Anda di halaman 1dari 2

Ruang Lingkup Pembahasan

           Ruang lingkup pembahasan mengenai PT Santo Rubber terfokus pada aspek - aspek yang kami
pilih, yaitu apek lingkungan, aspek bisnis perusahaan, dan aspek strategi perusahaan (berupa analisis
swot dan POLC perusahaan)
1. Aspek Lingkungan 

Jadi perusahaan karet pada umumnya itu dikenal akan wastenya yang banyak dan memberikan
dampak negative bagi lingkungan, tetapi ini sangatlah berbeda dengan Perusahaan karet Santo
Rubber yang sangat memperhatikan aspek sustainability environment dan menjaga agar tetap
environmental friendly terkait dengan waste yang sangat sulit untuk di daur ulang. Perusahaan ini
juga sudah disertifikasi oleh ISO akan aspek sustainablitiy environmentnya. Jadi, Kelebihan dari PT
Santo Rubber di mana ia juga berkolaborasi dengan PT Basuki Aneka Inti Karet yang fokus pada
bagian recycling, yaitu dengan cara menghancurkan dan memproses limbah karet menjadi biji atau
tepung. Hasil daur ulangnya nanti akan digunakan untuk membuat lapangan atau playground untuk
anak-anak atau ruangan gym, seperti untuk ubinnya, rubber tile ataupun lainnya) dan hal ini sudah
dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu.

2. Aspek Bisnis Perusahaan 


    
Bergerak di industri karet merupakan permasalahan yang cukup kompleks bagi PT Santo
Rubber. Walaupun memiliki cukup banyak kompetitor dari lokal maupun internasional, tetapi jika
dilihat dari lingkup Kota Jakarta, tidak begitu banyak perusahaan karet yang ada sehingga dapat
menjadikan peluang bagi perusahaan ini. Perusahaan ini pun memiliki competitive advantage dalam
menghadapi kompetitor lain, dimana perusahaan ini sangat baik dalam mengefisiensikan kerjanya,
agar costnya bisa lebih bagus dibanding dengan perusahaan lainnya dan juga mengutamakan
layanan pelanggan . Maka dari itu, strategi yang dimiliki oleh perusahaan harus bisa bekerja seefisien
mungkin, baik dalam perhitungan labor cost atau tenaga kerja harus bisa lebih efisien dibandingkan
kompetitor lainnya.
Untuk investasi kedepannya PT Santo Rubber sudah tuangkan dalam visinya setahun
kedepan yaitu automation, dimana perusahaan mengutamakan mesin dan menggunakan operator
lebih sedikit. Perhitungan modal, biaya operasional semua tergantung dari jenis produk dan tingkat
kelangkaan material serta tingkat kesulitan barang yang dibuat.

        Perkembangan bisnis pada masa pandemi ini berbeda dengan sebelumnya, di mana adanya
penurunan di pertengahan tahun 2020 dan terkena dampak PSBB pertama, tetapi karena fleksibilitas
perusahaan dalam menyesuaikan situasi, perusahaan dapat bangkit kembali.. Namun, perusahaan
hanya mengandalkan kemampuan dengan membaca situasi yang berkembang dan melihat
kesempatan atau celah yang bisa  diambil, seperti contohnya saat ini perusahaan memproduksi hand
sanitizer holder, dan produk lainnya yang masih bisa dibuat dengan material dari karet.
Produk perusahaan Santo Rubber lebih terfokus pada custom order, dan tidak mempunyai
brand sendiri untuk dipasarkan di market. Proses pemasaran perusahaan itu dengan marketing by
system, dimana customer yang sedang berjalan akan dijaga dengan baik, dengan memberikan
kualitas yang baik dan stabil, serta memberikan solusi jika customer mengalami kendala pada produk
yang dipakai. Selain itu, perusahaan juga menggunakan aplikasi app store yang dapat dilihat gambar
appnya di sebelah kiri bawah, namun mereka tidak terlalu memfokuskannya karena perusahaan ini
lebih kepada pemesanan khusus. 
3 Aspek Strategi Perusahaan  
A. Analisis SWOT perusahaan 
Aspek Strength (kekuatan) yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah adanya keunikan yang
dapat dilihat dari compounding process dan mempunyai “resep” dapat membuat karet banyak
macam kurang lebih ada 400 formulasi. Perusahaan juga mempunyai background yang cukup kuat
sejak 1994. Competitive advantage yang dimiliki perusahaan supaya bisa bersaing adalah flexibility
yang tinggi, dimana perusahaan ini membuat barang custom sesuai dengan keinginan customer.
Aspek Weakness PT. Santo Rubber adalah segi manusia, mesin (jika ada kerusakan), dan
kebersihan lingkungan. Proses karet cukup kotor yang berdampak negatif pada lingkungan seperti
carbon black sehingga perusahaan menyediakan dust collector.
Sedangkan untuk aspek Opportunity (Peluang) yang dimiliki oleh perusahaan ini jika dilihat
dari lingkup Kota Jakarta, tidak begitu banyak perusahaan karet yang ada jadi tidak terlalu banyak
kompetitor dan peluang industri karet besar.
Aspek Threats (Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan ini selama masa pandemik korona
ini adalah pandemi dan demo yang mempengaruhi rupiah karena perusahaan ini lebih banyak
mengarah ke impor, dimana membeli bahan baku dengan mata uang dollar. Maka dari itu
perusahaan harus membuat perhitungan untuk membeli bahan baku yang akan digunakan pada saat
harga dollar tidak terlalu tinggi. 

B. POLC (Planning, Organizing, Leading, Controlling)


Perusahaan ini membuat Planning dalam menentukan strategi perusahaannya, yang berupa
membuat kebijakan yang mengutamakan kepuasan pelanggan, yaitu dengan selalu berusaha untuk
bisa memfasilitasi serta mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi pelanggan.
Perusahaan menerapkan aspek organizing dengan tetap menjalankan business planning
pada program ISO dan memiliki target continuous improvement untuk menjadi lebih baik lagi.
Setelah itu, Perusahaan menjalankan aspek leading dengan memberikan pelayanan yang
baik agar dapat memenuhi kepuasan pelanggan yang tidak hanya mencakup service atau cara kita
memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, tetapi juga memberikan harga yang sangat
kompetitif. Maksudnya, perusahaan mencoba dengan maksimal dalam memformulasikan material
karet sesuai dengan budget/ permintaan dari customer agar segala aspek bisa terpenuhi. Pemimpin
perusahaan yaitu Bapak Jusuf Sidik termasuk dalam jenis leadership yang Democratic Style, di mana
cara ia memimpin itu seimbang antara pemberian tugas (tasks) dan juga kepentingan orang lain
(karyawannya).
Terakhir Perusahaan melakukan aspek controlling dengan cara setiap kepala divisi
bertanggung jawab terhadap kelangsungan kinerja masing-masing divisi. Meskipun setiap divisi
berkaitan satu dengan yang lain, terkadang ada kendala/permasalahan yang terjadi setiap hari. Oleh
karena itu, perusahaan sering melakukan meeting/ rapat antar divisi supaya setiap
kendala/permasalahan dapat dicari jalan keluarnya. 

Anda mungkin juga menyukai