Anda di halaman 1dari 3

KLARIFIKASI di DINAS TENAGA KERJA KOTA SEMARANG

Hari/Tanggal : Kamis 03 September 2020

Waktu : 10.00

Tempat : Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang

Bersama:

1. Sudiyono .SH. ( selaku pemediasi )


2. Suradi Kepala PT. Sanjung Abadi Nugeraha
3. Aisha Sakina S. ST

Foto waktu klarifikasi bersama

Hery Darman selaku kuasa hukum dari Ruby Eduarth, menyampaikan kepada Sudiyono (selaku
pemediasi permasalahan) dan Suradi (selaku kepala PT. Sanjung Abadi Nugeraha ) .

“bahwa Ruby Eduart selaku karyawan PT. Sanjung Abadi Nugeraha,yang berkerja selama 15 tahun,
merasa bahwa hak haknya tidak dilakukan oleh PT. Sanjung Abadi Nugeraha 1.seperti tidak mempunyai
perjanjian kerja. 2.tidak punya BPJS. 3.gaji dibawah UMK kota semarang. 4. Jam kerja tidak jelas.

Dengan itu kami ingin musyawarah dengan PT. Sanjung Abadi Nugeraha dengan mengundang sampai 3
kali tetapi tidak ada itikad baiknya , dengan itu kami mengundang untuk musyarawah lagi , di Dinas
Tenaga Kerja, jika tidak sampai ketemu , kami selaku kuasa hukum dari Ruby Eduarth akan melukakan
gugatan PNH atau pidananya yang, kami anggap perusahaan tidak menjalankan SOP sesuai PERDA
maupun aturan aturan yang ada. Karna ini adalah hak walaupun satu orang,karna ini adalah hak orang
yang bekerja selama ,15 tahun tidak mendapatkan gaji sesuai upah minimum yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah JATENG kususnya di KOTA SEMARANG.”

Sudiyono (selaku pemediasi) : “masalahnya cuma UMK ini pak?”

Kuasa hukum Ruby Eduarth : “tidak macam macam,BPJS nya, jam kerjanya , sudah 15 tahun, BPJS kan
apakah dari perusahaan menjadi kewajiban atau tidak dan nanti kita lihat bukti buktinya.”

Suradi ( selaku kepala PT. Sanjung Abadi Nugeraha) lalu berklarifikasi

“tapi memang sebelumnya menurut saya, pak Ruby tidak mempunyai masalah dengan PT. Sanjung.
Karna selama ini juga tidak ada masalah. Memang kasusnya terakhir saya sudah menganggap tidak ada
masalah dengan pak Ruby dan memang tidak pernah ada selisih masalah. Hanya memang pada saat satu
kali saya panggil bersama dengan owner, pak ruby ada kesalahan/kekeliruan masalah biaya parkir saat
itu. Sehingga sebagai atasan dan sebagai owner wajib mengingatkan, jika tidak di ingatkan nanti salah
jalan kita juga yang susah. Kita panggil kita ingatkan pak Ruby ini salah ini tempat parkir tidak ada parker
kenapa mengambil uang parkir disini,tolong jangan kaya gini. Jadi intinya seperti itu.”

Sudiyono : “pak ruby itu karyawan PT. Sanjung bukan? Dan dibagian apa dia bekerja”

Suradi : “ dia berkerja ditempat kita memang sudah lama,dia bekerja dibagian supir truk,lebih dulu dia
dibandingkan saya.”

Sudiyono : “ terus yang dipertanyakan dengan beliau (Herry Darman) bener gak dia belum dibuatkan
BPJS kah bahwa gaji tidak sesuai UMK.”

Suradi : “ andai kata ini kita kan sudah kerja bersama pak Ruby dengan PT. Sanjung kan sudah cukup
lama,saya kembali ke awal permasalahan ada protes PT. Sanjung gajinya segini bener engga.”

Sudiyono : “gaji disana sekarang berapa”

Suradi : “kalo total sebetulnya sampai diluar 3jtnan perbulanan kalau masuk terus, memang karna
kondisi sekarang ini kondisi covid ini,satu minggu bisa masuk 2 hari,bisa masuk 3 hari,bisa masuk 2 hari
libur 4 hari, masuk 3 hari libur 3 hari. Itupun gaji gak saya potong atas intruksi dari owner,jangan
dipotong gajinya mereka, butuh makan.”

Sudiyono : “sudah 15 tahun bekerja disana, belum dibuatkan BPJS ketenagakerjaan, berarti kan harus
ada beberapa jaminan kecelakaan,kematian. Terus umpamanya jika terjadi kecelakaan apa enggak terus
yang bertanggung jawab siapa,mohon bisa dijelaskan bapak?.”

Suradi : “jadi begini kenapa hanya BPJS kesehatan, pasti karna factor keuangan kita kan masih
perusahaan kecil karyawan juga hanya beberapa orang. Jadi belum dapat membuat yang lainya.”
Sudiyono : “ tapi berarti karyawan yang lain apakah sudah memiliki BPJS ketenagakerjaan ada gak, apa
semua belum memiliki.”

Suradi : “ belum , semua hanya memiliki BPJS Kesehatan saja itu pun hanya beberapa saja belum
semuanya itu masih bertahap untuk dijalani.”

Herry Darman menambahkan : “pertanyaan saya UMKnya dilakukan tidak, BPJSnya di lakukan atau
tidak, ada perjanjian kerja atau tidak. Yang kedua saya mempertanyakan berapa karyawan di sana. Kan
ada standarnya. Apapun alasannya kita tidak lihat covid, kita lihat 15 tahun yang lalu, dia juga tidak
melaksanakan BPJS, apa jaminan keselamatan tentang tenaga kerja. Terakhir saya pertanyakan berapa
pekerjanya karna disana ada 2 pabrik, menurut gaji pokok yang dibayar oleh perusahaan itu dibawah 1
juta (tidak sesuai dengan UMR). Itu sampai 3 juta karna diglobal. Yang kita pertanyakan adalah apakah
gaji pokok sesuai dengan UMR.

Sudiyono menyimpulkan :

Jadi dari substansi bapak tadi, yang pertama adalah UMK. Karyawan tidak dibayar sesuai UMK. UMK
terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. Kalu 3 juta itu dengan uang makan, saya tidak tahu itu uang
makan tetap apa tidak. Masalah UMK itu normative yang harus dilaksanakan oleh perusahaan. Kecuali
yang bersangkutan dari perusahaan sudah ada kesepakatan dari karyawan. UMK semarang Rp.
2.715.000. Untuk BPJS itu normative. Untuk BPJS memang ada kewajiban perusahaan untuk
memberikan BPJS. Yang ketiganya, Ada kewajiban dari perusahaan untuk membuat peraturan
perusahaan jika karyawannya lebih dari 10 orang. Setelah 3 bulan bekerja, akan dianggap karyawan
tetap.

Jadi untuk menindak lanjuti kasus ketenagakerjaan ada di Provinsi Jawa Tengah . Silahkan
disampaikan ke Provisi jawa tengah, saya berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan / privat .
Jika ingn diselesaikan secara kekeluargaan perusahaan PT. Sanjung harus menaati peraturan UMK dan
pembuatan BPJS. Saran saya terlebih dahulu melanjutkan perundingan kepada selaku pihak kuasa
Pak Ruby dengan perusahaan, atau langsung dibawa ke pengawas Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa
tengah. Masalah ini bukan perselihan tetapi suatu nomativ suatu peraturan yang telah dilanggar oleh
perusahaan.

Herry Darman memberikan waktu 3 hari kepada perusahaan , agar perusahaan dapat memberikan
jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai