Anda di halaman 1dari 4

Judul Artikel

Penulis 1 , Penulis 2 , Penulis 3


1
(Jl.
Ketintang) Surabaya, email :
2
(Jl. Ketintang) Surabaya, email :
3
(Jl. Ketintang) Surabaya, email :
email :

ABSTRAK
Tanaman jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki banyak
manfaat. Kandungan minyak atsiri pada jahe dapat digunakan dalam membuat obat-obatan,
bumbu masak, sebagai antimikrobia dan pemberi rasa pedas. Pengamatan ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kandungan minyak atsiri pada tiga varietas rimpang jahe sehingga
dapat dijadikan dasar untuk mengetahui varietas yang lebih unggul untuk digunakan sebagai
obat herbal dan antimikrobia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berdasarkan
pengamatan pada sayatan organ rimpang tanaman Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale
Amarum, dan Zingiber officinale Rubrum. Dari hasil pengamatan didapatkan perbedaan
kandungan minyak atsiri pada ketiga varietas jahe tersebut. Zingiber officinale Rubrum memiliki
butiran minyak atsiri yang lebih banyak dan lebih besar daripada kedua jenis jahe lain. Pada
Zingiber officinale Amarum memiliki ukuran minyak atsiri cukup besar namun jumlahnya tak
banyak sedangkan Zingiber officinale Rosc memiliki butiran minyak atsiri yang kecil dengan
jumlah yang sedikit.

Kata kunci: Minyak atsiri, Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale Amarum, dan Zingiber
officinale Rubrum.

ABSTRACT
Ginger plants (Zingiber officinale) is one of the herbaceous plant that has many benefits. The content of
essential oils in ginger can be used in making medicine, cooking spices, as an antimicrobial and spicy
flavoring. This research aimed to determine difference of essential oil content in three varieties of ginger
rhizome so that it can be used as a basis for know superior variety to be used as herbal medicine and
antimicrobial. This research is a descriptive research based on microscopic observations of rhizome of
Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale Amarum, and Zingiber officinale Rubrum. The result of this
research is the difference in essential oils content in three varieties of ginger. Zingiber officinale Rubrum
have more and bigger essential oils grains than the other two types of ginger. Zingiber officinale Amarum
have large enough size of essential oils, but the amount is not much, while Zingiber officinale Rosc has a
small amount of essential oils with small amount.

Keywords: Essential oils, Zingiber officinale Rosc, Zingiber officinale Amarum, and Zingiber officinale
Rubrum.
PENDAHULUAN merupakan salah satu jenis minyak atsiri
Minyak atsiri dikenal dengan minyak (Muhamed, 2007).
terbang, minyak eteris (essential oil atau volatil) Tanaman ini dikenal memiliki tiga
atau minyak mudah menguap. Minyak atsiri varietas yaitu Zingiber officinale Rosc, Zingiber
dapat dihasilkan dari berbagai bagian tanaman, officinale Amarum, dan Zingiber officinale Rubrum.
seperti akar, batang, ranting, daun, bunga, atau Varietas Rosc atau lebih dikenal sebagai jahe
buah dan merupakan campuran dari senyawa- gajah memiliki ukuran yang besar dan gemuk,
senyawa volatil yang dapat diperoleh dengan dengan ruas rimpang menggembung dan warna
distilasi, pengepresan atau pun ekstraksi. daging cenderung putih kekuningan. Varietas
Penghasil minyak atsiri berasal dari berbagai Amarum (jahe emprit) memiliki ukuran kecil,
species tanaman yang yang sangat luas dan sedikit pipih dengan serat yang lembut. Varietas
digunakan karena bernilai sebagai cita rasa Rubrum (jahe merah) memiliki warna rimpang
dalam makanan dan minuman serta parfum kemerahan, berserat kasar, dengan ukuran jauh
dalam produk industri, obat-obatan dan lebih kecil dibanding dua varietas lainnya.
kosmetik. Minyak atsiri tanaman diperoleh dari Oleh karena itu perlu dilakukan
tanaman beraroma yang tersebar di seluruh pengkajian tentang kandungan minyak atsiri
dunia (Kardinan, 2005). pada rimpang jahe. Dalam penelitian ini kami
Minyak atsiri merupakan salah satu menggunakan Zingiber officinale Rosc, Zingiber
metabolit sekunder yang dihasilkan oleh officinale Amarum, dan Zingiber officinale Rubrum
tanaman tingkat tinggi dan mempunyai peranan yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar
penting bagi tanaman itu sendiri maupun bagi Unesa Ketintang. Tujuan penelitian ini adalah
kehidupan manusia. Peranan minyak atsiri mengetahui perbedaan kandungan minyak atsiri
untuk kehidupan telah dikenal sejak lama. pada tiga varietas rimpang jahe sehingga dapat
Seiring dengan kemajuan teknologi dalam dijadikan dasar untuk mengetahui varietas yang
bidang bahan alam maka usaha penggalian dan lebih unggul untuk digunakan sebagai obat
pemanfaatan minyak atsiri semakin meningkat herbal dan antimikrobia
(Guenther, 1947).
Minyak atsiri banyak diperlukan dalam METODE PENELITIAN
kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan Penelitian ini merupakan penelitian
teknologi di bidang minyak atsiri, maka usaha deskriptif terhadap tanaman Zingiber officinale
penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan Rosc, Zingiber officinale Amarum, dan Zingiber
kegunaannya dalam kehidupan manusia officinale Rubrum. Sampel diambil dari
semakin meningkat. Minyak atsiri banyak lingkungan sekitar Unesa Ketintang. Observasi
digunakan sebagai obat-obatan. Untuk dilakukan di Gedung C10 Laboratorium
memenuhi kebutuhan tersebut, sebagian besar Struktur dan Perkembangan Jurusan Biologi
minyak atsiri diambil dari berbagai jenis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
tanaman penghasil minyak atsiri (Rumondang, Alam Universitas Negeri Surabaya pada bulan
2004). Maret Tahun 2020. Observasi menggunakan
Menurut Ariviani (1999) dalam Hasyim sayatan mikroskopis pada organ rimpang
(2009), jahe memiliki berbagai kandungan zat (rhizome) dengan mikroskop perbesaran
yang diperlukan oleh tubuh, salah satunya yaitu 10x40 dan 10x100. Rimpang disayat secara
minyak atsiri (0,5 - 5,6%). Kandungan minyak melintang dan membujur menggunakan silet
atsiri pada jahe dapat menghambat karena perlu sayatan setipis mungkin
pertumbuhan Bacillus subtilis dan sehingga dapat terlihat butiran-butiran
Sthaphylococcus aureus serta jamur Neurospora sp. minyak atsiri yang berwarna kuning saat
dan Penicillium sp. (Yurhamen, 2002). Minyak dilakukan pengamatan dengan mikroskop.
atsiri pada jahe dapat digunakan untuk berbagai
keperluan antara lain sebagai bumbu masak,
pemberi aroma dan rasa pada makanan dan HASIL
sebagai obat-obatan. Jahe memiliki kemampuan A. Zingiber officinale Rosc (Jahe Gajah)
mempertahankan kualitas pangan yaitu sebagai
antimikrobia. Selain itu, jahe juga memiliki
kemampuan sebagai antioksidan (Uhl, 2000).
Jahe memiliki rasa yang pedas karena
mengandung zenyawa zingiberen yang
relatif lebih besar dan sedikit serat. Serat dalam
rimpang jahe gajah ditunjukkan dengan guratan
berwarna gelap.
Pada gambar 2 yaitu anatomi melintang
rimpang jahe emprit (Zingiber officinale Amarum)
terlihat banyak butiran minyak atsiri yang
berukuran kecil, terdapat sedikit serat dan
ukuran sel yang lebih kecil.
Gambar 1. Anatomi Gambar 2. Anatomi Pada gambar 3 yaitu anatomi melintang
rimpang melintang rimpang membujur rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rubrum)
Zingiber officinale Rosc Zingiber officinale Rosc terlihat banyak butiran minyak atsiri yang
berukuran cukup besar. Tampak pula serat yang
cukup banyak. Kandungan minyak atsiri pada
B. Zingiber officinale Amarum (Jahe Emprit) jahe merah lebih banyak dibandingkan jahe
emprit dan jahe gajah.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, butiran
minyak atsiri pada jahe gajah (Zingiber officinale
Rosc) berjumlah sedikit. Namun ukuran selnya
relatif lebih besar dan sedikit serat. Oleh karena
itu jahe gajah berbentuk menggembung dan
besar namun tidak terlalu pedas dan beraroma.
Dengan ukuran diameter rimpang yang berkisar
8,47cm – 8,50 cm, panjang 15,83 cm – 32,75 cm
dan kadar minyak atsiri di dalam rimpang 0,82 –
Gambar 3. Anatomi Gambar 4. Anatomi 2,8 % maka jahe gajah (Zingiber officinale Rosc)
rimpang melintang rimpang membujur cocok digunakan untuk membuat permen jahe
Zingiber officinale Amarum Zingiber officinale karena memiliki rasa yang tidak terlalu pedas
Amarum tapi memiliki ukuran yang besar. Namun tidak
cocok digunakan dalam membuat obat-obatan
C. Zingiber officinale Rubrum (Jahe Merah) dan antimikrobia karena kandungan minyak
atsiri di dalamnya sedikit.
Jahe emprit (Zingiber officinale Amarum)
memiliki banyak butiran minyak atsiri yang
berukuran kecil, terdapat sedikit serat dan
ukuran sel yang lebih kecil. Oleh karena itu jahe
emprit memiliki aroma dan rasa yang lebih
pedas dibandingkan jahe gajah. Dengan
diameter rimpang berukuran 3,27 - 4,05 cm dan
panjang rimpang 6,13 cm – 31,70 cm serta kadar
minyak atsiri di dalam rimpang 1,50 – 3,50 %
maka jahe emprit (Zingiber officinale Amarum)
cocok digunakan untuk membuat ramuan obat-
Gambar 5. Anatomi Gambar 6. Anatomi obatan dan bumbu masak.
rimpang melintang rimpang membujur Jahe merah (Zingiber officinale Rubrum)
Zingiber officinale Rubrum Zingiber officinale
memiliki banyak butiran minyak atsiri yang
Rubrum
berukuran cukup besar. Tampak pula serat yang
cukup banyak. Kandungan minyak atsiri pada
Berdasarkan gambar 1 yaitu anatomi
jahe merah lebih banyak dibandingkan jahe
melintang rimpang jahe gajah (Zingiber officinale
emprit dan jahe gajah. Oleh karena itu jahe
Rosc) terlihat butiran - butiran minyak atsiri.
merah memiliki aroma dan rasa yang lebih
Butiran minyak atsiri ditandai dengan warna
tajam dan pedas dibandingkan kedua jenis jahe
kuning cerah. Butiran minyak atsiri pada jahe
lainnya. Dengan ukuran diameter rimpang
gajah berjumlah sedikit. Namun ukuran selnya
berkisar 4,20 – 4,26 cm dan panjang rimpang
12,33 cm – 12,60 cm serta kadar minyak atsiri Agromedia Pustaka. Jakarta
berkisar antara 2,58 – 3,90 % maka jahe merah Kawiji, dkk. 2011. Pemanfaatan Jahe (Zingiber
(Zingiber officinale Rubrum) cocok untuk officinale Rosc.) Dalam Meningkatkan
digunakan membuat ramuan obat-obatan, Umur Simpan dan Aktivitas Antioksidan
bumbu masak, dan antimicrobia karena “Sale Pisang Basah”. Jurnal Teknologi
memiliki kandungan minyak atsiri yyang lebih Hasil Pertanian, Vol IV, No 2.
banyak dibandingkan jahe lain. Jadi dari ketiga Koroch, A. 2007. Quality Atribut of Ginger and
varietas jahe (Zingier officinale) yang diteliti, Cinamon from Madagaskar. ASHS Press.
jahe merah (Zingiber officinale Rubrum) Lestari, N. 2006. Diversifikasi Pengolahan Jahe
memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih Menjadi Produk Awetan. Balai Riset dan
banyak sehingga lebih unggul daripada dua Standarisasi Samarinda.
varietas yang lain. Muhamed, N. A. 2007. Study On Important
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat Parameters Affecting The Hydro-Distilation
dibuat tabel perbandingan antara kandungan For Ginger Oil Production, Mater Thesis,
minyak atsiri pada Zingiber officinale Rosc, Faculty of Chemical and Natural
Zingiber officinale Amarum, dan Zingiber officinale Resources Engineering, University
Rubrum. Teknology Malaysia.
N Perbedaan Jahe Jahe Jahe Rumondang, B. 2004, Esterifikasi Patchouli
o kandungan gajah emprit merah Alkohol Hasil Isolasi Dari Minyak Daun
minyak atsiri Nilam (Patchouli oil), Universitas Sumatera
1 Ukuran kecil besar Besar Utara. Medan.
minyak atsiri Supriyanto dan Cahyono, Bambang. 2012.
2 Kadar minyak 0,82 – 1,50 – 2,58 – Perbandingan Kandungan Minyak Atsiri
atsiri 2,8 % 3,50 % 3,90 % Antara Jahe Segar dan Jahe Kering. Jurusan
3 Jumlah/ sedikit cukup lebih Kimia Fakultas Sains dan Matematika
Kerapatan banyak banyak Universitas Diponegoro. Semarang.
minyak atsiri Uhl, S.R. 2000. Handbook of Spices, Seasonings and
Flavoring. Technomic Publishing Co. Inc.
SIMPULAN Lancaster-USA.
Terdapat perbedaan kandungan minyak Yurhamen. 2002. Uji Aktivitas Antii Mikroba
atsiri pada Zingiber officinale Rosc, Zingiber Minyak Atsiri dan Ekstrak Metanol Lengkuas
officinale Amarum, dan Zingiber officinale Rubrum. (Alpinia galanga). Jurusan Kimia FMIPA
Dari ketiga varietas tersebut, Zingiber officinale Universitas Riau. Riau.
Rubrum (jahe merah) memiliki kandungan
minyak atsiri yang lebih banyak dibandingkan
dua varietas lainnya. Ditemukan butir-butir
minyak atsiri pada Zingiber officinale Rubrum
berukuran lebih besar dan jumlahnya lebih
banyak. Secara berurutan varietas jahe yang
mengandung lebih banyak minyak atsiri adalah
Zingiber officinale Rubrum, Zingiber officinale
Amarum, dan Zingiber officinale Rosc.

DAFTAR PUSTAKA
Guenther, T. 1987. Minyak Atsiri. Terjemahan
oleh Ketaren, S. 1990. Jakarta: UI
Hasyim, N. 2009. Kajian Kerusakan Minyak
pada “Jenang Kudus” dengan
Penambahan Ekstrak Jahe (Zingiber
officinale Roscoe) Selama Penyimpanan.
Skripsi Fakultas Pertanian. UNS.
Surakarta.
Kardinan, A. 2005. Budidaya dan Pasca Panen
Tanaman Penghasil Minyak Atsiri.

Anda mungkin juga menyukai