikel literatur ilmiah. Tidak jarang kita memerlukan korespondensi untuk proses
klarifikasi informasi yang kita inginkan dengan penulis. Kesulitan terakhir adalah
keterbatasan akses akibat berbagai hal, seperti masalah teknis, masalah ekonomi (jurnal
berbayar), ataupun peraturan-peraturan yang membatasi kita dalam mengakses informasi
tersebut (Putu Gede Sudira, 2016).

Keterampilan pencarian literatur mencakup 4 poin penting, di antaranya:

1. Dapat mengidentifikasi berbagai jenis publikasi

2. Dapat mengetahui dan menggunakan berbagai alat pencarian

3. Dapat melakukan pencarian secara efektif dan efisien, serta mengimplementasikan

strategi pencarian yang relevan

4. Dapat mengevaluasi kualitas informasi. Alat pencarian (search tools) dapat berupa benda

fisik maupun benda tak berwujud (sistem pola pencarian, dsb). (Putu Gede Sudira, 2016)

Beberapa alat pencarian yang populer digunakan untuk pencarian literatur medis,
diantaranya:

1. Katalog.

Merupakan daftar komprehensif yang berisikan urutan buku, peta, jurnal, atau
materi lainnya, yang disusun secara sistematik (biasanya menurut nama penulis, judul,
dan/ atau topik) guna memudahkan proses pencarian. Katalog pada perpustakaan
modern sudah tergantikan dengan daftar kepustakaan elektronik yang dapat diakses
secara online.

2. Mesin pencari dengan website.

Merupakan hasil pencarian terhadap kata kunci tertentu di mesin pencari


world wide web (umumnya google, yahoo, bing, dsb). Hasil pencarian berupa daftar
temuan yang disebut hits. Susunan informasi dapat berupa halaman website, gambar,
video, daftar buku, peta, serta informasi lainnya. Terdapat perbedaan hasil pencarian,
saat memasukkan kata kunci pada halaman pencarian google bila dibandingkan dengan
halaman pencarian google scholar.
3. Search terms.

Seringkali juga disebut dengan kata kunci (keywords), merupakan subjek, topik, atau kata
pembeda yang digunakan sebagai tolok ukur proses pencarian informasi. Penggunaan kata
kunci yang mahir dan tepat merupakan hal yang esensial dalam proses pencarian literatur
ilmiah. Kata kunci yang berbeda memberikan hasil yang berbeda, semakin spesifik kata kunci
yang digunakan, semakin spesifik hasil pencarian literatur yang didapatkan. Dengan demikian,
sebelum melakukan proses pencarian diperlukan proses berpikir aktif untuk menentukan daftar
kata kunci (serta sinonimnya) yang berpotensi memberikan hasil pencarian dengan lebih
spesifik.

4. Subject headings.

Merupakan daftar istilah/ bahasa yang digunakan untuk melakukan klasifikasi pada daftar
kepustakaan yang dimiliki suatu perpustakaan. headings menunjukkan topik kunci suatu
publikasi. Medical Subject Headings (MeSH) yang dikembangkan oleh National Library of
Medicine (NLM) merupakan salah satu contohnya.

5. Phrase searching.

Penggunaan metode ini berguna bila kata kunci yang dicari menggunakan gabungan dua
kata atau lebih. Tanda petik diantara gabungan kata akan membantu proses pencarian sehingga
menjadi lebih efisien, hanya informasi yang memuat gabungan kata tersebut yang
dimunculkan dalam kolom hasil pencarian. Contohnya adalah “hospital management”, dsb

6. Boolean operators.

Boolean logic merupakan sistem logika yang dikembangkan oleh George Boole, seorang
matematikawan berkebangsaan Inggris (1815-1864) yang memungkinkan pengguna
menggunakan kombinasi kata atau frase yang mewakili konsep saat melakukan pencarian
literatur ilmiah pada katalog online atau daftar kepustakaan berdasarkan kata kunci yang
digunakan. Perintah logika yang digunakan, atau disebut sebagai “operator”, yang umum
digunakan saat proses pencarian literatur ilmiah berupa AND, OR, dan NOT. Beberapa
database dapat menggunakan simbol untuk menggantikan operator untuk memudahkan akses,
contohnya AND diganti simbol (+).
AND operator digunakan untuk kombinasi dua konsep/ kata kunci sehingga makin
mengerucutkan hasil pencarian. Contoh pada gambar di bawah saat melakukan pencarian
dengan menggunakan kata kunci hip dan fracture. Tampak area yang beririsan merupakan hasil
pencarian ketika menggunakan gabungan kata kunci.

