2201140698
1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko
tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
2. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
3. Membantu pemantauan pengobatan.
4. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi
perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan atau sampel dari pasien dalam bentuk darah, sputum (dahak), urine (air
kencing/air seni), kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan tujuan untuk menentukan
diagnosis atau membantu menegakkan diagnosis penyakit.
SPESIMEN DARAH
Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau specimen darah.
Antara lain : HB, HT dan Trombosit.
SPESIMEN SPUTUM
Pemeriksaan dengan bahan secret atau sputum dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman.
SPESIMEN URIN
• Urinalisis adalah salah satu tes laboratorium yang paling umum. Keuntungan dari
urinalisis adalah bahwa tes ini non-invasif, spesimen mudah didapatkan, hasil dapat
diperoleh dengan cepat, dan murah. Informasi dari urinalisis meliputi warna, berat jenis
pH, dan adanya protein, sel darah merah dan sel darah putih, urobilinogen, bakteri,
silinder (cast), dan kristal. Urine yang tidak normal menunjukkan adanya protein,
bilirubin, urobilirubin, glukosa, keton, bakteri, atau asterase leukosit. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mendeteksi berbagai kelainan pada penyakit ginjal, eklampsia,
keracunan timah hitam dan leukemia.
• Bilirubin : Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit obstruktif saluran
empedu, penyakit hepar dan kanker hepar.
SPESIMEN FESES
Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman seperti, salmonella,
shigella, escherichiacoli, staphylococcus dll.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ELEKTROKARDIOGRAFI
Alat untuk mendeteksi impuls jantung. Dilakukan pada pasien dengan gangguan pada jantung.
Gelombang P, QRS, T
ELEKTROENSEPHALOGRAFI
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Ro foto konvensional
Tanpa kontras : cranium, tulang belakang , mastoid, thorak, extremitas, abdomen dll
3. USG ( Ultra Sonografi) Merupakan salah satu imaging diagnostic. Dapat menilai : hepar,
lien, kandung empedu, ginjal, buli-buli, tyroid, testis, pembuluh darah dll. Dapat
mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan , hubungan dengan jaringan disekitarnya .
4. CT Scan (Tomografi Komputer) Untuk melihat : subdural hematom, SAH, stroke (infark
/ perdarahan ), brain atropi, tumor nasofaring, tumor laring, tumor paru, mediastinum,
tumor intrabdomen.
6. Angiografi adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk melihat lumen atau bagian
dalam organ dan pembuluh darah. Digunakan untuk memeriksa kondisi jantung,
pembuluh arteri, dan vena.