Anda di halaman 1dari 18

Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu

Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI


Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

Metode Kerja Pekerjaan Pembangunan Kantor UPP

PENENTUAN
METODE KERJA

IDENTIFIKASI RESIKO
PEKERJAAN

PERSIAPAN ALAT
DAN BAHAN

ALAT : BAHAN : RAMBU :


1. Congcrete Pump 1. Beton Ready Mix 1. Cone
2. Truck Mixer 2. Besi Beton 2. Saftyline
3. Batching Plan 3. H-Beam 3. Stick Lamp
4. Bahan Arsitektur 4. Body Harnes
4. Scafolding
5. Kayu Bekisting 5. APD
5. Vibrator

Uraian
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan merupakan bangunan gedung permanen 2 lantai yang
berfungsi sebagai tempat menyelenggarakan kegiatan adminsitratif operasional kepelabuhanan dan
perhubungan yang membawahi Unit Pelabuhan Multipurpose wae kelambu labuan Bajo.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan


Wilayah : Labuan Bajo
Propinsi : Nusa Tenggara Timur

Metode pelaksanaan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini akan diuraikan menurut
pekerjaan seperti tersebut di bawah ini :

I. Pekerjaan Pendahuluan
II. Pekerjaan Struktur
III. Pekerjaan Arsitektur
IV. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
V. Pekerjaan Akhir/Finishing
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

I. Pekerjaan Pendahuluan

1. Pekerjaan Persiapan
a. Pembersihan Lokasi dan Perataan Tanah
Membersihkan lahan tapak dari semak-semak serta tanaman-tanaman liar sehingga bangunan
dapat dipersiapkan untuk dibangun. Selanjutnya sampah sampah pembersihan dibuang pada
lokasi yang telah di setujui dan tidak mecemari lingkungan.
b. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan harus dilakukan pengukuran dilokasi proyek, untuk
mendapatkan gambar topographi dan elevasi di lokasi tersebut. Dari hasil pengukuran ini
ditentukan tata letak dan titik ikat dari bangunan-bangunan yang akan dikerjakan kemudian.
Pengukuran dilaksanakan oleh seorang surveyor yang berpengalaman dibantu oleh tenaga
kerja yang telah dipilih untuk pekerjaan ini. Setelah pengukuran selesai dilanjutkan dengan
pemasangan bowplank sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan bowplank
harus dipandu oleh Surveyor agar penempatan bangunan benar-benar tepat. Pada
pelaksanaan pekerjaan ini digunakan bowplank tertutup supaya pekerjaan dapat dilaksanakan
lebih mudah. Jarak pemasangan bouwplank dari struktur terluar bangunan yang akan
dibangun minimal 1 m dan maksimal 2 m.
Tahapan pekerjaan :
- Koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran
- Penentuan Lokasi Kerja, konfirmasi dengan pihak direksi
- Pengukuran dikerjakan dengan menggunakan teodolit dan water pass
- Pembuatan patok acuan (bouw plank) setiap 2 meter atau sesuai petunjuk/ arahan dari
direksi, dibuat dari material kayu ukuran 5/7 cm, ditanam sedalam 40 cm dan diberi cat
warna merah untuk memudahkan pandangan. Untuk keperluan acuan elevasi dipakai
papan kayu 2.5/25 cm atau kayu 2.5/7 cm yang dipakukan pada tiang kayu 5/7 cm. Posisi
bouwplank disesuaikan dengan hasil pekerjaan setting out.
- Buat peta situasi beserta cross section dan long section
- Ploting data ukur ke construction drawing

c. Direksikeet dan Gudang Bahan


Fasilitas Direksikeet ini terdiri dari Ruang Kerja, Ruang Rapat, serta Sarana Pendukung
lainnya seperti Toilet dan Ruang Ibadah. Bangunan Direksi Keet akan digunakan untuk
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

jangka waktu yang cukup lama sehingga dibuat permanen, lebih kokoh dan dilengkapi
dengan perabotan yang lengkap sesuai Spesifikasi. Lokasi Direksi Keet akan ditentukan
sesuai dengan persetujuan dari Direksi pekerjaan, sementara denah dan struktur bangunan
akan mengacu pada gambar yang telah disediakan.
II. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan Galian
- Pekerjaan galian tanah dilaksanakan dengan menggunakan Excavator, batas-batas
penggalian disesuaikan dengan gambar kerja atau dalam kondisi khusus, mengikuti
instruksi dari konsultan dengan mempertimbangkan faktor kualitas pekerjaan dan
keamanan/keselamatan (safety).
- Tanah/material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan, tanah yang bagus
akan dipakai kembali untuk pekerjaan penimbunan (common embankment) dan tanah
yang kurang bagus dibuang ke tempat pembuangan (disposal area) yang lokasinya
diusahakan tidak jauh dari lokasi pekerjaan
- Pekerjaan penggalian pondasi ini harus mengikuti panjang, lebar, kedalaman dan
kemiringan lereng galian sesuai dengan dimensi di gambar rencana.
b. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
Pembuangan hasil galian tanah ke tempat yang ditentukan direksi sebagai pertimbangan
untuk urugan tanah kembali. Tanah timbunan yang dipakai berasal dari hasil galian atau dari
luar lokasi yang dimuat dengan dump truk. Kemudian diratakan dan dipadatkan.
c. Urugan Pasir dibawah Pondasi dan Lantai
Sebelum pekerjaan pondasi dikerjakan, sepanjang galian fondasi ditaburi dengan pasir urug
ketebalan lapisan sesuai dengan bestek. Hal ini untuk menghindari kemungkinan adukan
semen/beton tercampur dengan tanah liat.
2. Pekerjaan Pondasi
a. Pekerjaan Pondasi Gedung Kantor UPP dimulai dengan pemotongan besi sesuai shop
drawing yang telah disetujui pihak direksi. Pemotongan material besi menggunakan alat bar
cutter dan untuk pembengkokan besi menggunakan bar bending sesuai list shop drawing.
Perakitan tulangan besi menggunakan kawat bendrat.
b. Selanjutnya setelah pembesian selesai di pabrikasi di workshop dan sudah sesuai checklist
shop drawing maka berlanjut ketahap pembuatan bekisting pondasi precast. Pekerjaan
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

bekisting dilakukan dengan memperhatikan kekuatan bekisting agar saat dilakukan


pengecoran bekisting mampu menahan masa dari material beton.
c. Pelaksanaan pengecoran pondasi precast dilakukan setelah pengecekan Kembali pembesian
dan bekisting disesuaikan dengan shop drawing. Pada saat pengecoran pengawas dan
pelaksana wajib memperhatikan tinggi jatuh beton dan penggunaan alat vibrator digunakan
dengan baik. Perawatan beton wajib dilakukan dengan melakukan penyiraman secara rutin
agar proses pengerasan beton berjalan maksimal.
d. Setelah kedalaman galian pondasi tercapai dan disetujui oleh Direksi Teknis kemudian
dibuat lantai kerja dari beton cor. Setelah pengerjaan lantai kerja selesai dilaksanakan maka
pondasi precast yang telah memenuhi umur dan mutu diletakan sesuai koordinat rencana di
bantu oleh tim survey.
3. Pekerjaan Struktur
Untuk semua pengecoran item struktur (sloof, kolom, ring balok) digunakan bekisting kayu
yang dilapisi bagian dalam dengan multipleks, dengan perkuatan stutwerk dan perancah
menggunakan balok. Pelaksanaan pengecoran beton bertulang, dimulai dengan memasang besi
yang telah dirakit pada posisi konstruksi. Selanjutnya dipasang beton tahu pada sekeliling
pembesian. Berikutnya pemasangan bekisting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas pada bagian
permukaan serta pemasangan stutwerk/pengaku. Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian
dan bekisting/stutwerk benar-benar tegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan
dicor benar-benar bersih (tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran
lainnya). Selanjutnya supervisor konstruksi mengajukan permohonan (Requst for Checking dan
Request for Works) untuk dilakukan inspeksi oleh Direksi Lapangan untuk pekerjaan
pemasangan besi dan bekisting, berikut izin untuk melakukan pengecoran beton. Beton yang
digunakan memenuhi spesifikasi teknis dan juga telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan.
Mutu dan karakteristik beton yang digunakan harus sesuai dengan item struktur yang tertera
dalam kontrak, kecuali jika ada perubahan di lapangan atas persetujuan Direksi Lapangan.
Setelah kontraktor mendapat izin untuk pengecoran, maka dipersiapkan tenaga kerja dan
alat/peralatan pengecoran (seperti pompa air, talang beton/corong, penggetar beton, concrete
pump, molen).

Berikut ini tahapan Pekerjaan struktur Gedung Kantor UPP :


- Pekerjaan Sloof cor beton bertulang (K-300)
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

 Fabrikasi pembesian Sloof dilakukan di workshop mengikuti gambar shop drawing


yang telah disetujui oleh direksi menggunakan bar cutter dan bar bending.
 Perakitan besi sloof dilakukan di lokasi kerja dengan memperhatikan elevasi dan
dimensi balok sloof.
 Setelah pembesian sloof selesai dilanjutkan dengan pekerjaan bekisting sloof dan
memasang pengaku pada bekisting.
 Pengecekan Kembali oleh tim teknis sebelum melakukan pengecoran balok sloof dan
setelah pembesian dan bekisting sesuai shop drawing maka lahan kerja balok sloof
siap dikerjakan.
- Kolom struktur cor beton bertulang (K-300)
 Fabrikasi pembesian Kolom struktur dilakukan di workshop mengikuti gambar shop
drawing yang telah disetujui oleh direksi menggunakan bar cutter dan bar bending.
 Perakitan besi kolom dilakukan di lokasi kerja dengan memperhatikan elevasi dan
dimensi kolom. Setting elevasi kolom oleh pekerja dibantu Tim Survey agar
pembesian kolom dapat beridiri tegak vertikal.
 Setelah pembesian kolom selesai dilanjutkan dengan pekerjaan bekisting dan
memasang pengaku pada bekisting. Pemasangan bekisting harus vertikal agar kolom
tidak menerima beban momen dan terjadi kegagalan sturktur. Bekisiting yang telah
terpasang di beri pengaku agar kuat menahan beban material beton dan tidak ambrol
saat pengecoran kolom. Tinggi jatuh beton tidak boleh melebih 1,5 m pada saat
pengecoran.
- Balok struktur dan Plat Lantai beton bertulang (K-300)
 Pekerjaan balok struktur dan Plat Lantai dimulai dari pemasangan perancah atau
scaffolding. Pemasangan scaffolding wajib memperhatikan jarak antar scaffolding
dan pengaku scaffolding wajib terpasang dengan baik dan benar agar kuat menahan
beban diatasnya.
 Setelah scaffolding terpasang dengan baik dan sesuai elevasi rencana dilanjutkan
dengan pekerjaan pemasangan bekisting plat lantai dan balok struktur. Pemasangan
bekisting plat lantai dan balok mengikuti dimensi dari shop drawing plat lantai dan
balok sturktur. Bekisiting yang telah terpasang dan dimensi telah sesuai gambar di
beri pengaku dengan balok kayu.
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

 Selanjutnya setelah bekisting plat lantai dan balok struktur telah terpasang dengan
baik dilanjutkan dengan pemasangan besi struktur balok. Pemasangan besi tulangan
balok mengikuti gambar shop drawing yang telah di setujui pihak direksi. Setelah
pembesian balok struktur telah terpasang di lanjutkan dengan pembesian lantai.
Pembesian lantai mengikuti gambar shop drawing yang telah disetujui oleh pihak
direksi. Setelah pembesian lantai dan balok sesuai gambar shop drawing dan ikatan
kawat bendrat terikat dengan baik dilakukan pemasangan beton decking agar
ketebalan selimut beton tetap sesuai dengan gambar shop drawing pada saat
pelaksanaan pengecoran.
 Pengecoran lantai dan balok insitu dilakukan setelah bekisting di beri minyak
bekisting dan telah mendapat persetujuan oleh tim teknis setelah pemeriksaan
Bersama. Pengecoran lantai dibantu menggunakan alat Congcrete Pump dan tinggi
jatuh beton tidak boleh melebihi 1,5 m. Pekerja yang berada di lokasi membantu
menyebarkan material beton untuk mengisi setiap ruang menggunakan vibrator agar
ruang terisi dengan baik dan tidak ada rongga pada beton.
- Pemeliharaan Beton
Pemeliharaan beton dilakukan dengan cara menyiram permukaan beton secara rutin
dengan air tawar bersih agar pengerasan beton berjalan maksimal. Menyiapkan terpal
pada saat pengecoran agar saat terjadi hujan beton yang masih basah tertutupi terpal dan
tidak langsung terkena air hujan.

4. Pekerjaan Struktur Atap


Rangka Atap Baja
Atap Baja Ringan
Genteng Bitumen
Lisplank GRC
Volume dari pekerjaan dan ukuran ukuran yang digunakan harus sesuai dengan gambar
kerja. Kemiringan dan sudut dari kemiringan atap harus tepat untuk meghindari kebocoran.
Lembaran pertama atap bitumen diletakkan di sudut bawah sebelah kiri bangunan, kemudian
ditimpa oleh lembaran atap bitumen yang kedua dan seterusnya (gelombang yang mempunyai
gelombang kapiler air selalu diletakkan di bawah sebagai timpahan lembaran atap bitumen yang
berikutnya). Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembaran atau lebih atap bitumen tata
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

peletakan/penyusunan atap Bitumen selalu harus dipasang mulai dari lajur bawah hingga selesai
baru dilanjutkan ke lajur atas. Pelubangan atap Bitumen tidak dibenarkan dengan drip, paku atau
sejenisnya. Pelubangan yang benar adalah menggunakan alat bor listrik ataupun bor tangan.
Untuk mengikat atap Bitumen pada reng pakailah paku ulir warna dan pakukan pada puncak
gelombang atap genteng metal. Untuk mengikat rabung/flasing dan kaki rabung atap Bitumen
dipakai paku rivet. Untuk menghindari kerusakan/peot pada atap Bitumen sewaktu pemasangan,
para pekerja harus beralaskan papan dan kakinya tidak dibenarkan langsung menginjak pada
atap Bitumen. Apabila pemasangan atap Bitumen jika masih ada bekas-bekas potongan atap,
kayu atau kotoran lainnya harus dibersihkan dari atap Bitumen guna menghindari korosi yang
disebabkan oleh bahan bekas potongan atap, paku atau kotoran lainnya. Berikut Tahapan
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atap dan Atap Bitumen :
 Pekerjaan pemasangan rangka atap dapat dimulai Ketika pekerjaan lantai atap sudah
selesai dikerjakan dan sudah memenuhi umur beton. Setelah umur beton lantai atap
sudah memenuhi umur beton dilanjutkan dengan pemasangan scaffolding di lantai
atap. Selanjutnya pembuatan mesin katrol manual dengan menggunakan besi ulir dan
H beam sebagai rangka mesin katrol. Rangka Baja Atap kemudian di angkat dan di
instal menggunakan katrol manual.
 Setelah struktur rangka atap terpasang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
bagian rangka atap bitumen. Pada saat melaksanakan pemasangan rangka atap
bitumen pekerja wajib menggunakan Body Harnes dan APD lengkap.
 Setelah rangka atap bitumen terpasang dan sambungan sudah dipastikan terpasang
dengan baik dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan atap bitumen. Pekerjaan
pemasangan atap bitumen dilakukan dengan cara meletakkan papan/balok kayu di
atas rangka atap agar pada saat pemasangan pekerja tidak menginjak atap bitumen
yang sudah terpasang dan atap bitumen tidak terjadi kerusakan.
5. asd
III. PEKERJAAN ARSITEKTURAL
1. Pekerjaan lantai
Keramik (kamar mandi)
Keramik (ruangan)
Plint keramik (ruangan)
a. Pemasangan Lantai Keramik
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

- Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. Pahami gambar kerja, pola
pemasangan dan lain-lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman dalam hal ukuran/dimensi, presisi, dan
warna.
- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember).
- Setelah proses perendaman, keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat
dudukan / tatakan keramik.
- Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan.
- Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.
Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah dinding
keramik, maka kedudukan nat lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
- Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah terpasang.
Kemudian periksa kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
dengan waterpas.
- Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/spesi.
- Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya
tidak ada las-lasan.
- Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk
mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat. Setelah itu periksa
kembali kerataan elevasi keramik dengan waterpass. Bersihkan permukaan pasangan
keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah sampai bersih.
- Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah delatasi.
Kemudian siapkan isian/bahan cor nat pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata.
Setelah adukan rata, isi sela-sela nat dengan bahan cor nat dengan menggunakan sendok
spesi (sekop). Pengisian nat dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi
telah kering, kemudian rapikan nat tersebut. Diamkan dan tunggu sampai nat tersebut
benar-benar kering.
- Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nat dari
sisa-sisa bahan cor nat dengan menggunakan kain/lap basah sampai bersih.
b. Pemasangan Dinding Keramik
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

- Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan. Pahami gambar kerja, pola
pemasangan dan lain-lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman dalam hal ukuran/dimensi, presisi, dan
warna.
- Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember).
- Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik,
setelah proses perendaman.
- Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling ± 1m untuk
menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
- Membuat lot pada dinding ditiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan
dinding untuk pembagian keramik.
- Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian- bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut.
- Berdasarkan data-data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian
pemasangan keramik dinding tersebut.
- Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai
acuan kerja.
- Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.
Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang
sehingga nantinnya mendapat nat yang segaris antara dinding dan lantai.
- Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi
kosong.
- Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti garis
sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
2. Pekerjaan Dinding
Pasangan bata ringan
Plesteran dinding
Acian
a. Pasangan Bata Ringan
- Pasangan batu bata dinding keliling bangunan dipasang ½batu, dinding dimulai dari
permukaan sloof hingga peil 20 cm diatas permukaan lantai dipasang bata trasram ½ bata
dengan campuran 1Pc : 2Ps. Untuk dinding kamar mandi/toilet dipasang batu bata
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

transram 1Pc : 2Ps setinggi 1,5 meter dari permukaan lantai. Sedangkan dinding lainnya
dipasang pasangan bata bata 1Pc : 4Ps dengan campuran 1 semen : 4 pasir sesuai dengan
gambar bestek.
- Semua pasangan batu bata sebelum dikerjakan terlebih dahulu direndam dalam air
hingga jenuh.
- Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan tekstur yang
sama, warna merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan tidak rapuh.
- Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan
adukan yang baru.
- Pengukuran (uitzet) harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai dengan
gambar dan memenuhi syarat :
 Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan
dengan benang.
 Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh
melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
- Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang
bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.
- Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu
sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal
dinding.
- Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah
dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok.
- Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus
diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara
membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya
b. Plesteran Dinding
- Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi dengan air,
siarnya dikorek sedalam 1 cm.
- Tebal plesteran minimum 1,5 cm dan maksimum 2,5 cm.
- Plesteran diselesaikan dengan papan plesteran dan kayu perata atau sekop baja. Sudut-
sudut dibuat serapi-rapinya dan menyiku. Sambungan dari plesteran harus mulus dan
lurus.
- Dalam mendirikan dinding yang tidak berada di bawah atap, selama waktu hujan harus
diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan bahan pelindung
yang sesuai.
- Selama proses pengeringan, plesteran harus disiram air selama 7 (tujuh) hari terus
menerus.
- Seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan permukaan yang halus dan
rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan permukaan yang halus
dan rata, maka permukaan tersebut harus diplester hingga menghasilkan permukaan
seperti yang dimaksud di dalam gambar rancangan pelaksanaan.
- Permukaan beton yang akan diplester harus disiapkan dulu dengan pekerjaan
pendahuluan dengan urutan sebagai berikut:
 Permukaan dibuat kasar dengan behel/pahat beton.
 Dibasahi dengan air.
 Disapu air semen (pc) atau bonding agent.
- Mortar untuk plesteran adalah campuran 1 pc : 2 pasir yang diaduk secara benar-benar
homogen.
- Ketebalan plesteran adalah rata-rata 15 mm – 25 mm. Plesteran harus diakhiri dengan
acian halus dari adukan air semen (pc).
3. Pekerjaan Plafond
Plafond Gypsum Board
Rangka Furing
a. Pemasangan Rangka Furing
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

- Sebelum pemasangan rangka plafond, kami koordinasi terlebih dahulu mengenai dimensi
dan letak pemasangannya.
- Pemasangan rangka sesuai dengan masing-masing material. Pemeriksaan dan koordinasi
dengan pelaksanaan ME mengenai pelaksanaan dan testing yang harus selesai sebelum
pemasangan penutup plafond. Tandai / Marking level plafond pada dinding yang
berdekatan sesuai dengan gambar shop drawing. Pasang rangka furing yang menempel
langsung pada dinding sesuai tanda / marking tersebut. Rangka furing adalah balok yang
tidak mempunyai cacat pada permukaan, sisi yang menempel pada tripleks harus
potongan yang sudah diketam rapi, lurus dan sejajar. Paku yang digunakan tidak
berkarat, lurus dan baru. Lakukan pemasangan dan penarikan benang acuan yang
menghubungkan tanda /marking sebagai batas elvasi plafond saling tegak lurus sesuai
dengan pola penutup serta diatur agar landas / nat plafond tegak tegak lurus dan simetris,
kerataannya diukur dengan waterpass. Memasang rangka utama dan penggantungnya
sebagai perkuatan dan pengaku plafond sesuai dengan jarak modul plafond, pengantung
dikaitkan dengan atap diatasnya harus dapat diatur naik turunnya, setelah diukur
kerataannya posisi penggantung dan rangka utama dapat dipaku secara permanen.
Memasang rangka-rangka pembagi, pertemuan silang dengan sistem klos dan meratakan
bagian sambungan. Pemeriksaan kerataan dari rangka dengan berpedoman pada
penarikan benang acuan (menyilang, diagonal, membujur) dan waterpass. Perkuatannya
dan seluruh instalasi dan pekerjaan diatas langit-langit dipastikan harus sudah selesai.
b. Pemasangan plafond Gypsum
- Bahan plafod gypsum, harus mempunyai sisi potongan yang rapi dan sejajar, tidak cacat
permukaan, motif relatif sama. Bahan perekat adalah screw dengan ukuran yang sesuai.
Menarik kembali benang acuan sesuai nat dan diberi paku sesuai lebar nat yang akan
dibuat. Memasang plafond pada sisi yang telah ditentukan oleh satu orang sedangkan
satu orang lagi melakukan pemasangan paku. Apabila modul plafond dapat dilakukan
dengan perancah. Screw yang digunakan harus sesuai dengan ukuran ketebalan plafond
dan rangka, sebelum dipaku harus digepengkan terlebih dahulu dan pemasangannya
harus lebih masuk dari permukaan agar dapat ditutup dengan dempul. Jarak antar screw
± 10 cm. Pemasangan harus berurutan menerus dan baris yang satu kebaris yang lainnya.
Pengecekan ulang terhadap kerataan permukaan plafond setelah penutup plafond
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

terpasang. Jika terjadi ketidakrataan bidang dapat ditopang dengan penyangga dan distel
kembali bagian penggantungnya naik/turun hingga diperoleh bidang yang rata.
4. Pekerjaan Kusen / Pintu / Jendela
- Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan skala
gambar 1:1), untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Direksi dan pengawas
manajemen konstruksi.
- Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai dengan membuat lengkap
dahulu shop drawing dengan petunjuk direksi dan pengawas manajemen konstruksi
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
- Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai
ukuran dan kondisi di lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya, disarankan untuk mengerjakannya pada
tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
- Pengelasan dibenarkan menggunakan no-activated gas (argon) dari arah bagian dalam
agar sambungannya tidak tampak.
- Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap
dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
- Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal minimum
2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless
steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan air sebesar 100 kg/m 2.
- Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar- gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang) termasuk mempelajari bentuk,
pola, lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain di tempat pekerjaan harus
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindungi dari kerusakan dan kelembaban. Harus diperhatikan semua
sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain agar tetap terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan dan menjaga kerapian, tidak boleh ada lubang atau cacat bekas
penyetelan. Jika diperlukan menggunakan sekrup galvanized, tanpa meninggalkan bekas
atau cacat pada permukaan rangka yang tampak, untuk daun pintu/jendela kaca setelah
dipasang harus rata dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik.
5. Pekerjaan Cat
Cat Dinding Interior
Cat Dinding Eksterior
Cat Plafond
Cat Listplank
- Sebelum dinding diplamur, plesteran harus sudah benar-benar kering, tidak ada retak-
retak dan kontraktor meminta persetujuan pengawas.
- Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
- Sesudah 7 hari plamur terpasang dengan percobaan warna besi, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan
roller.
- Untuk cat semprot emulsi bertekstur, pada dinding luar digunakan plesteran 1 Pc : 5 Ps
dimana pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1
Pc : 5 Ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan alkali resistance
sealer dan dicat emulsi lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis
dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
- Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 3 lapis pengecatan, sesuai dengan
kekentalan sebagai berikut :
 Lapisan 1 encer (tambah air 20 %)
 Lapisan 2 kental
 Lapisan 3 encer
- Untuk warna-warna yang sejenis, pemborong diharuskan menggunakan kaleng- kaleng
dengan nomor (badge number) yang sama.
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

- Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata tidak ada
bagian yang belang-belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

IV. PEKERJAAN MEKANIKAL / ELEKTRIKAL


1. Pekerjaan Instalasi Listrik
Box Panel dan MCB
Lampu
Instalasi Titik Lampu dan Stop Kontak
Saklar Tunggal, Ganda, dan Triple
Stop Kontak 1 Phase dan 3 Phase
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa/cabel duct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing- sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
- Penempatan sambungan/pencabangan harus ditempatkan didaerah yang mudah dicapai
untuk perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada teedos.
- Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
- Jaringan arde harus dipasang tersendiri, tidak boleh ada sambungan, dihubungkan
dengan elektroda pentanahan, dan ditanam sampai minimal mencapai air tanah.
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem
atau dengan papan dan kabel trey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150cm
dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
- Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
- Pada box/kotak panel, bodynya harus diarde untuk menghindari adanya arus.
- Setelah semua jaringan dan lampu terpasang, dilakukan pengetesan aliran listrik
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

2. Pekerjaan Sanitary
a. Instalasi Air Bersih
Pipa PVC Air Bersih
- Siapkan gambar kerja, ijin kerja, dan perkirakan volume pekerjaannya.
- Penyambungan pipa dengan sistem ulir terlebih dahulu dilapisi dengan red lead cement.
- Pemasangan pipa horizontal maupun vertikal harus diperkuat dengan penggantung
(hangers) untuk pipa horizontal dan dijangkar (anchor) untuk pipa vertikal, jarak
maksimal masing-masing hanger ditentukan sesuai kondisi lapangan dan spesifikasi,
sedangkan untuk anchor diletakkan pada masing- masing lantai.
- Semua ujung pipa terakhir yang tidak dilanjutkan harus ditutup dengan dop / plug.
- Sebelum dan sesudah dipasang pipa-pipa accessories, terutama bagian dalam harus
dijaga tetap bersih dan diperiksa lagi atas kerusakan dan keretakan- keretakan.
- Setelah semua jaringan terpasang dilakukan pengetesan aliran air pipa.
b. Instalasi Air Kotor
Pipa PVC Air Kotor
- Peletakan / pemasangan dan dimensi pipa-pipa yang akan dipasang harus sesuai dengan
gambar kerja.
- Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar kedudukannya agar betul-
betul tepat serta pada peil yang benar dan dasar pipa-pipa harus terletak rata (tidak ada
batu, puing, atau benda keras lain yang memungkinkan rusaknya pipa).
- Apabila menurut gambar kerja, dasar pipa harus diberi urugan maka urugan tersebut
harus dilaksanakan sesuai elevasi rencana.
- Untuk penanaman pipa di bawah lantai / jalan lingkungan harus diberi pelindung di
sepanjang jalur pipa agar aman dari kerusakan yang ditimbulkan beban kendaraan
maupun beban lain.
- Sambungan pipa PVC 2” ke atas digunakan rubber ring joint sedang yang berdiameter
kurang dari 2” digunakan solvent cement.
- Semua pipa tegak lurus harus dijangkar kuat pada tiap-tiap lantai, untuk pipa mendatar
harus disupport dengan jarak maksimum tertentu (misal 2 m) dan dengan kemiringan
tertentu.
- Setiap perubahan arah dibuat sudut 45 , tee sanitair atau combination bend yang
dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) kecuali bila dinyatakan lain dalam
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

gambar pelaksanaan. Pipa vent services harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm dari


muka banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan tertentu.
- Di sekeliling pipa yang tertanam di dinding harus diisi adukan pasir semen dengan
ketebalan tertentu dari permukaan dinding luar pipa.
- Setelah semua jaringan terpasang dilakukan pengetesan aliran air pipa.
c. Sanitary
- Kloset jongkok berikut kelengkapannya dipakai sesuai dengan yang ada didokumen.
- Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Direksi
Teknis.
- Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass.
Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.
- Semua keran yang dipakai, dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan
masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran
tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyaai ring dudukan yang harus
dipasang menempel pada dinding.
- Stop keran yang dapat digunakan sesui dokumen dan penempatan sesuai gambar.
- Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
- Floor drain dan clean out yang digunakan adalah sesuai spesifikasi.
- Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar kerja untuk itu.
- Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui pengawas.
- Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi
dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor
drain tersebut.
- Setelah floor drain selesai dipasang, daerah sekitarnya dibersihkan dari noda- noda
semen dan tidak ada kebocoran.
- Septictank Kapasitas 3 M3 + Resapan Air Dinding septic tank adalah pasangan batu bata
dengan mutu baik yang ditutup oleh plat diatasnya dengan penulangan sesuai gambar
kerja. Lantai septiktank tidak dibeton, peresapan dari ijuk, sirtu dan koral dan saluran
Kegiatan : Proyek Pembangunan Terminal Multi Purpose Wae Kelambu
Pemberi Tugas : Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI
Konsultan MK : PT. Virama Karya (Persero)
Penyedia : Abipraya - Kemitraan KSO

peresapan memakai pipa PVC Ø4“ ,diberi lobang-lobang, ukuran, bentuk, letak dan
lainnya disesuaikan dengan yang tertera dalam gambar kerja.

Anda mungkin juga menyukai