Anda di halaman 1dari 5

11.

dampak vulkanisme bagi pembangunan wilayah

 Dampak positif dari vulkanisme adalah membuat tanah menjadi subur, menyediakan sumber
daya mineral, sumber energi terbarukan, tempat rekreasi dan pariwisata, juga menghasilkan
batuan vulkanik.

 Dampak negatif dari vulkanisme adalah mendatangkan bencana yang besar. Misalnya letusan
gunung api yang menimbulkan awan panas dan lava pijar yang membara sehingga dapat
menghanguskan permukiman, lingkungan, dan bahkan menimbulkan korban jiwa.

12. wilayah rawan gempa bumi tektonik

 wilayah di Indonesia yang rawan gempa dan tsunami diantarannya Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng, Jogjakarta, Jatim, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Uatara, Maluku Selatan, Biak, Yapen
dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan.

13. jenis tanah dan pemanfaatan

 Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik ini sangat subur dan cocok untuk perkebunan maupun pertanian. Ini
karena kandungan unsur hara dan mineralnya sangat tinggi. Tanah vulkanik ini tersebar
hampir di seluruh pulau kita, yakni di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi.

 Tanah Aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari proses endapan atau sedimentasi. Sedimentasi
yang terjadi bisa di daerah sungai, danau, bahkan karena air hujan yang menggenang

 Tanah Gambut
Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang setengah membusuk.
Walaupun tidak subur, tanah gambut masih cocok untuk ditanami beberapa jenis tanaman
seperti karet dan kelapa, serta beberapa jenis tanaman palawija. Tanah gambut di Indonesia
bisa dijumpai di daerah pantai barat dan selatan Kalimantan, pantai timur Sumatra, dan
pantai selatan Papua.

 Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari tumbuhan yang sudah mengalami pelapukan
sempurna. tanah humus sangat subur dan gembur, serta memiliki kandungan mineral dan
zat hara yang tinggi.

 Tanah Podsol
Tanah podsol adalah tanah yang berasal dari sedimen kuarsa dan terbentuk karena pengaruh
suhu yang rendah dan curah hujan yang tinggiTanah podsol ini tersebar di daerah pegunungan
Sumatra, Kalimantan, Maluku, Papua, dan Jawa bagian barat. Tanaman yang cocok dengan
tanah ini adalah karet, kelapa sawit, jambu mete, dan kelapa.
 Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan kapur. tanah ini cocok ditanami
pohon yang kuat dan tebal seperti pohon jati.

 Tanah Litosol
Tanah litosol adalah tanah yang baru terbentuk karena proses pelapukan yang masih rendah.
Tanah ini kurang subur, namun cocok untuk ditanami rumput ternak dan pohon-pohon besar.

 Tanah Latosol
Tanah latosol adalah tanah yang terbentuk karena pelapukan dengan intensitas tinggi. Tanah
latosol dapat ditemukan di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan sebagian Pulau Jawa.

14. menentukan musim di belahan bumi

 Musim di belahan Bumi utara

Musim semi : 21 Maret - 21 Juni


Musim panas : 21 Juni - 23 September
Musim gugur : 23 September - 22 Desember
Musim dingin : 22 Desember - 21 Maret

 Musim di belahan Bumi selatan Belahan Bumi selatan adalah paruh permukaan Bumi yang
terletak di selatan garis khatulistiwa.

Musim-musim di belahan bumi selatan :


Musim semi : 23 September - 22 Desember
Musim panas : 22 Desember - 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret - 21 Juni
Musim dingin : 21 Juni - 23 September

15. siklus hidrologi

 Evaporasi
Proses penguapan air dari tubuh-tubuh air, seperti laut, danau, dan sungai yang diakibatkan
oleh pemanasan sinar matahari. Air yang menguap akan naik ke langit dan nantinya menjadi
awan.

 Transpirasi
Transpirasi merupakan penguapan air dari permukaan tumbuhan. Seperti pada gambar siklus
hidrologi di atas, tumbuhan mengeluarkan uap H2O dan CO2 pada siang yang panas dan
transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan udara.
 Sublimasi
Pada tahapan ini, sinar matahari akan membantu penguapan pada es tanpa melalui proses
pencairan. Hal ini mengakibatkan es yang merupakan bentuk padat dari air, menguap dan
berubah menjadi awan.
 Intersepsi
Pada proses ini, air hujan tertahan pada tanaman untuk kemudian terevaporasi kembali ke
atmosfer. Siklus hidrologi ini memungkinkan air untuk kembali ke atas tergantung dengan
kemampuan setiap pohon dari jenis daun, kerapatan daun, lebar tajuk, dan batang.

 Kondensasi
Siklus hidrologi satu ini menampakkan perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air di
atmosfer, sehingga membentuk awan. Proses ini terjadi karena pengaruh rendahnya suhu udara
pada ketinggian atmosfer tertentu.

 Adveksi
Pada siklus hidrologi ini, butiran air yang berbentuk awan bergerak secara horizontal dan
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal tersebut juga dibantu karena pengaruh angin
yang berhembus

 Presipitasi
Presipitasi adalah proses turunnya air ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Bukan hanya
hujan, pada daerah yang bersuhu rendah, presipitasi juga bisa menurunkan air padat berupa
salju.

 Run Off
Air yang sudah jatuh ke permukaan bumi yang tinggi, akan mengalir ke tempat yang lebih
rendah melalui sungai dan anak sungai.

 Infiltrasi
Tahapan ini merupakan proses peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Dalam
siklus hidrologi ini, air dapat tersimpan menjadi air tanah yang secara lambat akan mengalir
kembali ke laut.

16. posisi strategis indonesia sbg pusat maritim dunia

 Berada di antara dua benua, Asia dan Australia. Berada di antara dua samudera, Pasifik dan
Hindia.
 “Lima pilar kebijakan maritim yang perlu diperhatikan adalah budaya maritim, sumber daya
maritim, infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan pertahanan maritim.

17. menentukan 3 jenis fauna endemik dunia

 Wilayah Ethiopian
 Wilayah Australian
 Wilayah oceanic
 Wilayah artic
 Wilayah neartik

18. jenis fauna yang dilindungi di kalimantan ( taman nasional )

 Orang Utan. Orang utan atau nama ilmiahnya Pongo adalah salah satu primata langka di dunia.
 Tenggiling.
 Bekantan.
 Lutung Merah.
 Lutung Dahi Putih.

19. jenis bioma

 Bioma Hujan tropis :


> Suhu 20 – 30 derajat Celsius
> curah Hujan 1000-2000 mm/thn
 Bioma hutan gugur
> Suhu -2 - -18c
> Curah hujan 750 – 1000 mm/thn
 Bioma Taiga

>mengalami 4 musim, tapi musim gugur dan seminya hanya sbentar

> Curah hujan 400 – 750 mm/thn

 Bioma padang rumput


> Curah hujan 250 – 500 mm/thn
> suhu 19 – 30c musim panas dan 12 – 20c pada musim dingin
 Bioma sabana
> Curah hujan 900 – 1500 mm/ thn
> suhu >25c
 Bioma gurun

> Curah hujan <250 mm/thn

> Suhu lingkungan tergolong ekstrem. Ketika siang hari dapat mencapai 60ºC dan malam hari
turun drastis menjadi 0ºC

 Bioma Tundra
 Daerah Greenland
 Tidak memiliki tumbuhan karena suhunya yang sangat dingin
20. SDA bahan galian a b c

 Bahan galian A

Beberapa contoh bahan galian golongan A atau golongan strategis ini antara lain
adalah minyak bumi, gas alam, bitumen cair dan padat, aspal, batubara, antrasit, uranium,
radium, thorium, serta bahan- bahan radioaktif

 Bahan galian golongan B


yaitu bahan galian vital. Bahan galian vital digolongkan untuk dapat menjamin hajat hidup
orang banyak; Contoh bahan galian vital adalah besi, mangan, bauksit, tembaga, timbal,
seng, emas, platina, perak.

 Bahan galian C
Dari beberapa jenis bahan galian golongan C yang paling banyak penambangannya
dilakukan adalah pasir, kerikil, batu kali dan tanah urug.

Anda mungkin juga menyukai