Anda di halaman 1dari 2

1.

Setiap orang memiliki potensi keagamaan atau fitrah yang mendorong dirinya untuk
mempercayai adanya Tuhan. Apakah orang yang percaya kepada Tuhan harus beragama?
2. Dalam ilmu sejarah diajarkan bahwa ada manusia purba di dunia ini, menurut kalian apakah
benar itu adalah manusia purba ataukah hewan purba?Jika dihubungkan dengan penciptaan alam
semesta dlm islam ini seperti apa?

1. Yang pertama adalah, kita sebagai manusia, siapapun, dan apapun agamanya wajib
mempercayai adanya Tuhan. Hal ini tertulis dalam :
۠ ٰ
ِ ‫ك ِمن َّرسُو ٍل ِإاَّل نُو ِح ٓى ِإلَ ْي ِه َأنَّ ۥهُ ٓاَل ِإلَهَ ِإٓاَّل َأنَا فَٱ ْعبُد‬
‫ُون‬ َ ِ‫َو َمٓا َأرْ َس ْلنَا ِمن قَ ْبل‬

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku" (Q.S. Al-Anbiya [21]: 25)
Lalu untuk beragama, seseorang pun berhak menentukan agamanya masing masing. ada
yang terlahir di keluarga muslim, lalu memilih untuk beragama muslim, ada yang terlahir di
keluarga hindu, namun memutuskan untuk beragama muslim, ada juga yang memilih untuk tidak
beragama tetapi dirinya tetap percaya akan Tuhan. Hal ini disebut dengan Deist.
Lalu, Apakah orang yang percaya kepada Tuhan harus beragama? Yang pertama yang harus
kita tahu adalah agama mengatur tentang hidup kita, bagaimana kita berperilaku, bagaimana kita
bersosial, dan bagaimana kita menjalani hidup kita. Agama banyak mengajarkan hal baik seperti,
kasih sayang, saling membantu, saling melayani, saling menghargai, dll.
Di dalam agama sebenarnya ada banyak sekali ilmu pengetahuan yang diajarkan. Tentunya
dengan beragama kita sebagai manusia akan mempergunakan akal pikiran kita, dan sebaliknya
dengan tidak beragama, kita tidak bisa mengambil hal hal baik yang diajarkan oleh agama, hal
ini berarti orang tersebut tidak mempergunakan akalnya sebaik mungkin. Ada ayat mengatakan
sebagai berikut :
َ ْ‫س َأن تُْؤ ِمنَ ِإاَّل بِِإ ْذ ِن ٱهَّلل ِ ۚ َويَجْ َع ُل ٱلرِّج‬
َ‫س َعلَى ٱلَّ ِذينَ اَل يَ ْعقِلُون‬ ٍ ‫َو َما َكانَ لِنَ ْف‬

“Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan
kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Q.S. Yunus [10]: 100)
Jadi intinya, yang bisa penulis sampaikan adalah bila kita percaya akan adanya Tuhan, maka
kita wajib beragama. Karena didalam agamalah semua ajaran dari Tuhan dijelaskan.
2. Yang pertama wajib kita ketahui adalah perbedaan yang mendasar yang ada antara
manusia purba, dengan Nabi Adam A.S. Beberapa sumber sejarah menggambarkan bahwa
manusia purba tidak memiliki kosa kata yang cukup untuk berkomunikasi sehingga
komunikasi mereka banyak dilakukan dengan isyarat tubuh, mereka juga melakukan
komunikasi melalui gambar dan simbol seperti yang ditemukan di dinding-dinding bangunan
kuno. Bahkan digambarkan mereka menggunakan sarana batu dalam aktivitas kehidupan
mereka artinya mereka tampak seperti manusia bodoh tak berbudaya.
Sedangkan Nabi Adam A.S. sendiri adalah manusia pertama yang diturunkan dari surga ke
muka bumi tapi sudah mampu berkomunikasi menggunakan bahasa lisan yang diajarkan oleh
Allah SWT, bahkan dari keterangan Al Quran Nabi Adam AS sudah dibekali ilmu pengetahuan
oleh Allah SWT.

Jadi benar jika manusia purba itu adalah manusia, tapi tidak dengan segala kemampuannya
dan kelebihan serta akal yang diberikan oleh Allah sebagaimana manusia yang sesungguhnya.
Didalam Al-Qur’an dijelaskan :
ٰٓ
ُ ِ‫ض خَ لِيفَةً ۖ قَالُ ٓو ۟ا َأتَجْ َع ُل فِيهَا َمن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬
ُ‫ك ٱل ِّد َمٓا َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِدكَ َونُقَدِّس‬ ِ ْ‫ال َربُّكَ لِ ْل َملَِئ َك ِة ِإنِّى َجا ِع ٌل فِى ٱَأْلر‬
َ َ‫وَِإ ْذ ق‬
َ‫ك ۖ قَا َل ِإنِّ ٓى َأ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُمون‬
َ َ‫ل‬

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui" (Q.S. Al Baqarah [2]: 30)
Pakar-pakar tafsir Al-Quran sepakat bahwa khalifah yang dimaksud pada ayat itu tidak lain
adalah Nabi Adam AS, mereka juga menyimpulkan bahwa dengan demikian Nabi Adam
adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT di dalam surga dan kemudian di
turunkan ke muka bumi.

Sebagai khalifah yang mendapat tugas membangun dan memakmurkan bumi Nabi Adam
telah dibekali dengan ilmu pengetahuan.

Jadi manusia purba merupakan manusia yang tidak memiliki akal, yang tidak
memungkinkan untuk membangun dan memakmurkan alam semesta, yaitu bumi. Maka
diturunkanlah Nabi Adam A.S. sebagai manusia pertama di bumi yang memiliki akal, yang
mampu membangun dan memakmurkan bumi.

Anda mungkin juga menyukai