Anda di halaman 1dari 5

Halo sobat STREAM perkenalkan saya Syamsul Rijal Ismail postingan ini merupakan

postigan pertama saya dan saya akan membahas mengenai Jenis-Jenis Folisofi
Penelitian, semoga tulisan ini bermanfaat dan terima kasih.

Lima Jenis Filosofi Penelitian

Setidaknya ada lima filosofi penelitian dalam filsafat sains. Sebenarnya ada lebih
dari lima karena setiap bidang ilmu dimungkinkan memiliki filsafat masing-masing, tetapi
filosofi-filosofi tersebut dapat dibangun berdasarkan lima ontologi dasar saja. Selain itu,
dalam pembagian jenis filsafat penelitian ini dilakukan analisis secara epistemologi dan
aksiologi yang berbeda untuk setiap jenis filsafat penelitian. Filosofi- filosofi dasar ini
digunakan untuk mencari realitas dalam bidang sains, bukan agama dan filosofi itu sendiri.
Lima jenis filosofi penelitian sebagai berikut :

1. Positivisme logis
2. Realisme Kritis
3. Interprevitisme
4. Post-Modernism
5. Pragmatisme

Dari kelima filosofi dasar tersebut, post-modernism merupakan filosofi terbaru.


Positivisme logis sangat erat dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, matematika, dan teknik.

Positivisme logis ini memiliki asumsi dasar bahwa suatu hal bersifat nyata, dan
diukur untuk memperoleh realitas tunggal di dalam hal tersebut. Hukum Kirchhoff, Ohm,
Coulomb, dan lain-lain dapat bernilai bernar karena telah terbukti secara logis dan empiris.
Selain itu, hukum-hukum tersebut tidak bisa bernilai benar dan tidak benar secara
bersamaan karena hukum tersebut harus memiliki realitas tunggal. Realitas ini juga harus
bersifat universal yang artinya bahwa hukum Kirchhoff harus selalu berlaku di Indonesia,
Amerika Serikat, dan negara-negara lain di seluruh dunia dan bahkan alam semesta.

Realisme kritis merupakan pencarian realitas yang kebenarannya belum tentu


bersifat mutlak dan universal karena terikat dengan sisi historis dan norma-norma berlaku
Interpretivisme merupakan filosofi yang lebih relative dibandingkan dengan realism
kritis. Batas pengetahuan terakhir manusia terhadap suatu hal yang tidak objektif. Nama
lain dari interpretivisme adalah hermencutika. Seluruh pengetahuan yang dipelajari
melalui interpretivisme merupakan pengetahuan yang kompleks, berbeda dengan ilmu
fisika, kimia, dan matematika yang bersifat nyata dengan satu kebenaran pasti.

Post-modernisme ini cukup mirip dengan interpretivisme, tetapi yang terdapat


penekanan untuk mencari hubungan kekuatan politik yang mempengaruhi objek yang
diteliti.

Pragmatisme diatur oleh nilai-nilai kemanfaatannya, riset diinisiasi dan ditopang oleh
keraguan dan keyakinan peneliti. Pemilihan topic untuk melanjutkan studi dan riset juga
berkaitan dengan konteks kebutuhan yang diperlukan oleh bangsa kita. Dengan lebih
melihat seluruh bidang yang dipelajari seperti apa dapat dihubungkan dengan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat dapat menjadi aksiologi dari topic riset akan yang dipilih.

Bawang penelitian

Menurut model Bawang ini layaknya sayuran Bawang, sebuah penelitian terbentuk dari 6
“lapisan kulit”, yakni:
1. lapisan kulit Filosofi penelitian (Philosophies): Filosofi Penelitian adalah lapisan
yang melingkupi/mempengaruhi peneliti dalam menentukan entitas-entitas di
lapisan kulit-kulit lebih dalam. Filosofi Penelitian adalah keyakinan dan asumsi-
asumsi yang diyakini oleh Peneliti tentang Apa itu Kenyataan dan Bagaimana kita
sebagai manusia dapat mengungkap/memperoleh Pengetahuan tentang Kenyataan
tersebut. Karakteristik atau pilihan Filosofi Penelitian dari Peneliti di sebuah
Penelitian akan menentukan pilihan Pendekatan Penelitian (Approach)

2. lapisan kulit Pendekatan penelitian (Approaches): Pendekatan penelitian adalah


pola bagaimana Peneliti akan menjalankan penelitian, apakah Top-Down (dari Teori,
Hipotesis, Pengumpulan Data obyek tertentu untuk validasi) atau Bottom-Up (dari
Data obyek tertentu, Analisis pola hingga perumusan Teori, Validasi Teori
dengan Triangulation). Pilihan Pendekatan Penelitian ini akan menentukan pilihan
pilihan Metodologi Penelitian (Research Methodology).

3. lapisan kulit Pilihan Metodologi penelitian (Choices): Metodologi


Penelitian (Research Methodology) adalah bagaimana secara sistematis Penelitian
akan menjawab Permasalahan/Pertanyaan Penelitian. Metodologi Penelitian bukan
hanya menjelaskan Metode Penelitian apa yang akan dipilih, namun juga alasan
(justifikasi) pemilihan metode tersebut. didefinisikan Saunders (2009) sebagai
“Research methodology involves the theoretical frameworks and learning of the various
techniques that can be used in the conduct of research and the conduct of tests,
experiments, surveys and critical studies” dan Surbhy (2016) mendefinisikan
Metodologi Penelitian sebagai “is a system of methods, used scientifically for solving
the research problem”. Hati-hati dengan istilah Mata Kuliah “Metodologi Penelitian”
atau Research Methodology karena dalam konteks ini “Methodology” mengambil
definisi dari kata pembentuknya yakni kata “Method” dan “ology” yang berarti
cabang ilmu pengetahuan. Jadi dalam konteks nama Mata Kuliah Research
Methodology berarti Studi tentang berbagai Metode Penelitian. Di dalam model
Onion ini Saunders mengkategorikan Pilihan Metodologi Penelitian sebagai: 1
Metode Penelitian Kuantitatif (Mono Method Quantitative), 1 Metode Penelitian
Kualitatif (Mono Method Qualitative), Lebih dari 1 Metode Penelitian Kuantitatif
(Multi Method Quantitative), Lebih dari 1 Metode Penelitian Kualitatif (Multi Method
Qualitative), atau gabungan Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif (Mixed
Method). Jadi pilihan Metodologi Penelitian ini akan menentukan Metode (atau
Metode-Metode) Penelitian apa yang akan dipilih.

4. lapisan kulit Strategi penelitian (Strategies). Strategi penelitian adalah “the general


plan of how the researcher will go about answering the research questions” (Saunders,
2019). Di sini Sauders mendefinisikan Strategi Penelitian sebagai pilihan-pilihan
Metode Penelitian berdasarkan pilihan Metodologi Penelitian. Metode Penelitian
adalah “the procedure or technique applied by the researcher to undertake research”
(Surbhy, 2016). Dari definisi ini kita memahami Metode Penelitian adalah bagian dari
Metodologi Penelitian.

5. lapisan kulit Rentang Waktu data yang diambil (Time Horizons) adalah data-data


dalam periode waktu seperti apa yang tepat dan akan kita kumpulkan, dapat berupa
data dalam satu waktu saja (cross-sectional) atau data dalam periode waktu tertentu
yang umumnya diambil lebih dari 1x pengambilan data di obyek yang sama
(Longitudinal)

6. lapisan kulit Teknik & Prosedur Pengumpulan Data & Analisis Data (Techniques &
Procedures): yakni bagaimana teknis dan prosedur (termasuk step-by-step, alat
hardware software yang dipakai) dalam kegiatan pengambilan data dan analisis
hasilnya.

Pendekatan Multi Paradigma

Pendekatan multiparadigma menawarkan konsep yang luas secara esensial dari teori dan
proses pembentukan teori. Hal itu memberikan peluang denga nada perubahan klasifikasi.
Klasifikasi yang dibangun dapat berubah dan berkembang seiring dengan masuknya
dimensi lain dalam ilmu sosial. Pendekatan multiparadigma memerlihatkan adanya
penciptaan pandangan baru dengan mengambil dari asumsi ontologi dan epistemologi
yang berbeda. Multiparadigma memperkenalkan pandangan alternative akan paradigma
yaitu interpretive paradigm, critical paradigm dan postmodernism paradigm.
paradigma berfungsi sebagai cara penerapan dan pelaksanaan penelitian sesuai dengan
asumsi-asumsi yang dibangun. Asumsi filosofi yang diterapkan dalam membangun teori
dapat dikembangkan atas dasar ilmu sosial dan masyarakat (Chua, 1986). Bahkan ada yang
menganggap bahwa perdebatan para ahli dalam menerjemahkan paradigma meliputi
perbedaan kontribusi pengetahuan dan pengetahuan yang muncul dari perbedaan
pandangan filosofi dan paradigma konseptual (Gioia dan Pitre, 1990). Perbedaan
pandangan filosofi dan paradigma konseptual mengarah adanya penggolongan asumsi
fundamental akan paradigma. Dalam ilmu sosial, ada 4 kumpulan asumsi yang
membedakan satu paradigma dengan lainnya yaitu ontologi, epistemologi, sifat manusia
dan metodologi (Burrell dan Morgan, 1979)

Anda mungkin juga menyukai