OR operator digunakan untuk memperluas hasil pencarian dengan menggunakan kata


kunci berupa sinonim atau padanan kata. Gambar 2 menunjukkan hasil pencarian pada daerah yang
berwarna abu-abu yang merupakan gabungan dari kedua kata kunci “renal” dan “kidney”.

NOT operator digunakan untuk melakukan ekslusi pada hasil pencarian yang umumnya
menggandengkan kata kunci frase pertama dengan kata/ frase pada kata kunci kedua. Contoh, kita
ingin melakukan pencarian tentang babi “pig” namun tidak menginginkan semua hasil dengan kata
kunci “guinea” ataupun kombinasi “guinea pig”, maka operatot yang digunakan seperti pada
gambar 3.
7. Wildcard/ Truncation.

Metode ini memungkinkan kita untuk mencari database menggunakan kata yang pada
akhirannya digantikan oleh simbol dengan tujuan mencari kata kunci yang sebagian adalah kata
kunci yang kita gunakan. Database yang berbeda mungkin menggunakan simbol yang berbeda,
sebagai contoh (*), ($), dan (?). Contoh, saat mengetik child* pada suatu database, maka hasil
pencarian akan menunjukkan semua dokumen yang berkaitan dengan kata kunci child, children,
childhood, atau childcare.

8. Grouping/ Nesting.

Disimbolkan dengan ( ), merupakan teknik pencarian yang merupakan pembatasan pada


konsep serupa pada suatu kata kunci, ditunjukkan dengan perintah logika OR dan diekspresikan
dalam terminologi yang berbeda, sebagai suatu terminologi tunggal. Prinsip serupa dengan
pengutamaan operasi di dalam suatu daerah yang dibatasi tanda kurung. Contoh berupa:
(paracetamol OR acetaminophen) (fever OR febrile).

9. Limits/ Filters.

Database umumnya memiliki fungsi pembatasan untuk membantu kita membatasi


jumlah hasil pencarian agar tidak terlalu luas ataupun terlalu banyak jumlahnya. Penggunaan
pembatasan umumnya berupa:

a. Waktu publikasi (tahun)

b. Tipe publikasi (buku, jurnal, berita, dsb)

c. Kelompok usia

d. Bahasa

e. Gender

f. Jenis tipe file (doc, pdf, dsb).


Cara melakukan pencarian literatur :

Implementasi keterampilan pencarian literatur ilmiah mengikuti prinsip Plan – Do – Check


– Act (PDCA cycle), yaitu. Tahapan dalam melakukan pencarian literatur ilmiah adalah sebagai
berikut:

1. Menentukan topik pencarian yang sesuai.

2. Memilih kata kunci yang tepat dan mewakili topik yang diinginkan. Penentuan kata
kunci

dapat menggunakan strategi PICO (Population/ Problem – Intervention/ Indicator –


Comparator – Outcome) atau ECLIPSE (Expectation – Client Group – Location – Impact
– Proffesionals – Service).(Putu Gede Sudira, 2016)
3. Menentukan di mana akan melakukan pencarian literatur. Pencarian dapat dilakukan di
perpustakaan, menggunakan katalog (offline maupun online), maupun mengakses database online.
4. Menggunakan strategi pencarian menggunakan alat pencarian sehingga dapat mengoptimalkan
hasil pencarian.

5. Mengobservasi dan melakukan penilaian terhadap hasil pencarian.

6. Revisi pada proses pencarian apabila diperlukan.

Tips yang dapat digunakan untuk mengefektifkan proses pencarian adalah :

1. Rencanakan pencarian, mengidentifikasi kata kunci yang mewakili topik yang ingin

ditemukan. Gambar 5 akan membantu proses ini.

2. Hindari menggunakan terminologi yang terlalu umum dan luas, gunakan terminologi

spesifik untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik dan relevan.

3. Gunakan fungsi pembatasan (limits) bila diperlukan.

4. Buat akun. Umumnya database online mengizinkan kita untuk mendaftarkan akun
pribadi

pada database mereka untuk membantu kita mengatur proses pencarian, menyimpan hasil
pencarian atau referensi, teknis tertentu baik panduan maupun tanda peringatan, serta hal
lainnya.(Putu Gede Sudira, 2016)
2. Collecting

Setelah melakukan pencarian literatur, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan


melakukan seleksi studi dalam literatur. Untuk mempermudah proses ini, maka individu dapat
membuat kriteria yang berfungsi sebagai filter dalam inklusi dan eksklusi suatu literatur. Hasil
pencarian literatur dari berbagai database online yang sesuai dengan topik dan pertanyaan
penelitian diperiksa kembali apakah ada artikel yang merupakan duplikasi dari artikel lainnya,
jika ada duplikasi maka artikel dieksklusi. Kemudian individu melakukan skrining berdasarkan
judul, abstrak, dan isi artikel yang temanya disesuaikan dengan tema literature review. Setelah
skrining dilakukan, selanjutnya adalah melakukan penilaian kualitas artikel. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kualitas metodologi dalam setiap jurnal penelitian atau artikel. (Nursalam
dkk, 2020)

Penilaian kualitas artikel dapat dilakukan melalui critical appraisal dengan


menggunakan checklist daftar penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas
dari masing-masing desain studi dalam artikel. Penilaian kriteria diberi nilai ‘ya‘, ‘tidak‘, ‘tidak
jelas‘ atau ‘tidak berlaku‘. Bagi setiap kriteria dengan penilaian ‘ya‘ maka diberi skor satu poin
dan poin untuk penilaian lainnya adalah nol. Kemudian setiap skor dari penilaian artikel
dihitung dan dijumlahkan. Berikut ini merupakan salah satu contoh penilaian kualitas artikel:

Apabila skor penilaian penelitian setidaknya memenuhi 50% dari kriteria critical
appraisal dengan nilai titik cut-off yang telah disepakati oleh individu, maka studi tersebut dapat
dimasukkan dalam kriteria inklusi. Namun, apabila studi berkualitas rendah maka sebaiknya
tidak dimasukkan untuk menghindari adanya bias dalam validitas hasil dan rekomendasi ulasan.
Risiko bias dalam literature review ini menggunakan asesmen pada metode penelitian masing-
masing studi yang terdiri dari:

1) Teori: Teori yang tidak sesuai, tidak update, kredibilitas kurang


2) Desain: Desain kurang sesuai dengan tujuan penelitian
3) Sampel: Populasi, sampel, teknik sampling, dan besar sampel tidak sesuai dengan
kaidah pengambilan sampel
4) Variabel: Variabel yang ditetapkan kurang sesuai dari segi jumlah, pengontrolan
variabel perancu, dan variabel lainnya.
5) Instrumen: Instrumen yang digunakan tidak memiliki sensitivitas, spesifikasi, dan
validitas, reliabilitas.
6) Analisis data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang sesuai dengan
standar. (Ningtyias, 2020)

3. Synthesizing

Langkah terakhir setelah mencari dan seleksi literatur adalah melakukan sintesis berbagai
hal yang kita temukan dari literatur-literatur yang telah dipilih (synthesis of evidence). Sintesis
literatur merupakan proses mengintegrasikan hasil analisis terhadap artikel-artikel berdasarkan
kesamaan dan perbedaan masing-masing artikel serta membuat kesimpulan berdasarkan
kesamaan dan perbedaan setiap artikel tersebut dalam bentuk simpulan kolektif beberapa
artikel. Tujuan utama dari sintesis literatur adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil
penelitian dari berbagai literatur, serta untuk memilih metode yang paling tepat guna
mengintegrasikan dan interpretasi penjelasan dari berbagai literatur tersebut. Sintesis yang
dilakukan dapat berbentuk naratif atau kuantitatif (meta-analysis). Tahap sintesis merupakan
langkah penting yang harus dilakukan secara detail dan teliti karena kualitas review akan
ditentukan dari hasil sintesis dan analisis yang kita lakukan. (Nursalam dkk, 2020)

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk sintesis literatur adalah dengan
menggunakan matriks sintesis (synthesis matrix) yang dikelola berdasarkan key studies pada
topik tertentu. Matrik sintesis berguna sebagai basis penelitian yang akan dilakukan. Matriks
sintesis merupakan sebuah tabel yang memungkinkan peneliti untuk melakukan klasifikasi dan
pengelompokkan data-data yang berbeda dari beberapa artikel dan mengkombinasikan berbagai
topik yang berbeda untuk mendapatkan kesan/simpulan terhadap keseluruhan artikel secara
umum (Murniati, et al., 2018).

Matriks sintesis digunakan untuk mengelola berbagai sumber literatur dan


mengintegrasikannya dengan interpretasi yang unik. Berikut ini merupakan cara untuk
membuat matriks sintesis, yaitu:

1) Identifikasi 6 sampai 12 artikel yang relevan dengan fokus penelitian


2) Buat tabel beserta kolom-kolom untuk mengidentifikasi beberapa hal seperti
a) Pertanyaan penelitian yang diajukan penulis,
b) Metode yang digunakan,
c) Karakteristik sampel penelitian,
d) Persamaan yang ditemukan,
e) Perbedaan masing- masing artikel yang tidak ditemukan pada artikel yang lain.
(Ramdhani, et al., 2014)

Dalam melakukan sintesis dari literatur, terdapat dua klasifikasi cara untuk
menjelaskannya, yaitu:

1. Sintesis data kualitatif


Pada saat melakukan sintesis data kualitatif terdapat dua macam pendekatan yang
dilakukan yaitu pendekatan dengan istilah meta-agresi dan meta-etnografi. Pada
pendekatan meta-agresi proses sintesis hasil bertujuan untuk memberikan solusi pada
pertanyaan penelitian (review question. Pendekatan meta-agresi dilakukan dengan
cara menggabungkan hasil-hasil penelitian yang didapat secara keseluruhan
(summarizing). Sedangkan pada pendekatan meta-etnografi proses sintesis hasil-hasil
penelitian bertujuan untuk memperluas teori yang sudah ada dengan cara melengkapi
teori tersebut.
Pada pendekatan meta-agresi, penentuan topik penelitian dilakukan untuk
diterapkan menjadi judul-judul tertentu sehingga menghasilkan kerangka analysis.
Selanjutnya, dilakukan pencarian artikel hasil penelitian yang relevan yang kemudian
akan dibandingkan serta disintesis hasilnya. Pada pendekatan ini hasil dari sintesis
berbagai hasil penelitian sesuai dengan judul-judul yang relevan sudah ditetapkan
sebelumnya.

Sedangkan, pendekatan meta-etnografi adalah sebuah pendekatan yang disebut


dengan “interpretif” terhadap temuan dari hasil penelitian individu. Dikarenakan
pendekatannya yang interpretif, maka teknik analisisnya bersifat iteratif atau spiral.
Temuan hasil penelitian individu yang telah dilakukan akan dikaji ulang
pemaknaannya (reinterpretasi) sehingga nantinya akan menghasilkan sebuah
pengetahuan yang baru atau konsep baru yang bersumber dari pertanyaan penelitian
(review question) dengan cara mensintesis berbagai hasil penelitian. Dari kedua
metode pendekatan tersebut, pendekatan meta-agregasi lebih mengacu kepada upaya
mensintesis hasil penelitian yang relevan. (Borenstein et al., 2009)

2. Sintesis data kuantitatif


Dalam melakukan sintesis data secara kuantitatif dapat dilakukan dengan forest
plot. Forest plot tersusun atas batang-batang dan tiap batangnya merupakan interval
kepercayaan hasil estimasi titik dari masing-masing hasil penelitian. Interval
kepercayaan ditentukan dengan taraf signifikansi tertentu yang digunakan individu.
Jika menentukan taraf signifikansi 5%, maka interval kepercayaan yang disajikan
adalah 95%.

Forest plot memuat berbagai unsur seperti batang-batang, interval kepercayaan,


dan effect size. Tiap batang dalam forest plot memiliki makna tertentu. Ujung kiri
merupakan batas bawah, ujung kanan merupakan batas atas. Di bagian tengah memuat
persegi dengan luas ukuran yang menyatakan besarnya pembobotan, dan posisinya
menyatakan letak effect size dari tiap artikel. Pada bagian paling bawah, terdapat
simbol seperti diamond yang luas ukurannya menjelaskan jumlah luas dari total bobot
tiap studi, dan posisinya menyatakan besaran effect size agregasi. Pemaknaan dari
forest plot menggunakan plot yang utuh. Dari plot ini, peneliti dapat menentukan besar
dan arah dari setiap jurnal atau artikel hasil penelitian. (Retnawati dkk, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, M. S. I., Trisnadewi, W. N., et al. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan. Medan:
Yayasan Kita Menulis

Borenstein, M., Hedges L.V., et al. 2009. Introduction to Meta-Analysis. United Kingdom: A John
Wiley and Sons Ltd.

Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta:Depdiknas.

Elmes, D.G., Kantowitz, B, H., Roediger III, H.L. (1992). Research Methods in Psychology. 7th
ed. Belmont, CA : Wadsworth.

