Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.

3, November 2020

PENGARUH KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU


TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN TERMAL DI WILAYAH
PERKOTAAN
(Studi Kasus di Kelurahan Sokanegara, Kota Purwokerto)

Asri Sekar Ningrum*, Muhamad Khairul Rosyidy , Novia Rahmat Desti Sukmawati, Ike Widia
Ariani, Astrid Damayanti
Departemen Geografi, Universitas Indonesia
*
Email : asriisekar@gmail.com

ABSTRAK

Peningkatan jumlah penduduk di Kota Purwokerto memengaruhi bertambahnya lahan terbangun dan
berkurangnya area bervegetasi atau Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pemerintah sudah menetapkan bahwa
wilayah kota harus menyediakan Ruang Terbuka hijau (RTH) sebanyak 30% dari total luas wilayahnya.
Ketersediaan dan kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) penting bagi suatu kota karena akan sangat
memengaruhi kondisi lingkungan dan iklim mikro di sekitar wilayah tersebut. Tujuan dari Penelitian ini adalah
untuk mengetahui ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaaan dan pengaruhnya terhadap
tingkat kenyamanan termal di Kelurahan Sokanegara, Kota Purwokerto. Data yang digunakan adalah data
citra Satelit Sentinel-2A akuisisi 12 September 2019, untuk analisis sebaran Ruang Terbuka Hijau dengan
menggunakan algoritma NDVI (Normalized Difference Vegetation Index). Metode untuk mendapatkan tingkat
kenyamanan termal adalah menggunakan indeks THI (Thermal Humidity Index). Hasil penelitian menunjukan
bahwa di Kelurahan Sokanegara terdapat 4 klasifikasi RTH yakni pekarangan, sempadan sungai, sempadan
jalan, dan lapangan rumput/taman kota. Tingkat kenyamanan berdasarkan THI di setiap RTH dikategorikan
tidak nyaman dengan nilai THI berkisar 28℃. Oleh karena itu perlu perencanaan lebih lanjut untuk
menambah Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Sokanegara, Purwokerto Timur.

Kata Kunci : Iklim mikro, Kenyamanan termal, Ruang terbuka hijau

ABSTRACT

Population increasing in the city of Purwokerto affects the increase in built-up area and reduced vegetation
areas or Green Open Space (RTH). According to the Ministry of Public Works, urban areas must provide green
open space (RTH) as much as 30% of the total area. The condition of Green Open Space (RTH) and its
availability is important for a city because it will greatly affect the environmental conditions and microclimate
around the area. This study aims to determine the availability of Green Open Space (RTH) in urban areas and
its effect on the level of thermal comfort by emphasizing the Sokanegara, Purwokerto City. The data used is
the Sentinel-2A satellite image data acquisition of 12 September 2019, for analysis of the distribution of green
open spaces using the NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) algorithm. The method to get the level
of thermal comfort is to use the THI (Thermal Humidity Index) index. The results indicated that all types of
green open space in Sokanegara sub-district categorized as uncomfortable because the THI value at each
sample point of green open space is more than 28 ℃. Therefore, further planning is needed to increase the
Green Open Space in Sokanegara Village, East Purwokerto.

Keyword : Thermal Comport, Microclimate, Open green space

1. PENDAHULUAN Hektar. Hal tersebut dapat menjadi faktor yang


menyebabkan peningkatan suhu udara di
Meningkatnya jumlah penduduk dan kepadatan
Kecamatan Purwokerto Timur. Peningkatan
penduduk menyebabkan luasan lahan
suhu yang terjadi tidak terlepas dari
terbangun semakin meningkat dan luasan RTH
berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
semakin menyempit. Luas lahan terbangun di
Kota Purwokerto, khususnya Kecamatan
Kecamatan Purwokerto meningkat pada tahun
Purwokerto Timur.
2014 sampai 2018 tercatat pada data Badan
Pusat Statistik (BPS) Tahun 2018, sebesar 12,5

