Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TUGAS AKHIR CIVIC

DIGITAL CAMPAIGN NILAI MANDIRI

DISUSUN OLEH:

ACCOUNTING 1A
KELOMPOK 5

Alexander Rafael S 13202010003

Marion Amadeo Suyoso 13202010035

Marcella Mega Wibawa 13202010007

Ovelia Lukita Suhamdy 13202010017

UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA

BSD City Kavling Edutown I. 1, Jl. BSD Raya Utama, BSD City,

Kec. Pagedangan, Tangerang, Banten 15339

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu nilai integritas yang akan dibahas dalam proposal ini adalah nilai mandiri. Nilai
mandiri merupakan nilai yang mengajarkan kita untuk melakukan segala halnya dengan sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Nilai mandiri sangat penting dalam kehidupan kita dalam membangun
integritas dan jati diri yang sesungguhnya, serta sangat bergantung pada keyakinan dan kepercayaan akan
kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Keyakinan dan kepercayaan terhadap kemampuan yang kita miliki
dapat tumbuh jika kita menghargai dan mencintai diri sendiri.

Pada zaman sekarang, banyak generasi muda yang masih hidup bergantung kepada orang lain,
baik itu orang tua, saudara maupun teman. Hal itu dikarenakan generasi muda sekarang kurang memiliki
kepedulian dan antusias dalam membangun kepribadian yang baik dan takut akan kegagalan yang dialami
pada masa yang akan datang. Jika kita memperhatikan nilai ini, secara tidak langsung kita menunjukkan
kematangan yang menjadi salah satu indikator kedewasaan. Kemandirian bukan hanya semata-mata
melihat pada tataran personal saja akan tetapi kemandirian sangatlah penting dalam tataran institusional
dan bangsa.

Dari hal tersebut dapat dikatakan kemandirian tidak hanya bertumpu pada aspek material tetapi
aspek non-material juga berkontribusi pada nilai ini , karena itu kemandirian bisa menentukan
personalitas individu, institusi dan negara. Sebagai contoh kasus jika bangsa Indonesia tidak mandiri
maka saat ini juga kita masih dalam posisi dikuasai dan dijajah oleh negara lain. Jika kita terus memegang
teguh akan nilai ini, maka akan memberikan kita suatu kepuasan dan kebanggaan hidup dikarenakan
mampu mengatasi dan menghadapi segala persoalan sendiri, demikian juga kemandirian bangsa yang
mempengaruhi besar terhadap kehidupan bangsa dan negara terutama dalam menentukan arah dan
kepribadian bangsa dan negara.

1.2 Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Tujuan dilaksanakannya kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat


terutama generasi muda dalam hal kemandirian. Dimana masih banyak orang yang meremehkan dan
menyalah artikan nilai mandiri tersebut. Manfaat dari adanya kampanye ini adalah untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat umum, terutama generasi muda untuk menyadari dan mempelajari makna
nilai mandiri yang perlu ditanamkan dalam kehidupan kita agar mereka bisa mulai mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Target dan Sasaran Kampanye

Target dan sasaran utama dari kegiatan kampanye ini adalah generasi muda (kalangan mahasiswa,
terutama Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya). Alasan pemilihan target ini adalah karena masih
banyak orang, terutama generasi muda yang tidak mempraktekkan nilai mandiri dalam kehidupan mereka
akibat pandangan mereka yang menganggap remeh akan nilai mandiri sebagai nilai yang tidak berguna,
sehingga mereka terlalu bersikap acuh dan terlalu bergantung terhadap orang lain. Maka dari itu,
pemilihan generasi muda terutama mahasiswa sebagai target dan sasaran dari kegiatan kampanye ini
dirasakan merupakan hal yang tepat, di mana kelompok kami berharap bahwa generasi muda dapat
meningkatkan dan menanamkan nilai mandiri dalam kehidupan mereka. Selain kehidupan mereka secara
personal, kelompok kami juga peduli terhadap mentalitas bangsa dan negara, sehingga kami
mengharapkan kampanye ini dapat menggerakkan generasi muda dalam menumbuhkan nilai ini sebagai
bibit dalam menjaga ketahanan dan eksistensi bangsa saat ini dan dapat mempopularitaskan jati diri
bangsa yang sesungguhnya di masa yang akan datang.

1.4 Metode Kampanye

Metode yang kelompok kami pilih dalam penyampaian kampanye ini kepada masyarakat di luar
terutama generasi muda adalah dengan menyebarkan poster digital lewat media sosial, seperti ​Instagram
dan ​Line d​ ikarenakan mereka cenderung aktif di dua media sosial tersebut. Kami akan menyebarluaskan
poster serta film pendek ini di deskripsi postingan dengan disertai ​hashtag​ seperti berikut,

#civics-Prasmul_2020_Acc1A_Kelompok5_ToDoTheRightThingonYourOwnisToBeINDEPENDENT.
BAB II

ISI

2.1 Definisi Nilai Mandiri

Nilai mandiri adalah sikap atau perilaku dalam bertindak yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan masalah atau tugas (Supinah dan Parmi, 2011). Secara umum teori ini
mengatakan nilai mandiri merupakan aspek yang vital bagi kehidupan manusia dikarenakan kita semua
diciptakan di dunia ini sebagai individu yang memiliki integritas dan pendirian masing-masing sehingga
dalam semua persoalan kita dituntut untuk menangani semua permasalahan atas landasan keyakinan dan
pemikiran kritis yang kita miliki.

Menurut kelompok kami, nilai mandiri adalah nilai yang mengajarkan kita untuk melakukan
segala halnya dengan sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Nilai mandiri yang dimiliki oleh manusia
hendaknya dikembangkan dan ditanamkan di kehidupan mereka. Hal ini dikarenakan kemandirian itu
bukanlah sebatas pengetahuan atau pembelajaran yang didapatkan dari buku melainkan sebuah nilai yang
harus diwujudkan, dikembangkan, dan ditampilkan dalam bentuk tingkah laku atau kegiatan nyata yang
didorong oleh sikap hidup mandiri.

2.2 Kaitan antara Nilai Mandiri dengan Integritas dan Antikorupsi

Kaitan nilai mandiri dengan integritas dan antikorupsi adalah dengan nilai mandiri, kita dituntut
untuk mendapatkan uang berdasarkan kemampuan diri sendiri, berpegang teguh pada prinsip dan
pendirian diri sendiri, mau bertanggung jawab atas kesalahan atau pelanggaran yang telah dibuat terhadap
peraturan negara. Diharapkan dengan memiliki nilai mandiri ini, kita dapat menjunjung integritas yang
kita miliki agar dapat menahan cobaan dan nafsu akan korupsi yang merajalela di kalangan pejabat
nasional.

2.3 Bentuk Tindakan Mandiri dalam Kehidupan Sehari-hari

Tindakan mandiri dapat kita terapkan kapanpun dan dimanapun itu. Baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah maupun universitas, serta masyarakat. Dalam bentuk tindakan kecil di keluarga yang
terkadang tidak kita sadari, seperti merapikan kamar tidur sendiri, mencuci piring dan gelas setelah
makan, mengerjakan tugas tanpa dibantu orang tua merupakan sikap mandiri yang kita terapkan. Mungkin
terkadang kita tidak menyadari hal tersebut karena kita terlalu sering meminta bantuan atau menemani
kita disaat kita hendak melakukan sesuatu.

Tindakan lain akan sikap hidup mandiri yang bisa kita lakukan di lingkungan sekolah itu seperti
mengerjakan tugas dengan tepat waktu, tidak menyontek, belajar dengan kesadaran diri tanpa diingatkan
teman, dan inisiatif aktif dalam kerja kelompok. Tindakan tersebut merupakan contoh dari perilaku
bersikap mandiri sebagai pelajar yang dapat kita terapkan. Perbuatan mandiri itu tidaklah harus
merupakan perbuatan yang besar tetapi dapat dimulai dengan perbuatan atau tindakan yang sederhana di
mana dapat meningkatkan dan mengembangkan kemandirian kita dalam bertindak dan berperilaku.

Dalam lingkungan masyarakat, penting juga untuk kita menerapkan nilai mandiri dalam diri kita.
Hal itu dapat diwujudkan dalam tindakan inisiatif ikut membersihkan lingkungan sekitar, jika kita
merantau keluar kota dan tinggal sendirian, ikut pemilihan ketua lingkungan, serta bahkan dalam ranah
bangsa dan negara, kita bisa secara mandiri ikut pemilihan umum tanpa ada campur tangan orang lain
dalam pilihan kita. Penting bagi kita untuk bersikap mandiri dalam lingkungan yang lebih asing daripada
lingkungan keluarga agar kita dapat dipandang dan dikenal dewasa dan sangat minim dalam hal
ketergantungan pada orang lain.

2.4 Bentuk Tindakan Tidak Mandiri dalam Kehidupan Sehari-hari

Terlepas dari contoh tindakan-tindakan yang merefleksikan nilai mandiri di atas, terdapat juga
beberapa contoh tindakan tidak mandiri yang biasa kita lakukan tanpa disadari. Adanya tindakan
sederhana yang kita lakukan di lingkungan keluarga, seperti makan masih disuapin orang tua,
perlengkapan kuliah di kamar masih dirapikan orang tua atau pembantu, tugas sekolah kita dibantu oleh
orang tua, dan meminta uang jajan ke orang tua kita tanpa ada inisiatif atau usaha untuk mulai mencoba
mencari pemasukan uang jajan sendiri.

Tindakan yang mencerminkan ketidak-mandirian kita di lingkungan sekolah atau kuliah antara
lain adalah mengerjakan tugas dengan panduan dosen atau teman secara terus menerus tanpa ada usaha
dari diri sendiri dahulu, menyalin tugas atau bahkan jawaban ujian teman, menyuruh teman untuk
menanyakan pelajaran yang kita sendiri kurang mengerti karena kita terlalu malu untuk bertanya, dan
sebagainya. Tindakan-tindakan berikut masih sering sekali kita temui dan bahkan kita lakukan tanpa kita
sadari dan ada inisiatif untuk berubah. Dimana seharusnya, di sekolah lah kita belajar untuk
mengembangkan sifat kemandirian kita agar bisa menghadapi dunia yang lebih keras kedepannya.

Tak hanya itu, terdapat beberapa contoh tindakan yang menunjukkan sikap ketidak-mandirian di
lingkungan masyarakat, seperti tidak mengikuti pemilihan umum, menyusahkan tetangga dengan
permasalahan keluarga, dan mengajak tetangga untuk ikut-ikutan gosip agar tidak salah seorang diri.
Seluruh tindakan yang menunjukkan sikap ketidak-mandirian hendaknya tidak kita ulangi dan lakukan
karena tindakan tersebut dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain. Kita seharusnya dapat
berperilaku mandiri walaupun dengan perilaku yang sederhana tapi bermakna.
2.5 Tokoh Teladan dalam Nilai Mandiri

Tokoh pertama yang kelompok kami pilih untuk dijadikan teladan adalah orang tua kita sendiri
karena merekalah yang telah mendidik kami untuk menjadi orang yang mandiri. Seperti contohnya, orang
tua seringkali menyuruh kami untuk memperhatikan urusan kami sendiri terutama dalam hal perkuliahan.
Menurut kami mereka telah hidup lebih lama ketimbang kami semua sehingga kami merasa bahwa
mereka tentu lebih berpengalaman terutama dalam nilai kehidupan sehingga mereka telah memberikan
contoh yang baik kepada kami dan tentu kami sebagai anaknya tentu akan mengikuti nilai tersebut.

Mereka pun tentunya dalam menghidupi keluarga kami, pasti harus melewati berbagai rintangan
dalam dunia kerja sendiri. Terkadang ada hal yang mereka enggan untuk bagikan bersama keluarga
karena mereka tidak ingin kita ikut terbebankan. Tetapi walaupun demikian, orang tua tetap memberi
kami nasihat atau masukan dalam tindakan-tindakan yang kami lakukan selagi kami juga masih berada
dalam tahap pencarian jati diri serta pengembangan karakter, terutama sikap mandiri agar bisa
menghadapi dunia luar dengan lebih sigap dan bijak.

Tidak hanya orang tua kita, tetapi kami juga menganggap Maudy Ayunda sebagai salah satu
tokoh terkenal yang dapat menjadi teladan bagi kelompok kami. Kami terinspirasi dari kemandirian
seorang Maudy Ayunda dengan berbagai alasan. Di mana dia mampu berjuang keras demi memasuki
salah satu universitas Ivy League, yaitu Oxford dan Cambridge University. Yang menurut kami, itu
mungkin hal yang tidaklah mudah, terutama bagi Orang Indonesia. Tak hanya itu, ia berani untuk
merantau ke luar negeri demi melanjutkan perkuliahannya, dimana awalnya kota itu adalah tempat yang
sangatlah asing bagi dia. Tetapi, ia mampu beradaptasi dengan sangatlah mudah di suatu tempat yang
sangatlah baru.Namun, Maudy Ayunda juga menjadikan tokoh inspirasional yang menginginkan anak -
anak muda Indonesia untuk menjadi pelajar yang mandiri dengan memiliki inisiatif dalam mempelajari
hal-hal dan pengetahuan baru di luar sekolah, serta dengan berpikir kritis.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

Nilai Mandiri merupakan hal wajib yang harus dimiliki setiap orang terutama generasi muda
sekarang dalam menjalani kehidupannya secara personal maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan memiliki nilai mandiri maka sama saja kita telah menerapkan berbagai aspek kehidupan yang
kompleks yaitu integritas, pendirian,tanggung jawab, inisiatif dan juga ​self-control. Aspek-aspek
tersebutlah yang dapat menjadikan individu dan generasi muda sekarang berkembang menuju kepribadian
yang lebih baik dari sisi personal,bangsa dan negara. Selain itu nilai mandiri juga mempengaruhi sikap
kita terhadap budaya antikorupsi yang dapat menahan godaan maupun nafsu akan memakan uang hak
milik masyarakat. Dari informasi yang telah kami jabarkan.

Saran kami terhadap masyarakat terutama generasi muda, bahwa yakinlah kita akan kemampuan
yang kita miliki dalam segi apapun, tetap berpegang teguh pada pendirian kita sendiri meskipun orang
lain mencoba untuk menggoyahkan pendirian kita, tanamkan nilai ini sedini mungkin agar kita selaku
manusia terutama sebagai generasi muda dapat berdiri sendiri demi kepribadian yang menjanjikan dan
untuk kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa mendatang.

3.2 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai