PERILAKU KESEHATAN
Dosen Pengampu :
Apt.Nurul Fatimah,M.Sc.
Disusun Oleh :
NIM : 22484011161
Prodi : D3 Farmasi
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang
telah membantu dan memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang
bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas mencakup
berjalan, berbicara, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir,
persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Perilaku kesehatan pada dasarnya
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Perilaku Kesehatan
2. Apa Model-model Perubahan Perilaku Kesehatan
3. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
4. Apa Hubungan Perilaku dengan Kesehatan
PEMBAHASAN
Berbagai model yang digunakan para peneliti dalam mempelajari berbagai tipe perilaku
kesehatan :
Kondisi sehat yang dialami manusia tidak semata-mata terkait dengan apa yang
terjadi di dalam tubuh manusia. Faktor-faktor di luar tubuh, seperti faktor sosial juga
berperan penting terhadap kesehatan manusia. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi
kesehatan manusia dikenal dengan istilah social determinants of health (SDH). Social
determinants of health, menurut WHO, adalah kondisi sosial yang mempengaruhi
kesempatan seseorang untuk memperoleh kesehatan. Faktor-faktor seperti kemiskinan,
kekurangan pangan, ketimpangan sosial dan diskriminasi, kondisi masa kanak-kanak yang
tidak sehat, serta rendahnya status pekerjaan merupakan penentu penting dari terjadinya
penyakit, kematian, dan ketidakseimbangan kesehatan antar maupun di dalam sebuah negara.
Social determinants of health memang tidak secara langsung mempengaruhi kesehatan
manusia, seperti bakteri atau virus menyebabkan penyakit pada manusia. Kondisi-kondisi
sosial yang dialami seseorang berdampak pada kesempatan orang tersebut untuk
mendapatkan kondisi sehat. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup di daerah-daerah
terpencil di Indonesia mengalami kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan karena
kondisi jalan buruk dan tidak ada sarana transportasi yang memadai untuk menuju fasilitas
kesehatan. Kelompok masyarakat yang hidup di daerah terpencil lainnya bahkan mengalami
kesulitan mendapat layanan kesehatan karena tidak tersedianya fasilitas kesehatan disekitar
tempat tinggal mereka. Kedua kelompok masyarakat ini merupakan kelompok masyarakat
yang kurang beruntung untuk mendapat kondisi sehat. Kelompok lainnya adalah kelompok
masyarakat yang tinggal di kota-kota besar dengan jumlah pendapatan tinggi. Kelompok
masyarakat ini sangat leluasa untuk memilih layanan kesehatan yang mereka inginkan.
Mereka dapat juga melakukan "doctor shopping" atau "belanja dokter", memilih dokter
spesialis atau dokter terbaik, untuk menangani sakit yang mereka derita. Kelompok
masyarakat ini sangat beruntung dan leluasa sekali untuk mendapat kondisi sehat.
Ketimpangan dalam kesempatan memperoleh kondisi sehat adalah fokus utama dalam
pembelajaran maupun penelitian terkait SDH ini. Sayangnya, wawasan terkait SDH ini masih
belum secara luas dan dalam dipahami oleh peneliti dan pemangku kebijakan di Indonesia.
Sebabnya, dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Dwijo Susilo, dkk., saat ini belum ada
kursus khusus terkait SDH yang tersedia walaupun topik SDH sudah dimasukkan ke dalam
pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah kesehatan masyarakat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Dan perilaku
kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya
khususnya menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Definisi sehat menjadi prioritas utama bagi kehidupan manusia, berbagai aspek ada di
dalam makna sehat tersebut bukan hanya berfokus pada aspek fisik saja sekarang ini, makna
sehat memiliki aspek-aspek yang jauh lebih luas di antaranya fisik, mental, sosial, ekonomi.
Setiap individu di haruskan memastikan kesehatannya dari aspek-aspek tersebut sebagai
syarat adanya makna sehat dalam diri inividu itu sendiri. Definisi sehat menjadi prioritas
utama bagi kehidupan manusia, berbagai aspek ada di dalam makna sehat tersebut bukan
hanya berfokus pada aspek fisik saja sekarang ini, makna sehat memiliki aspek-aspek yang
jauh lebih luas di antaranya fisik, mental, sosial, ekonomi. Setiap individu di haruskan
memastikan kesehatannya dari aspek-aspek tersebut sebagai syarat adanya makna sehat
dalam diri inividu itu sendiri.
Berdasarkan aspek-aspek yang perlu di capai individu untuk mencapai kesehatan itu
sendiri setiap individu memiliki tindakan yang akan di ambil sesuai dengan kondisi dan
situasi yang ada saat itu. Beberapa tindakan yang di ambil tersebut menghasilkan perilaku
individu dalam menyikapi kesehatannya. Menurut Soekidjo Notoatmojo yang juga
mendasarkan pada teori Skinner, bahwa perilaku kesehatan yaitu respon seseorang terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman serta lingkungan. Dari definisi tersebut, kemudian dirumuskan bahwa
perilaku kesehatan yaitu terkait dengan: Perilaku pencegahan, penyembuhan penyakit, serta
pemulihan dari penyakit; Perilaku peningkatan kesehatan; Perilaku gizi (makanan dan
minuman).
3.2 Saran
Rosmalia, Dewi & Yustiana Sriani. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi Sosiologi
Kesehatan .Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
https://repository.uin-suska.ac.id/13697/7/7.%20BAB%20II_201888PSI.pdf Diakses
21 Maret 2023
https://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/1296
Diakses 21 Maret 2023