Anda di halaman 1dari 2

F- PDAM

Wardah For JPRM


SERIUS : Wardatus Sarifah (berjilbab) sedang teliti membaca soal pengajuan modal dasar dari
PDAM beberapa hari yang lalu.

PDAM Ajukan Modal PDAM Sebesar Rp 195 Miliar


DPR Masih Lakukan Kajian

KOTA, Jawa Pos Radar Madura- PT. Perumdam Tirta jaya telah mengajukan perubahan
perda tentang penyertaan modal pada 2020. Saat ini sedang tahap Pembahasan di pansus
komisi II DPRD Pamekasan.
”Cuma pembahasan tersebut ditangguhkan. Sebab setelah dicek modal dasar di perda
nomor 1 tahun 2020 tentang perumdam Tirta Jaya itu sangat kecil yaitu sekitar RP 1 miliar
lebih,” kata Wakil Ketua Bepemperda Wardatus Sarifah, kemarin (6/7).
Pada Juni 2021 lalu PT Perumdam Tirta jaya kembali mengajukan perubahan perda
nomor 1 tahun 2020 tentang perubahan perumdam tirta jaya. Dalam pengajuan perubahan
raperda tersebut ditemukan perbahan modal dasar dari Rp 1 miliar sekian menjadi 195 miliar.
”Jadi pada saat itu rapatnya dipending karena Kami harus meminta penjelasan kepada
PDAM terkait signifikannya perubahan modal dasar tersebut. Sebab sangat jauh dari Rp 1 M
menjadi 195 miliar,” ungkapnya.
Sekitar 15 hari dari rapat tersebut, PDAM memasukkan penjelasan berkenaan dengan
besaran modal dasar yang cukup besar. Kemudian pada Kamis (1/7) pihaknya mengadakan rapat
lagi bersama dengan PDAM, staf ahli dan bagin hokum.
”Di lampirannya itu diketahui modal dasar sebesar Rp 1 Miliar lebih itu mulai dari tahun
1981 ( awal pendirian PDAM) dan 48 miliar merupakan penyertaan modal selama bertahun-
rtahun, (berarti totalnya Rp 49 miliar),” ujarnya.
Degan demikian, pengajuan modal dasar sebesar Rp 195 tersebut, termasuk modal dasar
sebesar Rp 49 miliar yang sudah masuk sebelum-sebelumnya. Jadi murni tambahan modal dasar
yang diajukan yaitu Rp 145 miliar yang diagendakan untuk binsnis plan dari tahun 2017-2023.
”Nah yang jadi masalah Kalau hanya sampai 2023 apakah bisa nyampek sebesar 145
miliar sementara saat ini sudah masuk pertengahan 2021. Makanya kami akan tanyakan lagi
setiap tahun berapa penyeratan modal yang ditergetkn oleh PDAM,” ungkapnya.
Pihaknya memastikan lagkah-langkah tersebut dilakukan bukan bermaksud untuk
meghambat. Tapi hal tersebut soal kehati-hatian sebelum masuk dan di konsultasikan ke biro
hukum. Namun jika alasannya tidak jelas, maka pihaknya tidak akan menerima usulan tersebut..
”Kami berharpa di rapat ke tiga bisa clear. Ini penting soalnya untuk postur keuangan
perumda jaya ke depannya. Kalau tidak clear maka semuanya seperti penyertaan modal tidak
bisa dilanjtukan,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur PT. Perumdam Tirt Jaya Agoes Bachtiar menjelaskan, pengajuan
modal dasar tersebut untuk menyesuaikan dengan amanat pemerndagri nomor 54 tahun 2018.
Berdasarkan asarn kepala biro Surabaya, lanjut Agoes, modal dasarnya harus diganti. Karenanya,
modal dasarnya diajukan sebesar Rp 145 miliar sekian.
”Setelah itu harus dimasukkan ke modal dasar dalam bentuk perda dari DPAM ke
Perumdam itu,” ungkapnya.
Dijelaskan, besaran nominal pengajuan modal dasar tersebut atas dasar bisnis plan
PDAM yang direncanakan sejak 2017 sampai tanpa batas waktu yang ditentukan. ”Anggaran itu
untuk pengembanagn jangka panjang andai ada pengembanagn atau dana hibah dari pemerintah
pusat,”(sin)

Anda mungkin juga menyukai