Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DISCRETIONARY BENEFITS

Disusun Oleh :
KELOMPOK 8

1. Rivan Aristo Putra 2044000087


2. Riska Nursaifa 2044000119
3. Afriansyah 2044000103

PROGRAM STUDI MANAJDEMEN


FAKULTAS EKON0MI DAN BISNIS
UNIVERSITAS POTENSI UTAMA
MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Discretionary Benefits”
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Strategi
Kompensasi, Bagus Riski, S.E, M.E. yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 20 November 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Pentingnya Tunjangan Non Upah.................................................................................3
2.2 Manfaat Bagi Karyawan Bisa Datang Dalam 3 Bentuk (Martocchio, 2005)............4
2.3 Program Perlindungan...................................................................................................4
2.4 Jasa...................................................................................................................................6
2.5 Hukum Dan Perundang-Undangan Tentang Imbalan Kerja.....................................6
2.6 Erisa..................................................................................................................................6
2.7 Paid Off Time..................................................................................................................7
2.8 Layanan............................................................................................................................8
2.9 Manfaat Dan Biaya Dari Discretionary Benefits.........................................................8
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
Kesimpulan.................................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu perusahaan penyediaan produk dan jasa memerlukan sumber daya manusianya
untuk operasional dan arahannya. Inilah sebabnya mengapa praktisi sumber daya manusia selalu
mencari cara untuk untuk memastikan bahwa karyawan diberi penghargaan yang layak atas
kinerja mereka dan pada saat yang sama memastikan bahwa status keuangan perusahaan tidak
terancam. Pemerintah melindungin hak pekerja atas gaji dan kompensasi yang sepadan. Inilah
sebabnya mengapa pekerja mempunyai hak untuk bergabung dengan serikat pekerja dan
bernegosiasi dengan pekerja mengenai gaji dan tunjangan mereka. Adalah kepentingan dunia
usaha untuk memperlakukan karyawan nya dengan cara yang adil dan adil. Jika tidak,
operasional akan terganggu.bagaimana juga, tenaga kerja yang tidak dihargai akan juga
menyebabkan berkurangnya produktivitas dan efisiensi. Selain skema gaji dan kompensasi yang
disetujui pemerintah, terdapat pula tunjangan diskresi yang harus diputuskan oleh perusahaan
apakah akan diberikan kepada karyawan.
Keuntungan karyawan tunjangan yang diberikan kepada karyawan mungkin berbeda dari
satu perusahaan keperusahaan lainnya. Ini adalah tunjangan non-tunai yang dinikmati karyawan
sealama masa kerja mereka diperusahaan selain bgaji atau upah mereka. Bentuk tunjangan yang
paling umum adalah asuransi kelompok untuk jiwa, gaji atau kesehatan; perlindungan
pendapatan dari kecacatan,penitipan anak, cuti sakit, cuti liburan, tunjangan pensiun ,bagi
hasil,opsi saham,pendanaan pendidikan dan pengantian biaya sekolah. Tunjangan ini diberikan
oleh pemberi kerja atau dibayar oleh pemberi kerja. Pengusaha memberikan manfaat ini untuk
membuat karyawan lebih aman secara ekonomi.
Ada juga manfaat lain yang bergantung pada kebijaksanaan pemveri kerja.hal ini
mungkin termasuk menyediakan mobil perusahaan, kegiatan rekreasi ,dan pertemuan diluar
ruangan, tunjangan makanan dan transportasi, alat tulis dan banyak lagi. Ada beberapa faktor
penentu dan faktor yang mempertimbangkan perusahaan ketika memberikan manfaat diskresi.
Jika mereka memutuskan bahwa memberikan manfaat yang bersifat dikresi, mereka juga perlu
menentukan jenis manfaat apa yang mereka dapat tawar kan tanpa mengorbankan situasi
keuangan perusahaan.

1
Di amerika serikat, tunjangan karyawan ini datang dalam bentuk bantuan relakasi,rencana
pengelihatan dan gigi,perawatan kesehatan bagi tanggungan,program pensiun, asuransi,
tunjangann penitipan anak, bantuan hukum, tunjangan transportasi, diskon untuk akomodasi,
belanja dan resor, serta sebagai program kesehatan,mungkin juga ada tunjangan tambahan yang
ditawarkan kepada karyawan. Jika hal ini terjadi, tunjangan tersebut mungkin dikecualikan dari
total pendapatan, tahunan karyawan, yang berarti penghematan pajak pendapatan yang lebih
besar. Tunjuangan tambahan juga cenderung dilihat sebagai biaya bagi perusahaan untuk
mempertahankan karyawannya didalm perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa Pentingnya Tunjangan Non Rupiah?
1.2.2 Apa Manfaat Bagi Karyawan?
1.2.3 Apa Saja Program Perlindungan dan Jasa?
1.2.4 Apa Saja Hukum dan Perundang-Undangan Tentang Imbalan Kerja?
1.2.5 Manfaat Paid Off Time?
1.2.6 Apa Manfaat & Biaya Dari Discretionary Benefits?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui Pentingnya Tunjangan Non Rupiah
1.3.2 Untuk mengetahui Manfaat Bagi Karyawan
1.3.3 Untuk memahami Program Perlindungan dan Jasa
1.3.4 Untuk memahami Hukum dan Perundang-Undangan Tentang Imbalan Kerja
1.3.5 Untuk memahami Manfaat Paid Off Time
1.2.7 Untuk mengetahui Manfaat & Biaya Dari Discretionary Benefits

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Tunjangan Non Upah


Pada awal abad ke -20, karyawan tidak diberikan tunjangan apapun selain gaji mereka.
Seiring dengan perkembangan ekonomi amaerika serikat seperti depresi besar dan perang dunia
ke II, pemerintah dan srikat buruh berkerja sama dalam memberikan tunjangan non-upah bagi
para pekerja. Tunjanagan non-upah telah meningkat dalam beberapa decade dan kini
menyumbangng 30% dari total biaya tenaga kerja pada tahun tren ini membantu menciptakan
budaya kerja dan organisasi yang lebih menghargai karyawan dan memberikan apa yang mereka
butuhkan (Marshall,2003).
Tunjangan yang diberikan karawayan biasanya merupakan pengurangan pajak bagi
pemberi kerja dan tidak dikenakan pajak kepada karyawan. Pengecualiannya adalah tunjangan
bagi para eksekutif yang memiliki akses terhadap tunjangan dengan jumlah yang sangat besar.
Dalam beberapa kasus, perusahaan di amerika juga juga dapat menawarkan kepada karyawan
nya serangkaian tunjangan yanf dapat dipilih dan karyawan tersebut akan memilih tunjangan
mana yang akan ia manfaatkan. Hal ini dapat memverikan pilihan yang fleksibel bagi karyawan
yang mungkin menginginkan satu jenis manfaat dibandingkan yang lain. Namun kesulitan dalam
menerapkan hal ini adalah jika karyawan memilih jenis tunjangan yang berbeda,pencatatan akan
lebih rumit.
Aspek penting dari tunjangan non-upah saat ini adalah pemberian waktu istirahat berbayar
kepada pekerja. Hal ini membatu menjaga keseimbangan kehidupan kerja diantara karyawan
karena kehidupan rumah tangga mereka juga berdampak pada kinerja mereka dalam pekerjaan.
Jika karyawan terlalu setia dalam pekerjaan nya dan mengorbankan keluarga, mungkin mereka
tidak dapat bekerja secara efektif. Stress akan menetap pada karyawan yang sebelum nya
berkinerja tinggi mungkin akan hancur karena beban streen tersebut. Jumlah ketidak hadiran atau
cuti yang dibayar dapat ditentukan melalui kesepakatan bersama antara serikat pekerja dan
manajemen. Jika hal ini telah diselesaikan, karyawan kemudian harus mengikuti peraturan dan
prosedur tertentu diperusahaan untuk memanfaatkan manfaat ini. Skema ini membantu
mengkomunikasikan kepada karyawan bahwa kehidupan pribadi mereka juga penting dan bahwa
perusahaan tidak hanya menginginkan layanan yang dapat mereka berikan.

3
Cuit berbayar juga membantu anggota organisasi untuk mendefinisikan kembali diri mereka
sendiri dan hubungan mereka dengan perusahaan serta menyelaraskan prioritas dan pemikiran
mereka dengan organisasi. Oleh Karena itu, hal ini dapat membantu mereka beristirahat dan
memikirkan apa arti pekerjaan itu bagi mereka. Dengan adanya waktu istirahat yang dibayar,
karyawan dapay memiliki lebih banyak waktu untuk diri mereka sendiri, untuk mengisi kembali
energi hilang karena bekerja dan berhenti sejenak untuk memikirkan pekerjaan mereka dan
bagaimana mereka dapat membantu memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk
pertumbuhan dan kemajuannya.

2.2 Manfaat Bagi Karyawan Bisa Datang Dalam 3 Bentuk (Martocchio, 2005)
2.2.1 Salah satunya adalah program pelindungan, yang membantu pekerja terlindungin
dari penyakit apapun dan menjamin keamanan fisik dan ekonomi mereka
2.2.2 Tunjngan juga dapat termasuk dalam upah waktu tidak bekerja, yang meliputi cuti
liburan dan cuti sakit,serta cuti melahirkan. Beberapa perushaan juga menawarkan
untuk membayar karyawan nya pada akhir tahun jika mereka memilih untuk tidak
menggunakan seluruh cuti mereka.
2.2.3 Terakhir, ada juga jasa, dimana perusahaan mewarkan untuk memberukan berbagai
layanan kepada karyawannya.

2.3 Program Perlindungan


Pendapatan karyawan dilindungin oleh perusahaan dalam bentuk asuransi cacat,asuransi
jiwa, dan program pensiun. Melalui hal ini, pekerja dapat merasa aman secara ekonomi dan
jaminan bahwa sebagian dari uang yang diberikan oleh pmeberi kerja akan diinvestasikan untuk
masa depan mereka. Apabila mereka dinyatakan tidak sehat lagi untuk bekerja, atau dapat
mengalami kecelakaan baik langsung maupun tidak langsung, yang berhubunagn dengan
pekerjaan dan jika mereka mereka memilih pensiun, maka mereka dilindungin oleh kebijakan
perlindunga perusahaan. Perlindungan kesehatan juga merupakan aspek penting dari program
perlindungan. Hal ini dapat mencakup asuransi kesehatan,pendaftaran pemeliharaan kesehatan
atau organisasi penyediaan pilihan, atau rencana yang didanai sendiri. Rencana pensiun juga
penting utnuk menjamin ketenangan pikiran karyawan. Ketiks pekera tidak dapat melakuan
pekerjaan nya karna disabilitas, perusahaan tidak dapat langsung memutuskan hubungan

4
kerjanya. Kecacatan jangka pendek dan jangka panjang dipertimbangkan oleh pemberi kerja.
(Martocchio,2005)
Program layanan kesehatan untuk karyawan biasanya mencakup layanan berbayar,
layanan terkelola, titik layanan, dan layanan kesehatan berbasis pelaanggan. Biaya rawat inap
biasa ditanggung bersama dengan dokter, dan biaya terkait lain nya. Jika karyawan membayar
dengan uang sendiri,ada pula ketentuang pengganti hingga jumlah tertentu. Bagi beberapa
perusahaan, HMO mungkin merupakan pendekatan yang lebih atau kurang mahal karena
merupakan layanan berbayar. PPO digunakan oleh perusahaan lain karena tidak ada layanan
berbayar biaya sebenernya yang berkaitan dengan perawatan kesehatan karyawan. Selain itu,
dokter, klinik dan rumah sakit harus memenuhi standar kualitas agar dapat direkomendasikan.
Pengenalan tunjangan yang fleksibel bagi karyawan dapat menghasilkan tingkat kepuasan kerja
yang lebih tinggi, yang juga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi
perusahaan (Barber,Dunham &Formisano,2006). Ketika karyawan merasa diperhatikan oleh
perusahaan yang mereka layanai, mereke cenderung menghargai hal tersebut dan pada giliran
nya mereka akan melakukan yang terbaik dalam melakukan pekerjaan nya.
Terdapat tiga jenis dari life insurance;
1. Term life insurance, jenis yang paling umum yang ditawarkan oleh perusahaan,
memberikan perlindungan kepada karyawan hanya dalam jangka waktu yang spesifik
(5 tahun) dan usia maksimum (65 atau 70 tahun).
2. Whole life insurance, membayar sejumlah kepada penerima yang ditunjuk dari
karyawan meninggal, namun tidak seperti kebijakan berjangka, whole life plans tidak
mengakhiri sampai pembayaran didapatkan penerima manfaat.
3. Universal life insurance, memberikan perlindungan kepada karyawan yang mendapat
manfaat atas ciri asuransi pada bagian life insurance dan lebih penyimpanan yang
fleksibel atau akumulasi kas dibanding dengan life insurance secara keseluruhan.
Retirement Programs. Seringkali disebut sebagai pension plans, memberikan pendapatan kepada
karyawan dan menerima manfaat mereka selama beberapa atau keseluruhan dari pemberhentian
mereka

5
2.4 Jasa
Beberapa perusahaan juga menyadari bahwa mereka perlu memberikan layanan kepada
karyawan nya agar mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk layanan tersebut diluar
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memilih untuk memberikan layanan tersebut demi
kenyamanan karyawan dan meminimalkan gangguan terhadap cara mereka menjelankan tugas
nya. pelayanan tersebut dapat berupa program bantuan keluarga, atau perusahaan juga dapat
membantu pendidikan karyawan atau tanggungan karyawan. Ketika karyawan pindah kerjaan,
Suatu organisasi juga dapat menanggung biaya perpindahaan, terutama jika perpindahan tersebut
berkaitan langsung dengan pekerjan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Layanan popular
lainnya yang ditawarkan organisasi adalah program kesehatan.
Kenyamanan yang dirasakan karyawan melalui layanan yang ditawarkan perusahaan akan
berkontirbusi pada efisiensi dan penghematan waktu dan sumber daya.karyawan juga akan
menimbulakn apresiasi yang lebih kuat terhadap perusahaan dan akan menumbuhkan rasa
loyalitas perusahaan yang lebih kuat pada diri karyawan.

2.5 Hukum Dan Perundang-Undangan Tentang Imbalan Kerja


Ada tiga undang-undang utama yang mengatur tunjangan karyawan dan tanggung jawab
pemberi kerja;
1. Undang-undang keamanan pendapatan pensiun karyawan (ERISA) tahun 1974
2. Undang-undang rekonsilasi anggaran omnibus konsolidasi (COBRA) tahun 1985
3. Undang-undang portabilitas dan akuntabilitas asuransi kesehatan (HIPPA)

2.6 Erisa
Erisa menetapkan standar minimum dan persyaratan program pensiun disektor swasta.
Selain itu, praturan ini juga mengatur tunjangan yang diterima karyawan seperti asuransi cacat,
asuransi kesehatan dan jiwa, dan yang terpenting,pensiun karyawan. Undang-undang ini juga
memantau pelaporan dan pengungkapan pemberi kerja mengenai tunjangan tersebut serta
pendanaan dan tanggung jawab fidusia dan baik dari pemberi kerja maupun karyawan.
Sedangkan Cobra menetapkan bahwa cakupan layanan kesehatan diperpanjang hingga 36 bula.
Namun, biayanya mungkin mencapai 102% dari premi asuransi. Jika pengusahaa tidak mematuhi
hal ini, undanf-undang ini juga menetapkan hukuman nya. Namun, perusahaan dengan kurang

6
dari 20 karyawan dikecualikan dari COBRA, bersama dengan pemerintah federal.. Hippa
menjamin jaminan kesehatan seluruh karyawan. Jika terdapat kondisi yang sudah ada sebelum
nya, HIPPA akan menentukan tindakan dan penanganan yang tepaat. Informasi kesehatan dan
privasi juga menjadi perhatian penting; itu lah alasan mengapa HIPPA mengatur transfer,
pengungkapan dan penggunaan informasi yang diberikan kepada praktisi layanan kesehatan
untuk tujuan pemberian layanan kesehatan. HIPPA,bagaimana pun telah menjadi penyebab
perdebatan mengenai pengguna informasi layanan kesehatan yang bertanggung jawab. Namun,
hal ini tetap membantu menjamin perlindungan hak-hak pekerja dan pengusaha. ketiga undang-
undang ini membantu mendefinisikan hak-hak pekerja atas tunjangan yang mereka terima dan
tanggung jawab pemberi kerja terhadap pekerjaan nya. Ketidakpatuhan akan dihukum oleh
hukum.

2.7 Paid Off Time


Paid time off memiliki manfaat yang signifikan, manfaat atau tunjangan ini memberikan
karyawan kesempatan untuk menyeimbangkan kepentingan dan permintaan dari kerja dan non-
kerja. Terdapat tiga perkembangan dalam penawaran paid time off, yaitu:
1. Integrated paid time off policies atau paid time off banks: mengkombinasikan kebijakan
liburan, vakansi, cuti sakit dan cuti pribadi menjadi satu kebijakan paid time off. Kebijakan
ini tidak membedakan antara alasan ketidakhadiran seperti halnya kebijakan khusus dengan
tujuan memberikan kebebasan untuk menjadwalkan waktu tanpa melihat alasannya.
2. Sabbatical leave: digunakan untuk aktivitas profesional seperti proyek penelitian atau
pengembangan kurikulum. Praktek ini sering terdapat pada pengaturan perguruan tinggi dan
universitas, diluar bidang akademisi sabbatical leave biasanya terbatas pada profesional dan
karyawan manajerial yang memperoleh manfaat dari pelatihan intensif diluar sponsor
perusahaan.
3. Volunteerism: memberikan waktu untuk mendukung meaningful cause. Dari sudut pandang
perusahaan meaningful cause berhubungan dengan pekerjaan non-profit untuk membantu
kesejahteraan orang.

7
2.8 Layanan
2.8.1 Employee assistance programs (EAPs) membantu karyawan mengatasi masalah
pribadi seperti yang dapat mengganggu kinerja mereka sebagai alkohol atau
penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga dan lainnya.
2.8.2 Family assistance programs membantu karyawan menyediakan perawatan orang tua
dan pengasuhan anak.
2.8.3 Tuition reimbursement, perusahaan memberikan kuliah penggantian untuk
meningkatkan pendidikan karyawan mereka.
2.8.4 Jasa transportasi, employer memberikan program layanan transportasi yang
membantu membawa karyawan ke tempat kerja dan kembali kerumahnya dengan
menggunakan transportasi berbentuk hemat energi.
2.8.5 Outplacement assistance, beberapa perusahaan menyediakan dukungan teknis dan
emosional melalui outplacement assistance kepada karyawan yang diberhentikan.
Mereka memberikan variasi program karir dan personal yang dirancang untuk
mengembangkan strategi dan skil job-hunting dan mendorong kepercayaan diri
karyawan.
2.8.6 Program kesehatan: pada tahun 1980, employer memulai memberikan program
kesehatan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan fisik dan psikis karyawan.
2.8.7 Pendidikan keuangan: program ini menyediakan karyawan dengan sumber daya
untuk mengelola anggaran pribadi dan tabungan jangka panjang (pensiun).

2.9 Manfaat Dan Biaya Dari Discretionary Benefits


Dicreationary benefits seperti inti kompensasi, dapat berkontribusi pada keunggulan
kompetitif perusahaan. Dari berbagai macam keuntungan yang diberikan dapat seperti tuition
reimbursement pengetahuan yang didapat mungkin meningkatkan kreativitas potensial dari
karyawan, sebagai pembeda dari dalam kompetisi yaitu memberikan pesan bahwa perusahaan
tersebut merupakan tempat kerja yang bagus karena berinvestasi pada kesejahteraan karyawan.
Sedangkan biaya dari discreationary benefit yaitu penyediaan tunjangan kepada karyawan
sebagai hak meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan lebih kecil daripada merancangnya
sesuai dengan situasi.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dengan meningkatmya persaingan dan globalisasi lingkungan bisnis, kebutuhan dan
kekhawatiran karyawan akan juga berubah. Tuntutan dan keterampilan yang dibutuhkan semakin
banyak. Selain itu, perusahaan sulit mempertahankan karyawan terbaiknya karena ketat nya
persaingan untuk mendapatkan karywan unggul. Oleh karena itu, penawaran tunjangan karyawan
juga akan berubah.
Personil sumber daya manusia dan manajemen perlu merancang skema kompensasi dan
tunjangan yang efektif sehingga dapat menarik pekerja terbaik dan terpintar serta
mempertahankan pekerja yang sudah ada. Jika hal ini dapat dipastika, maka mereka dapat
melakukan pekerjaan nya dengan lebih baik dan dapat memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Dengan memberikan tiga jenis tunjangan yang
berbeda, karyawan dapat menumbuhkan rasa loyalitas yang lebih dalam terhadap perusahaan,
yang akan berdampak pada retansi karyawan dan kinerja oragnaisasi yang lebih baik. Pengusaha
dan pekerja akan menikmati hubungan yang lebih baik dan kinerja organisasi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai