Anda di halaman 1dari 6

PRE CONSTRUCTION RISK ASSESSMENT (PCRA) PADA PROSES

PEMBONGKARAN, RENOVASI, DAN KONSTRUKSI/ PEMBANGUNAN GEDUNG

Persyaratan K3 pada saat proses pembongkaran, renovasi dan konstruksi/pembangunan


gedung:
1. Terdapat pagar pembatas proyek dengan area perawatan di RS. Pagar dipasang setinggi
minimal 2 m dengan bahan tahan lama
2. Terpasang rambu-rambu dan signase berupa:
a. Papan nama proyek
b. Simbol dan lambang K3
c. Tanda larangan merokok
d. Tanda area/daerah dengan akses terbatas
3. Lokasi proyek minimal mempunyai 2 akses utama keluar yang mudah teridentifikasi
sebagai jalur evakuasi dan pintu keluar masuk area proyek
4. Terdapat akses pasien sementara yang memadai selama proses konstruksi berlangsung
5. Area proyek harus menerapkan 6R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin, Ramah)
6. Terdapat ruang pertemuan di lokasi proyek
7. Terdapat kamar mandi sementara untuk pekerja proyek
8. Pekerja konstruksi dapat teridentifikasi (ID card/seragam) dan menggunakan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dan disediakan oleh kontraktor pelaksana
9. APD yang digunakan di lokasi proyek minimal helm proyek, sepatu safety, masker, dan
sarung tangan
10. Kontraktor menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang siap digunakan di lokasi
proyek
11. Kontraktor menyediakan kotak P3K yang memadai dan siap digunakan (minimal tersedia
perban steril, iodin, antiseptik, plester, gunting)
12. Proyek diharapkan memiliki kegiatan rapat rutin dan safety talk/briefing untuk pekerja
13. Kontraktor memastikan keamanan sumber listrik yang digunakan dalam proses konstruksi
14. Area RS bebas dari asap rokok dan api
15. Pengukuran fisik pada area proyek dan lingkungan sekitar proyek sesuai dengan
persyaratan:
a. Kebisingan tidak melebihi nilai ambang batas (NAB: 85 dB)
b. Getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan
tangan pekerja tidak melebihi 4m/det2
c. Getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh tidak
melebihi 0,5 m/det2
d. Kandungan debu maksimal di dalam udara area lokasi proyek dan lingkungan
sekitarnya tidak melebihi 0,5 mg/m3
16. Pada proyek yang menggunakan B3 (bahan berbahaya dan beracun) harus melakukan
pengelolaan B3 sesuai dengan standard prosedur operasional sebagai berikut:
a. Tempat penyimpanan B3 harus terpisah dari bahan lain dan dirancang sesuai
karakteristik B3
b. Tempat penyimpanan B3 wajib dilengkapi sistem tanggap darurat.
c. B3 yang disimpan harus memiliki MSDS (material safety data sheet)
d. B3 yang disimpan dapat didentifikasi jenis dan karakteristiknya
e. Apabila kegiatan proyek memiliki limbah B3, maka tempat pembuangannya harus
terpisah dari limbah lain dan berkoordinasi dengan bagian sanitasi
f. Apabila proyek menggunakan B3 atau menghasilkan limbah B3 wajib melapor ke
Tim K3
17. Kontraktor pelaksana melakukan sosialisasi pada seluruh pekerja proyek mengenai:
a. Prosedur evakuasi pada saat terjadi bencana
b. Lokasi APAR
c. Lokasi titik kumpul aman
d. Prosedur penanggulangan kebakaran
e. Kode-kode emergensi yang diterapkan RS:
 Kode Red : Informasi Kebakaran
 Kode Blue : Informasi Pasien henti nafas / jantung
 Kode Pink : Informasi Penculikan Bayi / Anak
 Kode Black : Informasi Ancaman yang membahayakan
 Kode Yellow : Informasi Darurat Internal
 Kode Orange : Informasi Bencana External
 Kode Brown : Perintah Evakuasi Total RS
18. Bangunan yang direnovasi sesuai standar K3 antara lain:
a. Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses keluar sebagai jalur evakuasi
b. Setiap pintu harus mengarah/mengayun keluar
c. Kamar mandi sesuai dengan ketentuan: pintu harus mengarah/mengayun keluar,
menggunakan kunci K3 terdapat handrail dan dilengkapi dengan nurse call
d. Setiap stop kontak dilengkapi dengan proteksi (child protection) minimal di area
anak-anak
e. Bangunan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran seperti instalasi fire alarm,
smoke detector, hydran, sprinkler
f. Instalasi gas medis mudah teridentifikasi, terdapat penandaan pada valve dan box
panel harus terdapat sistem penguncian
19. Kontraktor wajib melaporkan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ke Tim
K3 RS
Pihak pelaksana Pihak Pengawas Pihak Perencana Ka. Tim K3RS

(................................. (................................. (................................. (.................................


) ) ) )
III INSPEKSI CHECKLIST INSPEKSI K3 PADA RENOVASI DAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG PRE CONSTRUCTION No.

No Obyek Ya Td N Keterangan
. k A
Kontraktor pelaksana telah melapor
kepada depnaker sesuai pasal 2 Per
01/Men/1980
Kontraktor memiliki data lengkap
setiap pekerja serta sistem kerjanya
Semua pekerja haran lepas/borongan
telah mendapat perlindungan
jaminan kesehatan (pada pekerjaan
dengan jangka waktu 6 bulan)
Proyek mempunyai petugas K3 yang
bersertifikat
Setiap bangunan mempunyai
minimal 2 akses keluar utama
sebagai jalur evakuasi
Setiap pintu harus mengayun kearah
luar
Setiap pintu harus mengayun keluar
Pada saat pintu dibuka harus
menyisihkan ruang tudak terhalangi
minimal % lebar koridor
Pintu tangga darurat dapat tertutup
rapat (dengan door closer, arah ayun
menuju tangga darurat
Kamar mandi dilengkapi dengan:
Pintu ke arah luar Menggunakan
kunci K3 Hand rail Nurse call
Stop contact dilengkapi dengan
proteksi (child protection)
Bangunan dilengkapi dengan sistem
proteksi kebakaran: Instalasi fire
alam Instalasi smoke detector
Sprinkler Hydran gedung/luar
gedung
Lain-lain

No Obyek Ya Td N Keterangan
. k A
Semua pekerja harian lepas/borongan
telah mendapat perlindungan
jaminan kesehatan (pada pekerjaan
dengan jangka waktu 6 bl)
Proyek mempunyai petugas K3 yang
bersertifikat
Proyek memiliki kegiatamn-
kegiatan: Rapat rutin Safety
talk/briefing
Terdapat ruang pertemuan di lokasi
proyek
Terdapat pagar pembatas proyek
dengan area RS. Pagar berupa
seng/bahan lain yang tahan lama,
aman dan mampu menghalangi
debu/material proyek. Dipasang
tinggi minimal 2 m
Terdapat jalan dan pintu keluar
masuk proyek yang jelas dan tidak
terhalang
Terpasang rambu-rambu dan signage
sebagai berikut:
 Papan nama proyek
 Simbol dan lambang K3
 Tanda larangan merokok
 Yang tidak berkepentingan
dilarang masuk
Pekerja konstruksi dapat
teridentifikasi
Area proyek bersih, tertata dan tidak
menghalangi proyek yang jelas dan
tidak terhalang akses pekerja
Area proyek dan RS bebas dari asap
dan puntung rokok
Kontraktor menyediakan APD sesuai
jenis pekerjaan dan jumlah pekerja
Pekerja menggunakan APD sesuai
jenis pekerjaannya
Kontraktor pelaksana menyediakan
APAR yang siap digunakan di lokasi
proyek
Kebisingan tidak melebihi nilai
ambang batas (NAB) yang berlaku
(85 dB)
Tersedia kotak P3K yang memadai
dan siap pakai. Minimal tersedia
perban steril, iodin, antiseptik,
plester, gunting
Bahan berbahaya dan beracun (B3)
yang digunakan di proyek disimpan
secara terpisah dan digunakan sesuai
MSDS
Pelaksana memberikan laporan
tentang kegiatan K3 di konstruksi
Lain-lain
EVALUASI
Evaluasi

Target Penyelesaian: Saran-saran:


Disetujui Tanggal pemeriksaan : ..................................
Pihak proyek (Kontraktor) Diperiksa oleh: K3 RS ..................................

Nama : ......................................................... Nama : ..........................................................

Anda mungkin juga menyukai