Anda di halaman 1dari 115

1

PENGARUH PROFESIONALITAS, INDEPENDENSI, MOTIVASI DAN


KOMPETENSI, TERHADAP KINERJA AUDITOR PERWAKILAN
BPKP NUSA TENGGARA BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanggung jawab profesi, didalam melaksanakan tanggung jawab sebagai

profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral

dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai Profesional,

Auditor Pemerintah adalah Profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang

tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang

disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah atau

pertanggungjawaban keungan yang ditujukan kepada pemerintah. BPKP adalah

instansi pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik

Indonesia dalam pengawasan keuangan dan pembangunan yang dilaksanakan oleh

pemerintah. Auditor yang bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok yang

melaksanakan audit atas laporan keuangan instansi pemerintah, projek-projek

pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Uasaha Milik Daerah

(BUMD), Projek Pemerintah, dan perusahan-perusahaan swasta yang pemerintah

mempunyai pernyataan modal yang besar di dalamnya. Mulyadi (2017).

Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai

sesuatu yang ingin dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan

seseorang. Banyak batasan yang diberikan para ahli mengenai istilah kinerja,

1
2
2

walaupun berbeda dalam tekanan rumusannya, namun secara prinsip kinerja

adalah mengenai proses pencapaian hasil. Istilah kinerja berasal dari kata job

performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya

yang dicapai oleh seseorang). Tsauri (2014)

Auditor mampu diakatakan profesional dilihat dari kinerja yang

dilakukannya dalam menjalan perintah atasan yang sesuai dengan tujuan

organisasi dan sesuai dengan kode etik seorang auditor. Apabila dalam

melaksanakan pemeriksaan auditor telah memenuhi standar audit yang berlaku

maka akan menghasilkan kinerja yang baik Basith (2017).

Terkait dengan independensi itu pula, auditor BPKP Perwakilan Nusa

Tenggara Barat yang merupakan salah satu posisi yang rentan terhadap tekanan

politik. Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTB

berhasil mengaudit kasus Korupsi Benih Jagung Anggaran 2017 Capai Rp 27 M

Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan (BPKP) Perwakilan Nusa

Tenggara Barat (NTB) hasil penghitungan kerugian negara melalui Penyidik

Pidana Khusus Kejati NTB dalam kasus korupsi pengadaan benih jagung tahun

anggaran 2017, dengan nilai mencapai Rp27,35 miliar."Total kerugiannya

mencapai Rp27,35 miliar, dengan rincian Rp15,43 miliar dari PT SAM, dan dari

PT WBS Rp11,92 miliar," kata Juru Bicara Kejati NTB Dedi Irawan, di Mataram,

seperti dikutip Antara, Selasa (22/6). Merdeka.com (2021).

Dalam hal ini masih banyak juga kasus korupsi yang terjadi di sejumlah

daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berkaitan dengan masalah

korupsi yang menyalahgunakan wewenang dan jabatan, pelanggaran dan masih

banyak lagi kasus pidana lainnya. Salah satu diantaranya kasus mantan kepala
3
3

Unit Pelaksanaan Teknis Asrama Haji dan dua orang lainnya dinyatakan sebagai

tersangka, dengan hasil temuan kerugian negara hasil penghitungan BPKP

Perwakilan NTB dengan nilai Rp2,65 miliar, yang sebelumnya juga pernah

menjadi temuan inspektorat dengan nilai kerugian Rp1,2 miliar. Dan anggaran

penanganan Covid-19 Provinsi NTB tahun 2020 menjadi temuan BPK RI sebesar

Rp2,32 miliar. Temuan ini antara lain pada pemanfaatan fasilitas pajak terhadap

pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai ketentuan pada tiga organiasi

perangkat daerah (OPD), yakni RSUD Provinsi NTB, Dinas Kesehatan Provinsi

NTB, dan RSUD HL. Manambai Abdul Kadir.Suara NTB.com (2022)

Kasus terbaru dua Oknum BPKP Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi

melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 2 terduga pelaku Aparatur

Negara dari BPKP Jabar yang disinyalir kasus  pemerasan di Lingkungan Pemkab

Bekasi, Rabu (30/3). Ketua Umum LAMI, Jonly Nahampun mengatakan,meminta

Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi agar mendalami & melakukan penyelidikan,

terkait dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 & honor serta anggaran dinas

perjalanan yng sangat fantastis yang diduga adanya kerugian negara . "Kami

mengapresiasi dan mendukung Kejaksaan untuk pengusutan dana BTT, apalagi

soal anggaran Covid-19," ujar Jonly, Rabu (30/3). Jonly menambahkan,

Kejaksaan juga harus mengusut tuntas atas adanya oknum yang diduga sering

melakukan "Lobian" memuluskan, agar audit BPK selalu bagus dalam laporan

pertanggungjawaban. Apalagi, persoalan Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP).Indonesia (2022).

Dalam Penelitian Istiariani (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja Auditor yaitu, Independensi, Profesionalisme Dan Kompetensi


4
4

Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor. Akan tetapi dalam penelitian, Wijaya

(2018). Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa Independensi tidak

Berpengaruh Terhadap Kinerja auditor, dan juga Motivasi Tidak Berpengaruh

Terhadap Kinerja auditor.

Soerono and Ismawati (2020), yang meneliti tentang Profesionalisme,

Kompetensi, Motivasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Auditor. Hasil dari

penelitian tersebut menyebutkan bahwa Profesionalisme, Kompetensi, Motivasi,

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor Inspektorat seProvinsi

Banten.

Oktavia (2019), meneliti tentang Pengaruh Integritas, Kerahasiaan,

Kompleksitas Tugas, Motivasi dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja

Auditor di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. Di mana penelitian ini

mengemukakan bahwa Integritas memiliki pengaruh positif terhadap kineja

auditor. Kerahasiaan tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Kompleksitas

tugas tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Motivasi berpengaruh

negatif terhadap kinerja auditor. Ketidakjelasan Peran tidak berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Kontrol Komitmen Organisasional tidak berpengaruh terhadap

kinerja auditor. kontrol kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

Yoan (2019), meneliti tentang Pengaruh profesionalisme, Independensi,

Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal di mana hasil dari

penelitian tersebut menyebutkan bahwa esarnya pengaruh profesionalisme

terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar 17%, sedangkan pengaruh

independensi terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar 22,1%, selain itu

pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar


5
5

26,1%. Secara simultan, pengaruh profesionalisme, independensi, komitmen

organisasi terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar 65,2%, sedangkan

sisanya yaitu sebesar 34,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Agustina and Sulardi (2018), meneliti tentang Kompetensi, Independensi,

Dan Motivasi Sebagai Determinan Kinerja Auditor Internal Pemerintah. di

mana hasi penelitian tersebut menyebutkan bahwa kompetensi, independensi, dan

motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

auditor pemerintah daerah.

Istiariani (2018), yang meneliti tentang Pengaruh Independensi,

Profesionalisme Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Auditor Bpkp (Studi Kasus

Pada Auditor BPKP Jateng), yang di mana penelitiannya mengemukakan bahwa

independensi, profesionalisme, kompetensi auditor berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja.

Wijaya (2018), Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Budaya

Organisasi, Motivasi, Serta Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor.

Mengatakan bahwa Profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor,

Independensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Budaya organisasi

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Motivasi tidak berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja

auditor.

Hariyanti (2018), Meneliti Tentang Pengaruh Independensi, Kompetensi,

Komitmen Organisasi, Pengalaman Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Auditor

Pada Kantor Akuntan Publik Di Daerah Istimewa Yogyakarta di mana hasil


6
6

penelitiannya menunjuk bahwa Independensi, Kompetensi, Komitmen

Organisasi, Pengalaman dan Motivasi Kerja secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Kinerja.

Basith (2017), meneliti tentang Pengaruh Indepenensi, Integritas,

Objektivitas, Kerahasiaan, dan Profesionalisme terhadap kinerja auditor

menunjukkan Hasil dari penelitian ini menunjukkan variabel independen

Indepenensi, Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, dan Profesionalisme semua

berpengaruh signifakan terhadap kinerja auditor.

Putra and Ariyanto (2012), meneliti tentang Pengaruh Independensi,

Profesionalisme, Struktur Audit, Dan Role Stress Terhadap Kinerja Auditor Bpk

Ri Perwakilan Provinsi Bali di mana Hasil dari penelitian ini menunjukkan

variabel independensi dan struktur audit secara signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja auditor, variabel konflik peran secara signifikan berpengaruh

negatif terhadap kinerja auditor, sedangkan profesionalisme dan ketidakjelasan

peran tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan uraian latar belakang dari hasil penelitian diatas tidak

konsisten maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Profesionalitas, Independensi, Motivasi Dan Kompetensi,

Terhadap Kinerja Auditor Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat) .”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka masalah dibahas dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Profesionalitas, Kinerja Auditor di kantor Perwakilan

BPKP Nusa Tenggara Barat?


7
7

2. Bagaimana Pengaruh Independensi, Kinerja Auditor di kantor Perwakilan

BPKP Nusa Tenggara Barat?

3. Bagaimana Pengaruh Motivasi Kinerja Auditor di kantor Perwakilan BPKP

Nusa Tenggara Barat?

4. Bagaimana Pengaruh Kompetensi, Terhadap Kinerja Auditor di kantor

Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka masalah dibahas dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Profesionalitas, Terhadap Kinerja Auditor di

Kantor Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat.

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Independensi, Terhadap Kinerja Auditor di

Kantor Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat.

3. Untuk Mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Auditor di Kantor

Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat.

4. Untuk Mengetahui Pengaruh Kompetensi, Terhadap Kinerja Auditor di Kantor

Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat.

4.1. Manfaat Penelitian

4.1.1. Manfaat Secara Akademik

Memenuhi salah satu syarat untuk mencapai Gelar Studi pada program

strata satu (S1) Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMM

Mataram.

4.1.2. Manfaat Secara Teoritis


8
8

Penelitian ini dapat digunakan oleh para intelektual dan juga oleh para

pihak berkepentingan baik pihak pemerintah maupun pihak lainnya yang

memerlukan informasi berkaitan dengan penelitian Pengaruh Profesioanalitas,

Independensi, Motivasi dan Kompetensi Terdahap Kinerja Auditor. Penelitian

dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti

sejenis maupun civitas akademika lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu

pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

4.1.3. Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan Kinerja Auditor dalam hal ini

BPKP Perwakilan Nusa Tenggara Barat. Penelitian dapat menjadi bahan evaluasi

bagi para auditor sehingga dapat meningkatkan Kinerja Auditor.


9
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Landasan Teori

1.1.1. Teori Harapan (Expectancy Theory)

Teori ini menunjukkan kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak yang

bergantung pada kekuatan suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan

diikuti hasil yang diinginkan. Teori harapan memperkirakan seorang

karyawan akan termotivasi mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi ketika

karyawan tersebut yakin usaha tersebut menghasilkan penilaian kerja yang

baik. Penilaian yang baik akan menimbulkan penghargaan dari organisasi seperti

bonus, kenaikan imbalan kerja ataupun promosi. Oktavia (2018).

Teori harapan memprediksi bahwa karyawan akan mengeluarkan tingkat

usaha yang tinggi apabila mereka merasa bahwa ada hubungan yang kuat antara

usaha dan kinerja, kinerja dan penghargaan, serta penghargaan dan

pemenuhan tujuan-tujuan pribadi. Setiap hubungan ini akan dipengaruhi oleh

faktor-faktor tertentu. Supaya usaha menghasilka n kinerja yang baik, individu

harus mempunyai kemampuan yang dibutuhkan untuk bekerja dan sistem

penilaian kinerja yang mengukur kinerja individu tersebut harus dipandang

adil dan objektif. Istiariani (2018).

1.1.2. Kinerja

1.1.2.1. Pengertian Kinerja

Kinerja auditor Merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemerintah

yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian

9
10
10

Kinerja auditor menurut Mulyadi (2017). adalah akuntan public yang

melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas laporan

keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan

apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

dan hasil usaha perusahaan.

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).

Sebagaimana dikemukakan oleh, Mangkunegara (2015). bahwa istilah kinerja

berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jadi menurut.kinerja

atau prestasi kerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

Menurut Mangkunegara (2015), menyatakan bahwa pada umumnya

kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi.

Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun

kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja

organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok.

1.1.2.2. Indikator Kinerja Auditor

Indikator yang digunakan dalam penelitian Agustina and Sulardi (2018),

untuk mengukur kinerja auditor adalah kualitas kerja, kualitas hasil kerja,

ketepatan waktu, dan kemampuan.


11
11

a. Kualitas kerja, yaitu

Seperangkat hasil atau nilai yang menitik beratkan pada mutu kerja

apakah sesuai dengan standar kerja atau tidak.

b. Kuantitas kerja, yaitu:

Menitik beratkan kepada hasil seberapa banyak yang dihasilkan seseorang

pada kerja pada satuan waktu atau periode tertentu.

c. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyaji informasi

yang diinginkan serta frekuensi pelaporan informasi.

d. Kemampuan

Mempunnyai keahlian dan keteramilan sesuai dengan standar akuntansi dan

audit yang belaku.

1.1.3. Profesionalisme

1.1.3.1. Pengertian Profesionalisme

Arens et al. dalam Wijaya (2018) mendefinisikan profesionalisme

sebagai tanggung jawab individu untuk berperilaku yang lebih baik dari sekedar

mematuhi undang-undang dan peraturan masyarakat yang ada.

Istiariani (2018), Profesionalisme berkaitan dengan dua aspek penting

yaitu aspek struktural dan sikap. Aspek struktural yang karakteristiknya

merupakan bagian dari pembentukan sekolah pelatihan, pembentukan asosiasi

profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan

dengan pembentukan jiwa profesionalisme.


12
12

Auditor harus meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk

audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Guna peningkatan

kinerja, hendaknya auditor memiliki sikap professional dalam melaksanakan audit

atas akuntabilitas keuangan negara. Gambaran tentang profesionalisme seorang

auditor menurut Hall dalam Istiariani (2018), tercermin dalam lima hal yaitu:

pengabdian pada profesi, kewajiban social, kemandirian, kepercayaan terhadap

peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Dengan

profesionalisme yang tinggi, kebebasan auditor akan terjamin.

1.1.3.2. Indikator profesionalisme

Indikator yang digunakan dalam penelitian Istiariani (2018), untuk

mengukur tingkat profesionalisme auditor terhadap kinerja auditor.

a. Pengabdian pada profesi

Pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi profesionalisme dengan

menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki. Keteguhan

untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrintik kurang.

b. Kewajiban sosial

Kewajiban sosial adalah pandangan tentang pentingnya peranan profesi

dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional

karena adanya pekerjaan tersebut.

c. Kemandirian

Kemandirian dimasukan sebagai suatu pandangan seseorang yang

profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari

pihak lain (pemerintah, klien, dan bukan anggota profesi). Setiap ada
13
13

campur tangan dari luar dianggap sebagai hambatan kemandirian secara

profesional.

d. Keyakinan terhadap profesi

Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling

berwewenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi,

bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang

ilmu dan pekerjaan mereka.

e. Hubungan dengan sesama profesi

Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi

sebagai acuan, termasuk di dalamnya organisasi formal dalam

kelompok kolegan informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.

Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran

profesional.

1.1.4. Independensi

1.1.4.1. Pengertian Independensi

Mulyadi (2017) mendefinisikan bahwa independensi sebagai sebuah

kejujuran yang ada pada diri seorang akuntan untuk selalu memperhitungkan

fakta dan pertimbangan objektif serta tidak memihak selama mengungkapkan

pendapatnya dalam melaksanakan proses audit.

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak

dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain Mulyadi

(2017). Independensi biasanya dikarakteristikkan dengan menekankan


14
14

pemisahan atau otonomi kepentingan seorang individu dengan suatu

entitas.Independensi berarti bahwa auditor harus objektif dan tidak bias.

Independensi auditor internal adalah bebas dari kondisi yang

Mengancam kemampuan dalam aktivitas audit internal atau kepala audit yang

bertanggung jawab untuk melaksanakan audit internal secara objektif

1.1.4.2. Indikator Independensi

Indikator yang digunakan dalam penelitian Yoan (2019), untuk

mengukur tingkat independensi auditor terhadap kinerja auditor.

1. Independensi dalam Program audit

Dalam melaksanakan program auditing, auditor internal harus bebas

dalam hal sebagai berikut :

a. Bebas dari intervensi manajerial atas program audit

b. Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit

c. Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang

disyaratkan untuk sebuah proses audit

2. Independensi dalam verivikasi

a. Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan

yang relevan dengan audit yang dilakukan

b. Mendapatkan kerjasama yang aktif dari karyawan manajemen selama

proses audit

c. Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktifitas

yang diperiksa atau membatasi pemerolehan bahan bukti

d. Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit

3. Independensi dalam Pelaporan


15
15

a. Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari

fakta-fakta yang dilaporkan

b. Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam

laporan audit

c. Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara

sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta dan rekomendasi

dalam interpretasi auditor

d. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai

fakta dalam laporan audit internal

1.1.5. Motivasi

1.1.5.1. Pengertian Motivasi

Hariyanti (2018), Motivasi merupakan dorongan-dorongan individu

untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan cara

tertentu yang mengarah pada tujuan. Prinsip dasar motivasi adalah tingkat

kemampuan (ability) dan motivasi individu yang sering dinyatakan dengan

formula:

Performance = f (ability X motivation)

Menurut Simanora, dalam Wijaya (2018). menyatakan bahwa motivasi

adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja pada kondisi

tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat

dari perspektif pribadi dan terutama kelompok. Motivasi sebagai proses yang

bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan yang

mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada sebuah tujuan atau

insentif.
16
16

Motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan

terintegrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan,

Hasibuan, dalam Agustina and Sulardi (2018). Terdapat hubungan yang searah

antara motivasi dengan kinerja artinya ketika seseorang memiliki motivasi yang

tinggi maka secara langsung kinerjanya akan semakin tinggi pula.

1.1.5.2. Idikator Motivasi

Dalam Penelitian Hariyanti (2018), Dimensi dan indikator motivasi kerja

dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Motivasi internal

1) Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

2) Melaksanakan tugas dengan target yang jelas

3) Memiliki rasa senang dalam bekerja.

4) Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.

2) Motivasi eksternal

1) Selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya.

2) Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.

3) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan

atasan.

1.1.6. Kompetensi

1.1.6.1. Pengertian Kompetensi

(Mulyadi 2017), menyebutkan bahwa kompetensi menunjukan

terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan pemahaman dan


17
17

pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa

dengan kemudahan dan kecerdikan.

Menurut Dwi Jatmiko Prayitno dalam Soerono and Ismawati (2020),

kompetensi merujuk pada dimensi-dimensi perilaku yang terletak dibalik

kinerja yang kompeten atau karakteristik, sikap dan perilaku dari orang-orang

yang menghasilkan output kerja yang unggul. Dengan kata lain pengetahuan

dan kemampuan merupakan kompetensi yang dibutuhkan auditor dalam

melaksanakan tugas audit.

Sedangkan, definisi audit menurut Arens, dalam Istiariani (2018),

adalah “Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang

informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan

seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan

melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan

kompeten.”

1.1.6.2. Indikator Kompetensi

Dalam penelitian Oktavia (2018), peneliti menggunakan 3 indikator

diantaranya.

1. Mutu Personal

Dalam menjalankan tugasnya, seorang auditor internal harus memiliki mutu

personal yang baik, seperti :

a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar, berpikiran luas, dan mampu

menangani ketidakpastian
18
18

b. Harus dapat menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah serta

menyadari bahwa temuan dapat bersifat subjektif

c. Mampu bekerja sama dengan tim Disamping itu, auditor internal juga

harus memiliki intergritas yang tinggi serta dituntut untuk memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik.

2. Keahlian Umum

Seorang auditor internal harus memiliki pengetahuan umum untuk memahami

entitas yang diaudit dan membantu pelaksanaan audit. Pengetahuan dasar

ini meliputi:

a. Memiliki kemampuan untuk melakukan review analistis

b. Memiliki pengetahuan tentang teori organisasi untuk memahami organisasi

tempat auditor internal bekerja

c. Memiliki pengetahuan tentang auditing

d. Memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang dapat membantu dalam

mengolah angka dan data

3. Pengetahuan Khusus

Keahlian khusus yang harus dimiliki oleh auditor internal antara lain :

a. Memiliki keahlian dalam melakukan wawancara serta kemampuan

membaca cepat

b. Memiliki ilmu statistik dan ahli dalam menggunakan komputer,

minimal mampu mengoperasikan word processing dan spread sheet

c. Memiliki kemampuan dalam menulis dan mempresentasikan laporan

dengan baik
19
19

1.2. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan Pengaruh Profesionalitas,

Independensi, Motivasi Dan Kompetensi, Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah

telah banyak dilakukan diantarannya.

Soerono and Ismawati (2020), yang meneliti tentang Profesionalisme,

Kompetensi, Motivasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Auditor. Hasil dari

penelitian tersebut menyebutkan bahwa Profesionalisme, Kompetensi, Motivasi,

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor Inspektorat seProvinsi

Banten.

Oktavia (2019), meneliti tentang Pengaruh Integritas, Kerahasiaan,

Kompleksitas Tugas, Motivasi dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja

Auditor di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. Di mana penelitian ini

mengemukakan bahwa Integritas memiliki pengaruh positif terhadap kineja

auditor. Kerahasiaan tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Kompleksitas

tugas tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Motivasi berpengaruh

negatif terhadap kinerja auditor. Ketidakjelasan Peran tidak berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Kontrol Komitmen Organisasional tidak berpengaruh terhadap

kinerja auditor. kontrol kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

Yoan (2019), meneliti tentang Pengaruh profesionalisme, Independensi,

Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal di mana hasil dari

penelitian tersebut menyebutkan bahwa esarnya pengaruh profesionalisme

terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar 17%, sedangkan pengaruh


20
20

independensi terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar 22,1%, selain itu

pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar

26,1%. Secara simultan, pengaruh profesionalisme, independensi, komitmen

organisasi terhadap kinerja auditor internal yaitu sebesar 65,2%, sedangkan

sisanya yaitu sebesar 34,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Agustina and Sulardi (2018), meneliti tentang Kompetensi, Independensi,

Dan Motivasi Sebagai Determinan Kinerja Auditor Internal Pemerintah. di

mana hasi penelitian tersebut menyebutkan bahwa kompetensi, independensi, dan

motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

auditor pemerintah daerah.

Istiariani (2018), yang meneliti tentang Pengaruh Independensi,

Profesionalisme Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Auditor Bpkp (Studi Kasus

Pada Auditor BPKP Jateng), yang di mana penelitiannya mengemukakan bahwa

independensi, profesionalisme, kompetensi auditor berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja.

Wijaya, (2018), Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Budaya

Organisasi, Motivasi, Serta Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor.

Mengatakan bahwa Profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor,

Independensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Budaya organisasi

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Motivasi tidak berpengaruh terhadap

kinerja auditor. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja

auditor.
21
21

Hariyanti (2018), Meneliti Tentang Pengaruh Independensi, Kompetensi,

Komitmen Organisasi, Pengalaman Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Auditor

Pada Kantor Akuntan Publik Di Daerah Istimewa Yogyakarta di mana hasil

penelitiannya menunjuk bahwa Independensi, Kompetensi, Komitmen

Organisasi, Pengalaman dan Motivasi Kerja secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Kinerja.

Putra and Ariyanto (2012), meneliti tentang Pengaruh Independensi,

Profesionalisme, Struktur Audit, Dan Role Stress Terhadap Kinerja Auditor Bpk

Ri Perwakilan Provinsi Bali di mana Hasil dari penelitian ini menunjukkan

variabel independensi dan struktur audit secara signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja auditor, variabel konflik peran secara signifikan berpengaruh

negatif terhadap kinerja auditor, sedangkan profesionalisme dan ketidakjelasan

peran tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.


22
22

Tabel 2. 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian


Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Soerono Profesionalisme, Variabel Independen Tidak menggunakan
and Kompetensi, Motivasi Profesionalisme, Independensi
Ismawati dan Pengaruhnya Kompetensi, Sebagai Variabel
2020) terhadap Kinerja Variabel dependen Indenpenden. Objek
Auditor Kinerja Auditor Penelitian Berbeda
(Oktavia Pengaruh Integritas, Variabel independen Tidak menggunakan
2019) Kerahasiaan, Motivasi kemahiran
Kompleksitas Tugas, Variabel dependen Independen
Motivasi dan kualitas audit. Profesionalisme,
Ketidakjelasan Peran Kompetensi, sebagai
Terhadap Kinerja variabel independen.
Auditor Objek Penelitian
Berbeda
(Yoan Pengaruh Variabel Independen Tidak menggunakan
2019) profesionalisme, profesionalisme, Kompetensi, dan
Independensi, Dan Independensi Motivasi sebagai
Komitmen Organisasi Variabel dependen variabel independen.
Terhadap Kinerja Kinerja Auditor Objek Penelitian
Auditor Internal Berbeda
(Agustina Kompetensi, Kompetensi dan Tidak menggunakan
and Independensi, Dan independensi variabel Profesional
Sulardi Motivasi Sebagai digunakan sebagai dan Motivasi
2018) Determinan Kinerja variabel independen, sebagai variabel
Auditor Internal Kinerja Auditor independen Objek
Pemerintah. sebagai variabel Penelitian Berbeda
dependen
(Wijaya Pengaruh Profesionalisme, Tidak menggunakan
2018) Profesionalisme, Independensi, Budaya Organisasi,
Independensi, Budaya Motivasi, sebagai Serta Gaya
23
23

Organisasi, Motivasi, variabel independen, Kepemimpinan


Serta Gaya Kinerja Auditor sebagai variabel
Kepemimpinan sebagai variabel independen, Objek
Terhadap Kinerja dependen penelitian berbeda
Auditor.

(Istiariani Pengaruh Independensi, Tidak menggunakan


2018) Independensi, Profesionalisme Dan Motivasi sebagai
Profesionalisme Dan Kompetensi, sebagai variabel independen
Kompetensi Terhadap variabel independen,
Kinerja Auditor BPKP Kinerja Auditor
Variabel dependen
(Hariyanti Pengaruh Independensi, Tidak menggunakan
2018) Independensi, Kompetensi, Profesonalisme
Kompetensi, Motivasi , sebagai sebagai variabel
Komitmen Organisasi, variabel independen, independen Objek
Pengalaman Dan Kinerja Auditor Penelitian berbeda
Motivasi Kerja Variabel dependen
Terhadap Kinerja
Auditor
(Putra and Pengaruh Independensi, Tidak menggunakan
Ariyanto Independensi, Profesionalisme, Kompetensi, dan
2012) Profesionalisme, sebagai variabel Motivasi sebagai
Struktur Audit, Dan Independen Kinerja variabel independen
Role Stress Terhadap Auditor Sebagai serta Beda Objek
Kinerja Auditor Bpk dependen
Ri Perwakilan
Provinsi Bali
24
24

1.3. Rerangka Konseptual dan Hipotesis

1.3.1. Rerangka Konseptual

Berdasarkan dari uraian latar belakang, tinjauan pustaka dengan teori-teori

yang telah dijelaskan pada bab terdahulu terhadap penelitian ini, maka model

penelitian atau kerangka pemikiran yang dibangun adalah terdapat pada gambar

di bawah ini yang menjelaskan pengaruh kompetensi, independensi dan

akuntabilitas terhadap kualitas audit sebagai berikut :

PROFESIONALITAS (X1)

INDEPENDENSI (X2)
KINERJA AUDITOR PEMERINTAH (Y)

MOTIVASI (X3)

KOMPTENSI (X4)

Gambar 2. 1 Rerangka Konseptual

Pengaruh Profesionalitas, Indenpendensi, Motivasi, dan Kompetensi, Terhadap


Kinerja Auditor pada BPKP Perwakilan Nusa Tenggara Barat.

1.3.2. Pengembangan Hipotesis

1.3.2.1. Pengauruh Profesionalisme Terhadap Kinerja Auditor

Profesionalisme seorang auditor menurut Hall dalam Istiariani (2018),

tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban social,
25
25

kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi dan hubungan dengan

rekan seprofesi. Dengan profesionalisme yang tinggi, kebebasan auditor akan

terjamin.

Putra and Ariyanto (2012) menyimpulkan bahwa Profesionalisme tidak

Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor. Sedangkan Menurut Penelitian Soerono

and Ismawati (2020), yang meneliti tentang Profesionalisme, terhadap Kinerja

Auditor. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa Profesionalisme,

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor Inspektorat seProvinsi.

Hal ini berarti bahwa Kinerja Auditor dapat dicapai dengan baik jika auditor

memiliki Profesionalisme yang baik, tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian

pada profesi, kewajiban social, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan

profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Dari uraian di atas maka

hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1: Profesionalisme berpengaruh positif terhadap Kienerja auditor.

1.3.2.2. Pengaruh independensi terhadap Kinerja Auditor

Mulyadi (2017) mendefinisikan bahwa independensi sebagai sebuah

kejujuran yang ada pada diri seorang akuntan untuk selalu memperhitungkan

fakta dan pertimbangan objektif serta tidak memihak selama mengungkapkan

pendapatnya dalam melaksanakan proses audit.

Wijaya (2018), menyimpulkan bahwa Independensi Tidak Berpengaruh

Terhadap Kinerja Auditor, sedangkan menurut Yoan (2019), sangat berpengaruh,

dalam penelitian Putra and Ariyanto (2012), independensi juga berpengaruh

terhadap kinerja Auditor. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

independensi seorang auditor terhadap organisasinya, maka, akan semakin


26
26

baik pula kinerja audit yang dilakukannya. Dari uraian di atas maka hipotesis

dapat di rumuskan sebagai berikut:

H2: Independensi berpengaruh positif terhadap Kienerja auditor.

1.3.2.3. Pengaruh independensi terhadap Kinerja Auditor

Menurut Simanora, dalam Wijaya (2018). menyatakan bahwa motivasi

adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja pada kondisi

tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat

dari perspektif pribadi dan terutama kelompok. Motivasi sebagai proses yang

bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau kebutuhan yang

mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada sebuah tujuan atau

insentif.

Oktavia (2019), Menyimpulkan bahwa Motivasi Tidak berpengaruh

negatif Terhadap Kinerja Auditor. Sedangkan menurut Soerono and Ismawati

(2020), berpengaruh positif terhadap Kienerja Auditor. Motivasi merupakan

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya

dan upayanya untuk mencapai kepuasan, Hasibuan, dalam Agustina and Sulardi

(2018). Terdapat hubungan yang searah antara motivasi dengan kinerja artinya

ketika seseorang memiliki motivasi yang tinggi maka secara langsung

kinerjanya akan semakin tinggi pula. Dari uraian di atas maka hipotesis dapat di

rumuskan sebagai berikut:

H3: Motivasi berpengaruh positif terhadap Kienerja auditor.


27
27

1.3.2.4. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Auditor

Mulyadi (2017), menyebutkan bahwa kompetensi menunjukan

terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan pemahaman dan

pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa

dengan kemudahan dan kecerdikan.

Menurut Dwi Jatmiko Prayitno dalam Soerono and Ismawati (2020),

kompetensi merujuk pada dimensi-dimensi perilaku yang terletak dibalik

kinerja yang kompeten atau karakteristik, sikap dan perilaku dari orang-orang

yang menghasilkan output kerja yang unggul. Dengan kata lain pengetahuan

dan kemampuan merupakan kompetensi yang dibutuhkan auditor dalam

melaksanakan tugas audit.

Soerono and Ismawati (2020) dalam penelitianya menyebutkan bahwa

Kompetensi, sangat berpengaruh terhadap kinerja auditor. Agustina and Sulardi

(2018), dalam penelitianya komptensi berpengaruh positif terhadap kinerja

auditor. Istiariani (2018), mengatakan bahwa kompetensi sangat berpengaruh

terhadap kinerja auditor. Dari uraian di atas maka hipotesis dapat di rumuskan

H4: Kompetensi berpengaruh positif terhadap Kienerja auditor.


28
28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan atara dua variabel atau lebih (Sugiyono 2017:37). Terkait dengan

penelitian ini untuk mencari hubungan antara dua variabel meliputi: variabel

independen (variabel yang mempengaruhi) yaitu Profesionalitas, Indenpendensi,

Motivasi, dan Kompetensi terhadap variabel dependen (variabel yang

dipengaruhi) yaitu Kinerja Auditor.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono 2017:142). Dalam penelitian

ini kuesioner tersebut akan diberikan kepada Auditor BPKP Perwakilan NTB.

3.3. Populasi

Menurut (Sugiyono 2017 : 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Pejabat Fungsional Auditor

BPKP yang sama-sama melaksankan tugas pemeriksaan dan pengawasan pada

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dengan rincian jumlah masing-

28
29
29

masing: Pejabat Auditor Pelaksan 22 orang, Auditor Pelaksana Lanjutan 3 orang,

Auditor Pertama 17 Orang, Auditor Muda 13 Orang, Auditor Madya 12 Orang.

Jadi total populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 67

orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampling jenuh, dikarenakan

menggunakan semua anggota populasi yang dijadikan sampel.

3.4. Jenis dan Sumber Data

3.4.1. Jenis data

Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang

berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau bentuk

angka (Sugiyono 2017:7). Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa nilai atau

skor atas jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan

yang terdapat pada kuesioner.

3.4.2. Sumber data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah sumber data yang langsung memberikan kepada pengumpul data

(Sugiyono 2017:137). Dalam penelitian ini data primer adalah hasil jawaban

para responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner.

3.5. Identifikasi dan Definisi Oprasional Variabel

3.5.1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen. Variabel independen (X) dalam penelitian ini terdiri dari


30
30

 Profesionalisme (X1),

 Independensi (X2),

 Motivasi (X3), Dan

 Kompetensi (X4),

 Dependen (Y) Berupa Kinerja Auditor.

3.5.2. Definisi Oprasional Variabel


Penelitian ini menggunakan empat variabel Independen yaitu

Pforfesionalitas, Independensi, Motivasi dan Kompetensi dan satu variabel

dependen yaitu Kinerja Auditor. Pada penelitian ini setiap pertanyaan atau

pernyataan di ukur dengan menggunakan Skala Likert dengan ketentuan nilai

sebagai berikut :

1. Sangat tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

2. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

3. Kurang Setuju (KS) = diberi skor 3

4. Setuju (S) = diberi skor 4

5. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

Nilai rata-rata dari responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval

dengan jumlah kelas = 5, interval kelas dihitung dengan rumus :

Nila iTert inggi−Nila iTere nda h


Interval =
Juml a h kela s

5−1
Interval = = 0,80
5

Pada penelitian ini memiliki interval 0,80


31
31

Tabel 3. 1 Skala Distribusi Interval


Interval Kategori
1,00-1,80 Tidak Baik
1,81-2,60 Kurang Baik
2,61-3,40 Cukup
3,41-4,20 Baik
4,21-5,00 Sangat Baik

3.5.2.1. Profesionalisme sebagai variabel independen (X1)

Arens et al. dalam Wijaya (2018) mendefinisikan profesionalisme

sebagai tanggung jawab individu untuk berperilaku yang lebih baik dari sekedar

mematuhi undang-undang dan peraturan masyarakat yang ada.

Istiariani (2018), Profesionalisme berkaitan dengan dua aspek penting

yaitu aspek struktural dan sikap. Aspek struktural yang karakteristiknya

merupakan bagian dari pembentukan sekolah pelatihan, pembentukan asosiasi

profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan

dengan pembentukan jiwa profesionalisme.

 Indikator profesionalisme
Indikator yang digunakan dalam penelitian (Istiariani 2018), untuk
mengukur tingkat profesionalisme auditor terhadap kinerja auditor.
a. Pengabdian pada profesi
b. Kewajiban Sosial
c. Kemandirian
d. Keyakinan Terhadap Profesi
e. Hubungan Dengan Sesama Profesi
32
32

3.5.2.2. Pengertian Independensi

Mulyadi (2017) mendefinisikan bahwa independensi sebagai sebuah

kejujuran yang ada pada diri seorang akuntan untuk selalu

memperhitungkan fakta dan pertimbangan objektif serta tidak memihak

selama mengungkapkan pendapatnya dalam melaksanakan proses audit.

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh,

tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain

Mulyadi (2017). Independensi biasanya dikarakteristikkan dengan

menekankan pemisahan atau otonomi kepentingan seorang individu

dengan suatu entitas.Independensi berarti bahwa auditor harus objektif

dan tidak bias.

 Indikator Independensi
Indikator yang digunakan dalam penelitian (Yoan 2019), untuk
mengukur tingkat independensi auditor terhadap kinerja auditor.
a. Independensi dalam Program audit

b. Independensi dalam verivikasi

c. Independensi dalam Pelaporan

3.5.2.3. Pengertian Motivasi

(Hariyanti 2018), Motivasi merupakan dorongan-dorongan individu

untuk bertindak yang menyebabkan orang tersebut berperilaku dengan

cara tertentu yang mengarah pada tujuan. Prinsip dasar motivasi adalah

tingkat kemampuan (ability) dan motivasi individu yang sering

dinyatakan dengan formula:

Performance = f (ability X motivation)


33
33

Menurut Simanora, dalam Wijaya (2018). menyatakan bahwa

motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja

pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang

menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi dan terutama kelompok.

Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan

psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang

ditujukan pada sebuah tujuan atau insentif.

 Idikator Motivasi
Dalam Penelitian Hariyanti (2018), untuk mengukur tingkat
Motivasi auditor terhadap Kinerja Auditor :
1) Motivasi internal

a. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas

c. Memiliki rasa senang dalam bekerja.

d. Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.

2) Motivasi eksternal

a. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan

kerjanya.

b. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.

c. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari

teman dan atasan.

3.5.2.4. Pengertian Kompetensi

Mulyadi (2017), menyebutkan bahwa kompetensi menunjukan

terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan pemahaman dan


34
34

pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa

dengan kemudahan dan kecerdikan.

 Indikator Kompetensi
Dalam penelitian Oktavia (2018), peneliti menggunakan 3

indikator diantaranya.

1. Mutu Personal

2. Keahlian Umum

3. Pengetahuan Khusus

3.5.2.5. Pengertian Kinerja

Kinerja auditor Merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas

pemerintah yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu.

Pengertian Kinerja auditor menurut (Mulyadi 2017:11). adalah akuntan public

yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif

atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan

untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara

wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal

yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan.

Menurut (Mangkunegara 2015 : 16-17), menyatakan bahwa pada

umumnya kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja

organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,

sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan

kinerja kelompok.
35
35

 Indikator Kinerja Auditor


Indikator yang digunakan dalam penelitian Agustina and Sulardi

(2018), untuk mengukur kinerja auditor adalah kualitas kerja, kualitas

hasil kerja, ketepatan waktu, dan kemampuan.

1. Kualitas kerja

2. Kuantitas kerja

3. Ketepatan waktu

4. Kemampuan

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

dengan menggunakan SPSS. Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini

yaitu regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

Profesionalitas, Independensi Motivasi Dan Kompetensi, terhadap Kinerja

Auditor. Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.6.1. Uji Kualitas Data

Instrumen penelitian merupakan media dalam pengumpulan data.

Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden konsisten saat diajukan

pertanyaan/pernyataan yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk menguji

kualitas data yang diperoleh dari penerapan instrumen, maka diperlukan uji

validitas dan uji reliabilitas dengan penjelasan sebagai berikut:

3.6.1.1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden

atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan. Konsistensi dapat

diuji melalui keandalan antar item dan uji keandalan belah dua. Pada penelitian ini
36
36

menggunakan pengujian keandalan konsistensi antar item keandalan konsistensi

antar item (inter-item consistency realibility) merupakan pengujian konsistensi

jawaban responden atas semua item yang diukur. Sampai tingkat dimana item-

item merupakan ukuran bebas dari konsep yang sama, item-item tersebut akan

berkolerasi satu sama lain. Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian

tersebut dengan koefisien Cronbach Alpha (α) diana suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali 2018:

48)Semakin tinggi koefesien, semakin baik instrumen penelitian.

3.6.1.2. Uji validitas

Uji validitas adalah untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali 2018:

52)

Uji valisitas dihitung dengan menggunakan korelasi pearson (Pearson

Correlation) dan setelah dilakukan pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat

signifikan atas semua pertanyaan. Pengujian validitas instrumen dengan bantuann

software SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Correlated Item-Total

Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik

(Rhitung > Rtable) maka instrumen tersebut dinyatakan valid (Ghozali 2018:53).

3.6.2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2017:147), Statistik deskriptif


37
37

dalam penelitian ini pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian

dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah untuk dipahami dan interprretasikan.

Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan dan penyusunan data dalam bentuk

tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk

memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling

utama dan data demografi responden.

3.6.3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan anlisis regresi berganda,

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari: uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heterokedastisitas. Sementara itu, uji autokorelasi tidak

digunakan karena penelitian ini menggunakan data primer dalam bentuk kuesioner

yang tidak berhubungan dengan model data yang memakai rentang waktu.

3.6.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dengan model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang

baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali

2018:160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

Kolmogorov-Smirnov Test. dengan ketentuan bila nilai signifikan hitung > 0,05,

berarti variabel berdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai signifikan hitung <

0,05, berarti variabel tidak berdistribusi normal (Ghozali 2018:165).

3.6.3.2.Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakkah pada model

regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas
38
38

(Ghozali 2018:105). Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat VIF

(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF ≥10 dan nilai tolerance

≤ 0,10 maka terjadi gejala multikolinieritas (Ghozali 2018:106).

3.6.3.3.Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan

kepengamatan lain (Ghozali 2018:139). Heterokedastisitas muncul apabila

kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang

konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Artinya, setiap ob Kinerja

Auditor servasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam

kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model. Jika

varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas.

Pengujian ada tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan uji Glejser (Ghozali 2018:143). Suatu data dikatakan terbebas dari

penyimpangan heterokedastisitas apabila secara statistik variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Absolut Ut (AbsUt).

3.6.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggambarkan rumus regresi linear berganda. Regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen), sebagaimana dikemukakan

oleh (Abdullah ,2015:336) dengan rumus persamaan sebagai berikut:


39
39

Y =α + β ­­1 X 1+ β 2 X 2+ β 3 X 3+ β 4 X 4+ e

Keterangan :
Y = Kinerja Auditor
α = Konstanta
β ­­ = Koefesien Regresi
X1 = Profesionalitas
X2 = Independensi
X3 = Motivasi
X4 = Kompetensi
e = eror
3.6.5. Analisis Koefesien Determinasi ( R2)

Koefesien determinasi ( R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai ¿) yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali 2018:97).

3.6.6. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh Profesionalitas, independensi,

Motivasi dan Kompetensi terhadap Kinerja Auditor menggunakan pengujian

hipotesis secara parsial dengan uji t.


40
40

3.6.6.1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Priyanto 2014). Kriteria masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen (Priyanto 2014):

1) Jika nilai t hitung ≤t-tabel maka hipotesis H 0 diterima dan ( H a ditolak),

artinya bahwa Profesionalitas ,independensi, Motivasi dan Komptensi (tidak

memiliki) pengaruh terhadap Kinerja Auditor.

2) Jika nilai t hitung ¿ t-tabel maka hipotesis ( H 0 ¿ditolak dan H a diterima,

artinya bahwa Profesionalitas, independensi, Motivasi dan Kompetensi

memiliki pengaruh terhadap Kinerja Auditor.

Nilai t-tabel diperoleh dari distribusi T dengan tingkat signifikan 0,05 dan DF

(Derajat Kebebasan) = jumlah responden – jumlah variabel. Perhitungan uji

statistik t dilakukan melalui program SPSS.


41
41

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan

terhadap data yang diperoleh. Adapun data yang akan disajikan dan dibahas disini

adalah data primer. Pembahasan ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil

penelitian yang diperoleh, lalu dihubungkan dengan tujuan dan hipotesis yang

diajukan, dimana hasil dari pembahasan ini selanjutnya akan disajikan sebagai

acuan dalam mengambil kesimpulan.

4.1.1. Deskripsi Data Responden

Pengumpulan data primer dilakukan dengan Kuesioner google form

kepada responden yaitu pejabat fungdional auditor Perwakilan BPKP Provinsi

Nusa Tenggara Barat, yang sama-sama melaksanakan tugas pemeriksaan dan

pengawasan pada Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karna menggunakan google

form lebih mudah di akses oleh semua anggota auditor kanrena kebanyakan

auditor kerja di lapangan. Kepala Badan Tata Usaha BPKP NTB, menge shere

link nya untuk di isi. Berikut ini jumlah kuesioner yang di dapatkan dari BPKP

NTB sebagaimana tersaji dalam tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4. 1 Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Kuesioner

Peresentase Tingkat
Keterangan Jumlah
Pengembalian yang Digunakan
Kuesioner yang disebar 67 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesioner yang kembali 67 100%
42
42

Sumber: Data Diolah, 2022 (Lampiran 5 )

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diperoleh total jumlah kuesioner yang bisa

digunakan dan diolah sebanyak 67 kuesioner.


41
4.1.1.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini yaitu pejabat fungsional auditor

Perwakilan NTB yang melaksanakan tugas pemeriksaan dan pengawasan pada

Provinsi NTB. Dari data yang terkumpul, diperoleh karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama berkerja dan jabatan

responden pada kantor Perwakilan BPKP NTB.

4.1.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui

keterlibatan gender dalam kinerja. Berdasarkan hasil tabulasi data, responden

berdasarkan jenis kelamin pada Inspektorat Kabupaten Lombok Timur terliahat

bahwa responden laki-laki sebanyak 34 orang (50,7%) dan perempuan sebanyak

33 orang (49,3%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum jumlah auditor laki-

laki lebih banyak dari perempuan. Informasi persentase jumlah responden

berdasarkan jenis kelamin disajikan tabel 4.2 berikut:

Tabel 4. 2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 34 50,7

2 Perempuan 33 49,3

Jumlah 67 100
Sumber: Data Diolah, 2022 (Lampiran 5 )
43
43

4.1.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan umur responden terlihat bahwa umur responden terbagi

menjadi 4 kategori. Responden terdiri dari 31,3% berumur 25-30 tahun, 44,8%

berumur 31-40 tahun, 14,9% berumur 41-50 tahun dan 10,4% berumur >50 tahun.

Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai Kantor Pewakilan BPKP NTB yang

terlibat dalam kegiatan audit lebih banyak di umur produktif. Untuk lebih jelasnya

mengenai karakteristik responden berdasarkan umur, dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut:

Tabel 4. 3 Data Responden Berdasarkan Umur


No Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 25-30 21 31,3
2 31-40 30 44,8
3 41-50 10 14,9
4 > 50 7 10,4
Jumlah 67 100
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5 )

4.1.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dilihat dari sisi tingkat pendidikan terlihat bahwa sebagian besar

responden memiliki pendidikan setara S1 dengan persentase yang diperoleh

berdasarkan hasil kuisioner sebesar 59,7%. Persentase untuk tingkat pendidikan

S2 sebesar 9%. Persentase untuk tingkat pendidikan D3 sebesar 28,4% dan

Persentase tingkat pendidikan paling sedikit terdapat pada gelar S3 yaitu sebesar

2%. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai Kantor Perwakilan

BPKP NTB yang terlibat dalam kegiatan Pemeriksan dan Pengawasan banyak

yang memiliki gelar pendidikan tinggi S1. Tabel 4.4 berikut menjelaskan keadaan

responden berdasarkan tingkat pendidikan.


44
44

Tabel 4. 4 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 S3 2 3
2 S2 6 9
3 S1 40 59,7
4 D3 19 28,4
Jumlah 67 100
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)
4.1.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Data responden berdasarkan lama bekerja menunjukkan bahwa responden

dengan masa kerja selama 1-5 th sebanyak 25 orang (37,3%), responden dengan

masa kerja selama 6-10 th sebanyak 23 orang (34,3%), responden dengan masa

kerja selama >10 th sebanyak 19 orang (28,4%). Tabel 4.5 berikut ini menyajikan

keadaan responden berdasarkan lama berkerja:

Tabel 4. 5 Data Responden Berdarkan Lama Masa Kerja


No Lama Masa Kerja (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 1-5 25 37,3

2 6-10 23 34,3

3 > 10 19 28,4

Jumlah 67 100
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)
4.1.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan data jabatan responden terlihat bahwa responden terdiri dari 5

jenis jabatan yaitu Auditor Pelaksana sebanyak 22 orang (32,8%), Auditor Pelaksana

Lanjutan sebanyak 3 orang (4,5%), Auditor Pertama sebanyak 17 orang (25,4%),

Auditor Muda sebanyak 13 orang (19,4%), Auditor Madya sebanyak 12 orang 17,9%),
45
45

Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai Kantor Perwakilan BPKP NTB yang

terlibat dalam kegiatan audit sebagian besar merupakan auditor muda. Informasi

terkait persentase jumlah responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel

4.6 berikut:

Tabel 4. 6 Data Responden Berdasarkan Jabatan


No Jabatan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Auditor Pelaksana 22 32,8
2 Auditor Pelaksana Lanjutan 3 4,5
3 Auditor Pertama 17 25,4
4 Auditor Muda 13 19,4
5 Auditor Madya 12 17,9
Jumlah 67 100
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 4)

4.1.1.7. Deskripsi Variabel Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data Profesionalitas,

Independensi, Motivasi, Kompetensi dan Kinerja Auditor. Data tersebut diperoleh

dari kuisioner goggle form kepada pejabat atau aparatur yang terlibat langsung

dalam kegiatan Pengawasan dan pembangunan. Berikut akan diuraikan deskripsi

data hasil penelitian yang telah dilakukan, Adapun data yang telah dikumpulkan

antara lain:

a. Deskripsi variabel Profesionalitas

Pengukuran Profesionalitas dalam penelitian ini menggunakan 5 indikator

yaitu Pengabdian Terhadap Profesi, Kewajiban Sosial, Kemandirian, Keyakinan

terhadap profesi , dan Hubungan dengan sesama profesi Jawaban responden

terhadap variabel Profesionalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


46
46

Tabel 4. 7 Jawaban Responden Terhadap Variabel Profesionalitas


Variabel Rata-
No STS TS KS S SS Jumlah Ket.
Profesionalitas rata
1 Pernyataan no. 1 - 0 1 19 47 314 4,68 Baik
2 Pernyataan no. 2 - 1 1 12 53 318 4,74 Sangat Baik

3 Pernyataan no. 3 - 1 3 26 37 300 4,47 Sangat Baik

4 Pernyataan no. 4 - 2 4 26 35 295 4,4 Sangat Baik

5 Pernyataan no. 5 - 1 4 36 26 288 4,29 Baik


6 Pernyataan no. 6 - 1 2 28 36 300 4,47 Sangat Baik

7 Pernyataan no. 7 - 1 3 26 37 300 4,47 Sangat Baik

8 Pernyataan no. 8 - - 2 23 42 308 4,59 Sangat Baik

9 Pernyataan no. 9 - - 2 22 43 309 4,61 Sangat Baik

10 Pernyataan no. 10 - - 3 24 40 305 4,55 Sangat Baik

11 Pernyataan no. 11 - - 3 32 32 297 4,43 Sangat Baik

12 Pernyataan no. 12 - 1 3 27 36 299 4,46 Sangat Baik

13 Pernyataan no. 13 - 1 2 28 36 300 4,47 Sangat Baik

14 Pernyataan no. 14 - - 6 29 32 294 4,38 Baik


15 Pernyataan no. 15 - 1 6 31 29 289 4,31 Baik
  Rata-Rata 4,458 Sangat Baik
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tanggapan 67 responden atas variabel

Profesionalitas (X1) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,45 dalam kategori baik.

Artinya pejabat fungsional auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPKP

NTB memiliki Profesionalitas yang baik dalam melakukan tugasnya.

b. Deskripsi Variabel Independensi

Pengukuran Independensi dalam penelitian ini menggunakan 3 indikator

yaitu Independensi dalam program audit, Independensi dalam verivikasi, dan


47
47

Indpendensi pelaporan. Jawaban responden terhadap variabel independensi dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. 8 Jawaban Responden Terhadap Variabel Independensi

Rata
variabel
No STS TS KS S SS Jumlah - Ket.
Independensi
Rata
1 Pernyataan no. 1 - - 5 26 36 299 4,46 Sangat Baik
2 Pernyataan no. 2 - -
4 33 30 294 4,38 Sangat Baik
1
3 Pernyataan no. 3 -
3 33 30 293 4,37 Sangat Baik

4 Pernyataan no. 4 - -
8 27 32 292 4,35 Sangat Baik

5 Pernyataan no. 5 - -
4 26 37 301 4,49 Sangat Baik

6 Pernyataan no. 6 - -
3 27 37 302 4,50 Sangat Baik

7 Pernyataan no. 7 - -
2 32 33 299 4,4 Sangat Baik

8 Pernyataan no. 8 - -
2 22 43 309 4,61 Sangat Baik

9 Pernyataan no. 9 - -
4 25 38 302 4,50 Sangat Baik

Rata-Rata 4,46 Sangat Baik


Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tanggapan 67 responden atas variabel

Independensi (X2) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,43 dalam kategori baik.

Artinya pejabat fungsional auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPKP

NTB memiliki sikap Independensi yang baik dalam melakukan tugasnya.

c. Deskripsi Variabel Motivasi

Pengukuran Motivasi dalam penelitian ini menggunakan 2 indikator yaitu

Motivasi Internal, dan Motivasi Eksternal. Jawaban responden terhadap variabel

Motivasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


48
48

Tabel 4. 9 Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi


Variabel rata-
No STS TS KS S SS Jumlah Ket.
Motivasi rata
1 Pernyataan no. 1 - 2 24 41 307 4,58 Sangat Baik

2 Pernyataan no. 2 - 3 26 38 303 4,52 Sangat Baik

3 Pernyataan no. 3 - 4 32 31 295 4,40 Baik


4 Pernyataan no. 4 - 5 31 31 294 4,38 Baik
5 Pernyataan no. 5 - 1 5 33 28 289 4,31 Baik
6 Pernyataan no. 6 - 1 6 30 30 290 4,32 Baik
7 Pernyataan no. 7 - 2 11 35 19 272 4,05 Baik
8 Pernyataan no. 8 - 4 22 23 18 256 3,82 Baik
9 Pernyataan no. 9 - 11 40 16 273 4,07 Baik
Pernyataan no.
10 - 1 13 24 29 282 4,20 Baik
10
Rata-Rata 4,27 Baik
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tanggapan 67 responden atas variabel

Motivasi (X3) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,27 dalam kategori baik. Artinya

pejabat fungsional auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPKP NTB

memiliki Motivasi yang baik dalam melakukan tugasnya.

d. Deskripsi Variabel Kompetensi

Pengukuran Kompetensi dalam penelitian ini menggunakan 3 indikator

yaitu Mutu Personal, Keahlian Khusus, dan Pengetahuan Umum. Jawaban

responden terhadap variabel Kompetensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
49
49

Tabel 4. 10 Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompetensi


Variabel
rata-
No Kompetensi STS TS KS S SS Jumlah Ket.
rata

1 Pernyataan no. 1 1 1 4 33 28 287 4,28 Baik


2 29 36 Sangat Baik
2 Pernyataan no. 2 - -
302 4,5
2 18 47 Sangat Baik
3 Pernyataan no. 3 - -
313 4,6
3 27 37 Sangat Baik
4 Pernyataan no. 4 - -
302 4,50
3 26 38 Sangat Baik
5 Pernyataan no. 5 - -
303 4,52
1 29 37 Sangat Baik
6 Pernyataan no. 6 - -
304 4,53
4 21 42 Sangat Baik
7 Pernyataan no. 7 - -
306 4,56
Rata-Rata 4,51 Sangat Baik

Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tanggapan 67 responden atas variabel

Kompetensi (X4) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,51 dalam kategori baik.

Artinya pejabat fungsional auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPKP

NTB memiliki Kompetensi yang baik dalam melakukan tugasnya.

e. Deskripsi Variabel Kinerja Auditor

Pengukuran Kinerja Auditor dalam penelitian ini menggunakan 4 indikator

yaitu Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, Ketepatan Waktu , dan Kemampuan.

Jawaban responden terhadap variabel Kinerja Auditor dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :
50
50

Tabel 4. 11 Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Auditor


Variabel K Rata-
No STS TS S SS Jumlah Ket.
Kinerja Auditor S Rata
2 24 41 Sangat Baik
1 Pernyataan no. 1 - -
307 4,58
3 27 37 Sangat Baik
2 Pernyataan no. 2 - -
302 4,50
3 27 37 Sangat Baik
3 Pernyataan no. 3 - -
302 4,50
4 28 35 Sangat Baik
4 Pernyataan no. 4 - -
299 4,46
2 26 39 Sangat Baik
5 Pernyataan no. 5 - -
305 4,55
2 31 34 Sangat Baik
6 Pernyataan no. 6 - -
300 4,47
2 28 37 Sangat Baik
7 Pernyataan no. 7 - -
303 4,52
4 25 38 Sangat Baik
8 Pernyataan no. 8 - -
302 4,50
9 Pernyataan no. 9 - - 8 30 29 289 4,31 Baik
4 28 35 Sangat Baik
10 Pernyataan no. 10 - -
299 4,46
3 23 41 Sangat Baik
11 Pernyataan no. 11 - -
306 4,56

Rata-Rata 4,49 Sangat Baik

Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 5)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tanggapan 67 responden atas variabel

Kinerja Auditor (Y) diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,49 dalam kategori baik.

Artinya pejabat fungsional auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan BPKP

NTB memiliki Kompetensi yang baik dalam melakukan tugasnya.

4.1.2. Analisis Data

4.1.2.1. Uji Validitas


Uji validitas adalah untuk mengetahui sah tidaknya instrumen kuesioner

yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu


51
51

mengungkapkan dengan pasti apa yang diteliti (Ghozali 2018). Suatu model

dikatakan valid jika nilai Rh itun g lebih besar atau sama dengan nilai Rtab el . Dalam

penelitian ini akan menguji item pertanyaan dari ke empat variabel penelitian

yaitu kompetensi, independensi, akuntabilitas dan kualitas audit dengan nilai

Rtabe l sebesar 0.2369 pada N = 67. Uji validitas data dalam penelitian ini

menggunakan bantuan SPSS 26. Hasil pengujian validitas untuk masing-masing

item pernyataan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Masing-Masing Item Pernyataan


R
No Variabel Pernyataan R tabel Ket
hitung
1 X1.1 0,700 0,2369 Valid
2 X1.2 0,797 0,2369 Valid
3 X1.3 0,743 0,2369 Valid
4 X1.4 0,622 0,2369 Valid
5 X1.5 0,720 0,2369 Valid
6 Profesionalitas (X1) X1.6 0,533 0,2369 Valid
7 X1.7 0,663 0,2369 Valid
8 X1.8 0,692 0,2369 Valid
9 X1.9 0,715 0,2369 Valid
10 X1.10 0,631 0,2369 Valid
11 X1.11 0,759 0,2369 Valid
12 X1.12 0,783 0,2369 Valid
13 X1.13 0,792 0,2369 Valid
14 X1.14 0,752 0,2369 Valid
15   X1.15 0,763 0,2369 Valid
16 X2.1 0,786 0,2369 Valid
17 X2.2 0,870 0,2369 Valid
18 X2.3 0,766 0,2369 Valid
19 Independensi (X2) X2.4 0,806 0,2369 Valid
20 X2.5 0,814 0,2369 Valid
21 X2.6 0,705 0,2369 Valid
22 X2.7 0,831 0,2369 Valid
23 X2.8 0,677 0,2369 Valid
24   X2.9 0,830 0,2369 Valid
52
52

25 X3.1 0,616 0,2369 Valid


26 X3.2 0,613 0,2369 Valid
27 X3.3 0,757 0,2369 Valid
28 X3.4 0,719 0,2369 Valid
29 Motivasi (X3) X3.5 0,793 0,2369 Valid
30 X3.6 0,809 0,2369 Valid
31 X3.7 0,679 0,2369 Valid
32 X3.8 0,665 0,2369 Valid
33 X3.9 0,659 0,2369 Valid
34   X3.10 0,811 0,2369 Valid
35 X4.1 0,437 0,2369 Valid
36 X4.2 0,759 0,2369 Valid
37 Kompetensi (X4) X4.3 0,610 0,2369 Valid
38 X4.4 0,771 0,2369 Valid
39 X4.5 0,692 0,2369 Valid
40 X4.6 0,748 0,2369 Valid
41   X4.7 0,749 0,2369 Valid
42 Y1 0,861 0,2369 Valid
43 Y2 0,800 0,2369 Valid
44 Y3 0,790 0,2369 Valid
45 Kinerja Auditor (Y) Y4 0,761 0,2369 Valid
46 Y5 0,860 0,2369 Valid
47 Y6 0,812 0,2369 Valid
48 Y7 0,821 0,2369 Valid
49 Y8 0,832 0,2369 Valid
50 Y9 0,805 0,2369 Valid
51 Y10 0,844 0,2369 Valid
52   Y11 0,840 0,2369 Valid

Tabel 4.12 memperlihatkan hasil uji validitas masing-masing item

pertanyaan untuk variable Profesionalitas, Indpendensi, Motivasi, Kompetensi dan

Kinerja Auditor. Berdasarkan tabel tersebut, nilai Rhitu ng masing-masing

pernyataan lebih besar dibandingkan Rtabe l yaitu 0,2369. Dengan demikian dapat

ditarik kesimpulan bahwa kuesioner penelitian yang terkait dengan kompetensi,

independensi, akuntabilitas dan kualitas audit dinyatakan valid.


53
53

4.1.2.2. Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden

atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan.Untuk menguji

reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai

Alpha Cronbach > 0,70 jika nilainya lebih kecil dari 0,70 maka kuesioner

penelitian ini tidak reliabel (Ghozali 2018:48).

Tabel 4. 13 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach 's Alpha N Nilai Batas Keteranga
n
Profesionalitas (X1) 0,928 15 0,7 Reliabel
Independesi (X2) 0,923 9 0,7 Reliabel
Motivasi (X3) 0,889 10 0,7 Reliabel
Kompetensi (X4) 0,789 7 0,7 Reliabel
Kinerja Auditor (Y) 0,951 11 0,7 Reliabel
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 7)

Tabel 4.12 memperlihatkan hasil uji reabilitas masing-masing item

pernyataan untuk variabel Profesionalitas, Indpendensi, Motivasi, Kompetensi dan

Kinerja Auditor. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha

pada masing-masing variabel menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,7. Oleh

karena itu, keseluruhan pertanyaan didalam kuisioner terkait dengan kompetensi,

independesi dan akuntabilitas terhadap kualitas adalah reliable dan dapat

digunakan dalam penelitian.

4.1.2.3. Analisis Statistiktik Deskriptif

Variabel dalam penelitian ini meliputi kompetensi (X1), independensi

(X2), akuntabilitas (X3) dan kualitas audit (Y) yang akan diuji secara statistic

deskriptif seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:


54
54

Tabel 4. 14 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
X1 67 3.00 5.00 305.00 4.5522 .55823
X2 67 3.00 5.00 298.00 4.4478 .55823
X3 67 3.00 5.00 287.00 4.2836 .57224
X4 67 3.00 5.00 303.00 4.5224 .53252
Y 67 3.00 5.00 303.00 4.5224 .56025
Valid N (listwise) 67
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 8)

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa jumlah data pada masing-masing

variabel adalah 67. Pada variabel Profesionalitas (X1), total poin terendah yang

diberikan oleh responden untuk seluruh pertanyaan pada variabel X1 adalah Rata-

rata 3 sedangkan total poin tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu sebesar

5. Oleh karena itu, semua poin yang diberikan oleh seluruh responden pada

variabel X1 berjumlah 305 dengan rata-rata 4,55 dan standar deviasi 0,55 Pada

variabel independensi (X2), total poin terendah yang diberikan oleh responden

untuk seluruh pertanyaan pada variabel X2 adalah Rata-rata 3 sedangkan total

poin tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu sebesar 5. Oleh karena itu,

semua poin yang diberikan oleh seluruh responden pada variabel X2 berjumlah

298 dengan rata-rata 4,44 dan standar deviasi 0,55. Pada variabel Motivasi (X3),

total poin terendah yang diberikan oleh responden untuk seluruh pertanyaan pada

variabel X3 adalah Rata-rata 3 sedangkan total poin tertinggi yang diberikan oleh

responden yaitu sebesar 5. Oleh karena itu, semua poin yang diberikan oleh

seluruh responden pada variabel X3 berjumlah 287 dengan rata-rata 4,28 dan

standar deviasi 0,57. Pada variabel Kompetensi (X4), total poin terendah yang

diberikan oleh responden untuk seluruh pertanyaan pada variabel X4 adalah Rata-
55
55

rata 3 sedangkan total poin tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu sebesar

5 Oleh karena itu, semua poin yang diberikan oleh seluruh responden pada

variabel X4 berjumlah 303 dengan rata-rata 4,52 dan standar deviasi 0,53. Pada

variabel Kinerja Auditor (Y), total poin terendah yang diberikan oleh responden

untuk seluruh pertanyaan pada variabel Y adalah Rata-rata 3 sedangkan total poin

tertinggi yang diberikan oleh responden yaitu sebesar 5. Oleh karena itu, semua

poin yang diberikan oleh seluruh responden pada variabel Y berjumlah 303

dengan rata-rat 4,52dan standar deviasi 0,55.

4.1.2.4. Uji Asumsi Klasik

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik regresi

linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, harus

dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk memastikan model tersebut

tidak terdapat masalah dalam hal normalitas, multikolinieritas, dan

heteroskedastisitas. Model analisis layak untuk digunakan jika semua uji tersebut

terpenuhi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah

dalam variabel dependen dan variabel independen telah terdistribusi secara normal

atau tidak (Ghozali 2018). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak dilihat pada baris Asymph. Sig (2-tailed). Data penelitian dikatakan

berdistribusi normal apabila nilai Asymph. Sig (2-tailed) variabel berada di atas

0,05 atau 5%. Sebaliknya, jika nilai Asymph. Sig (2-tailed) variabel residual

berada di bawah 0,05 atau 5%, maka data tersebut tidak berdistribusi normal atau
56
56

tidak memenuhi uji normalitas. Hasil pengujian normalitas yang dilakukan dengan

uji K-S adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 15 Hasil Uji Normalitas


Variabel Sig. Nilai Kritis Keterangan
Residual 0,200 0,05 Normal
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 7)

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov,

hasil pengolahan data menunjukkan bahwa data profesionalitas, idependensi,

motivasi, kompetensi dan kinerja auditor telah terdistribusi secara normal. Hal ini

dibuktikan dengan hasil yang menunjukkan bahwa nilai Asymph. Sig (2-tailed)

yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,05).

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi dikatakan baik

jika tidak terdapt korelasi antar variael. Nilai Tolerance dan Varian Inflation

Factor (VIF) hasil pengolahan data melalui SPSS digunakan untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi. Bila hasil regresi

memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada

multikolinieritas dalam model regresi.

Tabel 4. 16 Hasil Uji Multikolinearitas


No. Variabel Bebas Toleransi VIF Nilai Kritis Keterangan
1 Profesionalitas 0,233 4.291 10
Tidak terjadi
2 Independesi 0,358 2.793 10
multikolonieritas
3 Motivasi 0,353 2.833 10
4 Kompetensi 0,329 3.041 10
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 10)
57
57

Berdasarkan Tabel 4.16, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan

bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai nilai toleransi ≤ 0,10 atau VIF ≥

10, jadi dapat disimpulkan bahwa artinya bahwa tidak terjadi multikolinearitas

pada semua variabel bebas, sehingga tidak membiaskan interprestasi hasil analisis

regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan uji Glejser. Suatu variabel dikatakan terbebas dari

penyimpangan heteroskedastisitas, apabila keseluruhan variabel bebas yang

digunakan tidak berpengaruh terhadap nilai unstandarized residual yang

diabsolutkan (AbsUt). Untuk menguji residual pada data yang memiliki variansi

sama, penelitian ini menggunakan nilai signifikasi untuk memberikan gambaran

apakah model regresi homoskedastisitas atau heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik tidak mengalami gejala heteroskedasitas Jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heteroskedasitas.

Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.17

berikut.

Tabel 4. 17 Hasil Uji Heteroskedasitas

Variabel Sig. Nilai Kritis Keterangan


Profesionalitas .490 0,05
Independesi .978 0,05 Tidak Terjadi
Motivasi .206 0,05 Heteroskedastisitas
Kompetensi .505 0,05
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 11)
58
58

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa, keseluruhan variabel bebas

yang digunakan dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap nilai

unstandarized residual yang diabsolutkan (AbsUt), hal ini terlihat dari nilai sig. t

hitung masing-masing variabel bebas lebih besar dari α 5% (0,05). Hal ini berarti

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi ini

layak dipakai untuk memprediksi pengaruh kompetensi, independesi dan

akuntabilitas terhadap kualitas audit.

4.1.2.5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang mengukur seberapa

besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini,

pengukuran pengaruh ini melibatkan emapat variabel bebas dan satu variabel

terikat.

Tabel 4. 18 Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .209 .452 .462 .646
X1 .138 .125 .138 1.104 .274
X2 .347 .118 .345 2.948 .005
X3 .057 .113 .058 .503 .616
X4 .420 .104 .400 4.041 .000
a. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 10)

Dari Tabel 4.18 di atas diperoleh suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y =α + β 1 X 1+ β 2 X 2+ β 3 X 3+ β 4 X 4+e

Y =3 ,72 3+0 , 332 X 1+ 0 ,168 X 2+0 ,226 X 3+ 0 ,294 X 4 + e


59
59

Dimana :

Y = Variabel dependen yaitu Kinerja Auditor

α = Konstansta

β 1 β 2 β3 β 4 = Koefisien regresi masing-masing variabel

X1 = Variabel independen, yaitu Profesionalitas

X2 = Variabel independen, yaitu Independensi.

X3 = Variabel independen, yaitu Motivasi

β4 = Variabel independen, yaitu Kompetensi

e = nilai eror

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 3,723 mengindikasikan bahwa jika

variabel profesionalitas, Independensi, dan akuntabilitas adalah nol maka

nilai pengaruh kualitas audit adalah sebesar konstansta 3 . 723.

2. Variabel Prpfesionalitas (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0 , 332.

Artinya jika Prpfesionalitas (X1) meningkat satu satuan, dengan asumsi

variabel lain tetap maka Kinerja Auditor pada kantor Perwakilan BPKP NTB

akan meningkat sebesar 0 , 332.

3. Variabel independensi (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0 , 168.

Artinya jika independensi (X2) meningkat satu satuan, dengan asumsi

variabel lain tetap maka Kinerja Auditor pada kantor Perwakilan BPKP NTB

akan meningkat sebesar 0 , 168.

4. Variabel Motivasi (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0 , 226 .

Artinya jika Motivasi (X3) meningkat satu satuan, dengan asumsi variabel
60
60

lain tetap maka kualitas audit pada kantor Kinerja Auditor pada kantor

Perwakilan BPKP NTB akan meningkat sebesar 0 , 226 .

5. Variabel Kompetensi (X4) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0 , 294

Artinya jika Kompetensi (X4) meningkat satu satuan, dengan asumsi variabel

lain tetap maka Kinerja Auditor pada kantor Perwakilan BPKP NTB akan

meningkat sebesar 0 , 294

Berdasarkan persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar

pengaruh kompetensi, independesi dan akuntabilitas maka semakin besar tingkat

kualitas audit pada kantor Inspektorat Kabupaten Lombok Timur.

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya

koefisien determinasi berkisar antara nol dan satu. Semakin mendekati nol suatu

koefisien determinasi berarti semakin kecil pengaruh semua variabel bebas

terhadap variabel terikat. Sebaliknya, semakin mendekati satu suatu koefisien

determinasi berarti semakin besar pula pengaruh semua variabel bebas terhadap

variabel terikat. Hasil koefisien determinasi sebagai berikut:

Tabel 4. 19 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .774a .598 .573 .366
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
Sumber: data diolah, 2022 (Lampiran 11)

Hasil perhitungan koefisien regresi dalam penelitian ini diperoleh nilai

Adjusted R Square sebesar 0,706. Hal ini berarti variabel independen dapat
61
61

menjelaskan variasi dari variabel dependen sebesar 73% sedangkan sisanya

sebesar 27% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini diuji menggunakan uji parsial (Uji t), cara ini

bertujuan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan pada derajat keyakinan

sebesar 95% atau α = 5%. Keputusan uji hipotesis secara parsial dilakukan

berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila tingkat singnifikansi lebih besar dari 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5%, maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4. 20 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .209 .452 .462 .646
X1 .138 .125 .138 1.104 .274
X2 .347 .118 .345 2.948 .005
X3 .057 .113 .058 .503 .616
X4 .420 .104 .400 4.041 .000
a. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah, 2022(Lampiran 12)

Pengambilan keputusan untuk hipotesis penelitian dengan uji t dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai t h itun g dengan t tabel . Nilai t tabel dengan

DF = N-K (67-5= 62), dengan taraf nyata 5% dapat diperoleh dengan


62
62

menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel untuk sampel sebanyak 46 dengan taraf

keyakinan 95% atau tingkat signifikan 5%, maka diperoleh nilai t tabel sebesar

1,998.

4. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hipotesis pertama yang diajukan adalah, Profesionalisme (X1)

berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor (Y). Berdasarkan hasil analisis Tabel

4.19 diatas dapat dilihat bahwa, variabel Profesionalisme (X1) memiliki koefesien

regresi sebesar 0,332 dan bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa X1

berpengaruh positif terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan

atau tidak, dapat dilihat dari nilai t h itun g yang diperoleh yaitu sebesar 2,184

dengan signifikansi sebesar 0,033. Nilai t h it u n glebih besar dibandingkan t tabel

(2,184 > 1,998) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,033< 0,05) sehingga

dapat disimpulkan bahwa Profesionalitas secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Auditor pada BPKP NTB.

5. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Hipotesis ketiga yang diajukan adalah, Motivasi (X2) berpengaruh positif

terhadap Kinerja Auditor (Y). Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.19 diatas dapat

dilihat bahwa, variabel Inpependensi (X2) memiliki koefesien regresi sebesar

0,168 Hitpotesis Kedua yang diajukan adalah Independensi (X2) Berdasarkan

hasil uji t menunjukkan bahwa independensi diketahui mempunyai nilai t h itun g

1,496 < dari nilai t tabel 1,998 atau nilai signifikan 0,140 > dari nilai α = 0,05,

maka H2 ditolak, sehingga independensi berpengaruh positif terhadap kinerja

auditor, namun secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja


63
63

Auditor pada BPKP NTB. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, tidak semua auditor

memiliki sikap yang independen.

6. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Hipotesis ketiga yang diajukan adalah, Motivasi (X3) berpengaruh positif

terhadap Kinerja Auditor (Y). Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.19 diatas dapat

dilihat bahwa, variabel Motivasi (X3) memiliki koefesien regresi sebesar 0,226

dan bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa X3 berpengaruh positif

terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak, dapat

dilihat dari nilait h itun g yang diperoleh yaitu sebesar 2,038 dengan signifikansi

sebesar 0,046. Nilai t hitung lebih besar dibandingkan t tabel (2,038 > 1,998) dan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,046 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor

pada BPKP NTB.

7. Pengujian Hipotesis Keempat (H4)

Hipotesis ke empat yang diajukan adalah, Kompetensi (X4) berpengaruh

positif terhadap Kinerja Auditor (Y). Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.19 diatas

dapat dilihat bahwa, variabel kompetensi (X4) memiliki koefesien regresi sebesar

0,294 dan bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa X4 berpengaruh positif

terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak, dapat

dilihat dari nilai t h itun gyang diperoleh yaitu sebesar 2,081 dengan signifikansi

sebesar 0,042. Nilai t h itun g lebih besar dibandingkan t tabel (2,081 > 1,998) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,042 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa Komepetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Auditor pada BPKP NTB.


64
64

4.2 Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Profesionalitas Terhadap Kinerja Auditor

Hasil analisis regresi untuk variabel Profesionalitas diketahui bahwa

koefisien regresi berganda bernilai positif sehingga semakin besar kualitas

Profesionalitas maka semakin tinggi tingkat kinerja auditor. Hasil uji t untuk

variabel Profesionalitas diperoleh nilai sebesar Nilai t h itun g lebih besar

dibandingkan t tabel (2,184 > 1,998) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05

(0,033< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Profesionalitas secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor pada BPKP NTB.

Penelitian ini menerima H1 yang menyatakan profesionalisme

berpengaruh terhadap kinerja auditor. Seorang profesional dipercaya dan dapat

diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat berjalan lancar,

baik dan mendatangkan hasil yang diharapkan. Dapat dijelaskan hubungan

antara profesionalisme dengan kinerja auditor yaitu seorang auditor memiliki

profesionalisme tinggi maka kinerjanya akan meningkat. Hal ini dikarenakan

profesionalisme merupakan suatu nilai yang mengedepankan keahlian dan

kompetensi dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Soerono and

Ismawati 2020). serta (Wijaya 2018). yang menyatakan bahwa profesionalitas

berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

4.2.2. Pengaruh Independesi terhadap Kinerja Auditor

Hasil analisis regresi untuk variabel Independensi diketahui bahwa

koefisien regresi berganda bernilai positif sehingga semakin besar kualitas

Independensi maka semakin tinggi tingkat kinerja auditor, Berdasarkan hasil uji
65
65

t menunjukkan bahwa independensi diketahui mempunyai nilai t h itun g 1,498 <

dari nilai t tabel 1,998 atau nilai signifikan 0,140 > dari nilai α = 0,05, maka H2

ditolak, sehingga independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor pada BPKP

NTB. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, tidak semua auditor memiliki sikap yang

independen.

Penelitian ini menolak H2 yang menyatakan Independensi berpengaruh

terhadap kinerja auditor. Keadaan seringkali mengganggu auditor dalam bekerja,

misalnya mendapat tekanan dari atasan sehingga membuat auditor patuh terhadap

atasan agar auditor tetap mendapat kepercayaan dari atasan. Pada pelaksanaan

pemeriksaan juga masih belum bebas dari usaha pihak lain maupun usaha

manajerial atau obyek pemeriksaan untuk menentukan kegiatan yang diperiksa,

kemudian saat pelaporan hasil Pengawasan masih ada usaha pihak lain untuk

mempengaruhi pertimbangan pemeriksaan sehingga mempengaruhihasil audit

yang dilaporkan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang penelitian yang dilakukan

oleh (Wijaya 2018). Namun, tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang di

lakukan oleh (Agustina and Sulardi 2018). Yang menyatakan bahwa independensi

berpengaruh terhadap kinerja auditor.

4.2.3. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hasil analisis regresi untuk variabel motivasi diketahui

bahwa motivasi memeberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat kinerja

auditor sehingga semakin termotivasi seseorang maka semakin tinggi pula kinerja

auditor. Berdasarkan hasil analisis t h itun g yang diperoleh yaitu sebesar 2,030
66
66

dengan signifikansi sebesar 0,046. Nilai t h itun glebih besar dibandingkan t tabel

(2,038 > 1,998) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,046 < 0,05) sehingga

dapat disimpulkan bahwa Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Auditor pada BPKP NTB.

Penelitian ini menerima H3 yang menyatakan Motivasi berpengaruh

terhadap kinerja auditor. Motivasi dapat mempengaruhi kinerja dalam melakukan

pekerjaan. Seseorang yang memiliki dorongan dalam dirinya yang beraktivitas

melalui beberapa proses sehingga menjadi bentuk yang sesuai dengan yang

diinginkan. Seorang auditor yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan

senantiasa bekerja keras untuk mengatasi segala jenis permasalahan yang

dihadapi dengan harapan mencapai hasil yang lebih baik lagi. Hal tersebut

tampak pada motivasi yang tinggi, memperlihatkan minat, mempunyai perhatian,

dan ikut serta dalam suatu tugas atau kegiatan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Soerono and

Ismawati 2020). serta(Agustina and Sulardi 2018). yang menyatakan bahwa

profesionalitas berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.

4.2.4. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Auditor

Berdasarkan hasil analisis regresi untuk variabel Kompetensi diketahui

bahwa Kompetensi memeberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat kinerja

auditor sehingga semakin Kompetensi seseorang maka semakin tinggi pula

kinerja auditor. Berdasarkan hasil nilai nilai t h itun gyang diperoleh yaitu sebesar

2,081 dengan signifikansi sebesar 0,042. Nilai t h itun g lebih besar dibandingkan t tabel

(2,081 > 1,998) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,042 < 0,05) sehingga
67
67

dapat disimpulkan bahwa Komepetensi secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Auditor pada BPKP NTB.

Penelitian ini menerima H4 yang menyatakan Kompetensi berpengaruh

terhadap kinerja auditor. kompetensi merujuk pada dimensi-dimensi perilaku

yang terletak dibalik kinerja yang kompeten atau karakteristik, sikap dan perilaku

dari orang-orang yang menghasilkan output kerja yang unggul. Hasil tersebut

dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kinerja auditor, seorang auditor

sangat bergantung pada tingkat kompetensinya. Jika auditor memiliki kompetensi

yang baik maka auditor akan dengan mudah melakukan tugas-tugas auditnya

dan sebaliknya jika rendah maka dalam melaksanakan tugasnya, auditor akan

mendapatkan kesulitan-kesulitan sehingga kinerja audit yang dihasilkan akan

rendah.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Soerono and

Ismawati 2020). Serta (Agustina and Sulardi 2018). yang menyatakan bahwa

profesionalitas berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.


68
68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

Profesionalitas, Independensi, Motivasi dan Kompetensi terhadap Kinerna

Auditor pada Kantor Perwakilan BPKP NTB. Bedasarkan hasil analisis data yang

sudah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Profesionalitas berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor pada Kantor

Perwakilan BPKP NTB. Artinya bahwa semakin baik Profesionaitas yang

dimiliki auditor maka semakin baik pula Kinerja Auditor yang dihasilkan.

2. Independensi bepengaruh positif terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor

Perwakilan BPKP NTB, tetapi secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Auditor pada BPKP NTB.

3. Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor pada Perwakilan

BPKP NTB. Artinya bahwa semakin baik Motivasi yang dimiliki auditor

maka semakin baik pula Kinerja Auditor yang dihasilkan.

4. Kompetensi berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor pada Perwakilan

BPKP NTB. Artinya bahwa semakin baik Kompetensi yang dimiliki

auditor maka semakin baik pula Kinerja Auditor yang dihasilkan.


69
69

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diberikan beberapa saran

yaitu:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan auditor agar tetap

mempertahankan kinerja yang telah dilakukan.

2. Diharapkan untuk auditor pada kantor perwakilan BPKP NTB agar terus

meningkatkan profesionalitas, Independensi, Motivasi dan Kompetensi

yang dimiliki agar hasil pengawasan dan yang dilakukan semakin baik.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel atau mengganti

variabel dengan variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap kinerja

auditor, seperti integritas, objektivitas dan variabel-variabel yang lainnya

yang diduga mempengaruhi Kinerja Auditor.

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melengkapi metode survey dengan

wawancara untuk meningkatkan sikap kepedulian dan keseriusan

responden dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dan

mengurangi subjektivitas dari responden yang mengakibatkan hasil

penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden.


70
70

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Lisa, and Sulardi Sulardi. 2018. “Kompetensi, Independensi, Dan


Motivasi Sebagai Determinan Kinerja Auditor Internal Pemerintah.”
Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan 8(1): 35.

Basith, Dea Desya. 2017. Pengaruh Independensi, Integritas, Objektivitas,


Kerahasiaan, Dan Profesionalisme Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus
Pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi
Jawa Tengah). http://digilib.uin-suka.ac.id/28728/.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25. 9th ed. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.

Hariyanti, Jeni Nurita. 2018. “Pengaruh Independensi, Kompetensi, Komitmen


Organisasi, Pengalaman Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Auditor
Pada Kantor Akuntan Publik.” SKRIPSI, Jurusan Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 7: 1–25.

Indonesia, News Harian. 2022. “Bekasi Hinews.”


https://harianindonesianews.com/read/dua-oknum-pegawai-bpkp-kena-ott-
lami-apresiasi-kinerja-kejari-bekasi (June 12, 2022).

Istiariani, Irma. 2018. “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Dan Kompetensi


Terhadap Kinerja Auditor BPKP (Studi Kasus Pada Auditor BPKP
Jateng).” Jurnal Islamadina, Vol. 19 No. 1 19(1): 63–88.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2015. Sumber Daya Manusia Perusahaan. 12th ed.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Merdeka.com. 2021. “Berita Korupsi NTB.”


https://www.merdeka.com/peristiwa/hasil-audit-bpkp-ntb-kerugian-
korupsi-benih-jagung-anggaran-2017-capai-rp27-m.html.

Mulyadi. 2017. Auditing. 6th ed. Jakarta: Salemba Empat.

Oktavia, Marta Hapsari. 2018. “Pengaruh Integritas, Kerahasiaan, Kompleksitas


Tugas, Motivasi Dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor Di
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah.” Skripsi fakultas Ekonoomi dan Bisnis
universitas Katolik Soegijapranata 7: 1–25.
71
71

———. 2019. “Pengaruh Integritas, Kerahasiaan, Kompleksitas Tugas, Motivasi


Dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor Di Inspektorat
Provinsi Jawa Tengah.” Jurnal Akuntansi Bisnis 16(2): 161.

Priyanto, Duwi. 2014. Pengolahan Data Terpraktis. 1st ed. Yogyakarta:


Yogyakarta Andi Offset.

Putra, I Gede Bandar Wira, and Dodik Ariyanto. 2012. “Pengaruh Independensi,
70 Role Stress Terhadap Kinerja
Profesionalisme, Struktur Audit, Dan
Auditor Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali.” E-Jurnal Akuntansi 1(1): 1–18.

Soerono, Ayu Noorida, and Iis Ismawati. 2020. “Profesionalisme, Kompetensi,


Motivasi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Auditor.” Jurnal Riset
Akuntansi Terpadu 13(1): 113.

Suara NTB.com. 2022. “Berita Korupsi NTB.” https://www.suarantb.com/kasus-


korupsi-dana-sewa-gedung-2017-2019-kejati-ntb-tahan-kepala-upt-
asrama-haji-embarkasi-lombok.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:


Alvabeta.

Tsauri, Sofyan. 2014. STAIN Jember Press Manajemen Kinerja Performance


Management.

Wijaya, Oktaviani. 2018. “Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Budaya


Organisasi, Motivasi, Serta Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Auditor.” Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta 10(1): 1–9.

Yoan, Wiguna. 2019. “Pengaruhprofesionalisme, Independensi, Dan Komitmen


Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal.” SKRIPSI Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.
http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/43088.
72
72

LAMPIRAN-LAMPIRAN
73
73

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian


74
74

Lampiran 2 Nota Dianas Penelitian


75
75

Lampiran 3 Kuisioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Mataram, Juni 2022

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden

Di-

Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi untuk memenuhi persyaratan


gelar Sarjana Strata-1 (S-1) pada Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi AMM Mataram dengan judul “Pengaruh Profesionalitas,
Independensi, Motivasi Dan Kompetensi, Terhadap Kinerja Auditor BPKP
Perwakilan Nusa Tenggara Barat ”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya
mohon kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
dengan mengisi dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini. Sesuai dengan
etika dalam penelitian, jawaban atas kuesioner untuk kepentingan penelitian dan
bukan untuk maksud-maksud lain.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasama Bapal/Ibu saya


ucapkan terimaksih.

Hormat Saya,

RISMAWADI
76
76

A. IDENTITAS RESPONDEN
Mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi daftar berikut:
1. Nama (Boleh Tidak Di Isi) : …………………………………………..
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Umur : < 25 tahun
25 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 50 tahun
4. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2
S3
5. Masa Kerja : 1-5 th 6-10 th >10 th
6. Jabatan :

B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER


Bapak/Ibu dimohon kesediannya untuk memberikan tanggapan yang sesuai
dengan pernyataan-pernyataan berikut, dengan memilih jawaban yang tersedia
dengan cara memberi tanda Ceklist (Ö). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada
jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang mendekati.
Nilai atas jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:

Sangat tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

Kurang Setuju (KS) = diberi skor 3

Setuju (S) = diberi skor 4

Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

A. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL PROFRSIONALITAS

No Pernyataan STS TS KS S SS
.
1 2 3 4 5
I. Pengabdian Terhadap Profesi
1. Saya Menggunakan segenap pengetahuan,
77
77

kemampuan dan pengalaman saya sebagai


auditor
2. Saya akan tetap teguh pada profesi saya
sebagai auditor yang profesional.
II. Kewajiban Sosial
3. saya berjanji akan menjadi auditor yang
profesional dan mengabdikan diri
sepenuhnya
4. saya menjadi auditor tanpa ada tekanan dari
manapun
III. Kemandirian
5. saya sudah pantas menjadi auditor yang
profesional atas hasil kerja saya lakukan
6. saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
aturan yang ditetapkan
7. saya menerima kemampuan saya dinilai oleh
organisasi saya/rekan seprofesi
IV. Keyakinan terhadap profesi
8. saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang
saya diberikan
9. saya tidak akan lari dari kewajiban
pekerjaan yang diberikan
10. bila saya bekerja dengan profesional, publik
akan percaya dengan profesi ini
V. Hubungan dengan sesama profesi
11. saya mampu percaya diri sebagai auditor
walau banyak rintangan yang saya hadapi
12. saya sering berdiskusi bagaimana menjadi
auditor yang berkualitas
13. saya selalu mencari ilmu yang berkaitan
dengan profesi saya
14. saya mampu menjalin komunikasi dengan
baik terhadap rekan seprofesi
15. saya selalu mendukung keputusan dari
organisasi profesi saya
Istiariani (2018)
B. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL INDEPENDENSI
No Pernyataan STS TS KS S SS
.
1 2 3 4 5
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan Berikut
78
78

I. Independensi dalam program audit


1. Bebas dari intervensi manajer atas program
audit dan prosedur audit
2. Bebas dari segala persyaratan untuk
penugasan audit selain yang di diisyaratkan
untuk sebuah proses audit
II. Independensi dalam verivikasi
3. Bebas dalam mengakses semua catatan,
memeriksa aktiva, dan karyawan yang
relevan dengan audit yang dilakukan.
4. Mendapatkan kerjasama yang aktif dari
karyawan manajemen selama-proses audit.
5. Bebas dari segala usaha manajer yang
berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa
atau membatasi perolehan bahan bukti.
6. Bebas dari kepentingan pribadi yang
menghambat verifikasi audit.
III. Indpendensi pelaporan
7. Bebas dari tekanan untuk tidak  melaporkan
hal-hal yang signifikan dalam laporan audit.
8. Menghindari penggunaan kata-kata yang
menyesatkan dalam melaporkan fakta dan
rekomendasi dalam interpretasi auditor.
9. Bebas dari segala usaha untuk meniadakan
pertimbangan auditor mengenai fakta dalam
laporan audit .
(Yoan 2019)

C. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL MOTIVASI


No. Pernyataan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
Motivasi Internal
1. Saya bertanggung jawab penuh atas
pekerjaan saya.
2. Bagi saya, keberhasilan dalam pekerjaan
merupakan hal yang utama.
3. Dalam bekerja saya selalu mencapai target.
4. Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan,
saya terlebih dahulu menentukan target
pelaksanaannya.
5. Saya merasa bangga dengan bekerja di
kantor ini.
6. Saya merasa senang dengan pekerjaan saya
hadapi sekarang.
Motivasi Eksternal
79
79

7. Untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi,


saya
bersedia mengerjakan tugas tambahan.
8. Penghasilan yang saya terima saat ini sudah
sangat memuaskan.
9. Dengan adanya pujian dari atasan maka
saya termotivasi untuk bekerja lebik rajin
lagi.
10. Saya menganggap rekan-rekan kerja sebagai
keluarga
(Hariyanti 2018)

D. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL KOMPETENSI


No Pernyataan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
Mutu Personal
1. auditor harus bisa mengoperasikan sistem
atau  aplikasi  yang  sudah  dibuat  serta
harus  memahami  ilmu  statistik  dan
mempunyai  keahlian  menggunakan
komputer
2. Auditor harus memiliki rasa suka terhadap
pekerjaannya  sebagai  auditor  dan  bisa
dipertanggungjawabkan.
3. Auditor  harus  bekerja  secara  tim  bukan
individual.
Keahlian Khusus
4. Auditor  harus  memiliki  pengetahuan
tentang  akuntansi  yang  akan  membantu
dalam mengelola angka dan data.
5. Auditor  tidak  boleh  melakukan  kesalahan
setiap  butir-butir  standar  pemeriksaan
audit, mulai dari pemeriksaan awal sampai
proses pemeriksaan berahir.
Pengetahuan Umum
6. Auditor  didorong  untuk  menunjukkan
keahlian  mereka  dengan  mendapatkan
sertifikasi  profesional  setelah  mengikuti
pendidikan lanjutkan.
7. Auditor BPKP harus memiliki pengetahuan
tentang  auditing  dan  akuntansi  sektor
publik.
(Oktavia 2018)
80
80

E. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL KIENERJA AUDITOR


No Pernyataan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pernyataan berikut:
I.Kualitas Kerja
1. Saya memiliki kemampuan untuk mencapai
tujuan pekerjaan yang telah ditentukan.
2. Hasil pekerjaan saya memenuhi target yang
telah ditentukan dalam program audit.
3. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya
dapat meminimaliasi kesalahan dalam
bekerja.
4. Saya mampu bekerjasama dan
berkomunikasi baik dengan auditor yang
lain.
II. Kuantitas Kerja
5. Saya melaksanakan perintah kerja sesuai
dengan petunjuk atau peraturan kerja dengan
tertib.
6. Saya melaksanakan setiap tugas kerja sesuai
dengan jadwal dan prioritas kerja yang
sudah direncanakan
7. Dengan banyaknya audit yang telah saya
lakukan, saya lebih memahami profesi saya
dengan baik.
III. Ketepatan Waktu
8. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.
9. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan lebih
cepat dari target yang telah ditentukan dalam
program audit.
10. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
secara efektif dan efisien.
IV.Kemampuan
Saya menggunakan keahlian dan
keterampilan sesuai dengan standar
akuntansi dan audit yang berlaku.

(Hariyanti 2018)
81
81

Lampiran 4 Data Karakteristik Responden


N Jenis Pendidikan Masa
Usia Jabatan
o Kelamin Terakhir Kerja
1 L 41-50 S3 >10 th Auditor Madya
2 L 41-50 S1 >10 th Auditor Madya
3 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Muda
4 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
5 L >50 S1 >10 th Auditor Madya
6 L 31-40 S1 >10 th Auditor Muda
7 L >50 S1 >10 th Auditor Madya
8 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Muda
9 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
Auditor Pelaksana
10 P 6-10 th
31-40 D3 Lanjutan
11 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
12 P 25-30 th S2 1-5 th Auditor Pertama
13 L 41-50 S3 >10 th Auditor Madya
14 L 41-50 S1 >10 th Auditor Madya
15 L 31-40 S1 >10 th Auditor Muda
16 L 41-50 S1 6-10 th Auditor Pertama
17 P 25-30 th S1 1-5 th Auditor Pelaksana
18 P 25-30 th S1 1-5 th Auditor Pelaksana
19 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
20 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
Auditor Pelaksana
21 P 1-5 th
25-30 th S1 Lanjutan
22 L 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
23 L 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
Auditor Pelaksana
24 P 6-10 th
31-40 S1 Lanjutan
25 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
26 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
27 P >50 S1 >10 th Auditor Madya
28 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
29 L 31-40 S1 >10 th Auditor Pertama
30 L 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
31 P >50 S2 >10 th Auditor Muda
32 L 31-40 S1 >10 th Auditor Muda
33 L 41-50 S2 >10 th Auditor Madya
25-30 th, 31-
34 L 6-10 th
40 S1 Auditor Pertama
35 L >50 S1 >10 th Auditor Madya
36 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Muda
37 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
38 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
39 P 31-40 S2 6-10 th Auditor Muda
82
82

40 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Muda


41 L 31-40 S1 >10 th Auditor Pertama
42 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
43 L 41-50 S2 >10 th Auditor Madya
44 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Muda
45 L >50 S1 >10 th Auditor Madya
46 P >50 S2 >10 th Auditor Madya
47 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
48 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
49 P 25-30 th D3 1-5 th Auditor Pelaksana
50 L 31-40 S1 1-5 th Auditor Pelaksana
51 L 31-40 S1 1-5 th Auditor Pelaksana
52 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Pelaksana
53 L 31-40 S1 1-5 th Auditor Pelaksana
54 P 31-40 S1 1-5 th Auditor Pertama
55 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
56 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
57 L 31-40 S1 1-5 th Auditor Pelaksana
58 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
59 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
60 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
61 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
62 P 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
63 L 31-40 S1 6-10 th Auditor Pertama
64 P 41-50 S1 6-10 th Auditor Pertama
65 P 41-50 D3 >10 th Auditor Muda
66 L 41-50 D3 6-10 th Auditor Muda
67 L 25-30 th D3 1-5 th Auditor Muda
1
1

Lampiran 5 Hasil Kuesioner Responden Pada Perwakilan BPKP NTB


PROFESIONALITAS
N X1. X1. X1. X1. X1.1 Rata-
o X1.1 2 X1.3 4 X1.5 6 X1.7 8 X1.9 X1.10 X1.11 2 X1.13 X1.14 X1.15 TOTAL_SKOR Rata
1 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 68 4,53
2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 71 4,73
3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 68 4,53
4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 68 4,53
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 71 4,73
6 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 69 4,60
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
8 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 66 4,40
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 74 4,93
10 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 63 4,20
11 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 66 4,40
12 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63 4,20
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4,00
16 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 64 4,27
17 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 67 4,47
18 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 72 4,80
19 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 70 4,67
20 4 5 4 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 66 4,40
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
22 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 74 4,93
23 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 61 4,07
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4,00
2
2

25 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 4,93
26 4 5 5 2 3 5 3 5 5 5 4 4 4 3 5 62 4,13
27 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 63 4,20
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4,00
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58 3,87
31 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 68 4,53
32 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 72 4,80
33 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 73 4,87
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4,00
35 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 65 4,33
36 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 67 4,47
37 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 68 4,53
38 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 3,07
39 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 69 4,60
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
42 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 63 4,20
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 5,00
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 73 4,87
47 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 39 2,60
48 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 59 3,93
49 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 70 4,67
50 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 68 4,53
51 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 71 4,73
52 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 65 4,33
3
3

53 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 72 4,80
54 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 65 4,33
55 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 69 4,60
56 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 70 4,67
57 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 67 4,47
58 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 70 4,67
59 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 69 4,60
60 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 71 4,73
61 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 71 4,73
62 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 70 4,67
63 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 68 4,53
64 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 60 4,00
65 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4,00
66 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 65 4,33
67 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 65 4,33
1
1

INDEPENDENSI (X2)
N X2. X2. Rata-
o X2.1 X2.2 3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 8 X2.9 TOTAL_SKOR rata
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44 4,89
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
6 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 4,89
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
8 4 4 2 3 3 5 4 4 5 34 3,78
9 4 5 4 4 4 5 5 5 5 41 4,56
10 4 4 4 3 4 5 4 4 4 36 4,00
11 5 4 4 5 4 4 4 5 5 40 4,44
12 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 4,11
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44 4,89
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00
16 3 4 3 4 3 4 4 5 3 33 3,67
17 4 4 4 5 5 4 4 5 4 39 4,33
18 5 5 4 5 5 5 5 5 5 44 4,89
19 4 5 4 5 5 5 5 5 5 43 4,78
20 5 4 4 4 4 5 5 5 5 41 4,56
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
22 5 4 4 5 5 5 5 5 5 43 4,78
23 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 3,78
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
30 3 3 4 3 4 4 4 4 4 33 3,67
31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3,89
32 5 5 5 4 5 4 5 5 5 43 4,78
33 4 4 4 4 4 5 4 5 4 38 4,22
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4,00
35 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 4,22
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 3,89
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3,00
39 3 4 4 3 4 5 4 5 4 36 4,00
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
42 4 4 4 5 5 5 4 5 4 40 4,44
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
2
2

46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
47 4 4 3 3 3 4 4 3 3 31 3,44
48 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4,22
49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 4,22
50 4 4 5 4 5 4 5 4 5 40 4,44
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5,00
52 4 4 4 4 5 4 4 5 4 38 4,22
53 5 5 5 5 5 4 5 4 5 43 4,78
54 5 4 4 4 4 4 5 5 5 40 4,44
55 5 4 5 4 5 4 4 4 4 39 4,33
56 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 4,33
57 4 4 5 5 5 3 3 5 4 38 4,22
58 5 5 5 5 4 5 5 4 4 42 4,67
59 4 5 5 5 5 5 5 4 5 43 4,78
60 5 5 4 4 5 5 4 5 5 42 4,67
61 5 4 5 4 4 5 4 4 5 40 4,44
62 5 4 5 5 4 4 4 5 5 41 4,56
63 5 5 4 4 5 5 4 4 4 40 4,44
64 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34 3,78
65 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 4,11
66 4 4 5 3 4 5 5 4 4 38 4,22
67 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 4,22

MOTIVASI (X3)
X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3.1 TOTAL_SK Rata-
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 OR Rata
1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 4,30
2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 4,90
3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 4,90
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42 4,20
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
6 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 48 4,80
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
8 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 45 4,50
9 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 44 4,40
10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37 3,70
11 5 5 4 4 4 5 4 3 4 3 41 4,10
12 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44 4,40
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
14 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 47 4,70
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
16 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 40 4,00
17 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 44 4,40
18 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48 4,80
19 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 44 4,40
3
3

20 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 36 3,60
21 5 4 5 4 5 5 3 3 4 3 41 4,10
22 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 48 4,80
23 5 5 4 3 3 3 4 3 3 3 36 3,60
24 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37 3,70
25 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49 4,90
26 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40 4,00
27 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43 4,30
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
30 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 34 3,40
31 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,80
32 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 46 4,60
33 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46 4,60
34 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 33 3,30
35 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 42 4,20
36 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 40 4,00
37 5 4 4 3 5 4 3 4 4 5 41 4,10
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3,00
39 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 41 4,10
40 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 4,90
41 5 5 5 5 3 4 2 2 5 4 40 4,00
42 4 4 4 5 3 4 3 3 3 3 36 3,60
43 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 46 4,60
44 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 41 4,10
45 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 4,90
46 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 46 4,60
47 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 28 2,80
48 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,10
49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43 4,30
50 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49 4,90
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5,00
52 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,10
53 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 44 4,40
54 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44 4,40
55 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 40 4,00
56 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 44 4,40
57 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 42 4,20
58 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20
59 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 46 4,60
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,00
61 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 46 4,60
62 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 45 4,50
63 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4,20
64 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 37 3,70
65 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 4,10
66 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 43 4,30
67 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 40 4,00
4
4

KOMPETENSI (X4)
N X4. X4. X4. X4. X4. X4. X4. TOTAL Rata-
o 1 2 3 4 5 6 7 SKOR rata
1 3 5 5 5 5 5 5 33 4,71
2 4 5 5 5 5 5 5 34 4,86
3 4 5 4 5 5 5 5 33 4,71
4 4 5 5 5 5 5 4 33 4,71
5 1 5 5 5 5 5 5 31 4,43
6 2 5 5 5 5 5 5 32 4,57
7 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
8 3 5 5 5 5 5 4 32 4,57
9 4 5 5 5 5 5 5 34 4,86
1
0 4 4 5 3 5 4 3 28 4,00
1
1 4 4 5 4 5 5 5 32 4,57
1
2 4 4 4 4 5 4 4 29 4,14
1
3 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
1
4 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
1
5 4 4 4 4 4 4 4 28 4,00
1
6 5 5 5 5 3 5 5 33 4,71
1
7 5 4 5 4 4 4 5 31 4,43
1
8 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
1
9 4 4 5 4 5 5 5 32 4,57
2
0 4 4 5 4 4 4 5 30 4,29
2
1 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
2
2 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
2
3 4 4 4 4 3 4 3 26 3,71
5
5

2
4 4 4 4 4 4 4 4 28 4,00
2
5 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
2
6 5 4 5 4 4 4 5 31 4,43
2
7 4 4 4 4 4 4 4 28 4,00
2
8 4 4 5 4 4 4 4 29 4,14
2
9 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
3
0 4 4 4 4 4 4 4 28 4,00
3
1 4 4 4 4 4 4 4 28 4,00
3
2 5 5 5 4 5 5 5 34 4,86
3
3 4 5 5 5 5 5 5 34 4,86
3
4 4 4 3 4 4 4 4 27 3,86
3
5 5 4 4 5 4 4 5 31 4,43
3
6 3 4 5 4 4 5 5 30 4,29
3
7 4 5 5 5 4 4 4 31 4,43
3
8 3 3 3 3 3 3 3 21 3,00
3
9 4 5 5 5 5 5 5 34 4,86
4
0 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
4
1 5 5 5 5 5 4 5 34 4,86
4
2 4 5 5 5 5 4 4 32 4,57
4
3 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
4
4 5 5 4 5 5 5 5 34 4,86
4
5 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
4
6 4 5 5 5 4 5 5 33 4,71
4
7 4 3 5 3 4 4 4 27 3,86
4 4 4 4 4 4 4 5 29 4,14
6
6

8
4
9 4 4 4 4 5 5 5 31 4,43
5
0 4 5 5 5 5 4 4 32 4,57
5
1 4 5 4 5 4 4 5 31 4,43
5
2 5 4 5 5 5 5 5 34 4,86
5
3 5 4 4 5 4 5 4 31 4,43
5
4 4 4 4 4 5 5 5 31 4,43
5
5 5 5 5 4 4 4 4 31 4,43
5
6 5 5 4 5 4 5 5 33 4,71
5
7 5 5 5 5 5 5 5 35 5,00
5
8 5 4 5 4 4 4 4 30 4,29
5
9 5 4 5 4 4 5 5 32 4,57
6
0 4 5 4 4 4 5 4 30 4,29
6
1 5 5 5 5 5 4 5 34 4,86
6
2 5 4 5 5 4 4 4 31 4,43
6
3 4 4 5 4 4 4 4 29 4,14
6
4 4 5 5 4 4 4 3 29 4,14
6
5 4 4 4 5 5 4 4 30 4,29
6
6 4 4 5 4 5 5 5 32 4,57
6
7 5 4 5 4 5 4 5 32 4,57

KINERJA_AUDITOR (Y)
TOTAL Rata-
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 SKOR rata
1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54 4,91
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 54 4,91
3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54 4,91
4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 45 4,09
7
7

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 54 4,91
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,91
11 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 45 4,09
12 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45 4,09
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4,00
16 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 5 43 3,91
17 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 48 4,36
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
19 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 51 4,64
20 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 46 4,18
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
23 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 45 4,09
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4,00
25 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 54 4,91
26 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 51 4,64
27 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 47 4,27
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4,00
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
30 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 39 3,55
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4,00
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
33 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 49 4,45
34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 3,91
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4,00
36 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 44 4,00
37 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 45 4,09
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3,00
39 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3,91
40 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 52 4,73
41 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 54 4,91
42 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46 4,18
43 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 52 4,73
44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54 4,91
46 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 54 4,91
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3,00
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4,00
49 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 48 4,36
50 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 52 4,73
51 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 47 4,27
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
8
8

53 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 51 4,64
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
55 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 53 4,82
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5,00
57 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 51 4,64
58 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 53 4,82
59 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 52 4,73
60 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 51 4,64
61 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 52 4,73
62 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 49 4,45
63 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 49 4,45
64 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 48 4,36
65 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 47 4,27
66 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 50 4,55
67 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 52 4,73
1
1

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas


A. Variabel Profesionalitas (X1)
Correlations
X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. TOTAL_
  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 X1
X1.1 Pearson 1 .68 .64 .47 .61 0,2 .37 .52 .43 .395 .369 .402 .479 .474 .459 .700**
Correlati 8** 6** 1** 9** 40 0** 5** 4** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2-   0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 00 00 50 02 00 00 1 2 1 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.2 Pearson .68 1 .66 .36 .46 .47 .45 .64 .66 .573 .573 .569 .558 .441 .515 .797**
Correlati 8** 1** 0** 0** 3** 6** 5** 0** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0   0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 03 00 00 00 00 00 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.3 Pearson .64 .66 1 .46 .54 .31 .40 .45 .60 .445 .400 .460 .604 .409 .523 .743**
Correlati 6** 1** 9** 4** 5** 8** 3** 3** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0   0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 00 00 09 01 00 00 0 1 0 0 1 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.4 Pearson .47 .36 .46 1 .59 0,1 .37 .25 .24 .248 .362 .482 .454 .552 .396 .622**
Correlati 1** 0** 9** 5** 97 6** 5* 2* * ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0   0,0 0,11 0,0 0,0 0,0 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 03 00 00 1 02 37 49 3 3 0 0 0 1
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
2
2

X1.5 Pearson .61 .46 .54 .59 1 .27 .33 .29 .41 .277 .492 .485 .565 .724 .522 .720**
Correlati 9** 0** 4** 5** 2* 3** 7* 3** * ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0   0,0 0,0 0,0 0,0 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 00 00 26 06 15 01 3 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.6 Pearson 0,2 .47 .31 0,1 .27 1 .49 .25 .36 .421 .374 .332 .251 .388 .305 .533**
Correlati 40 3** 5** 97 2* 5** 4* 5** ** ** ** * ** *

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,11 0,0   0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,04 0,00 0,01 0,000
tailed) 50 00 09 1 26 00 38 02 0 2 6 0 1 2
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.7 Pearson .37 .45 .40 .37 .33 .49 1 .49 .56 .288 .439 .425 .604 .409 .392 .663**
Correlati 0** 6** 8** 6** 3** 5** 5** 1** * ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0   0,0 0,0 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 02 00 01 02 06 00 00 00 8 0 0 0 1 1
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.8 Pearson .52 .64 .45 .25 .29 .25 .49 1 .67 .559 .503 .520 .599 .316 .449 .692**
Correlati 5** 5** 3** 5* 7* 4* 5** 6** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0   0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 00 37 15 38 00 00 0 0 0 0 9 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.9 Pearson .43 .66 .60 .24 .41 .36 .56 .67 1 .489 .485 .420 .538 .428 .439 .715**
Correlati 4** 0** 3** 2* 3** 5** 1** 6** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0   0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 00 49 01 02 00 00 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.10 Pearson .39 .57 .44 .24 .27 .42 .28 .55 .48 1 .577 .428 .380 .304 .459 .631**
3
3

Correlati 5** 3** 5** 8* 7* 1** 8* 9** 9** ** ** ** * **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0   0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,000
tailed) 01 00 00 43 23 00 18 00 00 0 0 2 2 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.11 Pearson .36 .57 .40 .36 .49 .37 .43 .50 .48 .577 1 .693 .619 .549 .664 .759**
Correlati 9** 3** 0** 2** 2** 4** 9** 3** 5** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00   0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 02 00 01 03 00 02 00 00 00 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.12 Pearson .40 .56 .46 .48 .48 .33 .42 .52 .42 .428 .693 1 .658 .706 .698 .783**
Correlati 2** 9** 0** 2** 5** 2** 5** 0** 0** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00   0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 01 00 00 00 00 06 00 00 00 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.13 Pearson .47 .55 .60 .45 .56 .25 .60 .59 .53 .380 .619 .658 1 .534 .577 .792**
Correlati 9** 8** 4** 4** 5** 1* 4** 9** 8** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00   0,00 0,00 0,000
tailed) 00 00 00 00 00 40 00 00 00 2 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.14 Pearson .47 .44 .40 .55 .72 .38 .40 .31 .42 .304 .549 .706 .534 1 .660 .752**
Correlati 4** 1** 9** 2** 4** 8** 9** 6** 8** * ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,01 0,00 0,00 0,00   0,00 0,000
tailed) 00 00 01 00 00 01 01 09 00 2 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X1.15 Pearson .45 .51 .52 .39 .52 .30 .39 .44 .43 .459 .664 .698 .577 .660 1 .763**
Correlati 9** 5** 3** 6** 2** 5* 2** 9** 9** ** ** ** ** **
4
4

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00   0,000
tailed) 00 00 00 01 00 12 01 00 00 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
TOTAL_ Pearson .70 .79 .74 .62 .72 .53 .66 .69 .71 .631 .759 .783 .792 .752 .763 1
X1 Correlati 0** 7** 3** 2** 0** 3** 3** 2** 5** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00  
tailed) 00 00 00 00 00 00 00 00 00 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1
1

B. Variabel Independensi (X2)


Correlations
X2. X2. X2. X2. X2. X2. X2. X2. X2. TOTAL_
  1 2 3 4 5 6 7 8 9 X2
X2.1 Pearson 1 .672 .568 .619 .574 .458 .582 .435 .633 .786**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2-   0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.2 Pearson .672 1 .595 .645 .666 .678 .764 .508 .650 .870**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00   0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.3 Pearson .568 .595 1 .612 .714 .371 .604 .371 .547 .766**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00   0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 2 0 2 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.4 Pearson .619 .645 .612 1 .724 .367 .546 .572 .568 .806**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00   0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 2 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.5 Pearson .574 .666 .714 .724 1 .432 .563 .487 .576 .814**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00 0,00   0,00 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.6 Pearson .458 .678 .371 .367 .432 1 .704 .432 .622 .705**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00   0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 2 2 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.7 Pearson .582 .764 .604 .546 .563 .704 1 .445 .720 .831**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00   0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.8 Pearson .435 .508 .371 .572 .487 .432 .445 1 .594 .677**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00   0,00 0,000
tailed) 0 0 2 0 0 0 0 0
2
2

N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X2.9 Pearson .633 .650 .547 .568 .576 .622 .720 .594 1 .830**
Correlati ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00   0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
TOTAL_ Pearson .786 .870 .766 .806 .814 .705 .831 .677 .830 1
X2 Correlati ** ** ** ** ** ** ** ** **

on
Sig. (2- 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00  
tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
1

C. Variabel Motivasi (X3)

Correlations

  X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 TOTAL_X3
X3.1 Pearson 1 .635** .510** .430** .554** .550** 0,205 0,181 .305* .299* .616**
Correlatio
n
Sig. (2-   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,096 0,143 0,012 0,014 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.2 Pearson .635 **
1 .423**
.471 **
.344**
.532**
.373 **
0,179 .300 *
.342 **
.613**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000   0,000 0,000 0,004 0,000 0,002 0,147 0,014 0,005 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.3 Pearson .510 **
.423 **
1 .701 **
.574**
.609**
.410 **
.356**
.394 **
.539 **
.757**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,001 0,003 0,001 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.4 Pearson .430 **
.471 **
.701**
1 .422**
.634**
.366 **
.339**
.383 **
.496 **
.719**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,002 0,005 0,001 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.5 Pearson .554 **
.344 **
.574**
.422 **
1 .732**
.494 **
.464**
.472 **
.597 **
.793**
2
2

Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,004 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.6 Pearson .550 **
.532 **
.609**
.634 **
.732**
1 .474 **
.379**
.384 **
.543 **
.809**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,002 0,001 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.7 Pearson 0,205 .373 **
.410**
.366 **
.494**
.474**
1 .415**
.401 **
.574 **
.679**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,096 0,002 0,001 0,002 0,000 0,000   0,000 0,001 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.8 Pearson 0,181 0,179 .356**
.339 **
.464**
.379**
.415 **
1 .473 **
.654 **
.665**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,143 0,147 0,003 0,005 0,000 0,002 0,000   0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.9 Pearson .305 *
.300 *
.394**
.383 **
.472**
.384**
.401 **
.473**
1 .560 **
.659**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,012 0,014 0,001 0,001 0,000 0,001 0,001 0,000   0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
X3.10 Pearson .299 *
.342 **
.539**
.496 **
.597**
.543**
.574 **
.654**
.560 **
1 .811**
Correlatio
3
3

n
Sig. (2- 0,014 0,005 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
TOTAL Pearson .616 **
.613 **
.757 **
.719 **
.793**
.809**
.679 **
.665**
.659 **
.811 **
1
_X3 Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000  
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1
1

D. Variabel Kompetensi (X4)


Correlations

  X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 TOTAL_X4


X4.1 Pearson 1 0,117 0,155 0,179 0,036 0,066 0,232 .437**
Correlation

Sig. (2-   0,345 0,209 0,148 0,773 0,596 0,059 0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
X4.2 Pearson 0,117 1 .414**
.771**
.472 **
.545**
.387 **
.759**
Correlation

Sig. (2- 0,345   0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
X4.3 Pearson 0,155 .414 **
1 .298 *
.411 **
.364**
.349 **
.610**
Correlation

Sig. (2- 0,209 0,001   0,014 0,001 0,002 0,004 0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
X4.4 Pearson 0,179 .771 **
.298 *
1 .450 **
.521**
.497 **
.771**
Correlation

Sig. (2- 0,148 0,000 0,014   0,000 0,000 0,000 0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
X4.5 Pearson 0,036 .472** .411** .450** 1 .544** .473** .692**
Correlation

Sig. (2- 0,773 0,000 0,001 0,000   0,000 0,000 0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
X4.6 Pearson 0,066 .545** .364** .521** .544** 1 .636** .748**
Correlation

Sig. (2- 0,596 0,000 0,002 0,000 0,000   0,000 0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
X4.7 Pearson 0,232 .387** .349** .497** .473** .636** 1 .749**
Correlation

Sig. (2- 0,059 0,001 0,004 0,000 0,000 0,000   0,000


tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67
TOTAL Pearson .437**
.759 **
.610**
.771**
.692 **
.748**
.749 **
1
_X4 Correlation

Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000  


tailed)
2
2

N 67 67 67 67 67 67 67 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1
1

E. Variabel Kinerja Auditor (X5)


Correlations
  Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 TOTAL_Y
Y1 Pearson 1 .847** .615** .579** .659** .603** .665** .679** .675** .713** .744** .861**
Correlatio
n
Sig. (2-   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y2 Pearson .847 **
1 .516**
.603**
.658 **
.680 **
.518 **
.579**
.621**
.603**
.607 **
.800**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y3 Pearson .615 **
.516 **
1 .603**
.611 **
.496 **
.748 **
.748**
.545**
.603**
.651 **
.790**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y4 Pearson .579 **
.603 **
.603**
1 .705 **
.628 **
.567 **
.578**
.485**
.554**
.570 **
.761**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y5 Pearson .659 **
.658 **
.611**
.705**
1 .791 **
.662 **
.630**
.616**
.705**
.745 **
.860**
Correlatio
2
2

n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y6 Pearson .603 **
.680 **
.496**
.628**
.791 **
1 .641 **
.608**
.636**
.628**
.642 **
.812**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y7 Pearson .665 **
.518 **
.748**
.567**
.662 **
.641 **
1 .629**
.599**
.655**
.749 **
.821**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y8 Pearson .679 **
.579 **
.748**
.578**
.630 **
.608 **
.629 **
1 .669**
.740**
.624 **
.832**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y9 Pearson .675 **
.621 **
.545**
.485**
.616 **
.636 **
.599 **
.669**
1 .741**
.616 **
.805**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y10 Pearson .713 **
.603 **
.603**
.554**
.705 **
.628 **
.655 **
.740**
.741**
1 .655 **
.844**
Correlatio
n
3
3

Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000 0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
Y11 Pearson .744 **
.607 **
.651**
.570**
.745 **
.642 **
.749 **
.624**
.616**
.655**
1 .840**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000   0,000
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
TOTAL_Y Pearson .861 **
.800 **
.790**
.761**
.860 **
.812 **
.821 **
.832**
.805**
.844**
.840 **
1
Correlatio
n
Sig. (2- 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000  
tailed)
N 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67 67
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas

A. VARIABEL PROFESIONALITAS (X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 67 100.0
Excluded a
0 .0
Total 67 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.928 .930 15

B. VARIABEL INDEPENDENSI (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 67 100.0
Excluded a
0 .0
Total 67 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.923 .923 9
2

C. VARIABEL MOTIVASI (X3)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 67 100.0
Excluded a
0 .0
Total 67 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.889 .893 10

D. VARIABEL KOMPETENSI (X4)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 67 100.0
Excluded a
0 .0
Total 67 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.789 .809 7
3

E. VARIABEL KINERJA AUDITOR (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 67 100.0
Excluded a
0 .0
Total 67 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.951 .951 11
4

Lampiran 8 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4. 21 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Sum Mean Deviation
X1 67 3.00 5.00 305.00 4.5522 .55823
X2 67 3.00 5.00 298.00 4.4478 .55823
X3 67 3.00 5.00 287.00 4.2836 .57224
X4 67 3.00 5.00 303.00 4.5224 .53252
Y 67 3.00 5.00 303.00 4.5224 .56025
Valid N (listwise) 67

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 67
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 2.80222633
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .066
Negative -.074
Test Statistic .074
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
5

Lampiran 10 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Standardi
Unstandardi
zed Collinearity
zed
Coefficien Si Statistics
Model Coefficients t
ts g.
Std. Toleran
B Beta VIF
Error ce
-.37 -.09 .9
(Constant)
2
4.106   1 28
   
PROFESIONAL .24 2.2 .0 4.2
.111 .306 .233
ITAS 7 16 30 91
INDEPENDENS .20 1.4 .1 2.7
1 .137 .165 .358
I 3 80 44 93
.24 2.0 .0 2.8
MOTIVASI .122 .228 .353
8 30 47 33
.45 2.0 .0 3.0
KOMPETENSI .221 .240 .329
8 66 43 41
a. Dependent Variable: KINERJA_AUDITOR

Lampiran 11 Hasil Uji Heteroskedasitas

Coefficientsa
Standardiz
Unstandardized ed
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constan 1.743 2.510 .694 .490
t)
X1 -.002 .068 -.007 -.02 .978 .233 4.291
7
X2 -.107 .084 -.262 - .206 .358 2.793
1.27
7
X3 -.050 .075 -.139 -.67 .505 .353 2.833
1
X4 .221 .135 .350 1.63 .108 .329 3.041
2
6

a. Dependent Variable: ABS_RESIDUAL


7

Lampiran 12 Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .209 .452 .462 .646
X1 .138 .125 .138 1.104 .274
X2 .347 .118 .345 2.948 .005
X3 .057 .113 .058 .503 .616
X4 .420 .104 .400 4.041 .000
a. Dependent Variable: Y

Lampiran 13 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .774a .598 .573 .366
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1

Lampiran 14 Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .209 .452 .462 .646
X1 .138 .125 .138 1.104 .274
X2 .347 .118 .345 2.948 .005
X3 .057 .113 .058 .503 .616
X4 .420 .104 .400 4.041 .000
a. Dependent Variable: Y
8

Anda mungkin juga menyukai