work 1
1. Tanah di lapangan mempunyai angka pori e = 0,78, kadar air w = 20% dan Gs = 2,65.
Tentukan:
(a) Berat volume basah (b), berat volume kering (d) dan derajat kejenuhan (S).
(b) Bila tanah pada keadaan jenuh sempurna, berapa kadar air dan sat?
2. Contoh tanah diletakkan dalam cetakan yang berbentuk silinder dengan diameter 10 cm dan
tinggi 20 cm. Berat tanah dalam cetakan 3021 g. Kadar air tanah dalam cetakan w = 22,5%.
Bila tanah mempunyai Gs = 2,68, hitung b, d, e dan S.
3. Piknometer dengan berat 621 gram digunakan untuk menguji contoh tanah nomer 1, 2 dan
3. Contoh tanah 1 dikeringkan dengan oven, contoh 2 jenuh sempurna dan contoh 3 jenuh
sebagian (Tabel C1.1). Berat volume basah tanah 3 adalah 1,93 g/cm3. Berat piknometer
ketika diisi dengan air 1490 g.
Tabel C1.1
Nomer contoh 1 2 3
Berat contoh tanah (g) 982 1025 987
Berat piknometer, contoh tanah dan air (g) 2110 2025 2067
Tentukan:
(a) Berat jenis tanah (Gs)
(b) Angka pori (e) dan kadar air (w) contoh tanah 2
(c) Angka pori (e) dan kadar air (w) contoh tanah 3
(d) Derajat kejenuhan (S) contoh tanah 3.
4. Tanah dari lapangan mempunyai berat volume basah 18,6 kN/m3 dengan kadar air w = 7%
dan Gs = 2,65. Hitung volume air yang dibutuhkan untuk 1 m3 tanah agar kadar air menjadi
16%. Dianggap angka pori konstan selama penambahan air. Berapa derajat kejenuhan S?
5. Tanah dari lapangan mempunyai b = 19,8 kN/m3 dan w = 23%. Berapa kadar airnya, bila b
menjadi 18,6 kN/m3 dengan angka pori dianggap tetap.