Anda di halaman 1dari 14

ANALITIKA LINGKARAN

A. Pengertian Lingkaran
Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama (tetap) terhadap
sebuah titik pusat lingkaran. Jarak titik-titik pusat lingkaran dikenal sebagai jari-jari lingkaran.
Benda-benda dalam bentuk lingkaran di kehidupan sehari-hari, seperti piring, ban mobil, alas
cangkir, jam dinding, koin, dan masih banyak lagi. Perhatikan gambar di samping!

Ciri-ciri lingkaran ialah memiliki diameter yang membaginya menjadi dua sisi seimbang dan
memiliki jumlah sudut sebesar 180 derajat. Selain itu, diameter konstan dan jari-jari yang
menghubungkan titik pusat dengan titik busur lingkaran juga menjadi ciri-ciri dari sebuah
lingkaran.

B. Menghitung Unsur-Unsur Pembentuk Lingkaran

1. Titik Pusat
Titik pusat merupakan unsur lingkaran pertama yang perlu kamu ketahui. Titik yang berada
tepat di bagian tengah lingkaran disebut titik pusat. Jarak titik pusat dengan semua titik pada
bangun datar yang satu ini selalu sama. Titik pusat kerap disimbolkan dengan penggunaan huruf
kapital, seperti A, O, P, Q, dan lain sebagainya.

2. Jari-jari Lingkaran (r)


Jari-jari dapat diartikan sebagai jarak antara titik pusat lingkaran dengan titik pada lingkaran.
3. Diameter (d)
Panjang garis lurus yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran dan melalui titik
pusat lingkaran dapat diartikan sebagai diameter.
Dapat dikatakan bahwa nilai diameter lingkaran merupakan dua kali nilai jari-jari lingkaran.
Begitu pun sebaliknya, jari-jari lingkaran memiliki nilai setengah dari diameter. Dalam rumus
matematika, diameter kerap disimbolkan dengan huruf d.

4. Busur
Bagian lingkaran yang berbentuk garis lengkung merupakan pengertian dari busur. Jenis
busur dalam lingkaran terbagi menjadi dua, yakni busur besar dan busur kecil. Busur yang
panjangnya lebih dari setengah keliling lingkaran disebut sebagai busur besar.
Sementara busur yang panjangnya kurang dari setengah keliling lingkaran disebut busur
kecil. Garis lengkung, baik terbuka maupun tertutup dan saling berhimpit dengan lingkaran
disebut busur lingkaran.

5. Tali Busur
Garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lingkaran disebut sebagai tali busur. Garis lurus
tersebut mengaitkan dua titik pada keliling lingkaran, tetapi tidak melewati titik pusat lingkaran. Jika
Grameds kesulitan membayangkannya, bayangkan saja sebuah tali busur lingkaran sama seperti tali pada
busur panah.

6. Juring
Daerah yang diapit oleh dua jari-jari dan busur lingkaran merupakan pengertian dari juring
sebagai unsur lingkaran. Juring pada lingkaran terdiri atas dua bagian, yakni juring besar dan
juring kecil.
Dimana daerah dalam lingkaran yang dibatasi jari-jari dan busur besar lingkaran disebut
juring besar. sementara daerah dalam lingkaran yang dibatasi jari-jari dan busur kecil disebut
sebagai juring kecil.

7. Tembereng
Daerah yang diapit oleh tali busur dan busur lingkaran dapat diartikan sebagai tembereng.
Kemudian tembereng terbagi menjadi dua, yakni tembereng besar dan tembereng kecil.
Daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur besar lingkaran disebut sebagai tembereng
besar. Sedangkan daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur kecil lingkaran disebut
tembereng kecil.

8. Apotema
Ruas garis tegak lurus yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran
diartikan sebagai apotema. Kemudian apotema juga dapat diartikan sebagai jarak terpendek tali
busur dengan titik pusat lingkaran.

9. Sudut Pusat
Sebuah sudut yang terbentuk karena pertemuan antara dua tali busur dengan satu titik pada
keliling lingkaran disebut sebagai sudut pusat.
10. Sudut Keliling
Sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara dua buah tali busur di suatu titik pada keliling
lingkaran dapat dikatakan sebagai sudut keliling.

Gambar sudut pusat dan sudut keliling

Tabel Unsur – Unsur Pembentuk Persamaan Lingkaran

C. Kedudukan Titik Terhadap Lingkaran


D. Kedudukan Garis Lurus Terhadap Lingkaran
E. Kedudukan Antar Dua Lingkaran
Kedudukan antara dua lingkaran dapat diketahui melalui jarak kedua pusat lingkaran
danjumlah/selisih panjang jari-jari lingkaran. Jarak kedua pusat lingkaran dapat dihitung
menggunakan rumus jarak antara dua titik seperti yang diberikan pada bahasan di atas.
Sedangkan jumlah atau selilisih panjang jari-jari dapat dihitung secara langsung. Ada enam
kriteria kedudukan antara dua lingkaran yang meliputi beberapa kedudukan seperti berikut.

