Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN

PENYAKIT GAGAL JANTUNG

DISUSUN OLEH

INDAH LISTIANINGRUM

NIM : 201026

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSAN JAKARTA

2021
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN
Topik : Meningkatkan Kewaspadaan dan Pengenalan Gagal Jantung

Sub Topik : Gagal Jantung

Sasaran : Masyarakat umum

Hari / Tanggal :

Waktu : 35 menit

Tempat : Zoom Meeting

I. Analisa Karakteristik Sasaran


Sasaran pada promosi Kesehatan dengan sub topik gagal jantung adalah
masyarakat umum khususnya di wilayah Jakarta utara. Sasaran berumur 15
sampai dengan 50 tahun , jumlah sasaran yaitu 100 orang. Sebagian besar
Sasaran belum pernah mendapatkan informasi Gagal jantung secara lengkap
di media elektronik seperti iklan TV.

II. Analisa Tujuan dan Karakteristik Isi


A. Tujuan Umum

Setelah diberikan promosi kesehatan tentang gagal jantung kepada sasaran


diharapkan terhindar dari penyakit gagal jantung dan dapat meningkatkan
kewaspadaan dan mencegah dari penyakit gagal jantung.

B. Tujuan Khusus
1. Memahami pengertian Gagal jantung
2. Mengetahui data penyakit gagal jantung di Indonesia
3. Mengetahui penyebab penyakit Gagal jantung
4. Mengetahui tanda dan gejala penyakit Gagal jantung
5. Mengetahui komplikasi penyakit Gagal jantung
6. Mengetahui cara pencegahan penyakit Gagal jantung
7. Mengetahui cara pengobatan medis dan herbal untuk mencegah
penyakit Gagal jantung
8. Mengetahui cara pemanfaatan pelayanan Kesehatan
C. Materi
1. Pengertian Penyakit Gagal jantung
2. Data ilmiah tentang Gagal jantung
3. Penyebab penyakit Gagal jantung
4. Tanda dan gejala penyakit Gagal jantung
5. Komplikasi penyakit Gagal jantung
6. Cara pencegahan penularan penyakit Gagal jantung
7. Cara pengobatan medis dan herbal untuk mencegah penyakit Gagal
jantung
8. Cara pemanfaatan pelayanan Kesehatan

III. Analisa Sumber Belajar/ Daftar Pustaka


Panggabean. M. Buku Ilmu Penyakit Dalam: Gagal Jantung. Volume 2.
Jakarta: 2009.
Aditya, Bambang Nugraha,. dkk. 2017. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap
Skor Kelelahan Pasien Gagal Jantung. Dalam jurnal Keperawatan
Padjajaran JKP-Volume 1.
Samiasih,Amin. 2013. PELUANG BEKAM BASAH MENCEGAH PENYAKIT
JANTUNG
KORONER AKSEPTOR KB DMPA (Indikator Lipid dan Respon Imun). Dalam
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Lestari,Dian,.Adriana,.Suhaimi, Fauzan. 2015. PENGARUH TERAPI
MUROTTAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG ICCU RSUD DR. SOEDARSO
PONTIANAK. Pontianak

IV. Strategi Penyampaian


A. Metode
1. Ceramah
Metode ini digunakan pada saat menjelaskan pengertian Gagal
jantung, Penyebab Gagal jantung, cara penularan Gagal jantung,
tanda dan gejala Gagal jantung, pencegahan Gagal jantung, Cara
perawatan Gagal jantung.
2. Diskusi
Metode ini digunakan penyuluh untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman sasaran terhadap pengertian Gagal jantung,
penyebab Gagal jantung, tanda dan gejala, pencegahan,serta cara
perawatan Gagal jantung
3. Tanya Jawab
Metode ini digunakan saat sasaran kurang paham dengan masalah
dan menanyakan hal hal yang belum diketahui.

B. Media
1. Power Point
2. Link Zoom Meeting

V. Strategi Pengorganisasiaan
A. Pengorganisasian Waktu
1. Pendahuluan : 5 menit
2. Materi : 15 menit
3. Diskusi : 5 menit
4. Penutup : 3 menit

B. Pengorganisasian Tempat :
Menggunakan Link Zoom yang sudah disepakati

C. Pengorganisasian Orang
Penyuluh : Indah Listianingrum
Penguji : Ibu Ns. Mia Fatma Ekasari,M.Kep, Sp.Kep Kom
Peserta : Peserta Zoom
Moderator : Nurul Annisa
VI. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


Pendahuluan
1. Mengucapkan Salam 1. Menjawab salam
2. Mengecek kesiapan peserta 2. Peserta memperhatikan
3. Apersepsi 3. Memberikan respon/ tanggapan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Mendengarkan topik
5. Mengingatkan kontrak waktu 5. Menyetujui kesepakatan waktu
pelaksanaan penyuluhan
Kegiatan Inti
1. Menanyakan sejauh mana pengetahuan 1. Sasaran mampu menjawab sesuai
sasaran tentang sub pokok bahasan dengan pemahaman
2. Menjelaskan sub pokok bahasan 2. Sasaran menyimak dengan baik
3. Memberikan kesempatan sasaran untuk 3. Sasaran bertanya atas hal-hal yang
bertanya tidak di mengerti
4. Tanyakan kembali sub pokok bahasan 4. Sasaran menyimak dengan baik
5. Berikan penguatan atas jawaban / respon 5. Sasaran memperhatikan dengan
yang diberikan sasaran seksama
Penutup
1. Memberikan evaluasi baik secara lisan 1. Sasaran menyimak dengan baik
atau tulisan 2. Sasaran dengan singkatnya bisa
2. Menyimpulkan materi yang diberiikan mengulas materi yang diberikan
3. Mengingatkan kontrak yang akan datang penyuluh
4. Mengucapkan salam penutup 3. Sasaran menyetujui
4. Peserta menjawab salam

VII. Evaluasi

A. Evaluasi Struktur

B. Evaluasi Proses
MATERI
I. Pengertian penyakit Gagal Jantung
Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak
lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh.
Gagal jantung (Heart Failure) merupakan keadaan dimana jantung tidak
mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan
melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan
tekanan yang abnormal pada jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan (Harrison & Saputra, 2013)

II. Data Ilmiah Tentang gagal jantung


Data : menurut kementrian kesehatan republic Indonesia
1. Penyakit jantung penyebab kematian terbanyak ke-2 di Indonesia
(kemenkes, penyakit jantung, 2017)
2. Gagal jantung merupakan penyebab kematian serta disabilitas
yang cukup besar
3. Menurut American Heart association 5,3 juta orang amerika
menderita gagal jantung kronik (GJK) dan 660.000 kasus baru
terdiagnosis setiap tahun, dengan insiden 10 per 1000 orang
4. Menurut Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit
Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5%,
dengan peringkat prevalensi tertinggi Provinsi Kalimantan Utara
2,2%

III. Penyebab penyakit gagal jantung


1. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang paling sering menjadi penyebab
seseorang mengalami gagal jantung. Penyakit jantung ini muncul akibat adanya
sumbatan (plak) yang menghambat pembuluh darah jantung, sehingga aliran
darah pada jantung menjadi tidak lancar. Akibatnya, otot jantung akan rusak
akibat kekurangan pasokan oksigen, sehingga jantung tidak bisa memompa
darah dengan baik.
2. Hipertensi
Saat tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi, jantung perlu bekerja lebih
keras untuk memompa darah agar pasokannya ke seluruh organ tubuh
terpenuhi. Apabila tekanan darah tinggi ini tidak diobati, otot jantung akan
bekerja lebih berat untuk memompa darah. Jika beban kerja jantung berlebihan
akibat harus memompa darah lebih kuat, lama kelamaan otot jantung bisa
menjadi lebih kaku, sehingga kemampuan jantung dalam memompa darah akan
terganggu.
3. Katup jantung rusak
Sistem peredaran darah di dalam tubuh bisa diibaratkan dengan jalan satu arah.
Bagian jantung yang bertugas untuk memastikan agar aliran darah dari dan
menuju jantung tidak berbalik adalah katup-katup jantung. Oleh karena itu,
ketika terjadi kerusakan pada katup jantung, aliran darah bisa terbendung dan
menyebabkan gangguan pada jantung.
Aliran darah yang terhambat akibat kelainan katup jantung tersebut akan
membuat jantung bekerja ekstra. Seiring waktu, jantung yang dipaksa untuk
kerja berat akan melemah dan menyebabkan jantung tidak mampu lagi
memompa darah secara normal, sehingga terjadilah gagal jantung.
4. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung.
Risiko ini akan semakin besar apabila kadar gula darah penderita diabetes tidak
terkontrol atau cenderung tinggi.
Ada beberapa alasan mengapa diabetes turut berperan dalam menimbulkan
gagal jantung. Salah satunya adalah karena diabetes dapat menyebabkan
kerusakan pada pembuluh darah jantung dan ginjal, sehingga fungsi jantung
lama-kelamaan terganggu.
Alasan lainnya adalah karena gula darah yang tinggi membuat darah pekat dan
kental, sehingga jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Hal-hal tersebutlah yang menyebabkan penderita diabetes berisiko
mengalami gagal jantung.
5. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika irama jantung tidak normal, baik terlalu cepat,
terlalu lambat, atau tidak teratur. Saat irama jantung tidak normal, kondisi
tersebut akan mengganggu fungsi jantung secara keseluruhan, tak terkecuali
kemampuan jantung dalam memompa darah.
6.Obesitas
Obesitas dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras daripada orang yang
tidak obesitas. Obesitas juga merupakan penyebab sleep apnea dan dapat
menyebabkan kardiomiopati.
7.merokok
Rokok mengandung berbagai zat yang membahayakan tubuh, seperti nikotin,
karbon monoksida, dan tar. Ketika Anda menghirup asap rokok, zat tersebut
akan masuk ke tubuh dan mengalir di dalam darah.

IV. Tanda dan gejala penyakit gagal jantung


Pada setiap orang gejala gagal jantung bergantung pada bagian mana dari
jantung yang rusak dan seberapa parah kerusakan itu. Gejala bermula
ketika jantung tak dapat memompa darah yang cukup untuk seluruh
tubuh. Pada tahap awal, gejala itu termasuk:
 Merasa mudah lelah
 Sulit bernapas atau sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik
 Jantung berdebar-debar kencang
 Pusing dan tubuh terasa lemas

Saat cairan mulai menumpuk banyak di tubuh, terutama di paru-paru,


gejala lain mengikuti, seperti:

 Susah bernapas bahkan ketika sedang beristirahat


 Pembengkakan bagian tubuh, terutama tangan dan kaki
 Berat badan bertambah dengan cepat, bahkan hanya dalam satu
atau dua hari
 Sering batuk-batuk, khususnya saat berbaring dan pada malam
hari
 Merasa kembung

V. Komplikasi penyakit gagal jantung


Menurut Wijaya & Putri (2013) komplikasi pada gagal jantung yaitu :
1. Edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri
2. Gagal ginjal
karena jantung bertugas untuk mengirimkan suplai darah kaya akan
oksigen ke seluruh tubuh. Sementara itu, ginjal menyaring darah dan
membuang sisanya melalui urine. Selain itu, ginjal juga membantu
meregulasi kadar air dan garam untuk mengatur tekanan darah.
3. Syok kardiogenik : stadium dari gagal jantung kiri, kongestif akibat
penurunan curah jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat
keorgan vital (jantung dan otak)
4. Episode trombolitiK : Trombus terbentuk karena imobilitas pasien dan
gangguan sirkulasi dengan aktivitas trombus dapat menyumbat
pembuluh darah.
5. Gangguan katup jantung
Jantung memiliki empat katup jantung yang menjaga agar darah di
dalam jantung mengalir ke arah yang tepat. Pada beberapa kasus,
katup jantung tidak dapat terbuka atau tertutup dengan baik. Hal ini
menyebabkan aliran darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh
dapat terganggu
6. Efusi perikardial dan tamponade jantung
Masuknya cairan kekantung perikardium, cairan dapat meregangkan
perikardium sampai ukuran maksimal. CPO menurunkan dan aliran
balik vena kejantung menuju tomponade jantung

VI. Cara pencegahan penyakit gagal jantung


Risiko orang mengalami gagal jantung lebih kecil ketika memiliki gaya
hidup sehat. Karena itu, gaya hidup sehat menjadi cara terbaik untuk
mencegah masalah jantung tersebut. Contohnya dengan:
 Tidak merokok dan menjauhi asap rokok
 Sering berkegiatan fisik
 Menjaga berat badan ideal
 Konsumsi makanan bergizi seimbang
 Kurangi asupan garam dan minuman bersoda
 Mengontrol stres

VII. Cara pengobatan medis dan komplementer untuk mencegah penyakit


Gagal jantung
secara medis :
1. untuk mengurangi penumpukan cairan (dengan pemberian diuretic seperti :
spironolactone dan furosemide),
2. untuk menurunkan resistensi perifer (pemberian vasodilator) obat yang
membantu melebarkan pembuluh darah demi menurunkan tekanan darah
seperti: Captopril (Capoten),Enalapril (Vasotec). Fosinopril (Monopril).
Perindropril (Aceon), Ramipril (Altace)
3. Angiotensin II receptor blockers (sama seperti ace inhibitor/vasodilator)
seperti : Candesartan (Atacand), Losartan (Cozaar), Valsartan (Diovan).
4. BETA BLOCKER (untuk memperkecil kerusakan jantung karena gagal jantung
sistolik. Obat gagal jantung ini juga meredakan berbagai gejala yang mungkin
timbul, meningkatkan fungsi kerja jantung, dan membantu pasien untuk
memiliki kesempatan hidup lebih Panjang) seperti : Bisoprolol (Zebeta),
Metoprolol succinate (Toprol XL), Carvedilol (Coreg), Carvedilol CR (Coreg
CR), Toprol XL.
5. untuk memperkuat daya kontraksi miokard (pemberian inotropik) melalui
intravena
secara komplementer :

7. terapi bekam : terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah


(hanina amaliah, 2018)
8. terapi pijat punggung : pengaruh pijat punggung terhadap skor
kelelahan pasien gagal jantung (Bambang Aditya nugraha, 2017)
9. posisi semi fowler : posisi tidur semi fowler 45 derajat pada pasien
gagal jantung di RS
10. terapi murottal : pengaruh terapi murottal terhadap depresi pada
pasien congestif heart failure di pusat jantung terpadu RSUD
DR.wahidin sudirohusodo (akbar harissa, 2020)
11. jus mentimun : pengaruh pemberian jus mentimun terhadap
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolic penderita hipertensi
esencial pada lansia di PSTW budi luhur Yogyakarta (Wibowo,2010)

VIII. memanfaatkan pelayanan kesehatan


jika pada pasien mengalami gejala seperti
1. sesak napas
2. kelelahan dan pusing
3. pembengkakan kaki
4. nafsu makan berkurang

maka segera dibawa pelayanan kesehatan terdekat seperti klinik,


puskesmas, & rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai