Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia seperti dijelaskan pada UU
No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut pengertian ini, kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental
dan sosial, yang merupakan suatu keadaan yang dinamis, dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan internal (psikologis,
intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan
ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya dan salah satu indikator yang
mencerminkan kesehatan pada masyarakat adalah perilaku kesehatan yang
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri (UU Kesehatan RI No 36 Tahun 2009)
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan. Perilaku dan gejala yang tampak pada kegiatan
organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan
lingkungan. Secara umum perilaku kesehatan pada remaja berkaitan dengan
tindakan atau kegiatan remaja dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Termasuk juga perilaku untuk mencegah penyakit kebersihan
diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Notoatmodjo, 2010).
Perilaku kesehatan merupakan faktor terbesar kedua setelah lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat, oleh
karena itu pentingnya mengetahui perilaku kesehatan yang ada pada
masyarakat. Perilaku kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perilaku
orang yang sehat melakukan tindakan untuk terus mempertahankan
kesehatannya (healthy behavior) dan perilaku orang yang sakit melakukan
tindakan untuk memperoleh penyembuhan (health seeking behavior)
(Notoatmodjo, 2010).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari perilaku kesehatan?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang didalam bidang
kesehatan?
3. Apa saja perilaku yang tidak menunjang kesehatan?
4. Bagaimanan determinan perilaku kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari perilaku kesehatan.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang didalam
bidang kesehatan.
3. Untuk mengetahui perilaku yang tidak menunjang kesehatan.
4. Untuk mengetahui determinan perilaku kesehatan.

1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini disusun secara teoritis dan diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi mata kuliah Soft Skill dan Perilaku Kesehatan mengenai
topik telah dibahas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat mendeskripsikan
tentang perilaku kesehatan, sehingga penulis mampu memahami
tentang topik yang dibahas.
b. Bagi Institusi
Diharapkan makalah ini dapat menambah informasi mengenai
perilaku kesehatan, sehingga pihak instansi dapat digunakan sebagai
bahan ajar yang berkaitan dengan Soft Skill dan Perilaku Kesehatan.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan referensi dan sarana penambah pengetahuan bagi
pembaca terutama berkaitan dengan perilaku kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Perilaku Sehat


Perilaku sehat adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk
meningkatkan atau mempertahankan kesehatan. Perilaku sehat adalah semua
aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang diamati (observable) maupun
yang tidak diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2010). Selanjutnya perilaku sehat
adalah perilaku yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau
mempertahankan kesehatannya, tanpa memandang status kesehatan yang
mereka rasakan, demi mencapai tujuan kesehatan yang akan dicapai (Irwan,
2017).
Perilaku kesehatan juga diartikan sebagai pola perilaku, tindakan dan
kebiasaan yang berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan, pemulihan
kesehatan dan peningkatan kesehatan (Gochman, 1998). Kasl dan Cobb
(dalam Glanz, Rimer, & Viswanath, 2008) yang dikutip dari Irwan (2014)
mendefinisikan tiga kategori perilaku sehat, antara lain:
1. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
(health promotion behavior) yaitu setiap aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang yang yakin akan dirinya sendiri menjadi sehat, untuk tujuan
mencegah atau mendeteksi suatu penyakit sebelum gejala penyakit itu
muncul.
2. Perilaku sakit (illness behaviour) yaitu suatu aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang yang merasakan dirinya sakit, untuk menentukan keadaan
kesehatannya dan menemukan obat yang cocok untuk dirinya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, perilaku sehat
adalah perilaku atau kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk
pemeliharaan kesehatan, mempertahankan kesehatan, pemulihan kesehatan
dan meningkatkan kesehatan tanpa memandang status dari kesehatan yang
ada pada diri individu, demi mencapai sebuah tujuan untuk hidup sehat.
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan

Gambar 2.1 Framework Health Belief Model, Rosenstock, 1996


Notoadmojo (1993) berpendapat bahwa perilaku hidup sehat pada
dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang
terkait dengan makanan, kebersihan diri, kebersihan lingkungan dan
kebiasaan terhadap sakit dan penyakit.
1. Perilaku terhadap Makanan dan minuman
Menurut pendapat Purnomo dan Abdul Kadir (1994) Air yang sehat
adalah air bersih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung hama
dan tidak mengandung zt-zatkimia yang berbahaya. Minum air yang sudah
dimasak sampai mendidih ±100º C sebanyak 6-8 gelas sehari.Bila banyak
mengeluarkan keringat dan buang air, jumlah yang diminum hendaknya
perlu ditambah agar tubuh tidak kekurangan cairan.
2. Perilaku Terhadap Kebersihan Diri Sendiri
Upaya utama dan yang paling utama agar seseorang dapat tetap dalam
keadaan sehat adalh menjaga kebersihan diri sendiri. Tujuan dari
kebersihan diri sendiri adalah agar seseorang mengetahui manfaat
kebersihan diri sendiri dan mampu membersihkan bagian-bagian tubuh,
serta mampu menerapkan perawatan kebersihan diri sendiri dalam upaya
peningkatan hidup sehat. Setiap orang haruus selalu berupaya memelihara
dan meningkatkan taraf kebersihan diri sendiri, antara lain dengan cara:
a. Mandi
Mandi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada badan
dengan menggunakan air bersih dan sabun. Menurut Purnomo dan
Abdul Kadir (1994) manfaat mandi adalah sebagai berikut,
menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit,
menghilangkan keringat, merangsang syaraf dan mengembalikan
kesegaran tubuh.
b. Membersihkan mulut dan Gigi
Menurut Purnomo dan Abdul Kadir (1994) mulut berupa rongga
yang dibatasi oleh jaringan lemak, dibagian belakang berhubungan
dengan tenggorokan dan di depan ditutup oleh bibir. Gigi menurut
Sadatoen (1986) adalah alat-alat system pencernaan makanan yang
memegang peranan penting dalam kesehatan tubuh. Menggosok gigi
sebaiknya dilakukan sesaat setelah selesai makan pagi dan pada waktu
malam ketka akan tidur dengan menggunakan sikat pribadi. Setiap dua
bulan sekali juga harus diperiksa secara teratur ke dokter gigi.
Menurut pendapat Sedatoen (1986) guna gigi adalah terutama untuk
mengahaluskan makan dan juga digunakan untuk berbicara.
c. Memakai Pakaian yang Bersih
Fungsi pakaian menurut pendapat purnomo dan Abdul Kadir
(1994) adalah untuk melindungi kulit dari kotoran yang bersal dari
luar dan juga untuk membantu mengatur suhu tubuh. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pakaian ini adalah: pakaian hendaknya
diganti, setiap selesai mandi, dan bila kotor atau basah karena kena
keringat atau kena air. Jangan biasakan memakia pakaian orang lain
untuk mencegah tertularnya penyakit.
3. Perilaku terhadap Kebersihan Lingkungan
Perilaku terhadap kebersihan lingkungan adalah respon seseorang
terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia
(Notoatmodjo, 1997). Manusia selalu hidup dan berada di suatu
lingkungan, seperti lingkungan tempat tinggal, tempat belajar, tempat
melakukan aktifitas jasmani dan olahraga ataupun tempat melakukan
rekreasi.
4. Perilaku terhadap Sakit dan Penyakit
Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia
berespon, baik secara pasif (mengetahui, bersikap, dan mempersepsi
penyakit) serta rasa sakit yang ada pada dirinya dan diluar dirinya, maupun
aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit
tersebut (Juwita, 2021).
Perilaku manusia terhadap sakit dan penyakit, meliputi:
a. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
b. Perilaku pencegahan penyakit
c. Perilaku pencarian pengobatan
d. Perilaku pemulihan kesehatan.
2.3 Perilaku Yang Tidak Menunjang Kesehatan
Bentuk perilaku yang tidak menunjang kesehatan adalah kurangnya
memanfaatkan fasilitas kesehatan, kebersihan lingkungan yang tidak terjaga,
kebiasaan buang sampah sembarangan, kebiasaan buang besar
sembarangan.Perilaku kesehatan menurut Skinner dan Notoatmojo adalah
suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makan,
minuman dan lingkungan (Notoatmodjo, 2013b).
Batasan yang dikemukakan skinner, perilaku kesehatan adalah suatu
respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat –
sakit, penyakit dan faktorfaktor yang mempengaruhi kesehatan, seperti
layanan kesehatan, makanan, minuman, dan lingkungan (Notoatmodjo,
2013a).

2.4 Determinan Status Kesehatan

Gambar 2.2 Determinan Status Kesehatan

Menurut WHO, sehat adalah keadaan utuh fisik, jasmani, mental, dan
sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan. Sedangkan kesehatan adalah suatu keadaan sehat jasmani, mental
dan sosial. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 mendefinisikan kesehatan
adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi
(Irwan, 2014).
Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan
dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif). Penyakit
adalah bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka
(bersifat objektif). Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasa
sakit dan sebaliknya orang mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit.
Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan organ dalam
kondisi yang normal dapat berfungsi dengan baik. Pendapat lain mengatakan
bahwa sehat fisik adalah suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak
mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembang-nya mental dan
sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal (Juwita,
2021).
Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada empat faktor yang
menentukan status kesehatan, yaitu keturunan, lingkungan, pelayanan
kesehatan, dan perilaku dari individu. Berdasarkan subjek dari kesehatan,
maka dibagi atas individu, kelompok, dan masyarakat. Pendekatan pada
subjek tersebut tentu berbeda-beda. Determinan untuk individu selain dari
keempat faktor tersebut juga dipengaruhi dengan usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan lainnya yang melekat pada individu. Sedangkan untuk
kelompok dan masyarakat faktor yang mempengaruhi adalah keempat
determinan diatas.
1. Keturunan
Merupakan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang
yang didasarkan pada keluarga yang dibawa individu dari lahir. Contoh
buta warna, leukemia, diabetes, hipertensi, dan lain-lain. Faktor
keturunan merupakan faktor yang sulit untuk dihilangkan karena
melekat, dengan memiliki perilaku yang sehat dan seimbang maka
individu yang memilki penyakit turunan dapat hidup sehat (Juwita,
2021).
2. Lingkungan
Determinan lingkungan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana dan prasarana,
perumahan, dan sebagainya), dan lingkungan non fisik, seperti
lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagianya (Purnama,
2017).
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan fasilitas kesehatan yang berada
disekitar kita, akses terhadap perlayanan kesehatan menjadi kunci
keberhasilan dalam mencegah, mengobati, dan merawat kesehatan.
Pelayanan kesehatan pada masyarakat juga dipengaruhi dengan kuantitas
yang dapat menjangkau masyarakat dan kualitas yang dapat
meningkatkan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan dapat berupa
keterampilan tenaga kesehatan, kelengkapan alat kesehatan, obat yang
mujarap, dan lainnya (Juwita, 2021).
4. Perilaku
Merupakan gaya hidup dari masyarakat itu sendiri. Perilaku sehat
tentu akan mendukung terjaganya kesehatan, sedangkan perilaku tidak
sehat akan membawa masyarakat kepada penyakit. Perilaku masyakat
dipengaruhi dengan kebiasaan atau adat istiadat yang ada pada
lingkungan. Perilaku yang mendasar yang harus dimiliki oleh individu
adalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) (Notoatmodjo, 2013a).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini diantaranya sebagai berikut:
a. Konsep perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi adat, sikap, emosi, nilai,
etika, kekuasaan,  persuasi, dan genetika. Dan perilaku kesehatan adalah
segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungan
khususnya menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta
tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. 
b. Perilaku manusia (human behavior)
merupakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat
kompleks. Pada manusia khususnyadan pada berbagai spesies hewan
umumnya memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-
specific  behavior) yang didasari oleh kodrat untuk mempertahankan
kehidupan. Perilaku manusia merupakan
hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap,dan
tindakan.
c. Gaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk
dijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan
yang sehat. Sehat dalam arti kata mendasar adalah segala hal yang
dikerjakan memberikan hasil yang baik dan positif

3.2 Saran
Dengan selesainya penyusunan makalah mengenai Perilaku Kesehatan
ini, penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis
menyadari begitu banyak kekurangan yang ada didalam penyusunan makalah
ini, baik dalam bentuk sistematika penulisan ataupun materi yang dibahas.
Oleh karena itu, saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk mengembangkan materi makalah ini. Selain itu, besar
harapan penulis agar pembaca dapat memanfaatkan makalah ini, baik didalam
pendidikan maupun dalam pembahaman mengenai perilaku kesehatan dalam
ruang lingkup yang luas.
DAFTAR PUSTAKA

Irwan. (2014). Model perilaku beresiko HIV dan AIDS pada remaja di Provinsi
Gorontalo. Surabaya : Airlangga University Press.

Irwan. (2017). Etika dan Perlaku Kesehatan. Yogyakarta : CV Absolute Media.

Juwita, C. P. (2021). Modul Konsep Sehat dan Sakit. Jakarta : Repository


Universitas Kristen Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan.

Notoatmodjo, S. (2013a). Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2013b). Promosi Kesehatan Global. Jakarta : Rineka Cipta.

Purnama, S. G. (2017). Dasar—Dasar Kesehatan Lingkungan. Universitas


Udayana.

UU Kesehatan RI No 36 Tahun 2009. (t.t.). Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai