Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KASUS-KASUS KESALAHAN MANAJEMEN SDM YANG SERING


TERJADI

Oleh:

Ade Khrisna Ardyatama

221061101081

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS IBNU SINA BATAM

2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................3


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kebijakan Staff .........................................................................4
2.1.1 Tipe-Tipe Kebijakan Staff ................................................5
2.2 Ekpatriat ....................................................................................5
2.3 Kompensasi ...............................................................................6
BAB III PERMASALAHAN KASUS
3.1 Latar Belakang Perusahaan .......................................................8
3.2 Data Direksi ..............................................................................8
3.3 Data Komisaris ........................................................................11
3.4 Permasalahan ..........................................................................12
3.5 Penaggulangan Dampak Masalah ...........................................15
3.6 Penyelesaian ............................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sukses atau tidaknya suatu perusahaan tergantung pada struktur formal dan
informal serta pengawasan harus sesuai dengan strategi perusahaan. Contoh:
strategi transnasional membebankan alat-alat yang sangat berbeda untuk
staffing, perkembangan manajemen dan praktek kompensasi dibandingkan
dengan strategi yang dilakukan oleh perusahaan multidomestik. Perusahaan
mengejar kebutuhan strategi transnasional untuk membangun kerjasama
budaya yang kuat dan jaringan manajemen informal untuk mentransmisikan
informasi dengan organisasi. Selanjutnya seleksi pegawai, perkembangan
manajemen, penilaian penampilan, dan kebijaksanaan upah fungsi MSDM bisa
membantu mengembangkan hal ini. Sumber daya manusia (SDM) Merupakan
salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni untuk menciptakan
SDM yang berkualitas dan memiliki ketrampilan dan berdaya saing tinggi
dalam persaingan global yang sangat kompetitif. Kondisi ekonomi di abad 21,
ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan
perekonomian dan perdagangan ketika Negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan yang terintegrasi dan tanpa batas teritorial Negara

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kebijakan Staff 

  Kebijakan staff berkaitan dengan seleksi karyawan. Pada level pertama


melibatkanseleksi individu yang punya keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan.Pada level lain kebijakan staff bisa merupakan alat
untuk mengembangkan danmempromosikan budaya perusahaan.

3
2.1.1 Tipe-tipe Kebijakan Staff 

 a. Pendekatan Etnosentris

 Kebijakan staff Etnosentris adalah salah satu kunci manajemen yang di isioleh


pihak-pihak dari Negara asal. Contoh banyak perusahaan Jepang dan KoreaSelatan
seperti Toyota, Samsung posisi kunci operasional perusahaan internasionalmasih
cenderung dipegang oleh orang-orang dari tuan rumah.

b.  Pendekatan Polisentris

 Kebijakan staff Polisentris adalah kebijaksanaan dari Negara penyelenggarauntuk


mengelola cabang. Negara asal memegang posisi kunci dari
kepemimpinan perusahaan. Pendekatan polisentris merupakan respon dari kekuran
gan pendekatanetnosentris.

c. Pendekatan Geosentris

 Kebijakan staff Geosentris menempatkan orang pada pekerjaan yang tepat


diorganisasi, tanpa melihat kebangsaaan. Contoh perusahaan Molex merupakan
contohtepat dalam menempatkan orang dalam posisi yang tepat.

2.2 Ekpatriat

 Pekerja asing adalah masyarakat dari suatu Negara yang bekerja pada
beberapa Negara.Tingkat kegagalan orang yang meninggalkan Negara asal Tingkat
kegagalan orang asing ini mewakili kesalahan kebijakan perekrutan
karyawanuntuk mengidentifikasi individu yang tidak siap keluar negeri. Biaya
untuk kesalahan pekerjaasing ini tinggi. Contoh para manajer multinasional yang
mengindikasikan alasan kesalahan pekerjaasing yang bersifat penting:

1. Ketidak mampuan untuk melakukan penyesuaian

2. Ketidak mampuan manajer untuk melakukan penyesuaian

3. Masalah-masalah lain dalam keluarga

4. Kepribadian manajer atau kematangan perasaan

5. Ketidakmampuan untuk mengatasi tanggung jawab luar negeri yang lebih besar

4
2.3 Kompensasi

 Dua isu yang timbul pada setiap diskusi adalah kompensasi dalam
bisnisinternasional. Pertama bagaimana kompensasi seharusnya mencerminkan
perbedaannasional dalam praktek ekonomi dan kompensasi, isu lain adalah
bagaimana pekerja asingdibayar.Pendekatan yang paling umum untuk bayaran atau
upah bagi orang yangmeninggalkan negara asal atau bekerja dinegara orang adalah
penetapan secara pendekatan ini menyamakan daya beli antar negara maka dapat
menikmati total hidupyang sama dipenetapan luar negara sama seperti di negara
mereka sendiri. Sebagaitambahan pendekatan ini menyediakan insentif keuangan
antara penempatan tugas yang berbeda. Komponen yang timbul bagi kompensasi
pekerja asing adalah gaji pokok, pelayanan pekerja asing, pinjaman dari berbagai
jenis, perbedaan pajak dan keuntungan.Gaji pekerja asing bisa tiga kali lipat lebih
besar dari pekerja lokal. Karena mahalnya biaya pekerja asing ini, banyak
perusahaan mengurangi pemakaian mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Bagaimanapun, kemampuan perusahaan untuk mengurangi penggunaan pekerja
asing sangat terbatas, biasanya tergantung dari kebijakan staffetnosentris atau
geosentris.

a. Gaji Dasar

Secara normal gaji dasar disuatu Negara akan sama dengan gaji yang ada di
Negaraasing. Gaji normal dibayar dalam mata uang asing atau didalam mata
uang lokal. 

b. Jasa Premi Asing

Jasa premi asing adalah tunjangan khusus bagi orang yang meninggalkan
Negara asalatau bekerja di Negara asing. Hal ini ditawarkan sebagai suatu
insentif bagi penempatanasing. Kompensasi bagi orang yang meninggalkan
Negara asal untuk menikmati hidup di Negara asing yang jauh dari keluarga
dan teman-teman, dan berhubungan dengan suatu bahasa serta kultur yang baru
dan menyesuaikan kebiasaan pekerjaan dan praktek baru.

c. Pinjaman

Empat jenis pinjaman sering tercakup dalam sebuah kompensasi bagi orang
yangmeninggalkan kewarganegaraan:

5
1. Suatu pinjaman dibayar ketika orang yang meninggalkan kewarganegaraandi
tempatkan pada suatu penempatan yang sulit biasanya diartikan sebagai
dasarkenyamanan seperti pelayanan kesehatan, sekolah dan toko eceran yang
jelassekali tidak mencukupi standar bagi orang yang meninggalkanya.

2. Pinjaman Untuk Perumahan

3. Pinjaman Untuk Biaya Hidup

4. Pinjaman Untuk Pendidikan

d. Perpajakan

Jika suatu Negara penyelenggara mempunyai suatu perjanjian timbal


balikdengan orang yang meninggalkan Negara asal di Negara tuan rumah.
Orang yang meninggalkan Negara asal mempunyai kewajiban untuk
membayar pajak dan untuk tempattinggal kedua pemerintah di Negara tuan
rumah. Bila suatu perjanjian pajak timbal baliktidaklah berlaku, maka
perusahaan yang khusus membayar pajak pendapatan di Negara tuanrumah.
Sebagai tambahan perusahaan dipastikan secara normal menyusun perbedaan
pajak pendapatan. Jika pajak pendapatan lebih tinggi menurut Negara tuan
rumah terhadap upah bersih orang meninggalkan kewarganegaraan.

d. Manfaat

Kebanyakan perusahaan memastikan bahwa mereka yang meninggalkan


Negaraasalnya menerima kesehatan yang sama dan manfaat
perusahaan menjadi sangat mahal untuk perusahaan kebanyakan manfaat pajak
yang dapat dikurangi untuk perusahaan dinegara tuanrumah.

6
 

BAB III 

PERMASALAHAN KASUS

3.1 Latar Belakang Perusahaan


Garuda Indonesia (IDX: GIAA) (PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk)
adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung
mitos dalam legenda pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan
maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan
keselamatan. Namun, larangan ini dicabut dua tahun kemudian, tahun
2009. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi IATA
Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa Garuda telah
seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda
masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax, yang berarti memiliki
kinerja dan pelayanan yang bagus.

Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada


2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di
antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang
menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini. Garuda juga merupakan
sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama
dengan Liverpool FC Inggris. Pada tahun 2013 Garuda Indonesia mendapatkan
penghargaan "World Best Economic Class" dan "World Best Economic Seat Class".
Garuda Indonesia menepati posisi ke 8 sebagai maskapai penerbangan terbaik
versi Skytrax Bulan Agustus Garuda Indonesia akan membuka rute baru ke Papua
Nugini.

3.2 Data Direksi

Nama : Emirsyah Satar


Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Direktur Utama
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011

7
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Handrito Hardjono
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Direktur Keuangan
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Faik Fahmi
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Direktur Layanan
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Heriyanto Agung Putra
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Direktur SDM dan
Jabatan :
Umum
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Batara Silaban
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Direktur Teknik dan
Jabatan :
Pengembangan Armada
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
8
Tanggal SK Pengangkatan : 27-04-2012

Nama : Judi Rifajantoro


Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Direktur Strategi, Pengembangan
Jabatan :
Bisnis & Manajemen Resiko
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Capt. Novianto Herupratomo
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Direktur Operasi
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan

Nama : Frederik Johannes Erik Meijer


Tanggal Menjabat : 26-04-2013
Direktur Pemasaran dan
Jabatan :
Penjualan
SK Pengangkatan : RUPS TB 2012

9
Tanggal SK
: 26-04-2013
Pengangkatan

3.3 Data Komisaris

Nama : Bambang Susantono


Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Komisaris Utama
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Wendi Aritenang Yazid
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Komisaris
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Betty Alisjahbana
Tanggal Menjabat : 27-04-2012
Jabatan : Komisaris Independen
SK Pengangkatan : RUPS TB 2011
Tanggal SK
: 27-04-2012
Pengangkatan
Nama : Peter F Gontha
10
Tanggal Menjabat : 28-06-2012
Jabatan : Komisaris Independen
SK Pengangkatan : RUPSLB Tahun 2012
Tanggal SK
: 28-06-2012
Pengangkatan
Bagus
Nama :
Rumbogo
Tanggal Menjabat : 26-04-2013
Jabatan : Komisaris
SK Pengangkatan : RUPS TB 2013
Tanggal SK
: 26-04-2013
Pengangkatan
Nama : Chris Kanter
Tanggal Menjabat : 26-04-2013
Jabatan : Komisaris Independen
SK Pengangkatan : RUPS TB 2013
Tanggal SK
: 26-04-2013
Pengangkatan

3.4 Permasalahan
Pilot-pilot PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di bawah Asosiasi (APG),
Kamis(28/7/2011) berencana melakukan mogok karena gaji yang diterima lebih
kecil daripada gaji pilot asing yang dikontrak manajemen Garuda Indonesia.
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari mengatakan manajemen Garuda
akan memenuhi tuntutan para pilot yang meminta penyesuaian gaji dengan pilot
asing yang dipekerjakan Garuda.
Manajemen Garuda Indonesia lalu mengeluarkan ilustrasi simulasi
11
penggajian penerbang garuda. Dalam ilustrasi itu disebut penerbang lokal
mendapatkan gaji perbulannya Rp47,7 juta sedangkan penerbang asing USD8.100
setara Rp68,8 juta per bulan.
Flight allowance yang diterima penerbang lokal Rp10 juta (dengan asumsi
60 jam terbang), sedangkan penerbang asing tidak mendapatkan karena termasuk
di gaji. Benefit cash seperti THR hingga insentif-bonus yang diterima penerbang
lokal sebesar 3,5 dikali gaji per tahun atau sebesar Rp13,9 juta per bulan.
Sedangkan penerbang asing sama sekali tidak mendapatkannya.
Sementara total uang yang diterima bagi penerbang lokal per tahun mencapai
Rp860 juta sedangkan penerbang asing Rp826 juta. Dengan demikian, selisih gaji
yang bagi penerbang lokal Rp12,3 juta per bulan sedangkan penerbang asing
hanya Rp2,25 juta per bulan.
Penerbang lokal tidak mendapatkan housing allowance, sedangkan
penerbang mendapatkannya sebesar USD1.200 atau setara dengan Rp10 juta per
bulan. Pilot lokal mendapatkan medical allowance, personal accident assurance,
lost of flying licence,iuran pensiun, Jamsostek, kesehatan pensiun, penghargaan
pensiun. Sedangkan pilot asing tidak," kata Ari.
Saat ini, Garuda Indonesia memperkerjakan sebanyak 43 pilot kontrak dan
34 diantaranya pilot asing. Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari,
menjelaskan, status pilot asing di Garuda hanya bersifat kontrak dengan
perjanjian kerja selama 12 bulan. Selama masa kerja tersebut, pilot asing tersebut
menerima pendapatan dalam mata uang dolar Amerika Serikat.

PT Garuda Indonesia Tbk mengklaim jumlah gaji yang didapatkan oleh pilot-
pilot lokalnya lebih besar ketimbang gaji pilot asing yang dikontraknya. Dalam
sebulan gaji pilot lokal mencapai Rp 71 juta, sementara pilot asing Rp 68,8
juta/bulan.
Demikian disampaikan oleh Vice President Corporate CommunicationGaruda
Pujobroto

Ilustrasi simulasi penggajian penerbang Garuda:


Penerbang Lokal Penerbang Asing
Gaji Rp47,7 juta per US$8.100 setara
bulan Rp68,8

12
juta/bulan
(Tidak dapat,
karena termasuk
Rp10 juta (asumsi di gaji, produksi
Flight Allowance 60 jam terbang) 80 jam terbang)
3,5 x gaji/tahun
atau Rp13,9
Benefit Cash (TT, THR, Insentif/Bonus) juta/bulan        -
Total Penerimaan per bulan Rp71 juta Rp68,8 juta
Total Penerimaan per tahun Rp860 juta Rp826 juta
Benefit/Non Cash                               Benefit
Allowance, Personal Accident, Assurance,
Lost of Flying, Iuran Pensiun, Jamsostek,
Kesehatan, Pensiun, Penghargaan Masa Rp2,25
Kerja 20 tahun, Penghargaan Pensiun Rp12,3 juta/bulan juta/bulan
US$1.200 atau
setara Rp10
Housing Allowance juta/bulan

Namun deputi Teknik Asosiasi Pilot Garuda Isays U. Sampesulse pernah


mengungkapkan bahwa kapten pilot asing yang bekerja pada tahun pertama
mendapat gaji US$ 9.000 atau sekitar Rp 77 juta per bulan. Gaji itu masih
ditambah biaya akomodasi US$ 1.200 atau sekitar Rp 10,3 juta. Adapun first
officer asing menerima biaya akomodasi US$ 7.200 atau sekitar Rp 64,8 juta. 
Adapun kapten pilot lokal, yang sama-sama bekerja pada tahun pertama,
mendapat gaji total Rp 43 juta. "Gaji pilot asing itu setara dengan pilot lokal yang
sudah punya masa kerja 20 tahun," kata Isays. 
Diskriminasi upah ini terjadi karena Garuda menggunakan standar
internasional ketika mengontrak pilot asing. Sementara untuk pilot lokal, tidak
digunakan standar itu
Salah satu penyebab terjadinya aksi mogok ini, kata Presiden Asosiasi Pilot
Garuda, Stephanus, karena selama ini telah terjadi sikap diskriminasi yang
dilakukan Manajemen Garuda Indonesia terkait soal pendapatan antara pilot lokal
dan asing yang menyebabkan kesenjangan di antara mereka.

13
Selain itu, terus bertambahnya jumlah pesawat tidak diimbangi dengan
jumlah penerbang yang memadai menyebabkan sangat padatnya jadwal terbang
bagi pilot. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan yang kemudian dapat
membahayakan keselamatan penerbangan.

3.5 Penaggulangan Dampak Masalah


Untuk mengatasi jadwal penerbangan yang terganggu, Direktur
Operasional Garuda Indonesia Ari Safari mengatakan, Garuda akan menyiapkan
para penerbang yang selama ini bertugas sebagai instruktur dan tergabung dalam
struktural manajemen sebagai salah satu upaya antisipatif agar jadwal
penerbangan berlangsung normal.
Garuda menggabungkan beberapa penerbangan karena tujuan yang sama
dan waktu yang relatif berdekatan, seperti penerbangan ke Medan, Denpasar,
dan Palembang. Ada pula yang mengalihkan calon penumpang ke pesawat
maskapai lainnya, seperti di Yogyakarta. 

3.6 Penyelesaian
Manajemen Garuda akhirnya menyetujui usulan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Menakertrans) Jacob Nuwa Wea untuk mengalokasikan dana
sebesar 35% dari pos gaji untuk memperbaiki sistem penggajian para pilot.
Persetujuan tersebut disampaikan Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Bidang Logistikdan Pariwisata Ferdinand Nainggolan di lantai 21
Gedung Garuda Indonesia, kemarin. Pernyataan setuju tersebut disampaikan
Ferdinand di depan para wartawan setelah melakukan pertemuan dengan para
direksi dan perwakilan 10 forum pekerja yang ada di lingkungan maskapai
penerbangan Garuda. Yaitu, Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Forum
Komunikasi Teknis, Ikatan Teknisi Pesawat Udara, Forum Komunikasi Garuda
Aviation Training & Education, Forum Komunikasi Garuda Sentra Medika, Forum

14
Komunikasi Sistem Informasi, Forum Komunikasi Keuangan, Ikatan Profesi Niaga,
Ikatan Awak Kabin Garuda, dan Forum Komunikasi Flight Engineer.

Karyawan nonpenerbang Garuda rela bila kenaikan gajinya yang semula diusulkan
27% menjadi hanya 25%. Mereka menganggap semua posisi di Garuda itu
penting.

Menurut Ferdinand, karyawan nonpenerbang rela menerima penurunan usulan


kenaikan gaji demi kelangsungan hidup perusahaan. Karena saat itu Garuda
sedang mengalami berbagai tekanan. Selain krisis keuangan akibat utang masa
lalu, Garuda juga harus menanggung akibat dari penurunan jumlah penumpang
internasional sebagai dampak tragedi Bali.

Dengan kesepakatan tersebut, komposisi gaji minimal kopilot menjadi Rp6,7 juta
dan maksimalnya Rp11,6 juta. Sementara gaji minimal pilot Rp13,47 juta dan
maksimal Rp23,3 juta.

Komposisi tersebut sedikit lebih besar dari yang diusulkan manajemen


sebelumnya. Untuk gaji minimal kopilot Rp6,5 juta dan maksimal Rp11,3 juta.
Sementara gaji pilot minimal Rp13,1 juta, maksimal Rp22,7 juta.

Menanggapi keputusan manajemen Garuda tersebut, anggota Tim Collective


Agreement Asosiasi Pilot Garuda (APG) Nanang Rido mengaku lega. Meski begitu,
Nanang menganggap keputusan manajemen tersebut baru langkah awal dari
upaya para pilot Garuda untuk memperjuangkan sistem penggajian sejak 1956.

Kesan belum maksimalnya keputusan manajemen tersebut memang wajar.


Pasalnya, bila perbaikan sistem penggajian yang diusulkan APG dikabulkan
dengan mengalokasikan pos gaji sebesar 39%, gaji minimal kopilot akan mencapai
Rp6,9 juta, maksimal Rp11,9 juta. Sedangkan gaji pilot minimal Rp13,8 juta, dan
maksimal Rp24,06 juta.

Sebelumnya, dalam pertemuan di kantor Menakertrans, Kamis (13/2),


manajemen Garuda menolak usul Menakertrans untuk mengalokasikan 35% dari
pos gaji karyawan Garuda bagi para pilot. Alasan manajemen, hal itu akan
menimbulkan kecemburuan karyawan lain. Menakertrans sempat kecewa dengan

15
penolakan itu dan mengganggap alasan yang dikemukakan manajemen terlalu
dicari-cari. Jacob menilai sudah sepantasnya pilot mendapat jatah lebih besar
karena tanggung jawab mereka juga besar.

Kekecewaan saat itu juga diungkapkan Presiden APG Ari Sapari. Kendati demikian,
atas permintaan Menakertrans, mereka mengurungkan niat mogok yang pernah
dilontarkan. Para pilot akan terbang dengan keprihatinan hingga ada keputusan
pasti atas usul perbaikan sistem gaji,. Beberapa pilot bahkan sudah melirik
maskapai penerbangan asing sebagai tempat berlabuh mereka.

Awalnya, para pilot menuntut jatah 39% dari pos gaji karyawan, tapi akhirnya
menyetujui angka 35% yang diusulkan Menakertrans. Angka ini pulalah yang
akhirnya disetujui manajemen.

16

Anda mungkin juga menyukai