06
Halaman : 1 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
1. TUJUAN
Meramalkan kinerja (performance) injeksi CO2 (CO2 - flood) dan membuat desain injeksi CO2.
2.1. METODE
Desain yang dilakukan dalam injeksi CO 2 ke reservoir minyak dengan menentukan
banyaknya air yang digunakan untuk menaikkan tekanan reservoir sehingga proses
pencampuran CO2 dengan minyak dapat berlangsung, menentukan kebutuhan CO 2 yang
akan diinjeksikan ke reservoir yang didorong oleh gas N 2, menentukan tekanan injeksi (di
permukaan) CO2 ke reservoir yang tidak melebihi tekanan formasi.
2.2. PERSYARATAN
Metode ini berlaku untuk sistim injeksi CO 2 dan air secara simultan, injeksi slug CO 2 dan
air secara bergantian, dan injeksi CO2 dengan pendorong gas N2.
3. LANGKAH KERJA
1
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 2 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
- Perbandingan kelarutan gas dalam minyak pada saat injeksi akan dilakukan (Rs)
- Produksi kumulatif minyak (Np)
- Recovery Factor primer (RF)
- Produksi kumulatif air (Wp)
- Laju alir produksi minyak saat injeksi akan dimulai (qo)
- Laju alir produksi air saat injeksi akan dimulai (qw)
- Perbandingan gas dan minyak (GOR)
3. Hitung jumlah fluida yang telah diproduksi (Fp) :
bbl (1)
dimana :
bbl (2)
bbl (3)
4. Hitung jumlah fluida yang akan terproduksi selama proses menaikkan tekanan reservoir
(qf) :
bbl/hari (4)
5. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan tekanan reservoir :
hari (5)
6. Jumlah air yang dibutuhkan untuk menaikkan tekanan reservoir sehingga proses
pendesakan CO2 dapat berlangsung adalah :
bbl (6)
2
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 3 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
detik (7)
.cm (8)
dimana :
Dc-o = Koefisien difusi CO2 dengan minyak ≈ 3.5 10-5 cm2/s
Dn-c = Koefisien difusi N2 dengan CO2 ≈ 65 10-5 cm2/s
5. Hitung volume CO2 di zona difusi (Vd):
bbl (9)
psia (11)
psia (4)
dimana :
4. DAFTAR PUSTAKA
4
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 5 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
5. DAFTAR SIMBOL
5
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 6 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
A = area, Acres
Boi = faktor volume formasi minyak awal, RB/STB
Bo = faktor volume formasi minyak saat mulai injeksi, RB/STB
Bgi = faktor volume formasi gas awal, cf/scf
Bo = faktor volume formasi gas saat mulai injeksi, cf/scf
= faktor volume formasi minyak rata-rata, RB/STB
D = kedalaman reservoir, ft
d = inside diameter tubing, inchi
Dc-o = Koefisien difusi CO2 dengan minyak ≈ 3.5 10-5 cm2/s
Dn-c = Koefisien difusi N2 dengan CO2 ≈ 65 10-5 cm2/s
Ea = efisiensi areal penyapuan, tak bersatuan
Ea = efisiensi penyapuan vertikal, tak bersatuan
Fp = jumlah fluida yang telah diproduksi, bbl
F = faktor gesekan, tak berdimensi
GOR = perbandingan gas minyak, scf/stb
h = tebal formasi, ft
MD = measured depth, ft
N = jumlah volume minyak di tempat (IOIP), bbl
Np = produksi minyak kumulatif, STB
Ptf = tekanan injeksi CO2 di tubing, psia
Ptf = tekanan statis injeksi CO2, psia
Pws = tekanan statis dasar sumur, psia
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psia
qf = laju alir air yang diinjeksikan untuk menaikkan tekanan, bbl/hari
qi = laju injeksi, bbl/hari
qo = laju alir minyak, bbl/hari
6
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 7 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
6. LAMPIRAN
6.1. Latar Belakang dan Rumus
7
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 8 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
CO2 termasuk zat tiga fasa (gas, cair, dan padat). Jika tekanan diturunkan sampai di
bawah tekanan saturasi akan berbentuk sebagai gas; berbentuk cairan pada tekanan di
atas 300 psia jika temperatur 0 oF atau di bawahnya; sedangkan berbentuk padatan
(sebagai dry ice) jika temperatur sangat rendah (lihat gambar 1).
CO2 tidak berwarna, tidak berbau, tidak bercampur dengan fluida lain (inert), dan
merupakan gas yang tidak dapat terbakar (noncombustible gas). CO2 memiliki berat
molekul 44.01 g/mol, tekanan kritis 1073 psia, volume kritis 0.0237 cuft/lb, densitas
(0oF, 300 psia) 8.5 lb/gal, volume spesifik (14.7 psia, 60 oF) 8.569 cuft/lb, dan panas
spesifik (liquid) pada 300 psia 0.5 Btu/lb-oF.
CO2 mudah larut dalam minyak bumi namun sulit larut pada air. Karena itu beberapa hal
yang penting dan berguna dalam proses EOR ketika minyak bumi terjenuhi oleh CO 2
adalah :
1. Menurunkan viskositas minyak dan menaikkan viskositas air (Gambar 2).
2. Menaikkan volume minyak (swelling) dan menurunkan densitas minyak (Gambar 3
dan Gambar 4).
3. Memberikan efek pengasaman pada reservoir karbonat.
4. Membentuk fluida bercampur dengan minyak karena ekstraksi, penguapan, dan
pemindahan kromatografi, sehingga dapat bertindak sebagai solution gas drive
(gambar 6).
Mekanisme dasar injeksi CO2 adalah bercampurnya CO2 dengan minyak dan membentuk
fluida baru yang lebih mudah didesak daripada minyak pada kondisi awal di reservoir.
Ada 4 jenis mekanisme pendesakan injeksi CO2 :
1. Injeksi CO2 secara kontinyu selama proses EOR.
2. Injeksi slug CO2, diikuti air.
3. Injeksi slug CO2 dan air secara bergantian.
4. Injeksi CO2 dan air secara simultan.
Injeksi CO2 dan air secara simultan terbukti merupakan mekanisme pendesakan yang
terbaik di antara keempat metode tersebut (oil recovery-nya sekitar 50%). Disusul
8
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 9 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
kemudian injeksi slug CO2 dan air secara bergantian. Injeksi langsung CO 2 dan injeksi
slug CO2 diikuti sama buruknya dalam kemampuan mengambil minyak (sekitar 25%).
Agar tercapai pencampuran antara CO2 dengan minyak, maka tekanan di reservoir harus
melebihi MMP (Minimum Miscibility Pressure), harga MMP dapat diperoleh dari hasil
percobaan di laboratorium atau korelasi. Metode penentuan MMP antara lain :
1. Percobaan keseimbangan gaya berat (gravity-stable), percobaan ini dilakukan
dengan menginjeksikan CO2 dari atas ke bawah dengan laju yang kecil pada core
atau kolom batuan yang telah dijenuhi oleh minyak. Kemudian di plot antara
kenaikan tekanan seiring dengan perolehan minyak (Gambar 5).
2. Percobaan menggunakan slim tube, percobaan ini menggunakan slim tube yang telah
dijenuhi oleh minyak, kemudian diinjeksikan CO2 dengan laju yang kecil. Plot antara
tekanan injeksi dengan perolehan minyak dapat memberikan harga MMP (lihat
Gambar 7).
3. Pengamatan langsung pada pori batuan, percobaan ini cukup sulit karena
membutuhkan kecakapan dan pengalaman dari sang pengamat. Metode ini dilakukan
dengan mengamati perubahan warna ketika batuan di injeksikan CO 2 pada berbagai
harga tekanan.
4. Korelasi, metode ini dikembangkan oleh Holm-Josenthal (1974) lalu disempurnakan
oleh Mungan (1981). Korelasi ini bergantung pada komposisi pentane dan fraksi
berat, serta temperatur reservoir. (lihat Gambar 8).
Sumber CO2 alami adalah yang terbaik, baik dari sumur yang memproduksi gas CO 2
yang relatif murni atau dari pabrik yang mengolah gas hidrokarbon yang mengandung
banyak CO2 sebagai kontaminan. Sumber yang lain adalah kumpulan gas (stack gas) dari
pembakaran batubara (coal-fired). Alternatif lain adalah gas yang dilepaskan dari pabrik
amoniak.
9
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 10 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
akan diinjeksikan ke reservoir yang didorong oleh gas N 2, menentukan tekanan injeksi
(di permukaan) CO2 ke reservoir yang tidak melebihi tekanan formasi.
10
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 11 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
Suatu reservoir memiliki tekanan awal = 2143 psia setelah diproduksi selama
beberapa tahun tekanan reservoir turun hingga 1143 psia. Sementara MMP dari
hasil percobaan sebesar 2114 psia, hitung banyaknya air yang harus diinjeksikan
agar tekanan bisa melebihi MMP ? (laju alir air yang tersedia sebesar 12,580
bbl/hari)
Data Reservoir :
Boi = 1.53 bbl/STB
Bo = 1.33 bbl/STB (@ P = 1143 psia)
Bgi = 0.010 cf/scf
Bg = 0.014 cf/scf (@ P = 1143 psia)
Rsi = 778 scf/bbl
Rs = 522 scf/bbl (@ P = 1143 psia)
Data Produksi :
Np = 2.516 106 bbl
ER = 15% OOIP
Wp = 14 104 bbl
qo = 1352 STB/hari
GOR = 200 STB/bbl
qw = 126 bbl/hari
Penyelesaian :
Hitung jumlah fluida yang telah diproduksi (Fp) :
bbl (1)
dimana :
bbl (2)
bbl (3)
11
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 12 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
Hitung jumlah fluida yang akan terproduksi selama proses menaikkan tekanan
reservoir (qf) :
bbl/hari (4)
hari (5)
Jumlah air yang dibutuhkan untuk menaikkan tekanan reservoir sehingga proses
pendesakan CO2 dapat berlangsung adalah :
bbl (6)
Ea = 0.1
Ev = 0.8
Sor = 0.05 Pore Volume (@ swept zone)
qi = 4000 bbl/hari
Penyelesaian :
Hitung waktu yang dibutuhkan front CO2 bergerak disepanjang reservoir (tCO2) :
detik (7)
.cm
(8)
dimana :
Dc-o = Koefisien difusi CO2 dengan minyak ≈ 3.5 10-5 cm2/s
Dn-c = Koefisien difusi N2 dengan CO2 ≈ 65 10-5 cm2/s
Hitung volume CO2 di zona difusi (Vd):
bbl (9)
dimana :
Vs = 7.5 % PV
13
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 14 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
psia (11)
14
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 15 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
Penyelesaian :
psia (4)
dimana :
dengan harga Ptf = 1577 psia, laju alir CO 2 = 1 MMscf/hari dan SG CO2 = 1.529,
dan mengetahui kehilangan tekanan di flow line dan choke maka kebutuhan HP
kompresor untuk menginjeksikan CO2 dapat diperkirakan.
15
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 16 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
16
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 17 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
17
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 18 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
18
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 19 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
19
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 20 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
20
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 21 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
21
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 22 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
22
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 23 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
23
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 24 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
Gambar 6. diagram pseudotenary proses penguapan secara gas drive oleh CO2
24
Direktorat Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 08.06
Halaman : 25 dr 25
JUDUL : METODE EOR
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Metode EOR Dengan Injeksi CO2
Gambar 8. Penentuan MMP dengan menggunakan korelasi (Holm dan Josendal, 1974, dan
Mungan, 1981)
25
Direktorat Hulu