Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN LABA DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI

KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN


MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Oleh:
Afriyanti Buulolo 1)
Ira Lifia Silitonga 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail:
Afriyantibuulolo@gmail.com 1)
silitongairalifia@gmail.com 2)

ABSTRACT
This study aims at analyzing the use of profit and loss and cash flow in predicting
financial distress conditions in food and beverage companies listed on the Indonesia
Stock Exchange for the period 2017 to 2019. The data analysis methods used in this
study are descriptive data analysis methods and comparative data analysis. Data
collection is done by taking documentation of financial statements, namely income
statements and cash flow reports for food and beverage companies listed on the IDX for
the period 2017 to 2019 through www.idx.co.id. The number of samples in this study
were 10 companies. Based on the conclusion of the analysis, it is known that the
financial statements prior to bankruptcy can be used to predict financial distress and
based on the results of the analysis there are 1 company that is in the bankrupt
category, 3 that fall into the gray area category and 6 that into the healthy category.
Keywords: Profit/Loss, Cash Flow, And Financial Distress.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan laba rugi dan arus kas dalam
memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI periode 2017 sampai dengan 2019. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisi data diskriptif dan analisis data
komporatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil dokumentasi laporan
keuangan yaitu laporan laba rugi dan laporan arus kas perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI untuk periode 2017 sampai dengan 2019 melalui
www.idx.co.id. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 10
perusahaan.Berdasarkan hasil kesimpulan analisis diketahui bahwa , laporan keuangan
sebelum terjadinya kebangkrutan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress
dan berdasarkan hasil analisis terdapat 1 perusahaan yang masuk kategori bangkrut, 3
yang masuk kategori gray area dan 6 yang masuk kategori sehat.
Kata Kunci: Laba/Rugi, Arus Kas, Dan Financial Distress

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ekonomi yang mana perusahaan
Financial distress atau kesulitan mengalami kerugian beberapa tahun
keuangan akan dialami oleh perusahaan terakhir karena dianggap tidak mampu
sebelum terjadi kebangkrutan. Financial membayar kewajiban saat jatuh tempo.
distress merupakan kondisi krisis Penurunan ekonomi diperusahaan perlu

JURNAL NERACA AGUNG : Volume 12, No 1 (2022) Maret ;9-17 9


diwaspadai oleh pihak manajemen Tujuan utama suatu perusahaan
karena itu akan menjadi awal mulanya adalah untuk mendapatkan laba. Secara
terjadi kebangkrutan. umum laporan laba rugi disusun dengan
Perusahaan makanan dan tujuan untuk menggambarkan hasil
minuman merupakan bagian perusahaan operasi perusahaan dalam suatu periode
manufaktur. Perusahaan makanan dan waktu tertentu.Perusahaan menerbitkan
minuman bersaing dengan sangat ketat laporan keuangan untuk mengukur sehat
karena perusahaan ini adalah industri tidaknya kondisi suatu perusahaan.
makanan dan minuman yang melibatkan laporan keuangan sangat penting
banyak orang. Perusahaan yang digunakan karena berisi informasi-
bergerak disektor makanan dan informasi yang dapat digunakan oleh
minuman adalah perusahaan yang dirasa pihak yang terkait ataupun yang
cukup menguntungkan dan tahan pada mempunyai kepentingan. Dari hasil
setiap krisis ekonomi yang melanda, laporan keuangan pihak manajemen
karena walaupun dengan harga jual dapat melakukan hal ini sebagai tolak
yang murah atau mahal sekalipun ukur kinerja keuangan dimasa
perusahaan disektor ini selalu mendatang. Sedangkan bagi pihak
dibutuhkan. eksternal dapat melakukan analisis
Salah satu penyebab laporan keuangan untuk memprediksi
perekonomian suatu perusahaan tidak kondisi keuangan perusahaan sebagi
stabil adalah karena kita memasuki era bahan pertimbangan dalam mengambil
globalisasi dimana perusahaan bersaing keputusan.
tidak hanya dengan pesaing lokal tetapi Dalam laporan laba rugi suatu
juga pesaing luar negeri.Fonemena ini perusahaan akan tertera laba sebagai
akan berdampak pada kemampuan pencapaian perusahaan itu dalam
perusahaan dalam mempertahankan periode tertentu. Apabila laba positif
bisnisnya. Oleh sebab itu, pihak maka kinerja perusahaan tersebut baik,
manajemen perusahaan sebaiknya karena bisa menghasilkan keuntungan.
mengambil tindakan dengan melakukan Tetapi bila laba negatif maka kinerja
prediksi dini agar memperbaiki kondisi perusahaan tersebut harus
ekonomi perusahaan. dipertanyakan, karena tidak
Prediksi suatu financial distress menghasilkan keuntungan dan harus
dapat diartikan sebagai peramalan dicari sebab agar jangan sampai
terhadap tingkat kesulitan keuangan berkelanjutan dan menyebabkan
yang akan terjadi pada sebuah kebangkrutan bagi perusahaan tersebut.
perusahaan. Informasi mengenai Dengan adanya laporan laba maka,
financial distress ini dapat dijadikan perusahaan dapat menggunakan laporan
sebagai peringatan dini atas laba tersebut sebagai bahan untuk
kebangkrutan sehinggga manajemen memprediksi kondisi financial distress
dapat melakukan tindakan secara cepat perusahaan.
untuk mencegah masalah sebelum Sedangkan informasi arus kas
terjadi kebangkrutan. Adanya potensi merupakan laporan yang memberikan
kesulitan keuangan sebuah perusahaan informasi yang mencakup tentang
akan memberi kekhawatiran dari kondisi keuangan perusahaan atau bisa
berbagai pihak, baik sektor internal: dikatakan semacam studi tentang
manajer dan karyawan, maupun pihak pergerakan uang tunai yang masuk dan
eksternal perusahaan seperti: investor keluar melalui bisnis suatu perusahaan .
dan kreditur. Karena dengan analisa arus kas

10 PENGGUNAAN LABA DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Afriyanti Buulolo 1) Ira Lifia Silitonga 2)
perusahaan bisa lebih mudah mengatur 1.2 Rumusan Masalah
badget manajemen, baik pemasukan Berdasarkan uraian latar
maupun pengeluaran. Dengan demikian belakang diatas maka pertanyaan yang
dapat diperkirakan arus kas juga dapat timbul adalah “Apakah perusahaan
digunakan sebagai indikator oleh pihak makanan dan minuman yang
luar dalam untuk memprediksi kondisi terdaftar di Bursa Efek Indonsesia
keuangan apakah terjadi fianancial Sehat Atau Mengalami Financial
distress atau tidak didalam suatu Distress?”.
perusahaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada 1.3 Tujuan Penelitian
perusahaan makanan dan minuman Berdasarkan permasalahan yang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikemukakan diatas, maka tujuan
untuk periode 2017-2020. karena laba penelitian ini dilakukan untuk:
yang dihasilkan cenderung mengalami 1. Untuk menganalisis penggunaan
penurunan dalam beberapa tahun laba terhadap financial distress
terakhir sehingga ada indikasi bahwa pada perusahaan makanan dan
perusahaan mengalami kondisi minuman yang terdaftar di BEI.
kesulitan keuangan. 2. Untuk menganalisis penggunaan
Dalam penelitian Mohm. Halim Arus Kas terhadap financial
(2015), menyatakan bahwa “variabel distress pada perusahaan
laba berpengaruh dan dapat digunakan makanan dan minuman yang
untuk memprediksi kondisi financial terdaftar di BEI.
distress dan arus kas juga berpengaruh
dan dapat digunakan untuk
memprediksi kondisi financial distress 2. TINJAUAN PUSTAKA
suatu perusahaan”. Sedangkan dalam
2.1 Landasan Teori
penelitian Julius (2017) tentang
2.1.1Pengertian Financial Distress
Pengaruh financial leverage, firm
growth, laba dan arus kas terhadap financial distress secara umum
financial distress (studi empiris pada adalah suatu fonemena yang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di menunjukkan tren penurunan kinerja
Bursa Efek Indonesia Tahun 2010- keuangan suatu perusahaan. Financial
2014) menyatakan bahwa “financial distress pada perusahaan mencakup
leverage, firm growth, laba tidak seluruh periode awal terjadinya
berpengaruh terhadap financial distress penurunan kinerja sampai pada titik
dan Arus kas memiliki pengaruh terendah, hingga selanjutnya perusahaan
terhadap financial distress”. tersebut mampu memperbaiki
performanya kembali. Saat perusahaan
Berdasarkan latar belakang
mengalami kondisi financial distress,
diatas peneliti tertarik untuk melakukan
maka perusahaan itu sedang tidak dalam
penelitian dengan judul “ Penggunaan
posisi keuangan yang baik, dan harus
Laba Dan Arus Kas Untuk melakukan transisi pada tahap yang
Memprediksi Kondisi Financial baru. Jika performannya dinilai makin
Distress Pada Perusahaan Makanan buruk, maka perusahaan tersebut
Dan Minuman Yang Terdaftar Di kemungkinan besar akan mengalami ke
Bursa Efek Indonesia”.
bangkrutan. biasanya, “Financial
distress adalah suatu tahapan penurunan
kondisi keuangan yang terjadi pada

JURNAL NERACA AGUNG : Volume 12, No 1 (2022) Maret ;9-17 11


perusahaan sebelum terjadinya mengalami financial distress dan
kebangkrutan atau likuidasi”. Platt HD perusahaan yang sehat
dan Platt MB (2002:371-381). c. Jika nilai Z > 2.99 maka termasuk
Sedangkan menurut Brighma & Daves perusahaan yang sehat.
(2003:842) “Financial distress adalah
suatu kondisi kesulitan keuangan yang
dimulai ketika perusahaan tidak mampu 2.1.3 Pengertian Laba
membayar kewajiban (utang) yang jatuh
tempo”. financial distress dapat Laporan laba rugi (incomen
diketahui dari kinerja keuangan yang statement) merupakan laporan yang
tercermin dari laporan keuangan suatu mengukur keberhasilan operasi
perusahaan. financial distress dimulai perusahaan pada suatu periode waktu
dengan ketidakmampuan dalam tertentu. Menilik dari sudut pandang
memenuhi kewajiban-kewajibanya, ekonomi, laba adalah keuntungan
terutama kewajiban yang bersifat jangka ataupun profit, Yang berarti
pendek seperti kewajiban likuidasi dan peningkatan kekayaan seorang investor
juga termasuk kewajiban dalam kategori sebagai hasil dari penanaman modal
solvabilitas. Variabel dependen yang setelah dikurangi biaya-biaya terkait
digunakan dalam penelitian ini adalah penanaman modal tersebut. jika dilihat
financial distress perusahaan yang dari sudut pandang akuntansi, laba
diukur dengan menggunakan model merupakan selisih harga penjualan
Altman Z-score. Model altman dengan biaya produksi. Menurut Dwi
merupakan model yang paling banyak Martini (2012:113), Menyatakan bahwa
digunakan dalam memprediksi financial “laba merupakan pendapatan yang
distress. diperoleh apabila jumlah finansial
(uang) dari aset neto pada akhir periode
Adapun rumus adalah sebagai berikut: (diluar dari stribusi dan kontribusi
Z=1.2 XI + 1.4 X2 + 3.3 X3 + 0.6 X4 + pemilik perusahaan) melebihi aset neto
0.990 X5…. pada awal periode”. Sedangkan menurut
Keterangan: Abdul Halim & Bambang Supomo
Z= bankrupcy index (2005: 139), Laba “adalah pusat
X1 = working capital / total assets pertanggungjawaban yang masukan dan
X2 = retained earnings / total assets keluarannya diukur dengan menghitung
X3 = earning before interest and taxed / selisih antara pendapatan dan biaya”.
total assets Pengertian laba dalam kuntansi
X4 = market value of equity / book adalah perbedaan antara harga dan biaya
value of total debt untuk transaksi pasar apapun yang
X5 = penjualan / total assets dicatat perusahaan dalam hal biaya
Klarifikasi perusahaan yang komponen barang yang diserahkan atau
sehat dan yang mengalami financial jasa dan setiap operasi atau biaya
distress didasarkan pada nilai Z-Score lainnya. Menurut Hansen dan Mowen
model Altman yaitu: (2001:38),
a. Jika nilai Z <1.8 maka masuk Dalam penelitian ini rumus yang
perusahaan yang mengalami digunakan dalam menghitung laba
financial distress adalah sebagai berikut:
b. Jika nialai 1.8 < Z < 2.99 maka Laba Bersih = (pendapatan–beban-
masuk gray area (tidak adapat pajak)
ditentukan perusahaan yang

12 PENGGUNAAN LABA DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Afriyanti Buulolo 1) Ira Lifia Silitonga 2)
2.1.3 Pengertian Arus Kas
Arus kas atau cash flow
merupakan sebuah perincian yang
menunjukkan jumlah pemasukkan dan
pengeluaran dalam suatu periode 4.1.5 Hipotesis
tertentu. Laporan arus kas yang Hipotesis merupakan jawab
disajikan sangat berguna bagi pemakai sementara terhadap rumusan masalah.
laporan keuangan yaitu sebagai dasar Jadi hipotesis sementara dalam
atau bahan untuk menilai kemampuan penelitian ini yaitu perusahaan makanan
perusahaan dalam menggunakan arus dan minuman yang terdaftar di Bursa
kas tersebut. Laporan arus kas Efek Indonesia mengalami financial
merupakan bagian yang tidak
distress.
terpisahkan dari laporan keuangan suatu
perusahaan. Laporan arus kas
memberikan informasi tentang 3. METODE PELAKSANAAN
penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan pada suatu periode tertentu, 3.1 Populasi Dan Sampel
dari laporan ini juga dapat diketahui
perkembangan kas suatu perusahaan. Populasi dalam penelitian ini
Laporan ini melengkapi informasi merupakan perusahaan makanan dan
keuangan perusahaan yang telah minuman yang terdaftar di Bursa Efek
disediakan oleh laba rugi. Indonesia Tahun 2017 - 2019. Ada 26
kategori yaitu: perusahaan makanan dan minuman
1. Arus Kas Operasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Arus kas operasi merupakan arus kas Sampel penelitian ini dipilih dengan
yang berasal dari transaksi yang metode purposevi sampling dengan
berasal dari kegiatan itu sendiri. kriteria berikut ini:
2. Arus Kas Investasi 1. Perusahaan makanan dan
Arus kas investasi merupakan minuman yang terdaftar di Bursa
pembelian dan penjualan investasi Efek Indonesia periode 2017-
serta aset tetap. Aktivitas investasi 2019
juga mencakup pemberian dan 2. Mempublikasikan laporan
penerima pelunasan pinjaman Jusup keuangan auditan Tahun 2017-
(2011:411). 2019.
3. Arus Kas Pendanaan 3. Perusahaan yang tidak ada
Arus kas pendanaan merupakan laporan keuangan di idx selama
sarana mendistribusikan, menarik, periode analisis akan
dan menyediakan dana untuk dikeluarkan dari sampel.
mendukung aktivitas bisnis. Dari 26 perusahaan makanan
Aktivitas pendanaan meliputi dan minuman yang terdaftar di Bursa
peminjaman dan pelunasan dana Efek Indonesia, terdapat 10 perusahaan
dengan obligasi dan bentuk pinjaman yang memenuhi kriteria untuk dijadikan
lainnya. sampel.
Dalam penelitian ini arus kas 3.4 Jenis Dan Sumber Data
dihitung dengan menggunakan rumus Data yang digunakan penulis
sebagai berikut: dalam melakukan penelitian yaitu data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari

JURNAL NERACA AGUNG : Volume 12, No 1 (2022) Maret ;9-17 13


pihak lain berupa laporan publikasi. cara membuat perbandingan antara
Data yang digunakan dalam penelitian elemen (laporan keuangan) yang sama
ini berupa laporan keuangan pada untuk beberapa periode yang berurutan.
perusahaan makanan dan minuman Perbandingan yang dimaksud
yang terdaftar terdaftar di Bursa Efek dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu
Indonesia (BEI) periode 2017-2019. Year-to-year Changes Analysis dan
Sumber data penelitian ini diambil dari Index-Number Trend Series Analysis.
laporan keuangan tahunan perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bursa Efek Indonesia, didapatkan
melalui internet yaitu www.idx.co.id 4.1 Pembahasan
data yang digunakan dalam laporan 1. NilaiZ-Score Altman
keuangan tersebut yaitu: laporan laba Nilai Altman Z-Score pada
rugi dan laporan arus kas perusahaan. masing-masing perusahaan makanan
Metode Pengumpulan data yang dan minuman tergolong masuk
dilakukan untuk memperoleh data yang kategori aman, namun ada juga
dengan cara menggunakan metode perusahaan yang dalam tiga tahun
kepustakaan dan metode lapangan dan berturut mengalami kebangkrutan.
untuk tehnik pengumpulan data dengan Walaupun nilai Z-Score pada
tehnik dokumentasi yaitu masing-masing perusahaan berbeda-
mengumpulkan data yang aada di beda ,namun angka tersebut masih
lapangan terdokumentasi yakni data sangat jauh dari batas atas distress
laporan keuangan perusahaan makanan zone, bahkan masih bernilai negatif
dan minuman yang telah terdaftar di dan jauh dari angka 0. Batas atas
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun distress zone sebesar 1,99 sangat
2017-2019. bertolak belakang dengan hasil
perhitungan nilai Z-Score yang
3.6 Metode Analisi Data bernilai negatif dengan. Nilai Altman
Z-Score dari perusahaan makanan
1. Analisis Statistik Deskriptif dan minuman yang sangat
Statistik deskriptif ini rendah,bahkan bernilai negatif
menunjukkan hasil daolahan ta seperti mencerminkan kondisi keuangan
mean (nilai rata-rata), standar diviasi, yang sangat buruk dan
nilai maksimum dan minimum. Alat mengindikasikan perusahaan sudah
analisis ini digunakan untuk dalam kondisi bangkrut, namun
menggambarkan laba dan arus kas. masih belum pailit.
2. Analisis Komperatif
Analisis Komperatif adalah
metodeanalisis yang dilakukan dengan

Tabel 4.1 Nilai Z-score Altman

Nilai Z-
No Nama Perusahaan Tahun score keterangan

1 PT. Tiga Pilar Sejahtera 2017 1,378966 Bangkrut


Food Tbk. 2018 3,503444 Sehat

14 PENGGUNAAN LABA DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Afriyanti Buulolo 1) Ira Lifia Silitonga 2)
2019 2,671368 Gray Area
2 PT. Campina Ice Cream 2017 3,616361 sehat
Industry Tbk. 2018 3,022743 sehat
2019 3,088263 sehat
3 PT. Wilmar Cahaya 2017 2,946197 Grey area
Indonesia Tbk. 2018 5,220447 sehat
2019 4,947042 sehat
4 PT. Delta Djakarta Tbk. 2017 3,594915 sehat
2018 6,230114 sehat
2019 5,448706 sehat
5 PT. Indofood Sukses 2017 4,550761 sehat
Makmur Tbk. 2018 3,801894 sehat
2019 4,253703 sehat
6 PT. Multi Bintang 2017 3,99931 sehat
Indonesia Tbk. 2018 3,368161 sehat
2019 4,212285 sehat
7 PT. Mayora Indah Tbk. 2017 2,766142 Gray Area
2018 2,974226 Gray Area
2019 3,971629 Sehat
8 PT. Sekar Bumi Tbk. 2017 2,384369 Gray Area
2018 2,209057 Gray Area
2019 4,238766 Sehat
9 PT. Siantar Top Tbk. 2017 2,470256 Gray Area
2018 2,258799 Gray Area
2019 2,344088 Gray Area
10 PT. Ultra Milk Industry 2017 5,052295 Sehat
And Trading Tbk. 2018 5,334287 Sehat
2019 2,338047 Gray Area
Sumber : 0lahan penulis (2021)

a) Kategori Perusahaan Bangkrut Altman terklasifikasi grey area


Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, pada tahun 2017-2018. Ini berarti
dapat dilihat ada 1 perusahaan yang bila perusahaan dapat memperbaiki
menurut model Z-Score Altman diri maka perusahaan bisamenjadi
terklasifikasi tidak aman pada tahun perusahaan sehat, namun bila
2017. Artinya model prediksi perusahaan tidak segera
memberi sinyal bahwa perusahaan memperbaiki diri maka perusahaan
tersebut termasuk dalam kategori akan masuk pada perusahaan
“bangkrut”. Perusahaan-perusahaan bangkrut. Perusahaan-perusahaan
yang diprediksi bangkrut pada yang diprediksi masuk kategori
tahun2017 adalah sebagai berikut: “grey area” pada tahun 2015-2018
1. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food adalah sebagai berikut:
Tbk, 1. PT. Mayora Indah Tbk,
b) Kategori Perusahaan Greyarea 2. PT. Sekar Bumi Tbk
Bedasarkan Tabel 4.1 tersebut, 3. PT. Siantar Top Tbk
dapat dilihat ada 3 perusahaan yang
menurut model prediksi Z-Score

JURNAL NERACA AGUNG : Volume 12, No 1 (2022) Maret ;9-17 15


c) Kategori PerusahaanSehat 2018 atau 2019, dan perusahaan yang
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, memiliki kategori sehat adalah
dapat dilihat ada beberapa PT.CampinaIceCreamIndustryTbk,
perusahaan yang masuk kategori PT.DeltaDjakartaTbk, PT. Indofood
Sehat menurut model Z-score Sukses Makmur Tbk, PT. Ultrajaya
Altman pada tahun 2017-2019 secara Milk Tbk
berturut-turut. Ini berarti perusahaan a. Bahwalaporan keuangansebelum
benar-benar dalam kondisi sehat, terjadi kebangkrutan
namun sebaiknya perusahaan jangan dapatdigunakanuntuk mengukur
sampai lengah dan mampu tingkat financial distress dengan
mempertahankan kondisi keuangan menggunakan model Altman
agar perusahaan tidak masuk dalam padaperusahaan makanan dan
kategori perusahaan grey area minuman yang terdaftar di Bursa
maupun perusahaan bangkrut. Efek Indonesiatahun2017-2019.
Adapun perusahaan yang masuk b. Dari hasil analisis terhadap hasil
kategori “Sehat” ditahun 2017-2019, perhitungan nilai dan rasio-rasio
yaitu sebagai berikut: Altman Z-Score yang telah
dilakukan dilakukan serta
1. PT.DeltaDjakartaTbk, laporan keuangan perusahaan.
2. PT. Ultrajaya Milk Tbk,
3. PT. Wilmar Cahaya Indonesia 5.3 Saran
Tbk. Berikut beberapa saran yang
5. PT. Campina Ice Cream Industry dapat peneliti berikan untuk
Tbk. penelitian ini adalah sebagai berikut:
6. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 1. Bagi peneliti selanjutnya perlu
2. RasioAltmanZ-Score melakukan penambahan variabel
Rasio-rasio keuangan yang yang lebih luas untuk mengetahui
digunakan dalam metode Altman kinerja perusahaan makanan dan
Z-Score untuk perusahaan minuman yang terdaftar di Bursa
manufaktur seperti perusahaan Efek Indonesia yang lebih luas atau
makanan dan minuman ini adalah, mungkin keseluruhan.
Laba Bersih dan Arus Kas. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
masing-masing rasio keuangan menambag periode tahun penelitian
inipun dikalikan dengan sesuai dengan tahun pergantian untuk
konstanta sebagai berikut: mengetahui perkembangan
Z-Score= 1,2(X1)+1,4(X2)+ e. perbankkan.
3. Bagi perusahaan sampel ada baiknya
5. SIMPULAN DAN SARAN menerbitkan laporan keuangan yang
5.1 Simpulan lebih detail agar hasil dari penelitian
a. Analisis terhadap perusahaan yang dilakukan oleh peneliti sesuai
makanan dan minuman dengan dengan hasil yang diperoleh oleh
model Altman menunjukkan 1 peneliti.
perusahaan yang berpotensi
mengalami kebangkrutan pada tahun 6. DAFTAR PUSTAKA
analisis 2017.Sedangkan perusahaan
yang masuk kategori rawan bangkrut Dwi Utari. Dkk, 2014. Manajemen
atau grey area sebanyak 5 Keuangan. Hal.273. Edisi
perusahaan pada tahun 2017 atau

16 PENGGUNAAN LABA DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Afriyanti Buulolo 1) Ira Lifia Silitonga 2)
Revisi, Mitra Wacana Media, Syaiful Bahri. 2016, 2019, 2020.
Jakarta. Pengantar Akuntansi
Dwi Martini. 2012. Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan
Keuangan Menengah Berbasis IFRS. Yogyakarta: penerbit
PSAK. Jakarta: Salemba Andi.
Empat. Themin. 2012. Akuntansi Keuangan.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman International Financial
Praktis Memahami Laporan Reporting Standar-IFRS, Edisi
Keuangan. Yogyakarta: 8, Jilid I, Jakarta: Erlangga.
penerbit Andi. Rudianto. 2013. Akuntansi
Darsono dan Ari Purwanti. 2008. Dasar- manajemen.Hal.252. Erlangga
dasar akuntansi biaya. Buku 2 Rodoni, Ali.2010. Manajemen
edisi 11. Jakarta: Salemba Keuangan. Penerbit mitra
Empat. wacana media, Jakarta.
Damodaran. 1997. Corporate Finance www.idx.co.id
Theory And Practice. New Zaki baridwan. 2004. Intermediate
york: jhon wiley and sons. accounting, edisi ke 8.
Fitria, (2010). “Penggunaan Laba Dan Yogyakarta: BPFE.
Arus Kas Untuk Memprediksi
Kondisi Kondisi Financial
Distress Pada Perusahaan Non-
Bank Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia 2005-2008”.
Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar
manajemen keuangan. Hal.105.
Bandung
Hanafi, dan Abdul Halim, (2012).
Analisis laporan keuangan.
Hal. 637. Yogyakarta:
UPPSTIM YKPN.
Hansen & Mowen. 2001. Akuntansi
Manajemen Biaya Jilid 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Horngren, 2003. Edisi 11. Cost
Accounting: A Managerial
Emphasis. Upper Saddle River,
New Jersy: Prentice Hall.
Platt, H., dan M. B. Platt. 2002.
Predicting Financial Distress.
Journal of financial service
profesionalisasi, vol. 56, hal.
12-15.
PSAK. No.2. Laporan Arus Kas. Dewan
Standar Akuntansi Keuangan.

JURNAL NERACA AGUNG : Volume 12, No 1 (2022) Maret ;9-17 17

Anda mungkin juga menyukai