DESKRIPSI PERUSAHAAN
1
2
Percetakan PT. Solo Grafika Utama diresmikan pada tanggal 19 Juli 2003,
meski sebelumnya sudah melakukan operasi sejak bulan Mei 2003. Pendiri
Percetakan PT. Solo Grafika Utama ini adalah pemimpin umum Harian Bisnis
Indonesia yang merupakan induk dari Harian UmumSOLOPOS, yaitu Prof Dr H.
Sukamdani S. Gitosardjono. PT. Solo Grafika Utama resmi berdiri dengan
diterbitkannya akat pendirian pada tanggal 13 Desember 2001 dengan nomor
C29073.ht.01.01. PT. Solo Grafika Utama mengawali kegiatan produksi
perusahaannya berdasarkan order dari perusahaan induknya, PT. Aksara Solopos,
untuk mencetak Harian Umum SOLOPOS. Namun seiiring dengan perkembangan
perusahaan, kini PT. Solo Grafika Utama telah menghasilkan produk lain, seperti
tabloid, Lembar 43 Kerja Siswa LKS, majalah ataupun pesanan-pesanan untuk
mencetak harian umum lain. Walaupun PT. Solo Grafika Utama menerima order
selain dari PT. Aksara Solopos tetapi Harian Umum SOLOPOS tetap menjadi
produk utama dari PT. Solo Grafika Utama.
VISI :
MISI :
menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jasa yang
keluar dari perusahaan.” (Heizer & Render, 2006)
pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim, keamanan,
serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup.” (Handoko T.
H., 2000)
Lokasi PT. Solo Grafika Utama beralamatkan di Jalan Adisucipto No. 190
Solo 57145, satu lokasi dengan Redaksi Harian Umum SOLOPOS. Alasan
pemilihan lokasi adalah:
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Pimpinan
Perusahaan
General Manager
STAFF
atas. Perekrutan tenaga kerja dengan mengadakan berbagai Saat ini PT. Solo
Grafika Utama mempunyai tenaga kerja sebanyak 54 (lima puluh empat)
karyawan Adapun perincian tenaga kerja menurut bagian masing-masing:
1. General Manager 1 orang
2. Bagian Keuangan 3 orang
3. Bagian Produksi 26 orang
4. Bagian Umum 14 orang
5. Bagian SDM 1 orang
6. Bagian EDP 7 orang
7. Pemasaran 2 orang
Total 54 orang : Bagian SDM PT. Solo Grafika Utama
1. Upah Bulanan Upah, yang diberikan kepada karyawan tetap dan karyawan
kontrak setiap bulannya.
2. Upah Lemburan, Upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan
lemburan yang perhitungannya berdasarkan jam lembur, biasanya diberikan
bersamaan dengan upah bulanan.
3. Upah Borongan Upah yang dibayarkan kepada karyawan lepas yang besarnya
berdasarkan output yang dihasilkan, semakin besar output yang dihasilkan
semakin besar pula upah yang diterima begitu pun sebaliknya.
4. Jaminan Sosial Sebagai tambahan selain upah gaji pokok, Perusahaan juga
memberikan sejumlah tunjangan guna mendorong semangat kerja karyawan.
13
2. Bahan Pembantu
a. Plat Digunakan sebagai bahan untuk mencetak naskah dari film ke kertas
pada mesin cetak.
b. Air Digunakan untuk mencuci rol dan campuran pada tinta di mesin cetak.
c. Gum Digunakan untuk melapisi plat supaya tidak terkena noda atau tidak
tergores.
d. Wash Bahan campuran pada air untuk mencuci plat.
e. Korektor Digunakan untuk menghilangkan noda yang menempel pada plat.
f. Film Digunakan untuk mencetak file.
Pada PT. Solo Grafika Utama ditentukan berdasarkan harga beli dari
kertas dan komponen-komponen lainnya. Selain itu perusahaan juga menerapkan
adanya ongkos kirim atau distributor mengambil sendiri. Harga juga disesuaikan
dengan harga pesaing sehingga produk mampu bersaing dengan produk sejenis.
Oleh karena itu pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting, maka
perusahaan Solo Grafika Utama berusaha mempertahankan konsumen atau
pelanggannya yang telah menggunakan jasa percetakannya.
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL
2.1 Pembahasan
Dalam suatu perusahaan selalu terdapat sistem industri, sistem industri itu
sendiri adalah dasar jalannya suatu perusahaan, sistem industri yang dipakai
dalam perusahaan PT. Solo Grafika Utama, khusus nya di bidang percetakan
besar dan percetakan dalam jumlah yang tidak sedikit adalah sistem industri Make
To Order (MTO) sistem ini sesuai karena memperkecil resiko investasi terhadap
perusahaan, Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk
desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah
dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas
proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang
dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi
produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan,
maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk
dan kemudian menyerahkan kepada konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap
investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada keinginan
konsumennya. Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-
lain.
Make To Order Salah satu strategi dalam sistem produksi yang digunakan
apabila produk sudah pernah dibuat sebelumnya, kemudian pembeli membuat
spesifikasi tentang produk yang diinginkan, biasanya produsen membantu
pembeli untuk menyediakan spesifikasi tersebut dan kemudian produsen
menentukan harga produk dan waktu pengiriman disesuaikan dengan permintaan
pembeli. Berbagai karakteristik Make to Order antara lain: produk yang diproses
tidaklah distandarisasi, jumlahnya kecil, mesin-mesin yang digunakan serbaguna,
alat-alat penegndalian bahan biasanya dipakai untuk memindahkan brang-barang
dari suatu lokasi ke lokasi lain, susunan mesin tergantung dari tipe pekerjaan yang
dijalankan. Contoh: spare part mesin, kapal laut buatan tangan, komputer untuk
16
17
2.1.2 Persediaan
Menurut Tersine (1994) Persediaan merupakan bahan persediaan, bahan
baku, bahan dalam proses dan barang jadi. Sedangkan pengertian persediaan
menurut Baroto (2002) “persediaan adalah bahan mentah, barang dalam proses
(work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen
yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”
1. Time factor (faktor waktu). Menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi
sebelum barang jadi sampai kepada konsumen. Waktu diperlukan untuk
membuat jadwal produksi, pemotongan bahan baku, pengiriman bahan baku
dari supplier, pemeriksaan bahan baku, produksi dan pengiriman produk jadi
ke pedagang besar atau konsumen. Persediaan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan selama lead time.
1. Biaya Pembelian (Purchase Cost, P) Biaya pembelian adalah harga per unit
yang dibayar atau dikeluarkan perusahaan apabila itemdibeli dari pihak luar
atau biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan. Untuk
pembelian itemdari luar, biaya per unit adalah harga beli ditambah biaya
pengangkutan. Sedangkan untuk item yang diproduksi di dalam perusahaan,
biaya per unit meliputi biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan biaya
overheadpabrik. Dalam keseluruhan biaya, biaya pembelian tidak hanya
merupakan bagian terbesar dari biaya total barang tetapi juga merupakan
bagian terbesar dari anggaran perusahaan.
19
2. Biaya Pemesanan (Order Cost / Setup Cost) Biaya pemesanan atau disebut juga
procurement cost adalah biaya yang berasal dari pembelian pesanandari
supplieratau biaya persiapan (setup cost) apabila itemdiproduksi di dalam
perusahaan. Biaya ini diasumsikan tidak tergantung dari jumlah barang yang
dipesan, tetapi tergantung dari jumlah surat pesanan yang dikeluarkan. Biaya-
biaya yang termasuk biaya pemesanan adalah:
a. Biaya membuat daftar permintaan.
b. Menganalisis supplier
c. Membuat pesanan pembelian.
d. Penerimaan bahan.
e. Inspeksi bahan.
f. Pelaksanaan proses transaksi. Sedangkan biaya persiapan dapat berupa:
a. Biaya yang dikeluarkan akibat perubahan proses produksi.
b. Pembuatan jadwal kerja.
c. Persiapan sebelum produksi.d.Pemeriksaan kualitas.
1. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan
2. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
3. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga PT
SOLO GRAFIKA UTAMA tidak akan kesulitan bila bahan tersebut tidak
tersedia di pasaran
4. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersedianya bahan yang
diperlukan.
5. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan PT SOLO GRAFIKA UTAMA
6. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
(Quantity discount)
TOTAL - - -
(sumber : PT SOLO GRAFIKA UTAMA data persediaan Februari 2020)
3. Sat = Satuan
4. Jml = Jumlah
5. Ttl = Total
6. BCA = Blanket Conti Air
7. Lbr = Lebar
8. CF = Corrector Fuji
9. Btl = Botol
10. CL = Cleaner
11. DP = Developer Positif
12. Jrg = Jerigen
13. Gln = Galon
14. PK = Plate Konvensional
15. CTP = Plate CTP
16. PC = Plate Cleaner
17. PF = Polyster Cleaner
18. SG = Spare Gum
19. SM = Spray Mount
20. SV = Sponge Viscovita
21. SB = Strapping Band
22. TC = Tinta Cyan
23. TM = Tinta Mangenta
24. T-Y = Tinta Yellow
25. T–B = Tinta Black
26. T-E = Tinta Epson
27. WF = Webfount
28. W-p = Wraping Plastic
Berikut penjelasan beserta fungsi dari masing – masing bahan penolong yang
tercantum pada tabel tersebut :
1. Blanket Conti Air
Pengalihan tinta pada cetak offset adalah tidak langsung artinya tinta pada pelat
cetak tidak langsung dipindahkan ke kertas tetapi diperlukan media perantara,
23
yaitu kain karet (blanket), Fungsi blanket adalah menerima tinta dari pelat
cetak dan memindahkannya ke permukaan kertas
2. Cleaner 650
Cleaner 650 ini berbentuk cairan kental, cairan ini berfungsi untuk mencuci
blanket dan roll yang sudah terpakai dari bekas tinta dan kotoran (proses cetak)
3. Developer positif / DP 4
Fungsi dari developer positif / dp 4 ini adalah untuk mencuci bahan kimia
emisi plate setelah disirami. Cara penggunaannya yaitu plate konvensional
dicuci menggunakan developer positif / dp 4 sebelum naik cetak
4. Development D2WS/D2RWS
Fungsi dan kegunaan nya sama dengan developer positif yaitu mencuci bahan
kimia emisi plat yang telah disisrami. Untuk cara penggunaanya sama seperti
dengan developer positif yaitu dengan plate monvensional dicuci menggunakan
developer positif sebelum naik cetak
5. Folex
Folex yaitu pelapis silinder blanket, bahan dari folex ini memiliki bentuk
seperti bentuk mika atau kertas. jadi setiap blanket mempunyai silinder untuk
dipasangkan ke mesin cetak, nah fungsi folex ini untuk melapisi silinder
blanket tersebut agar blanket nya sediri tidak meleleh lalu menempel pada
silinder nya, bahan dari folex ini sendiri adalah mika / kertas
6. Gum Syntethic
Gum synthetic ini adalah cairan pelapis plate sebelum naik cetak, cairan ini
memiliki kekentalan yang cukup tinggi dan juga cairan ini berwarna seperti oli
berbeda dengan folex tadi bila folex untuk pelapis silinder blanket sedangkan
gum synthetic ini untuk pelapis plate meskipun sama – sama berbentuk cairan.
Cairan ini berwarna hitam seperti oli
7. Oo varnish
Oo varnish ini adalah cairan pelapis roll, roll yang dimaksut ini adalah roll
kertas. Oo varnish ini digunakan agar roll kertas tidak susah untuk berputar
dalam keadaan mesin berjalan. Bila roll kertas ini susah berputar maka kendala
yang terjadi adalah kertas menjadi robek atau terputus. Cara penggunaannya ini
yaitu dilapiskan pada roll cetak untuk mengurangi gesekan antar roll
24
8. Plate CTP
Plate CTP ini sebagai acuan cetak, sedangkan corector tadi untuk mengkoreksi
acuan cetak. Pengunaan plate CTP ini di print dengan menggunakan mesin
CTP (Computer To Plate). Bahan dari plate CTP ini adalah seng / besi tipis
9. Plate Cleaner
Plate Cleaner ini digunakan untuk memersihkan plate CTP, untuk penggunaan
nya sendiri yaitu cairan ini digosokan kepada plate bila plate terjadi kekotoran
saat proses cetak berlangsung
10. Smash
Smash ini adalah cairan kental berwarna putih seperti lem, smash ini
digunakan untuk menambal permukaan blanket yang cacat. Sedangkan cara
penggunaannya yaitu dengan melapiskan permukaan blanket yang cacat pada
saat proses cetak
11. Spare Gum
Spare Gum ini adalah bahan kimia untuk mengenyalkan lapisan blanket. Bila
blanket terlalu keras yang terjadi blanket akan cacat pada saat proses cetak.
Cara penggunaannya yaitu bahan ini digosokan kepada blanket sebelum
proses cetak dimulai
12. Spray Mount
Spray Mount ini adalah lem spray yang berfungsi untuk untuk menempelkan
kertas pada permukaan plate. Cara penggunannya yaitu disemprotkan pada
permukaan plate lalu ditempelkan pada kertas
13. Sponge Viscovita
Sponge Viscovita ini berfungsi untuk membersihkan alat cetak. Cara
penggunaannya yaitu setelah bahan pembersih lainnya yang sudah digunakan
ke alat cetak lalu dibersihkan menggunakan sponge viscovita
14. Straping Band
Straping Band ini berupa tali plastik berwarna kuning yang berfungsi untuk
mengikat hasil cetak agar tidak berantakan
15. Tinta
Tinta disini berbahan cairan yang berwarna macam – macam dan berfungsi
untuk menulis apa yang akan di cetak pada lembaran kertas.
25
16. Wash
Wash yaitu cairan kimia yang berfungsi untuk membersihkan tinta yang
menempel pada mesin web (mesin cetak). Untuk penggunaannya sendiri yaitu
menggosokan langsung pada mesin yang terkena tinta lalu di bilas dengan lap
17. Webfount
Webfount ini adalah bahan chemical untuk cetak. Webfount ini sebagai
pembasah pada proses cetak, webfount ini dituangkan pada bagian tertentu
pada mesin web
18. Wraping plastic
Wraping plastic ini terbuat dari bahan plastik tipis dan bening yang berfungsi
melapisi hasil cetak yang sudah jadi seperti majalah, buku Al Qur’an, dan
buku pendidikan lainnya kecuali koran.
Alur persediaan ini adalah membahas tentang adanya cara memesan bahan
baku dan bahan penolong untuk percetakan di PT. Solo Grafika Utama, dengan
tersedia nya bahan baku ini di gudang maka diharapkan tidak menghambat
jalannya proses produksi sehingga proses produksi bisa sesuai jadwal yang di
minta oleh konsumen, ini bisa memberikan opsi pilihan kualitas bahan mana yang
diinginkan oleh konsumen, bila konsumen memilih kualitas dengan kriteria
tertentu dan perusahaan tidak memiliki stock yang di inginkan konsumen makan
si konsumen harus menggu bahan tersebut karena akan dipesan terlebih dahulu.
1. Secara langsung
Inspeksi
Warehouse
Input
harga bahan , dan juga nama suplier yang dituju untuk bahan – bahan yang
di butuhkan
4. Bila sudah disetujui, pihak keuangan pun memberikan dana kepada pihak
penyedia bahan baku sesuai surat pemesanan, dan setelah itu melakukan
pemesanan kepada suplier tersebut
5. Setelah itu, pihak gudang menunggu bahan yang di pesan
6. Setelah bahan datang, pihak gudang melakukan inspeksi (pengecekan)
terhadap bahan yang dipesan
7. Pihak gudang pun melakukan penginputan data sesuai bahan datang
8. Setelah itu melakukan penyimpanan bahan
2. Secara purchase order (PO)
Pemesanan secara purchase order atau po ini adalah pemesanan dengan cara
memesan terlebih dahulu bahan yang dibutuhkan, untuk bahan - bahan yang
dibutuhkan ini biasanya kertas dan tinta. Berikut alur pemesanan secara
purchase order :
Daftar Pemesanan Pengajuan surat pemesanan PO Confirm
Warehouse
Bahan – bahan seperti ini bisa didapat dari suplier yang sudah bekerja sama
oleh perusahaan. Untuk pembayaran nya adalah jatuh tempo (3-4 hari setelah
barang datang). Karena pemesanan nya po, bahan ini wajib didata jauh – jauh
hari dari stok gudang. Bila stok gudang sudah menipis barulah bahan ini
dipesan. estimasi waktu pemesanan nya adalah 1 minggu atau 7 hari. berikut
cara pemesanannya :
a. Pihak gudang mendata dan mencatat stok bahan yang tersedia di gudang
28
2.2 HASIL
Untuk alur persediaan dari PT Solo Grafika Utama sendiri ini masih belom
terstruktur dengan baik, masih banyak bahan baku / bahan penolong yang
terkadang kurang jumlah nya sehingga menyebabkan terhambat nya proses
produksi dalam perusahaan ini. Teruntuk alur proses persediaan secara langsung,
dalam proses ini sering terjadinya penghambatan yang dikarenakan beberapa
faktor, yaitu toko suplier nya tutup, dana sering terlambat dan lain lain.
seringnya bahan yang digunakan ini tidak ada. Ketika dilakukan inspeksi gudang
(pengecekan) di akhir bulan maka banyak bahan penolong yang tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan, terkadang terlalu berlebihan stock dan juga terkadang
sangat kekurangan stock. Pernah juga terjadi saat sedang melakukan produksi
ternyata mengalami kehabisan tinta dengan warna tertentu, warna tinta ini
memang jarang digunakan dan tinta ini tidak ada dalam stock gudang
Tabel diatas adalah tabel mengenai 5W + 1H, hal ini bertujuan untuk
menyimpulkan masalah yang telah di analisis tentang proses persediaan di PT
Solo Grafika Utama. Dengan adanya analisis 5W + 1H ini diharapkan perusahaan
dapat memperbaiki masalah yang ada seperti selalu mencatat stock bahan baku
dan bahan penolong setiap bahan dipakai oleh produksi. Analisis SWOT ini bisa
berbeda dengan yang ada dilapangan, karena ini hanya berebntuk analisis.
30
1. Selalu menganalisa
Selalu menganalisa kapan bahan baku dan bahan penolong tersebut dibutuhkan
sehingga tidak ada keterlambatan stock
2. Melakukan pemeriksaan berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan terhadap bahan baku dan bahan penolong agar
persediaan nya lebih terkontrol lagi dan dapat meminimalisir kekurangan atau
kelebihan bahan baku dan bahan penolong
3. Membuat daftar pemakaian bahan baku
Tujuan membuat daftar pemakaian bahan baku adalah untuk mengetahui
seberapa banyak bahan baku yang telah terpakai oleh bagian produksi,
sehingga dapat memperkirakan ketersediaan bahan baku tersebut apakah dapat
memenuhi proses berikunya atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
33
DAFTAR PUSTAKA
Indarti, N. (2004). Business Location and Success: The Case of Internet Café
Business in Indonesia. Gadjah Mada International Journal of Business, 6,
171-192.
34