PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari perilaku kesehatan.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang didalam
bidang kesehatan.
3. Untuk mengetahui perilaku yang tidak menunjang kesehatan.
4. Untuk mengetahui determinan perilaku kesehatan.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini disusun secara teoritis dan diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi mata kuliah Soft Skill dan Perilaku Kesehatan mengenai
topik telah dibahas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat mendeskripsikan
tentang perilaku kesehatan, sehingga penulis mampu memahami
tentang topik yang dibahas.
b. Bagi Institusi
Diharapkan makalah ini dapat menambah informasi mengenai
perilaku kesehatan, sehingga pihak instansi dapat digunakan sebagai
bahan ajar yang berkaitan dengan Soft Skill dan Perilaku Kesehatan.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan referensi dan sarana penambah pengetahuan bagi
pembaca terutama berkaitan dengan perilaku kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut WHO, sehat adalah keadaan utuh fisik, jasmani, mental, dan
sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan. Sedangkan kesehatan adalah suatu keadaan sehat jasmani, mental
dan sosial. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 mendefinisikan kesehatan
adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi
(Irwan, 2014).
Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan
dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif). Penyakit
adalah bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka
(bersifat objektif). Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa
sakit dan sebaliknya orang mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit.
Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan organ dalam
kondisi yang normal dapat berfungsi dengan baik. Pendapat lain mengatakan
bahwa sehat fisik adalah suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak
mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembang-nya mental dan
sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal (Juwita,
2021).
Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada empat faktor yang
menentukan status kesehatan, yaitu keturunan, lingkungan, pelayanan
kesehatan, dan perilaku dari individu. Berdasarkan subjek dari kesehatan,
maka dibagi atas individu, kelompok, dan masyarakat. Pendekatan pada
subjek tersebut tentu berbeda-beda. Determinan untuk individu selain dari
keempat faktor tersebut juga dipengaruhi dengan usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan lainnya yang melekat pada individu. Sedangkan untuk
kelompok dan masyarakat faktor yang mempengaruhi adalah keempat
determinan diatas.
1. Keturunan
Merupakan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang
yang didasarkan pada keluarga yang dibawa individu dari lahir. Contoh
buta warna, leukemia, diabetes, hipertensi, dan lain-lain. Faktor
keturunan merupakan faktor yang sulit untuk dihilangkan karena
melekat, dengan memiliki perilaku yang sehat dan seimbang maka
individu yang memilki penyakit turunan dapat hidup sehat (Juwita,
2021).
2. Lingkungan
Determinan lingkungan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana dan prasarana,
perumahan, dan sebagainya), dan lingkungan non fisik, seperti
lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagianya (Purnama,
2017).
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan fasilitas kesehatan yang berada
disekitar kita, akses terhadap perlayanan kesehatan menjadi kunci
keberhasilan dalam mencegah, mengobati, dan merawat kesehatan.
Pelayanan kesehatan pada masyarakat juga dipengaruhi dengan kuantitas
yang dapat menjangkau masyarakat dan kualitas yang dapat
meningkatkan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat berupa
keterampilan tenaga kesehatan, kelengkapan alat kesehatan, obat yang
mujarap, dan lainnya (Juwita, 2021).
4. Perilaku
Merupakan gaya hidup dari masyarakat itu sendiri. Perilaku sehat
tentu akan mendukung terjaganya kesehatan, sedangkan perilaku tidak
sehat akan membawa masyarakat kepada penyakit. Perilaku masyakat
dipengaruhi dengan kebiasaan atau adat istiadat yang ada pada
lingkungan. Perilaku yang mendasar yang harus dimiliki oleh individu
adalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) (Notoatmodjo, 2013a).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini diantaranya sebagai berikut:
a. Konsep perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi adat, sikap, emosi, nilai,
etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Dan perilaku kesehatan adalah
segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungan
khususnya menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta
tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
b. Perilaku manusia (human behavior)
merupakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat
kompleks. Pada manusia khususnyadan pada berbagai spesies hewan
umumnya memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-
specific behavior) yang didasari oleh kodrat untuk mempertahankan
kehidupan. Perilaku manusia merupakan
hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap,dan
tindakan.
c. Gaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk
dijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan
yang sehat. Sehat dalam arti kata mendasar adalah segala hal yang
dikerjakan memberikan hasil yang baik dan positif
3.2 Saran
Dengan selesainya penyusunan makalah mengenai Perilaku Kesehatan
ini, penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis
menyadari begitu banyak kekurangan yang ada didalam penyusunan makalah
ini, baik dalam bentuk sistematika penulisan ataupun materi yang dibahas.
Oleh karena itu, saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk mengembangkan materi makalah ini. Selain itu, besar
harapan penulis agar pembaca dapat memanfaatkan makalah ini, baik didalam
pendidikan maupun dalam pembahaman mengenai perilaku kesehatan dalam
ruang lingkup yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Irwan. (2014). Model perilaku beresiko HIV dan AIDS pada remaja di Provinsi
Gorontalo. Surabaya : Airlangga University Press.