Anda di halaman 1dari 31

22-Feb-22

(MIMS Online:
Contoh: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic)

Data Farmakologi Paracetamol (dewasa)


• Dosis • Distribusi ke banyak jaringan,
• Demam & nyeri ringan – moderat, dpt melewati plasenta & asi.
Oral & Rectal (sbg. Supp) : 0,5-1
g/4-6 jam; max 4 g/hari. PP ± 10-25%
• Onzet: Oral < 1 h, IV: 5-10 min • Metabolisme: hati via
• Durasi: Oral & IV: 4-6 h konyugasi glucuronic & sulfat
(analgetik); IV: ≥ 6 h • Ekskresi: <5% tdk berubah, 60-
(antipiretik) 80% as glucuronide
• Absorbsi oral & rectal baik, Tmax metabolites and 20-30% as
: ±10-60 min (oral); 15 min (IV), ± sulphate metabolites; t1/2
2-3 h (rectal) eliminasi = 1-3 h
Pertanyaan:
1. Dari mana data tsb diperoleh?
2. Apakah data tsb dapat berubah? Faktor2 apa yg dapat menyebabkan
perubahannya?
3. Apa pengaruh perubahan data tersebut thd efek farmakologi?

Kurva konsentrasi plasma obat vs waktu


~hubungan dgn respon obat

Konsentrasi Area di bawah


Plasma (C) kurva (AUC)
MTC

MEC

Tmax
Time (T)
Onzet Durasi

1
22-Feb-22

Kadar konsentrasi plasma lar. paracetamol oral (1 g)


Methods Find Exp Clin Pharmacol 2008, 30(1): 37-41

Fase Biofarmasetika

Elisabeth Natalia Barung


Donald Emilio Kalonio
DIII – Farmasi Poltekkes Manado

2
22-Feb-22

Aspek-Aspek Biofarmasi

• Bagaimana
pengaruh
formulasi (bentuk
sediaan) terhadap
efek terapeutik
obat ?

Bentuk Sediaan Obat


 Berdasarkan Bentuk
 Padat → serbuk, pil, kapsul, tablet
 Semi Padat → salep, cream
 Cairan → larutan, sirup, elixir, suspensi,
emulsi
 Gas → aerosol, gas medis

3
22-Feb-22

Bentuk Padat

Bentuk Semipadat

4
22-Feb-22

Bentuk Cair

Bentuk Gas

5
22-Feb-22

Faktor Formulasi
• Dapat mempengaruhi efek obat
• Ada 4 bentuk :
– Bentuk fisik zat aktif
– Keadaan kimiawi
– Zat-zat pembantu
– Proses teknik dlm pembuatan

Faktor Bentuk Fisik


• Kehalusan serbuk. Obat bentuk kristal harus
digiling sehalus mungkin utk mempercepat
melarut dlm getah lambung.
• Terbukti : obat dg ukuran sangat halus 1-5 mikron
menghasilkan kadar darah sd 2-3 kali lebih tinggi,
maka dosisnya dapat diturunkan 2-3 kalinya.
Misal griseofulvin, spironolakton, dan digoksin.
• Zat amorf, resorpsi lebih baik dibanding kristal.
(suspensi sulfa dan kloramfenikol).
• Syarat kehalusan tak berlaku bagi zat yang tdk utk
diserap di usus, misalnya obat cacing piperazin

6
22-Feb-22

Pengaruh bentuk fisik zat aktif thd efek farmakologi.


Cth. Asam Mefenamat (Kapsul @250 mg)
b
a

As. Mefenamat (kristal)

Kadar Asam Mefenamat Microspheres (b) dibandingkan


Asam Mefenamat kristal (a) dalam plasma darah

b
Med Princ Pract 2012;21:223–227
Asian J Pharm Clin Res, Vol 10, Issue 5, 2017, 135-139
As. Mefenamat
Iranian Journal of Pharmaceutical Research (2011), 10 (3): 457-467 (microspheres)

Keadaan Kimiawi
• Zat hidrat (dg air kristal) dlm molekulnya lebih
lambat diresorpsi drpd zat tanpa air kristal
(anhidrat).
• Natriumedetat (EDTA) membentuk komplek dg
byk zat, mk mempercepat resorpsinya di usus
misal manitol dan heparin.
• Hormon kelamin (terurai oleh getah lambung)
dpt diberikan peroral dlm bentuk ester yg stabil
(etinilestradiol, testosterondekanoat), eritromisin
juga dlm bentuk ester (stearat, estolat)

7
22-Feb-22

Pengaruh keadaan kimiawi zat aktif thd efek farmakologi


Cth. Ampicillin anhidrat dan trihidrat

Faktor Zat pembantu


• Zat pengikat tablet & zat pengental (gom,
gelatin) memperlambat larutnya obat
• Zat desintegrator (tepung, amilum)
mempercepat kelarutan.

8
22-Feb-22

Pengaruh zat tambahan terhadap efek


farmakologi obat.
Cth. Paracetamol Suppositoria

Konsentrasi paracetamol dlm plasma darah setelah pemberian


suppositoria basis hard fat & liquid filled (dosis 25 mg/kg)

Faktor Proses Teknik Pembuatan


• Dlm formulasi obat, faktor ini dapat
mempengaruhi kecepatan terlarutnya zat
aktif.
• Cth. Semakin keras sebuah tablet krn dibuat
dgn tekanan mesin yg tinggi, maka zat aktifnya
akan semakin sukar larut.

9
22-Feb-22

Formulasi dan Pharmacutical


Availability (KF)

Formulasi KF

“Ukuran untuk bagian obat (in vitro)


dibebaskan dari bentuk pemberiannya dan
tersedia utk absorpsi = kecepatan melarut”

Skema obat dlm bentuk tablet


Tablet Obat
dengan tersedia
zat aktif utk
resorbsi Interaksi
Tablet pecah
A Obat
D Dg
Granul Pecah efek
M Reseptor
Zat aktif lepas
E Di Tempat
Larut
Kerja

Obat
Ketersediaan Farmasi tersedia
utk
bekerja

Ketersediaan Hayati/
Bioavaibilitas

10
22-Feb-22

Contoh: Tablet
• Bentuk paling umum
• Setelah di telan → desintegrasi di lambung → granul
kecil → granul pecah → zat aktif dibebaskan.
• Jk daya larut cukup besar → zat aktif larut dlm cairan
lambung/ usus
• Kecepatan larut tergantung kec pengosongan
lambung (2-3 jam) setelah makan.
• Selanjutnya obat siap di absorbsi (usus).

Pengaruh bentuk sediaan terhadap efek farmakologi obat


Contoh: Paracetamol Tablet dan Sirup

Grafik kadar Tylenol (Paracetamol/Acetaminofen 1000 mg)


dlm bentuk sediaan tablet dan sirup, di dalam plasma darah

An Introduction to Pharmaceutical Sciences (ISBN 9781907568527).

11
22-Feb-22

• URUTAN kecepatan
melarut dari
berbagai bentuk
sediaan (menurun) :
• Larutan – suspensi –
serbuk – kapsul – tab
salut film – tab salut
gula – tablet salut
enteric – tablet kerja
panjang

Biological Avaibility (BA)


• BA/Bioavaibilitas/Ketersediaan Hayati : persentasi
obat (kadar) yg diabsorbsi oleh tubuh (in vivo) dr
dosis yg diberikan & tersedia utk melakukan efek
terapeutik
• BA digambarkan dgn kurva kadar vs waktu
• BA digunakan utk :
– Menentukan jml/bgn obat yg diabsorbsi dr btk
sediaan
– Kecepatan obat diabsorbsi
– Masa kerja obat berada dlm cairan biologis bila
dihubungkan dgn respon pasien
– Hub antara kadar obat dlm darah dgn efek terapi /
toksik

12
22-Feb-22

Kadar konsentrasi plasma lar. paracetamol oral (1 g)


Methods Find Exp Clin Pharmacol 2008, 30(1): 37-41

Kesetaraan Terapi (~Bioekivalen)


• 2 obat dgn zat aktif sama tapi dihasilkan oleh
pabrik/batch yg berbeda tdk selalu
menghasilkan kadar dlm darah & efek yg
sama → BA berbeda
• Kesetaraan terapi : kesetaraan pola kerja
(kadar & kecepatan absorbsi) dr 2 obat dgn
zat aktif dgn dosis yg sama

13
22-Feb-22

Cth. Kadar plasma 2 produk paracetamol tablet (500 mg)

Clinical Pharmacology in Drug


Development 2019, 8(1) 9–15

Rute Pemberian Obat

14
22-Feb-22

Rute pemberian =
jalur obat masuk ke
dlm tubuh

Pemilihan Rute Pemberian


• Faktor yg mempengaruhi pemilihan rute
pemberian :
– Tujuan terapi
– Sifat obat yg digunakan
– Kondisi penderita
• Dari 3 hal diatas perlu diperhatikan :
– Tujuan terapi, lokal/sistemik
– Kerja obat, cepat/lambat
– Stabilitas obat terutama dlm lambung/usus
– Kemanan relatif
– Rute yg tepat & menyenangkan bg penderita/dokter
– Kemampuan penderita menelan obat

15
22-Feb-22

Rute Pemberian & Bentuk


Sediaan Obat

Per Oral (Tablet, Kapsul, Pil dan Bentuk Cair)


✓Kaji kondisi pasien (kemampuan menelan, mual,
muntah keadaan koma)
✓Periksa kembali order pengobatan (nama pasien,
nama & dosis obat, waktu & cara pemberian)
✓Siapkan obat yg akan digunakan scr aseptik
✓Obat kerja lama (long acting, timed-release), tablet
salut enterik hrs ditelan utuh, jgn dibagi/dibuat
serbuk.
✓Bentuk cair, gunakan sendok obat / alat lain yg
telah diberikan ukuran utk ketepatan dosis.
✓Bentuk Cair utk bayi & balita dosis hrs jelas, gunakan
sendok takar/penetes dlm kemasan.

16
22-Feb-22

✓ Sublingual → diletakan dibawah lidah


✓ Bukal → diletakan diantara gusi & lidah
✓ Obat tsb dibiarkan hingga semuanya diabsorbsi, jgn
berikan makanan/cairan selama obat msh ada di
tempatnya.

Transdermal
✓ Obat transdermal
tersimpan dlm
Patch (koyo)
✓ Ditempelkan pd
kulit
✓ Diserep melalui
kulit, punya efek
sistemik

17
22-Feb-22

Obat Topikal
✓Diberikan pd kulit dgn cara digosokan,
ditepukkan, disemprotkan & dioleskan
✓Gunakan teknik steril bila ada luka
✓Bersihkan kulit sebelum memberikan obat
✓Ambil obat dari tempatnya dgn sarung tangan,
saptel lidah , aplikator dgn ujung kapas
✓Pergunakan teknik yg tepat utk memindahkan
obat dr tempat obat ke kulit. Jgn
mengkontaminasi obat dlm tempatnya.
✓Salep, cream, gel → oleskan tipis2, kecuali ada
petunjuk lain
✓Bila perlu digosok, berikan tekanan yg cukup
kuat

18
22-Feb-22

Suppositoria Vaginal / Ovula


✓ Mirip dgn suppos rectal, umumnya
menggunakan aplikator

• Cuci tangan
Tetes Mata • Beritahu pasien utk
berbaring/duduk &
melihat ke atas
• Perlahan tarik kelopak
mata yg sakit hingga
kelihatan saktus
konjungtiva
• Teteskan sebanyak yg
diminta. Penetesan pd
kornea dpt menimbulkan
rasa tdk nyaman
• Usahakan penetes tdk
menyentuh apapun
• Dgn lembut tekan duktus
lackrimalis utk mencegah
absorbsi sistemik
• Mata tetap ditutup
selama 1-2 menit

19
22-Feb-22

•Cuci tangan
Salep Mata •Beritahu pasien utk
berbaring/duduk &
melihat ke atas
•Perlahan tarik kelopak
mata yg sakit hingga
kelihatan saktus
konjungtiva
•Pencet ujung tube salep
(± ¼ inchi) pd saktus
konjungtiva. Pemberian
pd kornea dpt
menimbulkan rasa tdk
nyaman
•Mata tetap ditutup
selama 2-3 menit,

• Cuci tangan
• Pengobatan harus dilakukan
Tetes Telinga pd suhu ruangan
• Pasien harus duduk dgn
kepala sedikit menengadah
ke arah telinga yg sakit
• Utk meluruskan liang telinga
luar shg memperjelas
penglihatan & membantu
obat masuk
• Anak : tarik telinga ke bawah
• Dewasa : ke atas &
kebelakang
• Teteskan sebanyak yg
diinginkan
• Jaga agar penetes tdk
terkontaminasi
• Pasien ttp diam selama 2-3
menit

20
22-Feb-22

Inhalasi • Inhaler dikocok


• Mouthpiece inhaler dibuka
• Menghembuskan napas
melalui mulut
• Masukkan mouthpiece
diantara gigi lalu katupkan
bibir serapat mungkin.
• Tarik napas sedalam mungkin
melalui mulut dan tekan
inhaler.
• Tahan napas selama 10-15
detik lalu hembuskan napas
melalui hidung
• Bila diperlukan semprotan
kedua, tunggu 30-60 detik,
kocok kembali lalu ulangi
langkah 3-6
• Kumur dengan air lalu buang
untuk membersihkan sisa-sisa
bahan pembawa yang
melekat di rongga mulut
karena dapat menyebabkan
candidiasis.

Rute Parenteral
Intradermal
Subkutan
Intramuskuler
Intravena

21
22-Feb-22

Kerja :
• Efek lokal
• Jumlah kecil diinjeksikan
shg volume tdk
terganggu dgn
pembengkakkan
• Digunakan utk
pengamatan rx alergi.
Tempat :
• Lokasi dipilih sehingga rx
inflamasi mdh diamati
• Daerah yg tdk banyak
mengandung pigmen,
berkeratin tipis & tdk
berambut : cth
permukaan ventral
lengan bawah
• Vol : 0,01-0,1 ml
Intradermal

Kerja :
• Efek sistemik
• Efek bertahan
terutama diserap
melalui kapiler
• Dipakai utk dosis kecil,
utk obat yg tdk
mengiritasi, larut dlm
air
Tempat :
• Lokasi dipilih yg
memiliki bantalan
lemak
• Abdomen , paha atas,
punggung bgn atas,
lengan atas sisi lateral,
paha sisi lateral
• Vol : 0,5-1,5 ml
Subkutan (SK)

22
22-Feb-22

Kerja :
• Efek sistemik
• Efek lebih cepat dr SK
• Dipakai utk obat yg
mengiritasi, suspensi
dlm air, larutan dlm
minyak
Tempat :
• Lokasi dipilih yg memiliki
ukuran otot yg
memadai
• Daerah ventrogluteal,
dorsogluteal
• Vol : 0,5-1,5 ml
Intramuskular (IM)

Kerja :
• Efek sistemik
• Lebih cepat dr
IM & SK
Tempat :
• Vena perifer yg
mudah di capai
(vena sefalika)

Intravena (IV)

23
22-Feb-22

Biofarmasetika Obat Berdasarkan


Rute Pemberian

Rute Per Oral (p.o)


• Tujuan penggunaan p.o : memperoleh efek
sistemik & absorbsi terjadi disepanjang sal.
Pencernaan
• Dibandingkan dgn rute lain, p.o lbh
menyenangkan, murah, aman.
• respon yg dihasilkan lebih lambat & absorbsi
tdk teratur → tergantung BA

24
22-Feb-22

25
22-Feb-22

Rute Rectal
• Menghasilkan efek lokal & sistemik
• Dpt dlm bentuk larutan (enema), padat
(supositoria), stgh padat (salep)
• Keuntungan :
– Obat tdk mengalami perusakan oleh lingkungan
lambung & usus
– Utk penderita yg tdk dapat menelan/tdk sadar
– Obat tdk mengalami metabolisme lintas pertama
• Kerugian :
– Absorbsi sukar diramalkan

Cth. Konsentrasi plasma parasetamol dlm


sediaan larutan (250 mg) & suppositoria basis
hard wax (500 mg)

26
22-Feb-22

Rute Parenteral
• Dpt terhindar dr kerusakan/inaktivasi dlm sal.
Pencernaan
• Dpt digunakan bila obat sedikit diabsorbsi di
sal. cerna sehingga responnya kurang
• Menghasilkan efek yg cepat
• Kadar obat sesuai dosis yg diharapkan krn tdk
ada/sedikit sekali dosis yg berkurang
• Utk memperoleh efek lama dibuat suspensi
dlm minyak & disuntikan i.m

Cth. Paracetamol
oral dan injeksi intra
vena

A. Konsentrasi plasma
paracetamol oral dan IV
B. Variasi penurunan suhu
tubuh akibat pemberian
paracetamol oral dan IV

Indian J Pediatr DOI 10.1007/s12098-017-2457-3


Drugs 2003; 63 Special Issue 2: 1-9
B

27
22-Feb-22

Kulit
• Menghasilkan efek lokal bukan sistemik

Implan
• Menghasilkan efek sistemik jangka panjang &
hanya membutuhkan dosis kecil dibandingkan
cara oral

28
22-Feb-22

Membran mukosa
• BSO utk mukosa mulut & tengggorokan yg
digunakan dgn cara dihisap atau obat pencuci
mulut
• Pd mata, steril & bebas partikel
• Sediaan tetes hidung
• Sediaan telinga dibuat kental agar lebih lama
kontak
• Di bawah lidah (sublingual), antara pipi & gusi
(bukal) → diperoleh efek yg lebih cepat

29
22-Feb-22

Cth. Nitrogliserin dlm berbagai bentuk sediaan & rute pemberian

30
22-Feb-22

Kurva konsentrasi plasma vs waktu 2 formula oral dgn dosis equal

Ansel’s pharmaceutical dosage forms and drug delivery


systems / Loyd V. Allen, Jr., Howard C. Ansel. —Tenth edition.

Hubungan kadar paracetamol (12,5 ml elixir)


dlm plasma dan skor nyeri pd anak

Arch Dis Child 2008;93:241–247

31

Anda mungkin juga menyukai