1) Dua lingkaran memiliki titik pusat yang sama

Sebuah lingkaran memiliki pusat yang terletak di titik P1 dengan panjang jari-jari r1. Sebuah
lingkaran lainnya memiliki pusat yang berada pada titik P2 dengan panjang jari-jari r2. Di mana
letak titik P1 sama dengan P2 dan panjang jari-jari keduanya berbeda. Kedua lingkaran tersebut
terletak pada pusat yang sama sehingga |P1 P2| = 0. Gambar kedudukan antara dua lingkaran
yang memiliki titik pusat sama dan jari-jari berbeda ditunjukkan seperti berikut.

2) Bersinggungan di dalam lingkaran

Sebuah lingkaran dengan memiliki titik pusat P1 dan P2 dengan diameter r1 > r2. Jika |P1 P2| =
r2 maka L1  dan L2 bersinggungan di dalam salah satu lingkaran.

3) Lingkaran kecil di dalam lingkaran besar

Suatu lingkaran memiliki titik pusat di P1 dengan panjang jari-jari r1. Suatu lingkaran lain
memiliki titik pusar di P2 dengan panjang jari-jari r2. Diketahui bahwa panjang jari-jari r1 lebih
besar dari panjang jari-jari r1. Jika |P1 P2| = r1 – r2 maka L2 terletak di dalam lingkaran.
4) Berpotongan di dua titik

Dua buah lingkaran memiliki letak di titik P1 dan titik P2 dengan jari-jari r1 dan r2. Jika r1 – r2 < |
P1 P2| maka L1 berpotongan dengan L2 pada dua titik seperti yang ditunjukkan gambar berikut.

5) Bersinggungan di luar lingkaran (berpotongan di satu titik)

Letak titik pusat lingkaran pertama berada di titik P1 dan panjang jari-jari r1. Letak titik
pusat lingkaran kedua berada di titik P2 dan panjang jari-jari r2. Jika |P1 P2| = r1 + r2 maka
L1 dan L2 memiliki sebuah satu titik potong (bersinggungan).

6) Saling Lepas (Tidak Bersinggungan)


Dua buah lingkaran memiliki pusat yang terletek di titik P1 dan P2 dengan panjang jari-jari
r1 dan r2. Jika jarak antara kedua pusat lingkaran |P1 P2| > r1 + r2 maka L1 dan L2 tidak
bersinggugan. Gambar kedudukan antara dua lingkaran yang saling lepas (tidak
bersinggungan) ditunjukkan seperti gambar berikut.

F. Persamaan Garis Singgung Lingkaran (PGSL) Di Titik


A(x1,y1) Pada Lingkaran

Perhatikan gambar berikut!




Lingkaran berpusat di P(a,b)P(a,b) dan berjari-jari rr. Garis gg disebut garis singgung lingkaran


di titik A(x1,y1)A(x1,y1) dan APAP tegak lurus gg. Persamaan garis singgung lingkaran di
titik A(x1,y1)A(x1,y1) diperlihatkan pada tabel berikut.
G.Persamaan Garis Singgung Lingkaran (PGSL) Yang
Bergradien (m)

Perhatikan gambar berikut.

Lingkaran berpusat di (a,b)(a,b) berjari-jari rr. gg adalah garis singgung lingkaran dengan


gradien mm. Persamaan garis singgung lingkaran dengan titik pusat (a,b)(a,b) dan
bergradien mm diperlihat pada tabel berikut.
H. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Melalui suatu
Titik di Luar Lingkaran

Garis singgung yang melalui satu titik di luar lingkaran biasa disebut juga dengan garis
singgung kutub atau garis singgung polar. Jika sebuah titik (x1, y1) terletak di luar lingkaran, garis
singgung dapat dicari dengan menarik garis lurus dari titik tersebut sehingga menyinggung
lingkaran. Sehingga, bisa terdapat (dua) garis singgung lingkaran yang melalui titik di luar

lingkaran.

Langkah-langkah menentukan persamaan garis singgung yang melalui satu titik


di luar lingkaran:
 Pertama: melakukan pemisalan garis singgung yang akan dicari
Secara umum persamaan garis dapat dinyatakan ke bentuk persamaan y – y1 = m(x
– x1) dengan m adalah gradien dan (x1, y1) adalah titik di luar lingkaran yang dilalui
garis singgung.

 Kedua:
Substitusikan nilai y yang diperoleh pada langkah pertama ke persamaan lingkaran
sehingga diperoleh suatu persamaan kuadrat dengan variabel x.

 Ketiga:
Menghitung nilai diskriminan persamaan kuadrat tersebut, agar garis
menyinggung lingkaran maka nilai D = 0

 Keempat:
Selesaikan persamaan kuadrat yang diperoleh dari langkah ketiga untuk
mendapatkan nilai m.

 Kelima:
Substitusikan nilai m pada pemisalan persamaan y – y1 = m(x – x1) pada langkah
pertama sehingga diperoleh suatu persamaan garis lurus.
I. Kesimpulan
J. Daftar Pustaka
Buku Maestro Matematika Kelas XI
http://repository.uki.ac.id/1897/1/ModulLingkaran.pdf
https://www.ruangparabintang.com/2020/12/materi-soal-dan-pembahasan-terlengkap_5.html
https://idschool.net/sma/kedudukan-garis-terhadap-lingkaran/
https://idschool.net/sma/kedudukan-antara-dua-lingkaran/
https://www.ilmiahku.com/2019/12/percobaan-uji-makanan-karbohidrat.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai