Anda di halaman 1dari 25

PENGENTASAN PERMUKIMAN

KUMUH TERPADU
DIREKTORAT PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

JUMAT, 24 FEBRUARI 2023


Topik Bahasan

1. Latar Belakang

2. Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu

3. Penanganan Kumuh Melalui DAK Tematik Pengentasan


Permukiman Kumuh Terpadu/PPKT (DAK Integrasi)
1. Latar Belakang
Akar Masalah Perumahan dan Permukiman Tidak Layak Huni:
Urbanisasi yang Tidak Terkelola dengan baik
Persentase Penduduk Daerah Perkotaan di • Setiap tahunnya, urbanisasi atau Faktor Risiko
Indonesia 2010 – 2035 perpindahan penduduk ke
perkotaan meningkat sebesar 3%.
• Belum mapannya sistem penyediaan perumahan bagi
2035 66.6
• Pada 2045, sekitar 220 juta jiwa masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan di perkotaan.
2030 63.4 atau lebih dari 70% penduduk
akan tinggal di kota-kota besar
• Kegagalan manajemen lahan dan pasar perumahan bagi
2025 60.0 dan kecil.
masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan di perkotaan.
2020 56.7 • Laju urbanisasi Indonesia belum
diimbangi dengan peningkatan • Keterbatasan kapasitas Pemda dalam penyediaan
2015 53.3 pembangunan dan kesejahteraan pelayanan infrastruktur dan investasi perumahan.
2010 49.8
yang sama cepatnya
Sumber: Time to ACT: Realizing Indonesia’s Urban • Terbatasnya akses masyarakat berpenghasilan rendah dan
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Potential (2019); BPS (2022)
rentan terhadap pembiayaan perumahan/financial market.
Faktor Pemicu • Minim pendampingan/bantuan teknis dan fasilitasi bagi
pembangunan rumah swadaya oleh masyarakat
1. Masyarakat yang Disebabkan oleh: berpenghasilan rendah dan rentan.
melakukan urbanisasi 1. Pertambahan penduduk alami
tidak diiringi oleh (35-40 persen peningkatan • Tantangan penegakan peraturan dan regulasi yang belum
kompetensi dan penduduk perkotaan) mengatur alokasi ruang dan belum beroperasional dengan
kemampuan finansial 2. Perpindahan penduduk dari baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan.
yang baik. desa ke kota (25-30 persen
2. Tidak ada kebijakan peningkatan penduduk • Tidak ada kebijakan komprehensif dalam pengentasan
yang merespons perkotaan) pemukiman kumuh.
masyarakat yang 3. Reklasifikasi desa menjadi kota
melakukan urbanisasi. (30-40 persen peningkatan • Kurangnya keterlibatan masyarakat.
penduduk perkotaan).
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas-Final Report of Slum Alleviation Sumber: UN Habitat- A Practical guide to design, planning, and executing
Policy and Action Plan (SAPOLA) citywide slum upgrading progam
Sumber: Kajian Strategi Kota Tanpa Kumuh di Metropolitan 2025, Bappenas (2020)
4 4
Fakta Perumahan dan Permukiman di Indonesia
Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Layak Huni 2015-2022

70.00% Tahun 2022 Artinya masih terdapat 356,5% rumah tangga di perkotaan yang
59.54% 60.90% 60.66%
tinggal di rumah tidak layak huni, sebagian kemungkinan berada
Capaian Rumah Layak Huni

53.31% 54.09% 56.51%


60.00% 47.99% 51.73%
60,66% di permukiman kumuh.

59.61%
59.70%

64.65%
61.09%
59.21%

63.24%

63.45%
56.84%
55.95%
54.82%
54.28%

50.00%
Indonesia menempati urutan ke-4 negara dengan

50.70%
47.41%
46.09%
Nasional
43.87%

40.00% populasi penduduk perkotaan tertinggi.


