Anda di halaman 1dari 57

Mohon diperhatikan.

Salindia ini dipergunakan hanya untuk


kepentingan belajar Bapak dan Ibu CPP
Angkatan 8 Gelombang 3 secara mandiri.
TIDAK UNTUK DIBAGIKAN KEPADA PIHAK LAIN
di luar pembekalan ini.
Terima kasih. Selamat belajar!
SALAM & BAHAGIA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
MODUL 1.2

Nilai-Nilai dan Peran


Guru Penggerak
Pengembang Modul: Aditya Dharma
ADITYA DHARMA
FOUNDER, DIREKTUR PENGEMBANGAN PROGRAM & INOVASI
sinambung indonesia

0811 107 8717


aditya.dharma@sinambung.com
S.Si. - Biologi FMIPA UI Depok (1994-2000)
MBA - UoPeople Pasadena CA (2019-2021)

Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan


Fasilitasi perubahan: Berpikir sistem dan kebinekaan
Komunitas Belajar Profesional di sekolah dan wilayah
Pembelajaran sosial emosional berbasis well-being
Student agency - Murid merdeka/Kepemimpinan murid
Tenangkan
hati dan pikiran
arahkan semua
perhatian untuk
fokus belajar
hadirkan
rasa ingin tahu,
syukur, dan
welas asih.

6
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Guru Penggerak memahami peran dan alasan


menjadi pemimpin pembelajaran.
• Guru Penggerak, melalui refleksi diri yang
terdokumentasi, mampu secara reguler
KOMPETENSI mengidentifikasi kebutuhan peningkatan
LULUSAN YANG kompetensi dan kematangan diri demi
DITUJU mendukung pembelajaran murid.
• Guru Penggerak secara aktif menetapkan
tujuan, membuat rencana, dan menentukan
cara untuk mencapainya dalam meningkatkan
kompetensi dan kematangan dirinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Calon Guru Penggerak menumbuhkembangkan Profil Pelajar
CAPAIAN UMUM Pancasila, nilai-nilai dan peran Guru Penggerak dalam dirinya.
• Calon Guru Penggerak menjadi teladan dalam
MODUL menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila dalam diri
murid-murid.

Calon Guru Penggerak mampu:


• memahami bahwa manusia memiliki daya untuk memilih (Choice
Theory),
• memahami pentingnya menumbuhkan motivasi intrinsik,
CAPAIAN KHUSUS • memahami bagaimana otak triune, kebutuhan dasar manusia, dan
perkembangan psikososial mempengaruhi bagaimana nilai-nilai
MODUL tumbuh dalam diri seseorang,
• menerapkan nilai-nilai Guru Penggerak dalam kesehariannya,
• menjalankan peran-peran Guru Penggerak dalam membawakan
perubahan pada ekosistem sekolah,
• mengadopsi kebiasaan reflektif sebagai Guru Penggerak.
MENGGERAKKAN
Memahami bagaimana
03 menggerakkan/
menuntun kekuatan
kodrat manusia
merdeka (strategis,
TERGERAK
Memahami bagaimana Struktur konsisten)
manusia tergerak (dunia
“dalam diri” mereka
Modul 1.2
sebagai manusia) 01 02
BERGERAK
Memahami bagaimana dan
ke arah mana manusia
merdeka bergerak (awas
terhadap arah dan gerak
diri mereka sebagai
manusia merdeka)
5 Peran Guru Penggerak > Mewujudkan student
Berpikir strategis Diagram
> Pemimpin pembelajaran agency
Menguatkan lingkaran identitas
> Coach bagi guru lain > Menggerakkan
pengaruh gunung es
> Mendorong kolaborasi komunitas praktisi

Cara kerja otak


> Sistem berpikir cepat
> Sistem berpikir lambat

5 kebutuhan dasar
> Bertahan hidup
> Kasih sayang
> Kekuasaan
> Kesenangan
> Kebebasan

Tahap tumbuh
kembang
> Wiraga-wirama (KHD)
> Psikososial (Erikson)

Motivasi Intrinsik 5 Nilai Guru > Reflektif


Teori Profil Pelajar Pancasila
Merasa kompeten, Penggerak > Mandiri
Pilihan 6 dimensi dengan
saling-terhubung, > Berpihak pada > Kolaboratif
10 aksioma elemen-sub elemen-nya
otonom murid > Inovatif
Capaian Khusus Sesi Elaborasi Pemahaman Modul 1.2

● Memahami bahwa diperlukan cipta kondisi (keteladanan


serta pembiasaan yang konsisten dan sistemik) dalam
menumbuhkan manusia merdeka.
● Memahami bahwa program PGP menuntut diri pesertanya
sengaja mempraktikkan nilai-peran GP dan konsisten
mengambil makna-pembelajaran dari segala proses yang
dilalui.
BAGAIMANA MANUSIA TERGERAK
Disadari atau tidak, proses belajar itu utuh
(pikiran-perasaan-memori). Tidak terpisah-pisah.
Pikiran, perasaan, dan memori hadir bersamaan
dengan momen dalam hidup seorang manusia.

Pendidik perlu percaya bahwa itu semua kemudian


berpeluang membuat manusia tersebut tergerak.

Maka, pendidik perlu paham hal-hal alami dalam


diri manusia yang memungkinkan itu terjadi.
EKSPLORASI KONSEP - triune brain, think fast vs. slow

Otak Luhur Manusia - Eksekutif


(Homo sapiens, Otak Primata - Indera
manusia bijaksana) (gerakan kompleks,
mis: menggunakan alat)

Otak Mamalia - Emosi


(Sistem Limbik) Otak Reptil - Bertahan hidup
(Batang Otak)
Poin-poin pelajaran dalam memahami kerja otak

● Secara alami otak ‘diprogram’ untuk mengklasifikasikan situasi


menjadi > Ancaman atau Aman.
● Insting bereaksi lebih cepat mengklasifikasikan situasi
sebagai Ancaman ketimbang menganalisis apakah benar
situasi tersebut adalah Ancaman.
● Berpikir negatif adalah naluri yang alami > intensitas 5 hal
positif = 1 hal negatif !!
SISTEM 2:
SISTEM 1:
Thinking Slow
Thinking Fast
(berpikir lambat)
(berpikir cepat)
Bagian otak luhur > untuk
Bagian batang otak (otak
berpikir strategis, kreatif,
reptil) & sistem limbik (otak
metakognitif > merupakan
mamalia) ‘diprogram’ untuk
kekuatan yang juga sekaligus
mengkonservasi energi
merupakan masalah > karena
(auto-pilot atau otomatisasi)
memakan banyak energi
> kecenderungan alamiah
Jalur:
Jalur:
Aksi > Reaksi > Respon
Aksi > Reaksi
(pilihan-putusan sadar)
Pembelajaran apa
yang ada di video ini
yang terkait dengan
topik yang kita
bahas tadi?
Poin-poin pelajaran dalam menerapkan Thinking Slow

● Penelitian neurosains > “pengambilan keputusan” dimulai dari bagian


otak yang mengelola emosi (otak mamalia/sistem limbik).
● Kecerdasan Emosi = mengenali bagaimana diri ‘melihat’ ancaman >
melawan dorongan untuk fight, flight, freeze (reaktif: defensive, marah,
menyalahkan, mengamuk, nyinyir, menyangkal, apatis, dll.).
● Kenali otak kita, terimalah, & beri waktu untuk belajar. Walaupun kita
hidup di era teknologi abad 21 tapi otak kita sangat TUA,
bagian-bagiannya serupa otak primata, otak mamalia, otak reptil! Jadi
beri otak kita waktu untuk MENYESUAIKAN, upayakan thinking SLOW.
Menumbuhkan kebiasaan berpikir lambat
(atau semua kebiasaan baik/baru) itu sulit
tetapi tidak mustahil. Bagaikan naik ke lantai 1
menggunakan eskalator yang bergerak turun.
Kuncinya, harus terus dicoba dan diupayakan.
Manusia tergerak oleh peristiwa/momen
(suasana dan proses)

Jadi penting untuk menyajikan peristiwa/momen


yang memungkinkan anak belajar mengelola
yang tergerak dalam diri mereka:
pikiran (cipta), perasaan (rasa), kehendak (karsa).
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.”
UU RI 20/2003 Sisdiknas, Bab I, Ketentuan Umum Pasal 1, No.1
Suasana dan Proses
“Seorang tani (yang dalam hakekatnya sama kewajibannya
dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya
dapat menuntun tumbuhnya padi. Ia dapat memperbaiki
tanahnya, memelihara tanamannya, memberi rabuk dan air,
memusnahkan ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu
hidup tanamannya…”

KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, poin 2, paragraf 2


EKSPLORASI KONSEP - tahap tumbuh kembang & psikososial
EKSPLORASI KONSEP - tahap tumbuh kembang & psikososial
EKSPLORASI KONSEP - kebutuhan dasar manusia (genetis)
KISAH BELENGGU GAJAH
MERDEKA BELAJAR MERDEKA
BAGAIMANA MANUSIA MERDEKA BERGERAK
Maksud Pendidikan (dan Pengajaran) → Manusia Merdeka

“Maksud pengajaran dan pendidikan yang


berguna untuk perikehidupan bersama ialah
memerdekakan manusia sebagai anggota dari
persatuan (rakyat).”
KHD, 1928, Pendidikan dan Pengajaran Nasional, poin 7
Manusia Merdeka → Budi Pekerti

“Dengan adanya budi pekerti itu tiap-tiap manusia berdiri


sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat
memerintah atau menguasai diri sendiri (mandiri).
Inilah manusia yang beradab dan itulah maksud dan tujuan
pendidikan dalam garis besarnya.”
KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, poin 6, paragraf 5-6
Maksud Pendidikan → Kodrat Manusia (Modul 1.2)

“Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala


kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat”.

KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, poin 1, paragraf 4


EKSPLORASI KONSEP - Manusia Merdeka KHD

Maksud pendidikan itu adalah


menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar
mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun anggota masyarakat.
_______________________
KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4
Merdeka lahir batin → kekuatan sendiri

“Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya


lahir atau batin tidak tergantung kepada orang
lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.”
KHD, Prasaran Kongres PPPKI ke-1 1928, Surabaya
Manusia Merdeka → beradab → berbudaya

Menurut ajaran KHD: Kemerdekaan itu sifat


manusia berbudaya. Kemerdekaan punya 2 ciri
dasar: secara lahir bebas, secara batin mandiri.
Prakata Ketua Tim Majelis Luhur Taman Siswa, Buku Menuju Manusia Merdeka: p.xv
EKSPLORASI KONSEP - 10 aksioma teori pilihan

10 aksioma* terkait “pilihan” (Glasser, 1998)


Untuk membantu mendefinisikan kembali apa yang dimaksud dengan “diri kita yang merdeka”.
*aksioma (KBBI): pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian

1. Satu-satunya orang yang perilakunya dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri.
2. Yang bisa kita berikan kepada orang lain hanyalah informasi.
3. Semua masalah psikologis yang bertahan lama adalah masalah relasi (hubungan).
4. Masalah relasi selalu menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini.
5. Apa yang terjadi di masa lalu berkaitan dengan keadaan kita sekarang ini, tetapi kita
hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar kita saat ini dan berencana untuk terus
mengejar pemenuhannya di masa depan.
EKSPLORASI KONSEP - 10 aksioma teori pilihan
6. Kita hanya dapat memenuhi kebutuhan kita dengan cara memuaskan gambaran yang
kita anggap sebagai realitas di benak kita sendiri (Dunia Berkualitas).
7. Yang kita lakukan hanyalah berperilaku.
8. Setiap perilaku terdiri dari empat komponen:
(1) tindakan, (2) pemikiran, (3) perasaan, dan (4) fisiologis.
9. Setiap perilaku adalah buah dari pilihan. Kita memiliki kontrol langsung atas komponen
tindakan dan pemikiran. Kita dapat mengontrol komponen perasaan dan fisiologis
secara tidak langsung lewat cara kita memilih komponen tindakan dan pemikiran tadi.
10. Karena setiap perilaku ada dalam kendali kita sendiri, maka kita perlu fokus pada apa
yang dapat dilakukan (fokus pada kata-kerja) untuk mengambil kendali atas perilaku
dalam suatu keadaan bukan berperilaku sebagai korban dari suatu keadaan.
“Beratlah kemerdekaan itu! Bukan hanya tidak terperintah saja,
akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya dan
mengatur perikehidupannya dengan tertib. Dalam hal ini
termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan dengan
kemerdekaan orang lain.”
KHD, Prasaran #8 Kongres PPPKI ke-1, Surabaya, 31 Agustus 1928
EKSPLORASI KONSEP - Teori pilihan (Glasser, 2011)

Teori pilihan mengajak kita untuk terus berlatih (5 hal):


1. fokus pada apa yang terjadi saat ini bukan masa lalu;
2. menghindari 7-kebiasaan buruk yang secara eksternal “mengganggu” relasi dengan
orang lain: mengkritik, menyalahkan, mengeluh, menjengkelkan, mengancam,
menghukum, menyuap (memberi reward) untuk mengendalikan orang lain;
3. menjalankan 7-kebiasaan mempedulikan orang lain: mendukung, mendorong,
mendengarkan, menerima, mempercayai, menghormati, dan menegosiasikan
perbedaan;
4. menghindari membuat dalih dan alasan karena menghalangi kita membangun relasi;
5. bersabar.
EKSPLORASI KONSEP - motivasi intrinsik

Pendidik perlu fokus menyediakan suasana belajar dan


proses pembelajaran yang memungkinkan anak menguatkan
dan menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik anak, dimana
anak senantiasa merasa: kompeten, saling-terhubung, dan otonom.

Teori determinasi diri (self-determination theory), Ryan dan Deci (2000)


EKSPLORASI KONSEP - Profil Pelajar Pancasila

sebagai guru,
CGP
berupaya
menjadi
teladan bagi
murid
PROFIL PELAJAR PANCASILA
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/Dimensi_PPP.pdf

MODEL KOMPETENSI DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU


(Kompetensi Guru-Kepala Sekolah)
https://bit.ly/PerdirjenModelKompetensi

PPGP didesain untuk menumbuhkan para penggerak yang mampu


menyelaraskan perubahan positif di ekosistemnya masing-masing.
Jadi, bagi Guru Penggerak hal tersebut di atas tidak cukup.
Nilai? Peran?

Apa yang membuat Guru Penggerak


penting untuk memiliki
nilai-nilai dan peran tertentu?
EMPAT
kebiasaan
pemimpin
pembelajaran
yang ditumbuhkan
MENGGERAKKAN (MENUNTUN)
KEKUATAN KODRAT MANUSIA MERDEKA
PERAN
Guru
Penggerak
Beban dan amanah kepemimpinan
adalah mengimbangi semua prioritas
yang terpenting.
Tugas saya dalam pendidikan adalah
melakukan yang terbaik. Apa yang
diinginkan kadang-kadang belum
tentu itu yang terbaik.
Dan untuk membuat perubahan,
apalagi perubahan transformasional,
pasti ada kritik.
Sebelum mengambil keputusan,
tanyakan, apakah yang kita lakukan
berdampak pada peningkatan
pembelajaran murid?

Nadiem Makarim, 2020


EKSPLORASI KONSEP: LINGKARAN PENGARUH
DIFUSI INOVASI (Rogers, 2004)

inovator pengguna awal mayoritas awal mayoritas akhir laggard

2.5% 13.5% 34% 34% 16%


Gambar diambil dari: https://www.youtube.com/watch?v=9QnfWhtujPA
Tanya-Jawab

Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash


Bagikan di chatbox, SATU hal spesifik

yang mencerahkan dan bagaimana


ibu-bapak akan ejawantahkan

usai sesi hari ini?

Photo by Júnior Ferreira on Unsplash


Refleksi tentang sesi elaborasi pemahaman hari ini

PERISTIWA PERASAAN
Momen yang paling … Pada momen itu saya merasa …
bagi saya adalah ketika … bagaikan …

PENERAPAN KE DEPAN
PEMBELAJARAN Untuk menerapkan pemahaman
Sebelumnya saya berpikir bahwa … saya hari ini, maka yang
ternyata … pertama kali akan
saya lakukan adalah …

Google Form: https://forms.gle/iVQ83C8yEmpDLRm16

Anda mungkin juga menyukai