Anda di halaman 1dari 2

Teori Jarum Hipodermik adalah sebuah teori komunikasi yang mengasumsikan bahwa pesan

yang disampaikan oleh media massa memiliki dampak langsung pada audiens tanpa adanya
kritik atau penolakan. Disebut jarum Hipodermik karena dalam model ini diperlihatkan seakan-
akan komunikasi disuntikkan ke dalam jiwa komunikan, sebagaimana obat disimpan dan
disebarkan dalam tubuh sehingga terjadi perubahan dalam system fisik begitupula pesan-pesan
persuasif mengubah sistem psikologis.
Model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow) yaitu media massa
langsung kepada khalayak sebagai mass audience. Model ini mengasumsikan media massa
secara langsung, cepat dan mempunyai efek yang amat kuat atas mass audience. Teori ini berasal
dari penelitian pada awal abad ke-20 yang menguji dampak propaganda dan film pada massa.
Penelitian tersebut menemukan bahwa pesan yang disampaikan oleh media massa dapat
mempengaruhi perilaku dan pandangan masyarakat dengan cepat dan tanpa adanya perbedaan
pandangan atau kritik.
Dalam Teori Jarum Hipodermik, media massa dianggap sebagai jarum hipodermik yang dapat
menusukkan pesan langsung ke dalam pikiran audiens. Teori ini mengasumsikan bahwa audiens
pasif dan tidak kritis terhadap pesan yang diterima dari media massa.
Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen dan mudah
dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima.
Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik
(Hypodermic Needle Theory). Teori ini menganggap media massa memiliki kemampuan penuh
dalam mempengaruhi seseorang. Media massa sangat perkasa dengan efek yang langsung pada
masyarakat. Khalayak dianggap pasif terhadap pesan media yang disampaikan. Teori ini dikenal
juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini media massa menembakan peluru yakni
pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak menerima pesan yang disampaikan media.
Teori ini makin betambah kuat ketika siaran radio Orson Welles (1938) menyiarkan tentang
invansi makhluk dari planet mars menyebabkan ribuan orang di Amerika Serikat panik.
Pemikiran, gagasan atau ide yang kemudian terbentuk menjadi sebuah teori pastinya memiliki
kelebihan maupun kekurangan itu sendiri, tak terkecuali dengan Teori Jarum Hipodermik.
Kekuatan dari Teori Peluru atau Jarum Hipodermik :
1.) Media memiliki peranan yang kuat dan dapat mempengaruhi afeksi, kognisi dan
Perilaku dari audiens
2.) Pemerintah dalam hal ini penguasa dapat memanfaatkan media untuk kepentingan
birokrasi (negara otoriter).
3.) Audiens sebagai penerima pesan pasif sangat mudah untuk terpengaruh
4.) Pesannya lebih mudah dipahami
Kemudian terdapat kelemahan daripada teori ini yaitu :
1.) Masyarakat yang semakin beragam membuat teori ini semakin terkikis juga dengan diiringi
dengan pendidikan yang semakin berkembang sepanjang zaman.
2.) Media massa semakin beragam yang membuat masyarakat dapat semakin memilah-milah apa
yang ingin mereka dengarkan, baca ataupun lihat
3.) Terdapat peran yang berasal dari kelompok yang menjadi dasar dari audiens dalam menerima
pesan yang disampaikan

Bibliography
Wardhana, W. (n.d.). Teori dan Model Komunikasi Massa Teori Jarum Hipodermik
(Hypodermic Needle Model). Retrieved from academia:
https://www.academia.edu/7344437/Teori_dan_Model_Komunikasi_Massa_Teori_Jarum
_Hipodermik_Hypodermic_Needle_Model?auto=download

Anda mungkin juga menyukai