41.66%

30.00%
63,45% 5.2 juta rumah tangga perkotaan hidup bersesakan di
20.00% rumah yang luasnya tidak memadai (overcrowded).
10.00% Perkotaan

0.00% 1 dari 5 penduduk perkotaan di Indonesia tinggal di


2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 permukiman kumuh.
Tahun

Perkotaan Perdesaan Nasional


Sumber: Susenas BPS Diolah Bappenas (2022)

Kriteria Rumah Layak Huni (2022)

Ketahanan Bangunan Layak


Bahan bangunan atap, Kecukupan Luas Layak
dinding dan lantai rumah
82,53% 92,86% Akses Air Minum Layak 91,05% Akses Sanitasi Layak 80,92%
Luas lantai perkapita ≥7,2 m2
memenuhi syarat

5
Mengapa Permukiman Kumuh Terbentuk?

“ Permukiman kumuh adalah bentuk


kegagalan kebijakan, pemerintahan yang
buruk, korupsi, peraturan yang tidak tepat,
pasar lahan yang tidak berfungsi, sistem
pembiayaan yang tidak responsif dan
kekurangan kemauan politik yang mendasar.
Setiap kegagalan ini menambah beban pada
masyarakat yang sudah terbebani kemiskinan

dan menghambat potensi pembangunan
manusia yang dapat ditawarkan oleh
kehidupan kota.
(http://web.mit.edu)

6
Bagaimana Menemukenali Permukiman Kumuh?

Menemukenali Permukiman Kumuh secara Umum:

Memiliki kekurangan pelayanan dasar seperti akses layak terhadap air bersih, sanitasi
yang buruk, kondisi jalan lingkungan yang tidak memadai.

• Kawasan kumuh akan cepat tumbuh apabila tidak


Kepadatan bangunan yang tinggi dengan kualitas dan bahan bangunan yang buruk, dapat dikenali potensinya, sehingga perlu
dengan tata letak bangunan yang tidak beraturan dan cenderung melanggar berbagai perhatian pada daerah dengan tekanan
aturan bangunan. pembangunan tinggi (daerah industry, daerah di
tengah kota yang padat penduduk, pusat
pekerjaan, pusat pendidikan, dll.
Biasanya terletak di lokasi yang rawan bencana atau negative area yang secara kaidah
tidak dapat menjadi permukiman manusia. • Referensi lainnya terkait definisi dan karakteristik
kumuh dapat mengacu pada: UN Habitat (Global),
Rata-rata penghuninya berpendapatan rendah hingga miskin. Permen PUPR No. 14/2018 dan BPS (Nasional)

Dalam beberapa kasus, penghuni tidak memiliki bukti akan kepemilikan


lahan/bangunan sehingga dapat digusur sewaktu-waktu.

7
2. Penanganan Permukiman Kumuh Terpadu
Urgensi penanganan permukiman kumuh berbasis program di daerah ?

Membangun sistem yang terpadu dalam kegiatan penanganan kumuh yang


berkelanjutan, menyusun kawasan prioritas, serta mencegah tumbuhnya
kekumuhan baru.
Membentuk kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan para pemangku
kepentingan dalam perencanaan maupun implementasi, serta mengedepankan
partisipasi Masyarakat.
Meningkatkan komitmen bersama tentang tugas dan wewenang masing-masing
pemangku kepentingan dalam upaya penanganan kumuh.
Menciptakan integrasi antar sektor dalam penyelesaian permasalahan kumuh
dalam suatu kawasan.
Memastikan semua masyarakat memiliki akses terhadap hunian layak,
infrastruktur layanan dasar, dan produk pembiayaan perumahan (inklusif).

9
Membutuhkan Perubahan Paradigma Penuntasan Permukiman Kumuh
The Twin Track Approach sebagai upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh eksisting dengan
upaya untuk mengurangi kemungkinan tumbuhnya permukiman kumuh di masa depan.

The Twin Track Approach


“Memenuhi kebutuhaan
Upaya Kuratif/Penanganan Upaya Preventif/Pencegahan
saat ini untuk
Meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat yang Menciptakan akses terhadap rumah yang layak dan meningkatkan kondisi
saat ini tinggal di permukiman kumuh terjangkau sebagai upaya mencegah terbentuknya hidup penghuni
permukiman kumuh di masa depan permukiman kumuh
eksisting sendiri
Memastikan adanya pemenuhan hunian, akses Bentuk intervensi: merupakan tugas yang
infrastruktur dasar, peningkatan keamanan bermukiman a. Penegakan tata ruang besar. Namun
(security of tenure) melalui intervensi: b. Penegakan standar bangunan Gedung bagaimanapun, upaya
a. Track 1: Peremajaan kampung kota (skala lokal) (PBG/SLF)
tersebut tetap tidak akan
b. Track 2: Peremajaan permukiman kumuh (skala c. Bank tanah dan konsolidasi tanah untuk
kawasan) penyediaan lahan perumahan memadai tanpa adanya
d. Penyediaan rumah (milik dan sewa) yang upaya yang sama besar
Pada Kawasan kumuh eksisting, perlu dipastikan dahulu terjangkau, termasuk penyediaan public untuk mencegah
penataan hak atas tanah, khususnya pada kawasan housing dan mainstreaming teknologi tumbuhnya permukiman
permukiman ilegal. pembangunan perumahan kumuh baru di masa
e. Pembiayaan perumahan yang terjangkau depan” (Payne, 2005)

10
Menuju Perumahan dan Kawasan Permukiman Layak
Bentuk Upaya Penanganan Permukiman Kumuh melalui Peremajaan Kota Berbasis Perumahan (Housing-Led Urban Renewal)

PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH EKSISTING

Track 1-Peningkatan Kualitas Kampung Kota Berbasis Komunitas Track 2-Peningkatan Kualitas Permukiman Kota Berskala Besar
Contoh Intervensi:
• DAK Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu
• Penataan Kampung Akuarium DKI Jakarta

11
Komponen Program Penanganan
Permukiman Kumuh Terpadu
Infrastruktur Dasar* Masih menjadi fokus penanganan kumuh
Jalan lingkungan, drainase, Air program eksisting saat ini
Minum, Sanitasi, Persampahan,
Perlindungan kebakaran

Penyediaan Perumahan* Sosial Ekonomi


Meningkatkan akses MBR terhadap Menghubungkan penataan permukiman kumuh
rumah layak huni. dengan peningkatan kapasitas ekonomi dan
Komponen kehidupan social penghuninya.
Penting
Tidak dapat
berdiri
Lahan sendiri Rencana Tata Ruang
Menjamin keamanan bermukim. - Penegakkan tata ruang
- Penyediaan ruang bagi perumahan MBR dalam
rencana tata ruang

Fokus penanganan permukiman kumuh


ke depan adalah penanganan yang Pembiayaan Perumahan
bisa memenuhi sebanyak mungkin Meningkatkan akses MBR terhadap
seluruh aspek tersebut. pembiayaan perumahan agar dapat Keterangan:
mengakses rumah layak huni * Dapat didanai dari DAK 12
12
Konsep Tuntas Kumuh yang Terpadu
Dalam menangani permukiman kumuh eksisting secara tuntas sekaligus juga mencegah terbentuknya permukiman kumuh baru, diperlukan
pemahaman dalam hal “Kota Tanpa Permukiman Kumuh” secara terpadu untuk mencapai 100-0-100.
Before After

1. Standar ketahanan bangunan tidak 1. Ketahanan bangunan menjadi layak Selain itu, ada juga hal-hal
layak (atap, lantai, dinding) (atap, lantai, dinding) dalam satu yang harus diperhatikan dalam
hamparan lokasi (100%)
menuntaskan kumuh, yaitu:
2. Akses air minum tidak layak/tidak 2. Akses air minum menjadi layak/
memiliki akses/biayanya tinggi menjadi memiliki akses dalam satu 1. Mendata aspek pertanahan per
hamparan lokasi (100%) penerima manfaat agar
menjamin keamanan bermukim.
3. Akses sanitasi/tempat pembuangan 3. Akses sanitasi/tempat pembuangan
air limbah menjadi layak/menjadi 2. Mengikutsertakan masyarakat
air limbah tidak layak/tidak memiliki
memiliki akses dalam satu hamparan dalam setiap prosesnya agar
akses
lokasi (100%) proses pembangunan lancar dan
adanya keberlanjutan agar tidak
4. Sudah ada sistem/ business plan terjadi kumuh kembali.
4. Belum ada sistem tempat
pembuangan sampah rumah tangga tempat pembuangan sampah rumah
3. Penanganan kumuh dengan
tangga dalam satu hamparan (100%)
memiliki konteks/tema yang
diusung (misalnya: heritage,
5. Belum terlayani akses jalan 5. Sudah terlayani akses jalan
penanganan banjir, penataan
lingkungan/kualitasnya buruk lingkungan/kualitasnya menjadi lebih
kawasan perkotaan, illegal
baik (100%) settlement, penataan
6. Belum terlayani akses drainase 6. Sudah terlayani akses drainase pesisir/minapolitan).
lingkungan/kualitasnya buruk/ lingkungan/kualitasnya menjadi lebih
adanya genangan baik/mengatasi masalah utama
3. Penanganan Kumuh Melalui DAK Tematik
Pengentasan Permukiman Kumuh
Terpadu/PPKT (DAK Integrasi)
Opsi Penanganan dalam Mencapai Kota Tanpa Permukiman Kumuh yang dapat didanai oleh
DAK Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu/PPKT (DAK Integrasi)
2. Perbaikan
1. Pembangunan Perumahan Baru Setempat/Pemugaran
Pembangunan perumahan baru layak Memperbaiki lingkungan
dan terjangkau melalui fasilitasi fisik, sosial, dan
pemerintah dan peran ekonomi menjadi
komunitas/masyarakat. permukiman layak huni
In-Situ Upgrading Kotabaru,
South Kalimantan

3. Peremajaan
Perbaikan dan
PROGRAM penataan menyeluruh
untuk memastikan
Perumahan Komunitas Weleri Asri UNTUK pemenuhan
Kab. Kendal
MENCAPAI KOTA permukiman layak
huni. Peremajaan Semanggi
TANPA Surakarta
Dimungkinkan untuk: PERMUKIMAN
1. Melakukan lebih dari 1 pola
penanganan kumuh dalam satu KUMUH 4. Relokasi/
Permukiman Kembali
kawasan; dan Pemindahan
2. Menangani semua kategori masyarakat dari lokasi
kumuh menggunakan berbagai yang tidak mungkin
pola penanganan dibangun kembali/tidak
sesuai dengan rencana
Permukiman Kembali-Kota
tata ruang dan/atau
Langsa
rawan bencana.

: Aspek Pendukung, wajib keberadaaanya dalam mendukung program 15


Syarat yang Harus Dipenuhi Sebelum Mengusulkan DAK Tematik PPKT
(DAK Integrasi)

Pemda memiliki program penanganan kumuh yang sudah


tertuang dalam dokumen perencanaan, dilakukan bertahap setiap
Mempunyai tahunnya seperti perencanaan, pendataan, proses pertanahan,
namun hanya aspek pendanaan saja yang diperlukan untuk
01 Program menyelesaikan program yang sudah berjalan, bukan daerah yang
“baru” merencanakan program menangani kawasan kumuh
tertentu ketika ingin mendapatkan DAK.

Mempunyai Pemda harus sudah mengidentifikasi status lahan dan status tata
02 Lahan clean ruang di lokasi yang akan ditangani, termasuk juga strategi dalam
memberikan keamanan bermukim untuk penerima manfaat.
and clear

Pemda diharapkan untuk mengikutsertakan masyarakat sebagai


Melibatkan penerima manfaat untuk terlibat dalam setiap prosesnya. Hal ini
03 Masyarakat akan tumbuh rasa kepemilikan bersama dan meminimalisir
konflik sosial.

16
Ilustrasi Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu melalui DAK Tematik PPKT
Salah satu sumber pendanaan yang mengedepankan konsep keterpaduan adalah DAK Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu/PPKT
(DAK Integrasi) untuk menggenapkan program yang telah dimiliki oleh Pemerintah Daerah

Kondisi Regular Kondisi Integrasi

DAK
after
before
Bidang Air Minum APBN
Bidang Air Minum Lokasi Prioritas
Bidang Sanitasi
Pemda
Bidang Perumahan & sebagai APBD
Permukiman integrator
Bidang Sanitasi Lokasi Prioritas

Bidang Lainnya
• Lahan Lokasi Sumber
• Sosial Ekonomi Prioritas Lainnya
Bidang Perumahan
& Permukiman Lokasi Prioritas • Tata Ruang
• Pembiayaan
APBN, APBD, Sumber
Lainnya

17
Skema dan Contoh Pola Penanganan Pemugaran
1. Pemugaran
Studi kasus: Penataan Permukiman Kumuh Suku Laut Bajo di Kabupaten Kotabaru Kalsel

Kondisi Sebelum dilakukan Kondisi Setelah dilakukan


Gambar rancangan setelah dilakukan Penataan Permukiman Kumuh
Penataan Permukiman Kumuh Penataan Permukiman Kumuh

18
Skema dan Contoh Pola Penanganan Peremajaan
2. Peremajaan
Studi kasus: Penataan Permukiman Kumuh Semanggi Surakarta

Kondisi Sebelum dilakukan Penataan Permukiman Kumuh Proses dan Setelah Pembangunan Peremajaan Permukiman Kumuh

19
Skema dan Contoh Pola Penanganan: Relokasi
3. Relokasi Studi kasus: Pembangunan Permukiman Baru Langsa

Kondisi Sebelum Penanganan Proses Pembangunan Lokasi Lama Proses Pembangunan Lokasi Baru

Permukiman Kumuh Ilegal Bantaran Krueng


Langsa (Lama)

Lahan Relokasi (Baru)


20
Skema dan Contoh Pola Penanganan: Pembangunan Perumahan Baru
4. Permukiman Baru Studi kasus: Pembangunan Permukiman Baru Kendal

Kondisi Sebelum Penanganan Ilustrasi Rencana Pembangunan Proses Pembangunan Peremajaan


Perumahan Permukiman Kumuh

Kondisi permukiman kumuh, dengan rumah dihuni


lebih dari 1 KK (extended family)

Kondisi calon lahan untuk tempat pembangunan


permukiman baru yang menampung extended family
21
Ilustrasi Kombinasi Pola Penanganan
Contoh: Kab. Kolaka

Pola penanganan yang dipilih oleh pemerintah daerah memungkinkan untuk memilih kombinasi antara pemugaran, peremajaan dan relokasi
sesuai dengan kondisi lapangan untuk menuntaskan kumuh.

Siteplan Kondisi Existing (Awal) Siteplan Realisasi

Penataan Kawasan

Peremajaan

Pemugaran

Relokasi

Sumber: Paparan Ekspose Kab. Kolaka (2022)

22
Ilustrasi Siklus Program DAK Tematik PPKT
Goals: Menyiapkan pemerintah daerah untuk menyusun program penanganan kumuh terpadu sekaligus menjadi integrator

Tahap ini merupakan tahap perencanaan dan pengusulan

Advokasi 1 Persiapan 2 3 Seleksi 4


Perencanaan (Beauty Contest) not ready
Ineligible

Proses demand creation Memetakan kebutuhan dan Pemerintah daerah Kompetisi untuk memilih
pemerintah daerah, seperti desain penanganan, serta mengusulkan minatnya dan pemda yang siap
peningkatan awareness, program penanganan kumuh rencana penananganan Eligible melaksanakan kegiatan,
willingness to act, identifikasi terpadu yang membutuhkan kepada pemerintah pusat. dengan
knowledge-attitude- pendampingan intensif pemda mempertimbangkan
motivation. readiness criteria.
ready for
implementation

Pelaporan 7 Konstruksi 6 Pengalokasian 5

Knowledge Best Laporan hasil pelaksanaan, Penyiapan lahan, Pengalokasian besaran


Hub Practices evaluasi, pembelajaran, dll. pemindahan penduduk, dana yang dapat diakses
sertfikasi, pembangunan oleh pemerintah daerah.
infrastruktur dan rumah.

Seluruh proses tersebut telah dipilotkan dalam DAK Integrasi Tahun 2021-2022 dan perencanaan Tahun 2023
23
Sekilas Pandang tentang
DAK Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu/PPKT (DAK Integrasi)
DAK Tematik PPKT DAK Tematik PPKT dimulai Daerah penerima dipilih Total Daerah Penerima DAK Tematik PPKT 2021 – 2023 :
mengintegrasikan aspek sejak tahun 2021 dengan berdasarkan proposal 21 Kab/Kota di 12 Provinsi
perumahan, air minum, serta nama DAK Integrasi melalui dan readiness criteria • Kota Surakarta menerima 2021-2023
sanitasi di lokasi yang skema piloting dan beauty yang disiapkan serta • Kota Langsa, Kota Tual, Kota Ternate, Kab.
mengelompok/dalam satu contest. diusulkan Pemerintah Semarang, Kab. Gresik telah mengikuti 2 periode
kawasan. Daerah. DAK Tematik PPKT

2021 2022 2023 No. Daerah Penerima Prov 2021 2022 2023
1 Kab. Tangerang Banten v
Mulai Sosialisasi Des 2019 Feb 2021 Maret 2022 2 Kab. Pemalang Jateng v
3 Kota Surakarta Jateng v v v
4 Kab. Kendal Jateng v
Tahapan Beauty Contest Beauty Contest Beauty Contest 5 Kab. Kediri Jatim v
(Eligibilitas dan (Eligibilitas dan (Eligibilitas dan 6 Kab. Kotabaru Kalsel v
Ekspose) Ekspose) Ekspose) serta 7 Kota Langsa Aceh v v
Desk Konsultasi 8 Kota Tual Maluku v v
9 Kota Ternate Malut v v
10 Kota Bitung Sulut v
Lokasi Seleksi 48 Kab/Kota 48 Kab/Kota Seluruh Kab/Kota
11 Kota Bontang Kaltim v
(KOTAKU) (KOTAKU)
12 Kab. Semarang Jateng v v
13 Kab. Gresik Jatim v V
Daerah 11 Kab/Kota 4 Kab/Kota 13 Kab/Kota
14 Kota Banda Aceh Aceh V
Penerima 15 Kab. Lingga Kep. Riau V
Penerima 1.844 713 1.696* 16 Kab. Jombang Jatim V
Manfaat 17 Kota Samarinda Kaltim v
18 Kota Makassar Sulsel v
Luas 66,74 Ha 23,839 Ha - 19 Kota Pare-Pare Sulsel v
Penanganan 20 Kab. Kolaka Sultra v
21 Kab. Maluku Tenggara Maluku v

24
TERIMAKASIH
DIREKTORAT PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

JALAN TAMAN SUROPATI NO. 2


JAKARTA PUSAT

Anda mungkin juga menyukai