Firdaus & Zamzam, F. 2018. Aplikasi Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Deepublish

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Ismail & Triyanto, B. 2020. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi): Suatu Pedoman. Klaten: Penerbit
Lakeisha

KBBI, 2022. Penelitian [Online] Available at: http://kbbi.web.id/penelitian (Diakses 19 April


2022).

Kurniawan, Wawan dan Agustini, Aat. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Keperawatan.
Cirebon: Katalog Dalam Terbitan (KDT).
https://www.google.co.id/books/edition/Metodologi_Penelitian_Kesehatan_dan_Kepe/CQ
AoEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=karakteristik+penelitian+kesehatan&pg=PA11&print
sec=frontcover. Diakses pada Selasa, 19 April 2022 pukul 19.36 WIB.

Koentjaraningrat, 1995 dalam Abubakar, 2021. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:


PT Gramedia

Munawaroh. 2018. Urgensi Metodologi Penelitian dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Yogyakarta : Studi Ilmiah Penelitian UNY
Murniarti, E., Naiggolan B., Panjaitan H., et al. 2018. Writing Matrix and Assessing Literature
Review: A Methodological Elements of a Scientific project. Journal of Asian Development.
Volume 4 Nomor 2. Halaman 133-146

Narbuko, Drs. Cholid, et al. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Nasoetion, A.H. 2009. Pengantar ke Filsafat Sains. Pustaka Litera Antar Nusa : Bogor.

Nazir, Mohammad. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, .

Ningtyias, F.W. 2020. Panduan Literature Review untuk Skripsi. Jember: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.

Nursalam, Kusnanto, Mishbahatul E. dkk. 2020. Pedoman Penyusunan Literature dan Systematic
Review. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

P Irawan. 2019. Kaidah Dasar Ilmu Pengetahuan dan Penelitian. Diakses pada 19 April 2022.
Pukul 11:54 WIB. http://repository.ut.ac.id/4326/1/ISIP4216-M1.pdf

Polit, D.F & Beck, C.T. 2012. Nursing Research : Generating and Assessing Evidence For Nursing
Practice. Philadelphia : Wolters Kluwer Health.

Ramdhani, A., Ramdhanii M.A., Amin A.S. 2014. Writing a Literature Review Research Paper:
A step-by-step Approach. International Journal of Basics and Applied Sciences. Volume 3
Nomor 1

Retnawati, H., Apino E., dkk. 2018. Pengantar Analisis Meta. Yogyakarta: Parama Publishing

Samosir, Katrina. 1997. Studi Perbandingan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan
Pendekatan Induktif dan Pendekatan Deduktif Para SiswaKelas II SMA Negeri 3 Medan. h.
8081.

Silalahi, Ulber. 2016. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Siswanto, dkk. 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Siyoto, S. & Sodik, M. A . 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakartka: Literasi Media
Publishing
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
https://www.google.co.id/books/edition/DASAR_METODOLOGI_PENELITIAN/QPhFD
wAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=definisi+penelitian+adalah&printsec=frontcover. Diakses
pada Selasa, 19 April 2022 pukul 19.44 WIB.

Sudira, Putu Gede. 2016. BASIC CLINICAL SKILLS : Paduan Pencarian Literatur Medis.
Universitas Udayana. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/13f805616
a0abf4f00015d015c13f030.pdf. Diakses pada 19 April 2022.

Sumarto. 2006. Kosep Dasar Berpikir : Pengantar Ke Arah Berpikir Ilmiah. Dilansir dari web
https://core.ac.uk/download/12217654.pdf pada tanggal 19 April 2022 pukul 14.34 WIB.

Sumaryati, E & Sumarmo, U. (2013). Pendekatan Induktif-Deduktif disertai Strategi Think-Pair-


Square-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis serta
Disposisi Matematis Siswa SMA. Jurnal Infinity. 2(1): halaman 26-42.

Sutarno, Nono. 2018. Masalah dan Variabel Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121-
NONO_SUTARNO/MODUL_3B.pdf. Diakses pada 19 April 2022.

Syafnidawanty. 2020. Manfaat Penelitian. Dilansir dari web


https://raharja.ac.id/2020/10/23/manfaat-penelitian/ pada tanggal 19 April 2022 pukul 14.24
WIB.

Tualeka, Abdul Rohim. 2019. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Surabaya: Airlangga University Press.
https://www.google.co.id/books/edition/Metodologi_Penelitian_Kesehatan_dan_Kese/UW
3IDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=klasifikasi+penelitian+kesehatan&pg=PA3&printsec
=frontcover. Diakses pada Selasa, 19 April 2022 pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai