Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN K3 PADA 3 BANGUNAN BERBEDA

(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

DISUSUN OLEH:

ATICCA LARAS PRATIH PALI

(D051201096)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. (OHSAS 18001).

Dalam bangunan sendiri peletakan untuk alat K3 seperti apar, hidran, sprinkler, tangga darurat,
dan titik kumpul sangat perlu diperhatikan perencanaannya, karena setiap peletakan alat-alat ini
sudah diatur dalam perundang-undangan Indonesia yang diupayakan dapat meminimalisir
kerugian yang diakibatkan jika terjadi suatu kecelakaan dalam bangunan tersebut. Untuk itu setiap
bangunan perlu perencanaan yang baik dan sesuai standar yang ditetapkan. Berikut ini merupakan
penerapan K3 dalam 3 bangunan yang berbeda:

• Panakkukang square

Pada bangunan ini terdapat alat K3 seperti apar, hidran, sprinkler, tangga darurat, dan titik kumpul.

Untuk jarak setiap apar dalam bangunan ini sejauh 23m. sedangkan pada Permenakertrans No.
PER.04/MEN/1980 bab ii pasal 4 ayat 5 menyatakan bahwa Penempatan alat pemadam api yang
satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali
ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan Kerja.

Untuk pemberian tanda pemasangan apar seperti yang disebutkan pada bab ii pasal 4 ayat 2 tidak
diterapkan pada setiap apar pada bangunan ini
Untuk peletakan apar seperti yang dijelaskan pada pasal 8 Permenakertrans No.
PER.04/MEN/1980 Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian
paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai kecuali jenis CO2
dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar
alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan lantai. Sedangkan pada bangunan ini
pemasangannya ada yang 130 m dan ada yang keurang dari 1 m dari lantai.

Untuk setiap apar pada bangunan ini dapat dilihat digambar bahwa apar yang digunakan selalu
diganti seperti yang disebutkan pada bab ii Permenakertrans No. PER.04/MEN/1980 bahwa setiap
alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 kali dalam setahun.

Untuk jarak antar setiap hidaran pada bangunan ini sejauh 45m. sedangkan jarak yang ditetapkan
yaitu sejauh 35-38m

Untuk tangga darurat pada bangunan ini tidak memiliki pentunjuk lantainya. Serta terdapat tanda
exit pada setiat tangga darurat
• Gedung arsitektur FT UNHAS

Pada bangunan ini terdapat alat K3 seperti apar, hidran, sprinkler, tangga darurat, dan titik kumpul.

Untuk apar pada bangunan ini sebagian tidak terdapat tanda dan sebagian memiliki tanda tapi tada
tersebut sudah pudar sehingga tidak terlihat

Untuk jarak hidaran pada bangunan ini sejauh 28,5m

Pada setiap tangga darurat memiliki tandak yang menjukan lantai bangunan serta terdapat tanda
exit atau emergency exit

• Gedung CSA FT UNHAS

Pada bangunan ini terdapat alat K3 seperti apar, hidran, sprinkler, tangga darurat, dan titik kumpul.
Untuk setiap apar pada bangunan ini berjarak 7,2m dan apar pada bangunan ini sebagian tidak
terdapat tanda dan sebagian memiliki tanda
Untuk pemeriksaan apar pada bangunan ini masih kurang diperharikan bisa dilahat pada gambar
ini bahwa pemriksaan terakhir dilakukan pada tanggal 29/08/20

Pada tangga darurat pada bangunan ini terdapat tanda untuk menunjukan setiap lantai, serta
terdapat pintu keluar yang langsung menuju luar bangunan. Dan memiliki tanda jalur evakuasi
pada setiap tangga darurat.

Anda mungkin juga menyukai