20
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

Ketersediaan dan kondisi Ruang Terbuka Hijau semakin menurunnya suhu udara, maka
penting bagi suatu kota karena akan sangat kenyamanan yang dirasakan manusia juga akan
memengaruhi kondisi lingkungan dan iklim semakin menurun karena terlalu panas atau
mikro di sekitar wilayah tersebut. Areal dingin (Hidayat, 2010).
bervegetasi seperti RTH memiliki peranan
Meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk
penting dalam memengaruhi albedo dan nilai
menyebabkan lahan terbangun semakin
dari radiasi surya yang sampai ke wilayah
meningkat dan luasan RTH semakin
perkotaan (Gomez, et al., 2004). Selain itu,
menurun/menyempit. Hal tersebut dapat
Kawasan RTH memiliki sifat mampu
menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan
menetralkan peningkatan suhu permukaan dan
suhu udara di Kecamatan Purwokerto Timur
memberikan cooling effect karena vegetasi
yang dapat berpengaruh terhadap tingkat
melakukan evaporasi dan transpirasi yang
kenyamanan termal. Oleh karena itu, penelitian
mampu melepaskan air ke udara sehingga
ini bertujuan untuk (1) Mengetahui jumlah dan
dapat mengurangi temperatur udara di
luasan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan
sekitarnya (Arifah, 2018 ; Effendy &
Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur; (2)
Aprihatmoko, 2014). Menurut Peraturan
Menganalisis pola spasial suhu udara dan
Menteri No. 7 Tahun 2007 tentang Penataan
kaitannya dengan tingkat kenyamanan termal di
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Permukiman,
Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto
manfaat RTH salah satunya adalah dapat
Timur; (3) Menganalisis tingkat kenyamanan di
memperbaiki iklim mikro suatu wilayah
masing-masing Ruang Terbuka Hijau di
(Kementerian Dalam Negeri, 2007).
Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto
Pengideraan jauh dapat dimanfaatkan untuk Timur; (4) Menganalisis pengaruh ketersediaan
mengetahui luasan dan distribusi RTH di Ruang Terbuka Hijau terhadap tingkat
Kelurahan Sokanegara, Kecamatan kenyamanan di Kelurahan Sokanegara,
Purwokerto Timur. Penginderaan jauh mampu Kecamatan Purwokerto Timur.
memberikan data dengan cepat dan biaya
2. DATA DAN METODE
hemat dalam memperoleh data melalui survei
darat secara tradisional (Sarmin et al., 2016). 2.1 Wilayah Penelitian
Untuk mengetahui luasan dan distribusi RTH
tersebut dilakukan ekstraksi indeks vegetasi Kelurahan Sokanegara terletak di Kecamatan
(NDVI). Nilai NDVI dapat menunjukkan Purwokerto Timur, Kota Purwokerto,
parameter yang berhubungan dengan Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
parameter vegetasi, antara lain biomasa Kelurahan Sokanegara memiliki luas sekitar
dedaunan hijau (Febrianti & Sofan, 2014). 118.08 Ha dengan batas-batas wilayah yakni
Selain itu nilai NDVI menunjukan korelasi sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan
negatif dengan suhu dan tingkat kenyamanan Bancarkembar, sebelah selatan berbatasan
termal dan berkorelasi positif dengan dengan Kelurahan Tanjung, sebelah barat
kelembaban udara (Pietersz et al., 2018). berbatasan dengan Kelurahan Kober, dan
Kenyamanan termal diartikan sebagai wujud sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan
respon manusia saat merasakan panas atau Purwokerto Lor. Mayoritas lahan di Kelurahan
dingin dari sensor perasa pada kulit terhadap Sokanegara dimanfaatkan untuk permukiman.
suhu udara yang ada di sekitarnya, sehingga Jumlah penduduk Kelurahan Sokanegara
memengaruhi aktivitas manusia (Karyono, tercatat pada data Badan Pusat Statistik (BPS)
2001). Penentuan indeks kenyamanan dihitung Tahun 2018 sebanyak 6.846 jiwa dengan
berdasarkan Temperature Humidity Index komposisi jumlah penduduk laki-laki relatif
(THI) yaitu nilai indeks kenyamanan dengan dominan (12,96 %) dan penduduk perempuan
menggabungkan suhu udara dan kelembaban (11,99 %). Keadaan iklim dan cuaca di
relatif yang dikembangkan oleh Nieuwolt Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto
dalam bentuk persamaan (Kakon et al., 2010). Timur memiliki iklim tropis basah karena
Suhu udara dinyatakan sebagai parameter yang berada di belahan selatan khatulistiwa. Suhu
berpengaruh terhadap kenyamanan yang udara berkisar antara 27°C - 33°C.
dirasakan oleh manusia (Kurnia, 2016).
Semakin meningkatnya suhu udara atau

21
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

Citra Satelit
4 Sekunder USGS
Sentinel 2A
BIG
Batas (Badan
5 Sekunder
Administrasi Informasi
Geospasial)

Alat yang digunakan dalam pengukuran dan


survei lapangan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jenis dan Alat Penelitian
Gambar 1. Lokasi penelitian. No. Data Alat
2.2 Pengumpulan Data 1 Suhu Udara Kastrel 5000
2 Kelembaban Kastrel 5000
Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan Udara
adalah data primer dan data sekunder. Data 3 Informasi Kuesioner dan alat
primer adalah data yang didapatkan dari hasil Kenyamanan perekam
responden
survei lapangan. Penentuan lokasi (titik
survei) menggunakan metode stratified 2.3 Pengolahan dan Analisis Data
sampling, dengan mengambil sampel
berdasarkan klasifikasi jenis kerapatan Dalam penelitian ini, terdapat beberapa
vegetasi dan jenis RTH. Sampel responden tahapan dalam pengolahan data mulai dari
menggunakan teknik purposive sampling, pengolahan citra, pengolahan data kuesioner
dengan tujuan untuk mengetahui dan dan pengolahan data statistik. Pengolahan dan
mendapatkan data mengenai subjektifitas penyajian data menggunakan perangkat lunak
responden terhadap kenyamanan yang terkait ArcGIS 10.1, ENVI 5.1, dan Microsoft Excel.
dengan suhu dan kelembaban disekitarnya. • Pengolahan data citra
Dalam pengolahan data citra, tahap pertama
Pengambilan sampel ini berdasarkan kriteria
yang harus dilakukan adalah preprocessing,
responden yakni masyarakat yang tinggal yakni dengan mengubah nilai digital
menetap, masyarakat yang sering beraktifitas number (DN), dan image croping. Tahapan
di sekitar RTH, dan masyarakat yang berumur ini dilakukan untuk mengatasi
16 – 55 tahun. Data sekunder adalah data yang ketidaktepatan perangkat penginderaan jauh
didapatkan diluar pengukuran lapangan, dan kesalahan dalam pengukuran (Rao &
seperti data dari instansi-instansi terkait yang Kumar, 2018).
menyediakan data mentah seperti, USGS • Indeks Vegetasi (NDVI)
sebagai penyedia data citra satelit, BPS sebagai Indeks NDVI memiliki rentang nilai dari -1
penyedia data statistik, BIG sebagai penyedia sampai 1. Semakin mendekati nilai 1 maka
data spasial dasar, dan lain sebagainya. Data- tingkat kehijauan dan kerapatan vegetasi
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini semakin tinggi, sedangkan sebaliknya jika
adalah: semakin mendekati nilai -1 maka objek
memiliki kerapatan dan kehijauan yang
Tabel 1. Jenis dan Sumber Data Penelitian rendah atau bukan merupakan vegetasi.
Jenis Sumber Semakin rapat vegetasi maka akan semakin
No Data
Data Data rendah potensinya terhadap kekeringan
Survei dan (Jamil et al., 2013). Rumus NDVI adalah:
1 Suhu Udara Primer 𝑁𝐼𝑅 − 𝑅𝑒𝑑
Pengukuran
𝑁𝐷𝑉𝐼 =
Kelembaban Survei dan 𝑁𝐼𝑅 + 𝑅𝑒𝑑
2 Primer Dimana NIR merupakan kanal band sensor
Udara Pengukuran
Informasi satelit yang memiliki spektrum Inframerah
Survei dan Dekat dan Red merupakan Spektrum
3 Kenyamanan Primer
Pengukuran Gelombang Merah. Berdasarkan penelitian
informan
(Putrajaya, 2017), nilai kerapatan vegetasi

22
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

dapat digunakan untuk menentukan jenis Rentang nilai indeks kenyamanan yang
RTH. Berikut merupakan klasifikasi didapat dari persamaan Nieuwolt,
kerapatan vegetasi (Kementerian Dalam dihasilkan dari penilaian responden
Negeri, 2007) dihubungkan dengan manusia dengan rentang nilai sebagai
klasifikasi RTH (Jamil et al., 2013). berikut:
Tabel 3. Klasifikasi RTH Berdasarkan Tabel 4. Klasifikasi Tingkat Kenyamanan
Kerapatan Vegetasi (Jamil et al., 2013). (Kakon et al., 2010)
Kategori Jenis Tingkat
Nilai No Nilai THI
No Kerapatan RTH Kenyamanan
NDVI
Vegetasi Publik 1 Tidak nyaman (100% >26℃
1 ≤ 0,23 Tidak Non responden merasa
bervegatasi RTH nyaman)
2 0,23 - Jarang Pekaran 2 Nyaman (50% 25℃ - 26℃
0,26 gan responden merasa
3 0,26 - Sedang Jalur nyaman)
0,36 sempada 3 Sangat Nyaman (0% 21℃ - 24℃
responden merasa
n jalan,
nyaman)
Lapanga
n • Pengolahan Data Statistik
rumput/ Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau
Taman dicerminkan dengan kerapatan vegetasi,
kota, setiap tingkat kerapatan vegetasi memiliki
4 0,36 – Lebat Jalur nilai tersendiri. Sedangkan untuk tingkat
1,00 sempada kenyamanan, nilainya akan didapatkan
n sungai dengan hasil perhitungan THI. Dari dua
data tersebut dapat ditarik nilai dari masing-
• Pengukuran Lapangan masing indeks, lalu di korelasikan dengan
Dalam penelitian ini, data suhu dan metode regresi linier berganda untuk
kelembaban udara didapatkan dari mengetahui besar pengaruh antar masing-
pengukuran dan survei lapangan dengan masing variabel dan menentukan model
menggunakan alat Kastrel 5000. persamaan regresinya. Berikut merupakan
Selanjutnya, data suhu udara dan data rumus regresi liner berganda:
kelembaban relatif dihitung dengan
menggunakan persamaan Nieuwolt (1975) Dalam penelitian ini, persamaan regresi
yang menggunakan indikator Temperature dihitung dengan aplikasi SPSS. Dengan
Humidity Index (THI) (Kakon et al., 2010). menggunakan metode regresi linier
Indeks ini menggunakan variabel suhu berganda yang dapat dinyatakan dengan
udara dan kelembaban udara pada suatu rumus matematik:
wilayah. Dua variabel ini akan
memengaruhi kondisi panas suatu wilayah Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + …… + bnXn
sehingga kenyamanan manusia (human Dalam penelitian ini, variabel bebas (X1,
comport) akan tergangu. Menurut Kakon et X2, X3) berturut turut adalah nilai suhu
al., (2010), Rumus untuk mendapatkan nilai udara, kelembaban relatif, dan kerapatan
indeks THI adalah. vegetasi (NDVI) yang dikaitkan dengan
jenis RTH. Sedangkan, variabel terikat (Y)
RH x Ta merupakan tingkat kenyamanan termal
THI ∶ 0,8Ta + (THI).
500
Keterangan:
Ta : Suhu udara (℃ )
RH : Kelembaban Relatif (%) • Metode Analisis
THI : Temperatur Humidity Indeks Analisis spasial dilakukan dalam penelitian
ini untuk mengetahui jumlah dan distribusi

23
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

area bervegetasi atau Ruang Terbuka Hijau itu, jumlah luasan RTH di Kelurahan
(RTH). Selain itu juga analisis spasial di Sokanegara lebih besar jika dibandingkan
gunakan untuk mengetahui pola spasial dengan jumlah luasan non RTH.
suhu udara dan kelembaban relatif di Tabel 6. Luas Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan
Kelurahan Sokanegara. Analisis statistik Sokanegara
digunakan untuk menganalisis hubungan Kerapatan Jenis Luas Total
dan besar pengaruh masing-masing variabel No
Vegetasi RTH (Ha) (Ha)
terhadap tingkat kenyamanan termal di Non Non 41.7
wilayah penelitian. Analisis yang 1 41.78
Vegetasi RTH 8
digunakan adalah analisis regresi linier Vegetasi Pekara 20.1
berganda untuk mengetahui kuatnya 2
Jarang ngan 3
hubungan suhu udara dan kerapatan
Jalur
vegetasi dengan tingkat kenyamanan termal Sempa
di masing-masing RTH. dan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Jalan,
Vegetasi Lapan 42.5
3.1 Distribusi RTH di Kelurahan Sokanegara 3
Sedang gan 5
85.73
Berdasarkan pengolahan indeks vegetasi Rump
(NDVI), terdapat 4 kelas klasifikasi kerapatan ut/Ta
vegetasi yang ada di Kelurahan Sokanegara man
yakni kelas vegetasi lebat, sedang, jarang, dan Kota
area bukan vegetasi. Berdasarkan pengolahan Jalur
data didapatkan nilai indeks vegetasi minimum Vegetasi Sempa 23.0
4
adalah -0,064 dan nilai indeks vegetasi Lebat dan 5
maksimum adalah 0,689. Sungai

Tabel 5. Klasifikasi Kerapatan Vegetasi


Kelas
Nilai Kerapat Jenis
No
NDVI an RTH
Vegetasi
1 -0,064 – Non
Non RTH
0,23 vegetasi
2 0,23 – 0,26 Jarang Pekarangan
3 0,26 – 0,36 Sedang Jalur
Sempadan
Gambar 2. Distribusi RTH di Kelurahan
Jalan, Sokanegara
Lapangan
Rumput /
Taman
Kota
4 > 0,36 Lebat Jalur
Sempadan
Sungai
RTH di Kelurahan Sokanegara dominan
tersebar pada bagian utara dan barat yang
didominasi oleh RTH jenis sempadan jalan dan
lapangan rumput atau taman kota (Gambar 2 Gambar 3. Verifikasi loksi RTH di Kelurahan
dan Gambar 3). Berdasarkan pengolahan Sokanegara
indeks vegetasi NDVI, terdapat 4 kelas
klasifikasi kerapatan vegetasi yang ada di 3.2. Variasi Suhu Udara dan Kelembaban
Kelurahan Sokanegara yakni kelas vegetasi Relatif di Kelurahan Sokanegara
lebat, jarang, dan area bukan vegetasi. Selain

24
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

Pengukuran suhu lapangan dilakukan pada pagi lapangan rumput di utara Kelurahan
hari dan siang hari selama tiga hari di 10 titik Sokanegara dan yang paling tinggi di sempadan
sampel. Pada pagi hari pengukuran dilakukan sungai selatan, pekarangan rumah, sempadan
pada rentang waktu jam 09.00 hingga jam sungai tengah, dan lapangan rumput SMA 2
11.00 sedangkan, pengukuran pada waktu Purwokerto. Nilai kelembaban relatif paling
siang dilakukan pada rentang jam 13.00 hingga rendah sebesar 54,15% yang terdapat pada
RTH lapangan rumput di utara Kelurahan
jam 15.00. Pengambilan waktu pengukuran
Sokanegara sedangkan, nilai kelembaban
didasarkan pada asumsi bahwa pada rentang relatif paling tinggi sebesar 74,58% dan
waktu tersebut suhu udara dan kelembaban terdapat pada pekarangan rumah. Nilai
relatif konstan. Hasil pengukuran dirata- kelembaban relatif yang tinggi menandakan
ratakan sehingga mendapatkan rata-rata suhu partikel-partikel air diudara relatif banyak di
udara dan kelembaban relatif harian. waktu dan lokasi tersebut sehingga
Variasi suhu yang didapatkan dari hasil mengakibatkan kelembaban di sekitar area
pengukuran memiliki nilai terkecil sebesar tersebut menjadi tinggi (gambar 5).
29,04°C dan nilai suhu paling tinggi yakni
33,01°C. Hasil pengukuran lapangan
menunjukan bahwa jenis RTH yang memiliki
suhu paling rendah berada pada RTH jenis
sempadan sungai di daerah selatan Kelurahan
Sokanegara. Sedangkan, jenis RTH yang
memiliki suhu udara paling tinggi berada pada
RTH jenis lapangan rumput di utara Kelurahan
Sokanegara, pekarangan, dan non-RTH.
Gambar 5. Pola spasial kelembaban ralatif di
Kelurahan Sokanegara

Suhu udara yang relatif tinggi akan


menyebabkan kelembaban relatif menjadi
rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi radiasi sinar matahari
menyebabkan suhu udara meningkat, didukung
juga dengan emisi dari objek-objek
disekitarnya seperti lahan terbangun dan
penyerapan panas oleh badan air dan tumbuhan
di area bervegetasi.
Gambar 4. Pola Spasial Suhu udara di Kelurahan
Sokanegara

Berdasarkan peta diatas, sebaran suhu udara


relatif rendah terdapat pada sebelah selatan dan
utara Kelurahan Sokanegara. Suhu paling
rendah terdapat di sekitar sempadan sungai,
karena dikelilingi pohon dan tajuk vegetasi
yang relatif padat, sehingga relatif
menghalangi panas yang diradiasikan oleh
sinar matahari dan permukaan tanah.
Sedangkan suhu yang paling tinggi terdapat Gambar 6. Hubungan Suhu udara dan kelembaban
area yang relatif terbuka dan banyak lahan relatif
terbangun disekitarnya seperti pada RTH jenis
pekarangan, lapangan rumput di utara 3.3. Tingkat Kenyamanan Termal
Kelurahan Sokanegara.
Berdasarkan hasil pengukuran, kelembaban Analisis tingkat kenyamanan pada penelitian
relatif paling rendah terdapat pada jenis RTH ini menggunakan perhitungan Temparature
Humidity Index (THI) yang dikembangkan

25
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

oleh Nieuwolt dengan menggabungkan data Suhu 10 10


suhu udara dan kelembaban relatif harian yang
telah diukur pada saat survei lapangan. Kelembaban 10 10
Berdasarkan perhitungan diperoleh menjadi
satu kelas kategori kenyamanan yaitu tidak Kelemb
Suhu
nyaman. Tingkat kenyamanan di Kelurahan aban
(°C)
Sokanegara menunjukkan kategori tidak (%)
nyaman disetiap jenis Ruang Terbuka THI 0,731 -0,454
Hijaunya yang menunjukkan rata-rata THI NDVI 0,505 -0,268
kebih besar dari 28,8. Nilai indeks kenyamanan Korelasi
Suhu 1,000 -0,882
termal (THI) terendah berada pada RTH jenis Pearson
sempadan sungai dengan nilai sebesar 27,43 Kelembaban -0,882 1,000
dan indeks kenyamanan termal (THI) tertinggi
berada pada jenis RTH lapangan rumput THI 0,008 0,094
sebesar 30,13 seperti pada tabel 7. NDVI 0,068 0,227
Sig. (1-
Tabel 7. Tingkat Kenyamanan Termal di masing- Suhu 0 0,000
tailed)
masing RTH
Kelembaban 0,000 0

THI 10 10
NDVI 10 10
N Suhu 10 10

Kelembaban 10 10

Koefisien korelasi antara indeks kenyamanan


3.4. Pengaruh Ketersidaan RTH dengan THI dan suhu udara sebesar 0,731, dengan
Tingkat Kenyamanan Termal (THI) tingkat signifikansi sebesar 0,008 (0,008 lebih
kecil dibandingkan 0,05), menunjukan bahwa
Dalam menentukan pengaruh RTH terhadap
variabel suhu udara memiliki korelasi positif
tingkat kenyamanan termal, diperlukan
yang signifikan terhadap tingkat kenyamanan
variabel indeks vegetasi, suhu udara, dan
termal (THI). Untuk mengetahui bagaimana
kelembaban relatif sebagai variabel bebas dan
masing-masing variabel bebas menjelaskan
Tingkat Kenyamanan Termal (THI) sebagai
variabel terikat, dapat diketahui dengan
variabel terikat. Hasil korelasi dari masing-
menghitung R Square atau koefisien simultan
masing variabel dapat dilihat pada tabel 8.
dan determiniasi (Tabel 9).
Tabel 8. Korelasi Antara Masing-Masing Variabel Tabel 9. Korelasi simultan dan determinasi
THI NDVI Model R R2 Std. Sig. F
THI 1,000 0,189 Error
NDVI 0,189 1,000 1 0,938a 0,879 0,35760 0,004
Korelasi
Pearson
Suhu 0,731 0,505 Koefisien korelasi dari semua variabel adalah
93,8%, dan koefisien determinasi adalah
Kelembaban -0,454 -0,268 87,9%. Dapat disimpulkan bahwa 87,9%
tingkat kenyamanan (THI) dapat dijelaskan
THI 0 0,301 dengan variabel suhu udara, kelembaban
NDVI 0,301 0 relatif, dan kerapatan vegetasi (NDVI).
Sig. (1-
Suhu 0,008 0,068 Sedangkan sisanya merupakan variabel lain
tailed)
yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Kelembaban 0,094 0,227 Demikian pula pengambilan keputusan
berdasarkan probabilitas, didapat angka
THI 10 10 probabilitas 0.004, karena probabilitas lebih
N
NDVI 10 10 kecil dari 0.05, maka model regresi dapat

26
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

dipakai untuk memprediksi variabel tingkat


kenyamanan termal (THI). Dapat dikatakan 4. KESIMPULAN
bahwa indeks vegetasi, suhu udara, dan
Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
kelembaban relatif secara bersama-sama
berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan Kelurahan Sokanegara seluas 87,5 Hektar, 2
kali lipat lebih luas dibandingkan dengan luas
termal (THI). Uji F dilakukan untuk
lahan terbangun. Distribusi RTH sebagian
mengetahui apakah model yang dibuat dapat
bisa dijadikan model prediksi (Tabel 10). besar berada di sepanjang sungai dan di
sebelah utara Kelurahan Sokanegara.
Tabel 10. Uji Liniearitas Persamaan Regresi Berdasarkan hasil varifikasi lapangan, RTH
Model SoS df MS F Sig yang terdapat di Kelurahan Sokanegara adalah
Regress 14, 0,0 lapangan rumput atau taman alun-alun kota,
5,594 3 1,865
ion 582 04b sempadan jalan, sempadan sungai, dan
Residu pekarangan. Variasi suhu RTH di Kelurahan
0,767 6 0,128
al Sokanegara memiliki rentang 29,04°C -
Total 6,362 9 33.01°C. Distribusi spasial suhu udara paling
rendah terdapat di sebelah selatan dan utara
Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa hasil
Kelurahan Sokanegara berupa sempadan
yang didapatkan dari F hitung adalah 14,582 sungai. Sedangkan untuk suhu udara paling
dengan tingkat signifikansi 0,004. Berdasarkan
tinggi terdapat pada lapangan rumput di utara
perbandingan F hitung dan F tabel, dengan Kelurahan Sokanegara, pekarangan, dan non-
numerator k atau 3. Denumerator N-k-1 Atau RTH. Variasi kelembaban relatif berbanding
10-3-1 = 6, tingkat signifikansi 5%. Dari tabel
terbalik dengan variasi suhu udara,
F didapatkan angka 4,757. Karena F hitung > F kelembaban relatif di Kelurahan Sokanegara
tabel (14,582 > 4,757) maka dapat disimpulkan memiliki rentang nilai 54,15% - 74,58%.
bahwa model regresi dapat dipakai untuk Berdasarkan perhitungan THI didapatkan
memprediksi tingkat kenyamanan termal bahwa semua jenis RTH dikategorikan tidak
(THI) dan dapat dikatakan bahwa variabel
nyaman karena nilai THI lebih besar dari 28°C.
kerapatan vegetasi (NDVI), suhu udara,
Berdasarkan analisis statistik regresi berganda,
berpengaruh positif dan kelembaban relatif suhu udara di RTH paling signifikan
berpengaruh negatif terhadap indeks berpengaruh terhadap Tingkat Kenyamanan
kenyamanan termal THI.
Termal (THI). Meskipun Ruang Terbuka Hijau
Tabel 11. Variabel Model Regresi di Kelurahan Sokanegara relatif luas, namun
Model Unstandardized Standa T Sig. tingkat kenyamanan termal di RTH tersebut
Coefficients rdized dikategorikan tidak nyaman, hal ini karena
Coeffic tingginya suhu yang diakibatkan radiasi sinar
ients matahari dan lahan terbangun di sekitarnya
B Std. Beta yang padat.
Error
(Const - 30,665 11,143 -2,752 0,033 DAFTAR PUSTAKA
ant)
NDVI -4,798 1,593 -0,550 -3,012 0,024 BPS Kabupaten Banyumas. 2018. Statistik
Suhu 1,578 0,274 2,151 5,766 0,001 Kependudukan Kabupaten Banyumas
Kelem 0,186 0,048 1,296 3,876 0,008 2014, 2016, 2018. Kabupaten
baban Banyumas: Badan Pusat Statistik.
Gómez, F., Gil, L., dan Jabaloyes, J. 2004.
Berdasarkan tabel 11 diatas didapatkan rumus Experimental investigation on the
persamaan regresi: thermal comfort in the city:
relationship with the green areas,
Y = -30,665 – 4,798X1 + 1,578X2 + 0,186x3, interaction with the urban
dimana Y = Tingkat kenyaman termal (THI), microclimate. Building and
X1 = nilai kerapatan vegetasi (NDVI), X2 = environment, 39(9), 1077-1086.
Suhu udara (°C), X3 = Kelembaban Relatif Arifah, N., & Susetyo, C. 2018. Penentuan
(%). Prioritas Ruang Terbuka Hijau

27
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol.7 No.3, November 2020

berdasarkan Efek Urban Heat Island di Optima. Percetakan Olta Printings:


Wilayah Surabaya Timu. Jurnal Jakarta.
Teknik ITS, 7(2), 143-148. Kakon, A. N., Nobuo, M., Kojima, S., & Yoko,
Effendy S., dan Aprihatmoko F., 2014. T. 2010. Assessment of thermal
Analisis Hubungan antara Ruang comfort in respect to building height in
Terbuka Hijau (RTH) dan Indeks a high-density city in the tropics. Am.
Kenyamanan (Studi Kasus: Kota J. Eng. Appl. Sci, 3(3), 545-551.
Yogyakarta). Jurnal Agromet. Vol. Kurnia, R., F., A., 2016. Analisis Indeks
28(1) Kenyamanan Iklim, Studi Kasus:
Kementrian Dalam Negeri. 2007. Peraturan Taman Wista Jatim Park 2 dan
Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun Karangkates. Skripsi. Fakultas
2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Hijau Kawasan Permukiman. Jakarta: Alam: Institut Pertanian Bogor.
Kementrian Dalam Negeri Hidayat, I. W. 2010. The ecological role of
Sarmin, N. S., Ismail M. H., Zaki P. H., Awang trees and their interactions in forming
K. W., and Shidiq I. P. A. 2016. Land the microclimate amenity of
Cover Dynamics of Sungai Pulai environment. Jurnal Bumi
Mangrove Forest Using Remote Lestari, 10(2), 182-190.
Sensing and GIS-Preliminary Results. Rao R., dan Kumar R. 2018. Land cover
Journal of Engineering and Applied classification using landsat-8 optical
Sciences, 11: 441-445. data and supervised classifiers.
Febrianti, N., dan Sofan, P. 2014. Ruang International Journal of Engineering
terbuka hijau di DKI Jakarta & Technology. 7(2.17): 102-103.
berdasarkan analisis spasial dan Jamil H. D., Tjahjono H., dan Parman S., 2013.
spektral data Landsat 8. Prosiding Deteksi Potensi Kekeringan Berbasis
Seminar Nasional Penginderaan Jauh Penginderaan Jauh dan Sistem
2014. 100, 11-5. Informasi Geografis Di Kabupaten
Pietersz, J. H., Matinahoru, J., dan Loppies, R. Klaten. Geo Image, 2(2).
2018. Pendekatan Indeks Vegetasi Putrajaya, I. K. (2017). Analisis indeks
Untuk Mengevaluasi Kenyamanan Vegetasi Menggunakan Citra ALOS
Termal Menggunakan Data Satelit AVNIR-2 untuk Estimasi Kebutuhan
Landsat-Tm Di Kota Ambon. Jurnal Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan
Agrologia, 4(2). Kebutuhan Oksigen Di Kota Denpasar,
Karyono, T. H. (2001). Teori dan Acuan Provinsi Bali. Jurnal Pendidikan
Kenyamanan Termis dalam Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek
Arsitektur. Penerbit Catur Libra dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu
Geografi, 22(1), 49-59.

28

Anda mungkin juga menyukai