Anda di halaman 1dari 17

Sub Tema : IPTEK

Potensi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Arang di Era


Society 5.0

Diajukan untuk Mengikuti PEON 2022


(Paper Competition)

DIUSULKAN OLEH :
Mochammad Anas Abdillah: D600220222: 2022
Aisyah Luthfia Ar Rohmah: D600220217: 2022
Nofiyanti Fitriyaningrum; D600220200: 2022

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2022
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penulisan paper competition yang berjudul “Potensi Pemanfaatan Limbah Sekam
Padi Menjadi Briket Arang di Era Society 5.0” . Atas dukungan moral dan
material yang diberikan dalam penyusunan paper competition ini, maka kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Rico Maulana Ramadhan, selaku pementor dalam pembuatan
karya lmiah ini.
2. Orang tua yang telah membimbing dan memberikan
dukungan.
3. Teman-teman yang telah memberi dukungan.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah


ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
karya ilmiah ini.

Surakarta, 15
September 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …….……………………………………………………….. i


HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………
ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
1.4 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4
2.1 Limbah Tanaman Padi..........................................................................................4
2.1.1 Limbah.............................................................................................................4
2.1.2 Limbah pertanian............................................................................................4
2.1.3 Limbah Tanaman Padi...................................................................................4
2.2 Briket Arang Dari Limbah Sekam Padi.........................................................5
2.2.1 Definisi Sekam padi.........................................................................................5
2.2.2 Definisi Briket Arang.....................................................................................6
2.3 Potensi Pemanfaatan Briket Arang dari Limbah Sekam Padi...........................7
2.3.1 Briket Arang sebagai Energi Alternatif.........................................................7
2.3.2 Briket Arang sebagai media tanam...............................................................8
2.4 Nilai Ekonomi dan Peluang Pemasaran Briket Arang........................................8
BAB III..............................................................................................................................9
METODE PENELITIAN...................................................................................................9
3.1 Metode Pengumpulan Data.............................................................................9
3.2 Metode Analisis Data.......................................................................................9
3.3 Objek Penulisan................................................................................................9
BAB IV............................................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
4.2 Saran.....................................................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................................11

v
vi
Potensi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Arang di Era
Society 5.0
Mochammad Anas Abdillah, Teknik Industri, Fakultas Teknik
Aisyah Luthfia Ar Rohmah, Teknik Industri, Fakultas Teknik
Nofiyanti Fitriyaningrum, Teknik Industri, Fakultas Teknik
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Sekam merupakan limbah dari penggilingan padi yang


pemanfaatannya saat ini masih belum maksimal. Dengan potensi yang
dimiliki sekam padi dapat di olah lebih lanjut menjadi briket arang. Briket
arang memiiliki manfaat yang lebih baik. Dengan diolah lebih lanjut dari
sekam menjadi briket arang akan menaikan nilai jual dan mutu. Sehingga
akan bisa bersaing di pasar untuk menjadi energi alternatif yang
terbaharukan. Dengan Jumlah ketersediaan yang melimpah dan
pertambahan setiap tahunnya akan memberikan dampak terhadap
lingkungnan yang kurang baik. Bahkan pasar yang dapat di jangkau dari
briket atang ini bisa mencapai luar negeri. Dengan pengolahan
menggunakan mesin dan system yang lebih baik ini akan menekan biaya
produksi dan meningkatkan kualitanya. Selain energi alternatif juga bisa di
manfaatkan sebagai media tanam.

Kata kunci : Briket arang

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris, di mana sebagian besar penduduknya
bekerja di bidang pertanian. Salah satu produk utama pertanian di Indonesia
adalah padi. Tanaman Padi (Oriza Sativa merupakan salah satu komoditi
penghasil beras dan menjadi sumber utama pangan bagi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki sentra pertanian
padi sebagai penyedia pangan, baik untuk penduduk diwilayahnya sendiri
maupun untuk wilayah di sekitarnya. Umumnya pemanfaatan tanaman untuk
keperluan pangan dan industri hanya meliputi bunga, buah, biji, umbi dan
daun, bagian lainnya berupa batang, tangkai, sekam dan jerami tidak
dimanfaatkan secara optimal. Bagian yang tidak dimanfaatkan tersebut
merupakan limbah yang seringkali mendapat perhatian yang kurang
dikalangan masyarakat. Padahal limbah tersebut merupakan limbah yang
banyak mengandung selulosa dan dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih
bernilai, bahkan dapat digunakan sebagai sumber energi. Indonesia adalah
negara agraria yang masih memiliki banyak sawah dan perkebunan, tentu
bukan menjadi penghalang bagi masyarakat nya untuk lebih memperhatikan
potensi-potensi yang ada di lingkungan, dan sekitarnya. Limbah pertanian
cukup popular dikalangan masyarakat, terutama limbah dari persawahan dan
perkebunan kelapa sawit. Dalam hal ini, kelapa sawit dianggap sudah
memiliki sektor dan pasar sendiri dalam pemanfaatan limbahnya. Namun
untuk limbah padi dan perkebunan lain seperti jagung, tebu dan lainnya tentu
masih kurang termanfaatkan. Contohnya saja masih banyak dijumpai sisa-sisa
pembakaran sekam disetiap sawah pasca panen, hal tersebut menunjukkan
bahwa limbah dari padi kurang dimanfaatkan dengan baik.
Latar belakang dari Penelitian ini disebabkan atas keresahan kami
dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang kurang peduli terhadap nilai
suatu hasil pengolahan atau limbah di lingkungan, terutama akan limbah
penggilingan padi yang menumpuk di lingkungan sekitar, yang apabila
dibiarkan menggunung di lingkungan akan menyebabkan masalah baru
seperti sarang jamur dan bakteri. Hal tersebut juga menyebabkan
tersumbatnya aliran sungai apabila dilakukan pembuangan limbah di
sekitaran sungai. Proses hancurnya limbah secara alami di lingkungan
berlangsung lambat, Hal tersebut dapat mengganggu lingkungan sekitar, dan
berdampak pula terhadap kesehatan masyarakat disana. Limbah gilingan padi
terutama sekam nya, sering dipandang sebelah mata, padahal benda tersebut
kaya manfaat dan fungsional. Maka dari itu pada penelitian kali ini kami akan
membahas Potensi Pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket arang di
era society 5.0

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memecahkan masalah terkait limbah khususnya
limbah pertanian di lingkungan masyarakat?
2. Apa manfaat limbah sekam padi bagi masyarakat sekitar?
3. Apa potensi yang dapat dioptimalkan dari pemanfaatan pengolahan
limbah sekam padi menjadi briket arang di era society 5.0?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pemecahan masalah terkait limbah di lingkungan
2. Untuk mengetahui manfaat limbah sekam padi bagi masyarakat di
lingkungan sekitar
3. Untuk mengetahui potensi apasaja yang dapat dioptimalkan dari
pengolahan sekam padi menjadi briket arang yang efektif di era
society 5.0
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai permasalahan limbah di Indonesia
khususnya pada limbah pertanian.
2. Memberi pengetahuan mengenai limbah tidak bernilai yang ternyata
juga memiliki manfaat apabila diolah secara efektif dan efisien di era
society industy 5.0.
3. Mengetahui dan memahami potensi-potensi apa saja yang dapat
diperoleh dari pengolahan limbah tanaman sekam padi menjadi briket
arang yang selama ini masih belum termanfaatkan secara optimal
dikalangan masyarakat di era society 5.0

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Tanaman Padi


2.1.1 Limbah
Limbah pada dasarnya adalah suatu bahan yang tidak dipergunakan kembali
dari hasil aktivitas manusia, ataupun proses-proses alam yang belum mempunyai
nilai ekonomi, bahkan mempunyai nilai ekonomi yang sangat kecil. Dikatakan
mempunyai nilai ekonomi yang sangat kecil karena limbah dapat mencemari
lingkungan dan penangannya memerlukan biaya yang cukup besar. Pemanfaatan
limbah merupakan salah satu alternatif untuk menaikkan nilai ekonmi limbah
tersebut. Melalui pendekatan teknologi, limbah pertanian dapat diolah lebih lanjut
menjadi hasil samping yang berguna disamping hasil utamanya.
2.1.2 Limbah pertanian
Menurut Rusmono et al. (2007) Limbah hasil pertanian adalah bahan yang
merupakan buangan dari proses perlakuan atau pengolahan dalam memperoleh
hasil utama dan hasil samping. Namun yang dimaksud dengan limbah meliputi
juga hasil samping, karena sulit memberi garis pemisah yang jelas antara limbah
dengan hasil samping. Usahatani yang diselenggarakan dalam waktu tertentu dan
membutuhkan sejumlah sarana produksi bertujuan untuk mendapatkan hasil
panen. Pada saat panen tiba, ada bagian tanaman yang dipetik sebagai hasil dan
ada bagian tanaman lainnya yang tidak dipanen akan merupakan limbah. Bagian
yang dipanen tersebut ketika dikonsumsi atau ketika dilakukan pengolahan lebih
lanjut akan timbul pula limbah lainnya
2.1.3 Limbah Tanaman Padi
Limbah di pertanian di lingkungan sangat beragam jenis nya. Indonesia adalah
negara agraris yang mendominasi padi sebagai pokok utama pertanian. Pada saat
panen tiba, ada bagian tanaman yang diolah dan dikonsumsi sebagai hasil
pertanian dan ada juga yang menjadi limbah. Terkait dengan hasil samping atau
produk samping ini sejalan dengan konsep pohon industri. Melalui konsep ini,
suatu komoditas diidentifikasi hasil utama dan samping serta pemanfaatannya.
Berikut ini adalah contoh dari pohon industri padi yaitu :

4
Gambar 1. Pohon Industri Tanaman Padi
Melalui paradigma pohon industri ini, maka sejatinya tidak ada yang namanya
limbah, yang ada hanyalah produk utama dan produk sampingan. Selanjutnya
semuanya bisa dimanfaatkan dan mampu memberikan nilai tambah. Dengan
demikian limbah pertanian yang sebenarnya merupakan produk sampingan
yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar mampu memberikan nilai
tambah.

2.2 Briket Arang Dari Limbah Sekam Padi


2.2.1 Definisi Sekam padi
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang
terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling
bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir
beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam
dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan
bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-
30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot
awal gabah.
Salah satu limbah pertanian adalah sekam yang merupakan buangan
pengolahan padi. Limbah sekam padi banyak terdapat didaderah pedesaan
dengan potensi yang melimpah (Balai Penelitian Pasca Panen Pertanian,
2008). Sekitar 20% berat padi, merupakan sekam padi (Daifullah, 2003).
Komposisi utama sekam padi terdiri atas selulosa 33-34% berat sekam
padi, lignin 19-47% berat sekam padi, jika dibakar dengan oksigen akan
menghasilkan abu sekam 13-29 berat sekam padi yang mengandung silika
cukup tinggi yaitu 87-97 % berat abu sekam padi. Sekam padi tersusun
atas berbagai unsur logam dan nonlogam. Kandungan unsur karbon,
oksigen, dan silikon dalam sekam padi lebih dominan dibanding dengan
unsur yang lain, seperti tampak pada Tabel.1
Tabel 1. Komposisi Kimia Sekam Padi

5
Sumber : Suharno, 1979

Sekam merupakan kulit terluar dari bulir padi yang juga disebut
merang atau cangkang padi. Awalnya sekam padi sering dianggap limbah
yang tidak memiliki manfaat. Oleh karena itu di pabrik penggilingan padi
sekam hanya dibakar begitu saja. Padahal sekam padi memiliki banyak
manfaat bagi BPTP JABAR Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Jawa Barat 4 Cara Pembuatan Arang Sekam Padi manusia, terutama dalam
bidang pertanian. Salah satu cara untuk merubah sekam menjadi bahan
yang lebih bermanfaat bagi usaha pertanian adalah arang sekam.
2.2.2 Definisi Briket Arang
Briket merupakan gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang
dikeraskan. Sedangkan briket bioarang adalah gumpaln-gumpalan atau
batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang (bahan lunak).Dimana
briket nantinya bisa digunakan sebagai bahan bakar dan memiliki
kemampuan tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis yang
lainnya (Sucipto, 2012).
Briket memiliki karakteristik secara umum yaitu tidak lembab,
bewarna hitam, tidak berjamur, mempunyai berbagai macam bentuk yaitu :
bulat, sarang tawon, pipa kecil, dan cekung. Ketika dinyalakan, briket
tidak mengeluarkan asap dan api berwarna kebiruan serta tidak berbau.
Kelebihan penggunaan biobriket limbah biomassa antara lain: biaya bahan
bakar lebih murah, tungku dapat digunakan untuk berbagai jenis briket,
lebih ramah lingkungan (green energy), merupakan sumber energi
terbarukan (renewable energy), membantu mengatasi masalah limbah dan
menekan biaya pengelolaan limbah.
Mendengar kata briket, kebanyakan orang akan langsung berfikir
kepada batu bara. Sebenarnya briket tidaklah identik dengan batu bara
karena definisi briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang

6
digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala
api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket
arang, briket gambut, dan briket biomassa. Antara tahun 2008-2012, briket
menjadi salah satu agenda riset energi Institut Pertanian Bogor. Bahan
baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassa
limbah hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama
briket yang dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaan
bahan bakar fosil. (Definisi briket, wikipedia)
Briket merupakan salah satu solusi altenatif yang cukup efektif dan
efisien dalam menghadapi krisis sumber energi atas energi fosil untuk
bahan bakar seperti yang telah diperkirakan oleh para ahli dan ilmuan.

2.3 Potensi Pemanfaatan Briket Arang dari Limbah Sekam Padi


Briket arang sekam merupakan material penting yang sering dipakai
untuk bahan baku pertanian. Selain itu arang sekam juga dapat digunakan
untuk kebutuhan industri. Para petani memanfaatkan arang sekam sebagai
penggembur tanah, bahan pembuatan kompos, bokashi, takakura, media
tanam dan media persemaian. Bahan baku arang sekam bisa didapatkan
dengan mudah di tempat-tempat penggilingan padi, seperti yang sering
terlihat meumpuk di penggilingan padi. Briket arang memiliki banyak
manfaat, baik di masyarakat maupun untuk kebutuhan industri,
2.3.1 Briket Arang sebagai Energi Alternatif
Limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai alternative sumber
energi terbarukan, salah satunya adalah briket arang sekam. Peningkatan
konsumsi energi telah mengingatkan dunia akan kemungkinan terjadinya
krisis energi beberapa dekade ke depan yang akhirnya juga berpengaruh
pada kebutuhan energi yang semakin terbatas dan kegiatan ekonomi. Pada
sisi lain, produksi padi yang terus meningkat mengakibatkan limbah padi
berupa sekam juga akan meningkat jumlahnya. Pemanfaatan sekam
sebagai briket merupakan salah satu cara untuk mereduksi timbunan
sekam dan memenuhi kebutuhan energi. Pada pembuatan arang sekam
menggunakan bahan bakar kayu dimana akan menghasilkan arang kayu
dan abu pada sisa pembakaran. Untuk mengoptimalkan limbah arang
kayu, dapat digunakan sebagai bahan tambah briket sekam padi.
Kelebihan dan kekurangan arang briket sekam padi
Jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak, Briket memiliki kelebihan
yaitu dalam penggunaannya lebih hemat dan ekonomis, selain itu juga
aman dan ramah lingkungan. Briket dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif karena memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam
pembuatannya dan sangat ramah lingkungan.
Kekurangan briket limbah sekam padi mempunyai nilai kalor yang
rendah pada waktu pembakaran, maka untuk meningkatkan kalornya perlu

7
adanya campuran bahan lain. Bahan campuran yang mungkin bisa
digunakan adalah batubara sebab mempunyai nilai kalor tinggi.
2.3.2 Briket Arang sebagai media tanam
Kegiatan budidaya padi yang dilakukan oleh kelompok tani tentu
menghasilkan limbah pertanian. Limbah yang dihasilkan dari proses
produksi padi selain jerami dan dedak adalah kulit padi atau sekam. Jerami
umumnya digunakan untuk pakan ternak, sebagai mulsa, dan sebagai
bahan baku pupuk organik. Dedak umumnya digunakan untuk pakan
ternak. Sementara, sekam padi yang dihasilkan oleh kelompok tani selama
ini belum banyak dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah pertanian.
Penggunaanya antara lain sebagai media tanam di persemaian/pembibitan,
sebagai media tanam tanaman hias, sebagai media tanam tanaman
hortikultura, sebagai media tanam hidroponik dan Sebagai media tanam
untuk teknik penanaman secara vertikultur

2.4 Nilai Ekonomi dan Peluang Pemasaran Briket Arang


Mangsa pasar arang sekam antara lain adalah perusahaan industri penggagas
limbah, serta rumah tangga. Briket arang sekam dapat pula dikembangkan
penggunaannya sebagai media tumbuh tanaman bernilai ekonomis tinggi selain
sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Untuk mendukung pemanfaatan briket
arang sekam sebagai bahan bakar alternatif perlu adanya beberapa aspek industry
yang dapat dikembangkan dan direalisasikan di era society 5.0 ini.
Bedasarkan Uji Pembuatan Arang Sekam Padi BPTP JABAR Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat, harga sekam kering sekitar Rp 50/kg dan
bila diolah menjadi arang sekam harganya menjadi hampir Rp 150/kg. Ternyata
sentuhan teknologi pengolahan sederhana tersebut mampu memberikan nilai
tambah yang cukup besar. Harga arang sekam di tingkat petani dapat mencapai Rp
700 - Rp 750/kg. Apabila pengolahan briket arang dilakukan secara modern di era
society 5.0 saat ini, akan memperbesar peluang pendapatan penghasilan petani
maupun masyarakat pengelola. Hal tersebut berdampak pada semakin baiknya
lingkungan tanpa limbah dan berkurangnya angka pengangguran Indonesia.
Strategi pemasaran arang briket
Berkaitan dengan adanya potensi pasar dari produk yang akan dipasarkan,
analisis kekuatan pesaing yang mencakup program pemasaran yang akan
dilakukan, estimasi penjualan yang mungkin diraih dan faktor eksternal
perusahaan yang dapat mempengaruhi permintaan produk di pasaran. Normalnya,
para petani akan membuang limbah tersebut, jika memang ada yang beli, kisaran
harganya hanya 400 – 500 per kilo. Melihat Indonesia sebagai negara agraris,
dimana potensi hasil padi sangat tinggi, artinya bahan baku sekam untuk
pembuatan arang juga mudah ditemukan. Strategi pemasaran briket arang ini bisa
melalui marketplace, melakukan promosi secara online, mengenali target pasar.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah Studi pustaka. Metode ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relavan sesuai judul penelitian
yaitu “Potensi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Arang di Era
Society 5.0”. Penelitian ini didapatkan dari sumber yang kredibel seperti
jurnal,buku, dan lainnya.
3.2 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang dilakukan dengan cara
menampilkan hasil dari sumber sumber yang akurat. Penelitian ini berisi
gambaran tentang menganalisis potensi pemanfaatan briket arang sekam, Sebagai
upaya kotribusi kepada masyarakat
3.3 Objek Penulisan
Objek tulisan ini adalah upaya menganalisis potensi pemanfaatan briket arang
sekam sebagai kontribusi kepada masyarakat terutama dibidang pertanian serta
lingkungan sekitar. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih kepada masyarakat uuntuk memanfaatkan libah padi secara efektif,
efisien dan memiliki nilai jual yang bermutu.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Potensi Pemanfaatan sekam padi menjadi briket arang sebagai sarana
pemerbaru sangat diperlukan di era sekarang ini. Pemanfaatan limbah sekam padi
menjadi briket arang merupakan alternatif baru sebagai kunci permasalahan dunia
apabila terealisasikan dengan baik dikalangan masyarakat. Melihat potensinya
sebagai energi alternatif terbarukan, briket arang dapat mengubah limbah padi
menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat untuk masa depan dunia.
Pemanfaatan briket arang akan sangat membantu kehidupan masyarakat bahkan di
daerah yang sulit dijangkau sekalipun. Contoh penerapannya yaitu untuk
kebutuhan rumah tangga, dengan mengolah sekam padi sacara efektif dan efisien.
Di era society 5.0 sekarang ini, perlu adanya realisasi penyebaran dengan
dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat umum, dengan menggunakan briket
arang dari sekam padi sebagai bahan maupun media dalam berkegiatan untuk
kebutuhan sehari-hari. Perlu juga digagas oleh badan industri terkait
pemanfaatannya dibidang energi alternatif terbarukan dengan peluang yang luas.
Majunya teknologi membantu mengurangi limbah masyarakat, demi melestarikan
lingkungan.

Dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


1. Limbah sekam padi dapat dimanfaatkan menjadi media tanam
2. Limbah sekam padi dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif
3. Gasifikasi Biomassa briket arang dengan memanfaatkan sekam padi
adalah salah satu harapan untuk pemenuhan energi listrik khususnya di
pedesaan
4. Majunya era society 5.0 ini memperbesar peluang terwujudkanya
penerapan penggunaan briket arang sekam sebagai sarana penunjang
kemajuan
4.2 Saran
Tantangan dalam pemanfaatan limbah tanaman padi dalam teknologi
industri sudah banyak diadopsi untuk kondisi Indonesia. Studi kelayakan
perlu terlebih dahulu diterapkan, disamping studi perbandingan dengan bahan
bersubstitusi. Meskipun di negara-negara lain pengolahan limbah sudah mulai
diterapkan, di dalam negeri sendiri masih sangat sedikit industri yang
melakukannya.

10
Daftar Pustaka
Nastiti, FE & Abdu, ARN 2020, ‘Kajian Kesiapan Pendidikan Indonesia Era
Society 5.0’, Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, vol. 5, No. 1, hh. 61 – 66.
Afif, N 2019, ‘Pengajaran dan Pembelajaran di Era Digital’, Jurnal Pendidikan
Islam, vol. 2, No. 01, hh 117-129.
Sailah, Illah. Pengembangan Soft skills di Perguruan Tinggi. Direktorat
Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas. 2008.
Sasikirana, V & Herlambang, YT 2020, ‘Urgensi Merdeka Belajar Di Era
Revolusi Industri 4.0 Dan Tantangan Society 5.0’, Jurnal Ilmiah Teknologi
Pendidikan, vol 8, No. 2, hh 1-8.
Skobelev, P., & Borovik, Y. S. (2017). On The Way From Industri 4.0
To Industri 5.0: From Digital Manufactureing To Digital
Society.International Scientific Research Journal «Industri4.0» , 307-
311.
Hayashi, H. S. International Standardization For Smarter Society In The
Field Of Measurement, Control And Automation. 56th Annual Conference
Of The Society Of Instrument And Control Eng. 2017 .
Ozdemir, V. &. (2018). Birth Of Industry 5.0:Making Sense Of Big Data
With Artificial Intelligence,“The Internet Of Things” And NextGeneration
Technology
Policy.Omics: A Journal Of Integrative Biology 22(1) , 65-76.

11

Anda mungkin juga menyukai