Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“KEMISKINAN DI KABUPATEN MERANTI”

Nama Pengampu:

Dr.Drs. Rusani Jaelani M.pd

Nama Penyusun:

Putri Adinda Susilawati Herymawan

NPM:

223522170

Program Studi Administrasi Negara

STIA YPPT PRIATIM TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 25 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar..........................................................................................................................

Daftar Isi....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................
Latar Belakang.................................................................................................................1.1
Tujuan Penulisan.............................................................................................................1.2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................

Makna Proklamasi..........................................................................................................2.1

Pengertian Negara Merdeka...........................................................................................2.2


BAB III PENUTUP........................................................................................................................
Kesimpulan......................................................................................................................3.1

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi adalah
kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah serius yang dihadapi oleh pemerintah
Indonesia. Meskipun telah berjuang puluhan tahun untuk membebaskan diri dari
kemiskinan, kenyataan memperlihatkan bahwa sampai saat ini Indonesia belum bisa
melepaskan diri dari belenggu kemiskinan.
Sedangkan di Indonesia, salah satu landasan yang digunakan untuk menentukan
seseorang masuk ke dalam kategori miskin atau tidak adalah dengan mengacu pada
kriteria yang telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mengutip dari Kemdikbud, kemiskinan juga merupakan masalah global.
Kemiskinan adalah hambatan sosial yang lebih luas. Ketika kemiskinan mulai meningkat,
kemiskinan menjadi masalah sosial karena kemiskinan akan mendorong individu atau
kelompok untuk melakukan kejahatan. Kemiskinan juga menjadi masalah sosial ketika
stratifikasi sosial menciptakan tingkatan dan batasan dalam masyarakat. Akibatnya,
terjadi penyimpangan dan batasan dalam interaksi dan komunikasi antara orang-orang
di tingkat atas dan bawah.
Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum
kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. Penduduk
miskin adalah penduduk yang berada di suatu batas atau disebut juga dengan garis
kemiskinan.
Garis kemiskinan merupakan nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup minimum makanan, maupun kebutuhan hidup minimum
non-makanan.
Sekelompok anggota masyarakat dikatakan berada di bawah garis kemiskinan
apabila pendapatan kelompok anggota masyarakat tersebut tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan.

Anda mungkin juga menyukai