Anda di halaman 1dari 1

PENYIMPANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)

RUMAH SAKIT
PRATAMA
PENDOPO KAB. No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
EMPAT
LAWANG

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR
OPERASIONAL
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
PENGERTIAN mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

1. Menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap
lingkungan rumah sakit, kesehatan petugas, dan makhluk hidup lainnya.
TUJUAN
2. Menghindari kecelakaan yang lebih fatal.

1. PP No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya


2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian
KEBIJAKAN Simbol Bahan Beracun dan Berbahaya
3. SK Direktur No. tentang Kebijakan Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit Pratama Pendopo

1. Pilah Bahan Beracun dan Berbahaya sesuai dengan potensi bahayanya (mudah terbakar,
mudah meledak, dan lain-lain).
2. Berikan penandaan (pelabelan) sesuai dengan potensi bahayanya.
3. Penyimpanan B3 harus disertai dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar
PROSEDUR
Data Pengaman (LDP) yang memuat identitas bahan, bahaya yang ditimbulkan, cara
KERJA
penanggulangan bila terjadi tumpahan/kebocoran serta cara penanggulangan kedaruratan.

Beri sticker/label penandaan Pilih B3 sesuai dengan potensi bahaya


B3 pada lemari B3 (mudah terbakar, mudah meledak, dll)
Beri label sesuai potensi bahaya

DIAGRAM ALIR

Cara penanggulangan bila terjadi


tumpahan/kebocoran dan kedaruratan
lainnya bisa dilihat pada MSDS atau
LDP masing-masing B3

UNIT 1. Instalasi Farmasi


TERKAIT 2. Gudang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai