Anda di halaman 1dari 18

Meningkatnya mutu layanan

Faskes menyongsong Bangkit


Indonesia, Sehat Negriku
Webinar APKESMI
Saptu, 19 November 2022
Alma Lucyati dr Mkes Msi Mhkes
Visi dan Misi Presiden yang tertuang dalam RPJMN
Tahun 2020–2024. “Terwujudnya Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”

AKSES MUTU
PELAYANAN
Jabar
Kementerian Kesehatan melakukan transformasi sistem
kesehatan yang memprioritaskan program promotif preventif
dan preventif diseluruh lini kehidupan masyarakat.
Transformasi kesehatan tahun 2021 hingga 2024,
dengan berfokus pada 6 bidang di antaranya:
1. transformasi layanan primer, APK
2. transformasi layanan rujukan, ESM
3. transformasi sistem ketahanan kesehatan, I
4. transformasi sistem pembiayaan kesehatan,
5. transformasi SDM kesehatan dan transfromasi
6. teknologi kesehatan
Transformasi sistem Kesehatan, PMK 13/2022,Perubahan renstra Kemkes 2020-2024
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia, Puskesmas Ssegera melakukan Transformsi
1 Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMNbidang anak, keluarga berencana dan kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalianpenyakit Hidup Sehat(GERMAS)
kesehatan kesehatanreproduksi obat dan makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasilayanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanansektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder &tersier farmasi & alat tanggapdarurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layananprimer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14antigen tertinggi di tiapsasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top10 tenagacadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume& by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcarecenters. kesiapsiagaan krisis.

4 Transformasi sistem 5 TransformasiSDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaankesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luarnegeri.

3
transformasi layanan primer dengan meningkatkan
memperkuat aktivitas promotif kapasitas layanan
preventif
primer.
Pencegahan primer untuk menciptakan
Penambahan imunisasi rutin menjadi lebih banyak orang
14 antigen dan perluasan cakupan di
seluruh Indonesia. sehat,

Promosi Kesehatan : upaya menyebarkan informasi dan


menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait peningkatan
kualitas kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat.
Beberapa Buku Pedoman Dalam Rangka
Mendukung Peningkatan Mutu Di FKTP
✓ Pedoman Pelaksanaan Audit Internal Dan Rapat Tinjauan
Manajemen Tahun 2020
✓ Pedoman Teknis PPI Di FKTP Tahun 2021
✓ Pedoman TPCB Di Puskesmas Tahun 2021
✓ Pedoman Tata Kelola Mutu Di Puskesmas Tahun 2021
✓ Petunjuk Penggunaan Aplikasi Laporan Insiden Keselamatan
Pasien Di Puskesmas Tahun 2021
✓ Petunjuk Teknis Aplikasi INM Di FKTP Tahun 2021
Mutu pelayanan kesehatan
merupakan tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan sesuai dengan
kode etik dan standar pelayanan
yang ditetapkan, sehingga
menimbulkan kepuasan bagi setiap
pasien (Kemenkes,2014).
dimensi mutu ,WHO

Quality of care oleh WHO tahun 2006 bahwa ada


enam (6) dimensi mutu dalam pelayanan
kesehatan yaitu:
1. efektif,
2.efisien,
3.dapat diakses,
4. dapat diterima/berfokus pada pasien,
5.adil,
6.dan aman
The Victorian Government Department of Human
Services, Melbourne, Victoria (2008) dalam buku A
guide to using data for health care quality improvement
mendefinisikan mutu sebagai :

“ Kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan dalam


memberikan layanan maupun produk perawatan
kesehatan sesuai dengan yang diinginkan. ”
Pengukuran tingkat kepuasan pasien harus
menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari pengukuran mutu pelayanan kesehatan
(Pohan, 2007).

Kepuasan pasien adalah suatu tingkat


perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
dari kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya setelah pasien membandingkan
dengan apa yang diharapkan.
Pohan :kepuasan pasien dapat diukur dengan indikator
sebagai berikut :
1.Kepuasan terhadap akses pelayanan kesehatan,
sejauh mana layanan kesehatan tersedia pada waktu
dan tempat saat dibutuhkan, kemudahan memperoleh
layanan kesehatan, baik dalam keadaan biasa atau
dalam keadaan gawat darurat
2.Kepuasan terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
dinyatakan melalui sikap terhadap kompetensi teknis
tenaga kesehatan, serta perubahan kesehatan yang
dirasakan pasien dari hasil pelayanan kesehatan
3.Kepuasan terhadap proses pelayanan kesehatan,
termasuk hubungan antar manusia yang ditentukan
dengan melakukan pengukuran sejauh mana
ketersediaan layananan di layanan kesehatan
menurut pasien, perhatian dan kepedulian tenaga
kesehatan, tingkat kepercayaan dan keyakinan
kepada tenaga kesehatan, tingkat pengertian tenaga
kesehatan tentang diagnosis pasien.
4.Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan
ditentukan dengan fasilitas fisik dan lingkungan
layanan kesehatan, lingkup dan sifat keuntungan dari
layanan kesehatan yang ditawarkan, sistem perjanjian
termasuk waktu tunggu, sikap mau menolong,
maupun pemecahan masalah.
• Masalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan
tersebut bersifat subyektif.
• Tiap orang, tergantung dari latar belakang yang dimiliki, dapat
saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu
pelayanan kesehatan yang sama.
• Di samping itu, sering pula ditemukan pelayanan kesehatan
yang sekalipun dinilai telah memuaskan pasien, namun ketika
ditinjau dari kode etik serta standar pelayanan profesi,
kinerjanya tetap tidak terpenuhi.
Pemberi jasa Penerima jasa
pelayanan pelayanan
Kesehatan Kesehatan

• Dimensi mutu Tim Pembina • Kepuasan pasien


Cluster Binaan 1.Kepuasan terhadap akses
• Pemenuhan pelayanan Kesehatan
(TPCB )
standard : 2. Kepuasan terhadap
• Input kompetensi tehnis
3.Kepuasan terhadap proses
• Proses pelayanan Kesehatan
• Out put 4.Kepuasan terhadap sistem
layanan kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan merupakan
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
Akses :
yang diselenggarakan sesuai dengan kode
• Thp informasi
etik dan standar pelayanan yang ditetapkan,
Kesehatan
sehingga menimbulkan kepuasan bagi setiap
• Thp pelayanan
pasien (Kemenkes,2014).
kes
Pelayanan yang bermutu sangat diperlukan • Thp
karena merupakan hak setiap pelanggan, transportasi
Kualitas pelayanan dan nilai berdampak • Thp
langsung terhadap pelanggan (Kui Son Cui et pembiayaan
al, 2002)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai