Oleh:
221061101081
2023
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sukses atau tidaknya suatu perusahaan tergantung pada struktur formal dan
informal serta pengawasan harus sesuai dengan strategi perusahaan. Contoh:
strategi transnasional membebankan alat-alat yang sangat berbeda untuk
staffing, perkembangan manajemen dan praktek kompensasi dibandingkan
dengan strategi yang dilakukan oleh perusahaan multidomestik. Perusahaan
mengejar kebutuhan strategi transnasional untuk membangun kerjasama
budaya yang kuat dan jaringan manajemen informal untuk mentransmisikan
informasi dengan organisasi. Selanjutnya seleksi pegawai, perkembangan
manajemen, penilaian penampilan, dan kebijaksanaan upah fungsi MSDM bisa
membantu mengembangkan hal ini. Sumber daya manusia (SDM) Merupakan
salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni untuk menciptakan
SDM yang berkualitas dan memiliki ketrampilan dan berdaya saing tinggi
dalam persaingan global yang sangat kompetitif. Kondisi ekonomi di abad 21,
ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan
perekonomian dan perdagangan ketika Negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan yang terintegrasi dan tanpa batas teritorial Negara
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.1.1 Tipe-tipe Kebijakan Staff
a. Pendekatan Etnosentris
b. Pendekatan Polisentris
c. Pendekatan Geosentris
2.2 Ekpatriat
Pekerja asing adalah masyarakat dari suatu Negara yang bekerja pada
beberapa Negara.Tingkat kegagalan orang yang meninggalkan Negara asal Tingkat
kegagalan orang asing ini mewakili kesalahan kebijakan perekrutan
karyawanuntuk mengidentifikasi individu yang tidak siap keluar negeri. Biaya
untuk kesalahan pekerjaasing ini tinggi. Contoh para manajer multinasional yang
mengindikasikan alasan kesalahan pekerjaasing yang bersifat penting:
1. Ketidak mampuan untuk melakukan penyesuaian
2. Ketidak mampuan manajer untuk melakukan penyesuaian
3. Masalah-masalah lain dalam keluarga
4. Kepribadian manajer atau kematangan perasaan
5. Ketidakmampuan untuk mengatasi tanggung jawab luar negeri yang lebih besar
4
2.3 Kompensasi
Dua isu yang timbul pada setiap diskusi adalah kompensasi dalam
bisnisinternasional. Pertama bagaimana kompensasi seharusnya mencerminkan
perbedaannasional dalam praktek ekonomi dan kompensasi, isu lain adalah
bagaimana pekerja asingdibayar.Pendekatan yang paling umum untuk bayaran atau
upah bagi orang yangmeninggalkan negara asal atau bekerja dinegara orang adalah
penetapan secara pendekatan ini menyamakan daya beli antar negara maka dapat
menikmati total hidupyang sama dipenetapan luar negara sama seperti di negara
mereka sendiri. Sebagaitambahan pendekatan ini menyediakan insentif keuangan
antara penempatan tugas yang berbeda. Komponen yang timbul bagi kompensasi
pekerja asing adalah gaji pokok, pelayanan pekerja asing, pinjaman dari berbagai
jenis, perbedaan pajak dan keuntungan.Gaji pekerja asing bisa tiga kali lipat lebih
besar dari pekerja lokal. Karena mahalnya biaya pekerja asing ini, banyak
perusahaan mengurangi pemakaian mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Bagaimanapun, kemampuan perusahaan untuk mengurangi penggunaan pekerja
asing sangat terbatas, biasanya tergantung dari kebijakan staffetnosentris atau
geosentris.
a. Gaji Dasar
Secara normal gaji dasar disuatu Negara akan sama dengan gaji yang ada di
Negaraasing. Gaji normal dibayar dalam mata uang asing atau didalam mata
uang lokal.
Jasa premi asing adalah tunjangan khusus bagi orang yang meninggalkan
Negara asalatau bekerja di Negara asing. Hal ini ditawarkan sebagai suatu
insentif bagi penempatanasing. Kompensasi bagi orang yang meninggalkan
Negara asal untuk menikmati hidup di Negara asing yang jauh dari keluarga
dan teman-teman, dan berhubungan dengan suatu bahasa serta kultur yang baru
dan menyesuaikan kebiasaan pekerjaan dan praktek baru.
c. Pinjaman
Empat jenis pinjaman sering tercakup dalam sebuah kompensasi bagi orang
yangmeninggalkan kewarganegaraan:
5
1. Suatu pinjaman dibayar ketika orang yang meninggalkan kewarganegaraandi
tempatkan pada suatu penempatan yang sulit biasanya diartikan sebagai
dasarkenyamanan seperti pelayanan kesehatan, sekolah dan toko eceran yang
jelassekali tidak mencukupi standar bagi orang yang meninggalkanya.
2. Pinjaman Untuk Perumahan
3. Pinjaman Untuk Biaya Hidup
4. Pinjaman Untuk Pendidikan
d. Perpajakan
d. Manfaat
6
BAB III
PERMASALAHAN KASUS
7
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Handrito Hardjono
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Direktur Keuangan
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Faik Fahmi
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Direktur Layanan
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Heriyanto Agung Putra
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Direktur SDM dan
Jabatan :
Umum
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Batara Silaban
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Direktur Teknik dan
Jabatan :
Pengembangan Armada
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
8
Tanggal SK Pengangkatan : 27-04-2012
9
Tanggal SK
: 26-04-2013
Pengangkatan
3.4 Permasalahan
Pilot-pilot PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di bawah Asosiasi (APG),
Kamis(28/7/2011) berencana melakukan mogok karena gaji yang diterima lebih
kecil daripada gaji pilot asing yang dikontrak manajemen Garuda Indonesia.
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari mengatakan manajemen Garuda
akan memenuhi tuntutan para pilot yang meminta penyesuaian gaji dengan pilot
asing yang dipekerjakan Garuda.
Manajemen Garuda Indonesia lalu mengeluarkan ilustrasi simulasi
11
penggajian penerbang garuda. Dalam ilustrasi itu disebut penerbang lokal
mendapatkan gaji perbulannya Rp47,7 juta sedangkan penerbang asing USD8.100
setara Rp68,8 juta per bulan.
Flight allowance yang diterima penerbang lokal Rp10 juta (dengan asumsi
60 jam terbang), sedangkan penerbang asing tidak mendapatkan karena termasuk
di gaji. Benefit cash seperti THR hingga insentif-bonus yang diterima penerbang
lokal sebesar 3,5 dikali gaji per tahun atau sebesar Rp13,9 juta per bulan.
Sedangkan penerbang asing sama sekali tidak mendapatkannya.
Sementara total uang yang diterima bagi penerbang lokal per tahun mencapai
Rp860 juta sedangkan penerbang asing Rp826 juta. Dengan demikian, selisih gaji
yang bagi penerbang lokal Rp12,3 juta per bulan sedangkan penerbang asing
hanya Rp2,25 juta per bulan.
Penerbang lokal tidak mendapatkan housing allowance, sedangkan
penerbang mendapatkannya sebesar USD1.200 atau setara dengan Rp10 juta per
bulan. Pilot lokal mendapatkan medical allowance, personal accident assurance,
lost of flying licence,iuran pensiun, Jamsostek, kesehatan pensiun, penghargaan
pensiun. Sedangkan pilot asing tidak," kata Ari.
Saat ini, Garuda Indonesia memperkerjakan sebanyak 43 pilot kontrak dan
34 diantaranya pilot asing. Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari,
menjelaskan, status pilot asing di Garuda hanya bersifat kontrak dengan
perjanjian kerja selama 12 bulan. Selama masa kerja tersebut, pilot asing tersebut
menerima pendapatan dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
PT Garuda Indonesia Tbk mengklaim jumlah gaji yang didapatkan oleh pilot-
pilot lokalnya lebih besar ketimbang gaji pilot asing yang dikontraknya. Dalam
sebulan gaji pilot lokal mencapai Rp 71 juta, sementara pilot asing Rp 68,8
juta/bulan.
Demikian disampaikan oleh Vice President Corporate CommunicationGaruda
Pujobroto
12
juta/bulan
(Tidak dapat,
karena termasuk
Rp10 juta (asumsi di gaji, produksi
Flight Allowance 60 jam terbang) 80 jam terbang)
3,5 x gaji/tahun
atau Rp13,9
Benefit Cash (TT, THR, Insentif/Bonus) juta/bulan -
Total Penerimaan per bulan Rp71 juta Rp68,8 juta
Total Penerimaan per tahun Rp860 juta Rp826 juta
Benefit/Non Cash Benefit
Allowance, Personal Accident, Assurance,
Lost of Flying, Iuran Pensiun, Jamsostek,
Kesehatan, Pensiun, Penghargaan Masa Rp2,25
Kerja 20 tahun, Penghargaan Pensiun Rp12,3 juta/bulan juta/bulan
US$1.200 atau
setara Rp10
Housing Allowance juta/bulan
13
Selain itu, terus bertambahnya jumlah pesawat tidak diimbangi dengan
jumlah penerbang yang memadai menyebabkan sangat padatnya jadwal terbang
bagi pilot. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan yang kemudian dapat
membahayakan keselamatan penerbangan.
3.6 Penyelesaian
Manajemen Garuda akhirnya menyetujui usulan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Menakertrans) Jacob Nuwa Wea untuk mengalokasikan dana
sebesar 35% dari pos gaji untuk memperbaiki sistem penggajian para pilot.
Persetujuan tersebut disampaikan Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Bidang Logistikdan Pariwisata Ferdinand Nainggolan di lantai 21
Gedung Garuda Indonesia, kemarin. Pernyataan setuju tersebut disampaikan
Ferdinand di depan para wartawan setelah melakukan pertemuan dengan para
direksi dan perwakilan 10 forum pekerja yang ada di lingkungan maskapai
penerbangan Garuda. Yaitu, Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Forum
Komunikasi Teknis, Ikatan Teknisi Pesawat Udara, Forum Komunikasi Garuda
Aviation Training & Education, Forum Komunikasi Garuda Sentra Medika, Forum
14
Komunikasi Sistem Informasi, Forum Komunikasi Keuangan, Ikatan Profesi Niaga,
Ikatan Awak Kabin Garuda, dan Forum Komunikasi Flight Engineer.
Karyawan nonpenerbang Garuda rela bila kenaikan gajinya yang semula diusulkan
27% menjadi hanya 25%. Mereka menganggap semua posisi di Garuda itu
penting.
Dengan kesepakatan tersebut, komposisi gaji minimal kopilot menjadi Rp6,7 juta
dan maksimalnya Rp11,6 juta. Sementara gaji minimal pilot Rp13,47 juta dan
maksimal Rp23,3 juta.
15
penolakan itu dan mengganggap alasan yang dikemukakan manajemen terlalu
dicari-cari. Jacob menilai sudah sepantasnya pilot mendapat jatah lebih besar
karena tanggung jawab mereka juga besar.
Kekecewaan saat itu juga diungkapkan Presiden APG Ari Sapari. Kendati demikian,
atas permintaan Menakertrans, mereka mengurungkan niat mogok yang pernah
dilontarkan. Para pilot akan terbang dengan keprihatinan hingga ada keputusan
pasti atas usul perbaikan sistem gaji,. Beberapa pilot bahkan sudah melirik
maskapai penerbangan asing sebagai tempat berlabuh mereka.
Awalnya, para pilot menuntut jatah 39% dari pos gaji karyawan, tapi akhirnya
menyetujui angka 35% yang diusulkan Menakertrans. Angka ini pulalah yang
akhirnya disetujui manajemen.
16