Kasus Mikro & Makro
Kasus Mikro & Makro
1. MIKRO
Kasus Anak Berhadapan Dengan Hukum
1) Alat genogram
2) Model ecomap
Alat ecomap merupakan peta jaringan ABH yang
menghubungkan individu dengan lingkungan sosialnya meliputi
hubungan dengan keluarga, hubungan dengan tetangga, dan
hubungan pergaulan. Menurut Widodo, dkk (2010:22) menyatakan
bahwa penggunaan alat bantu ecomap juga menggali informasi
tentang assessment psikologis (pemikiran, perasaan, keinginan,
kebutuhan dan aspirasi, harapan dan motivasi), assessment sosial
(yang menyangkut relasi klien dengan orang tua atau keluarganya),
dan assessment spritual (keyakinan dan harapan klien). Maka dari
itu, penggunaan alat bantu ecomap yang dilakukan oleh pekerja
sosial LP2A dalam pendampingan ABH meliputi assessment
psikologi yaitu ABH merasa minder, assessment sosial yaitu
melihat hubungan ABH dengan keluarga, pergaulan, masyarakat,
dan assessment spiritual meliputi agama dan cita-cita ABH.
Hal tersebut, penggunaan alat bantu ecomap yang
dilakukan oleh pekerja sosial LP2A untuk mengetahui hubungan
ABH secara mendalam, maka pekerja sosial membutuhkan simbol
untuk menjelaskan hubungan ABH dengan lingkungan sosialnya.
Menurut Sheafor, dkk (1999:312) menjelaskan bahwa ecomap
adalah menempatkan klien dalam konteks sosial dengan
menggunakan lingkaran untuk mewakili faktor-faktor yang
mempengaruhi kehidupan mereka, simbol-simbol yang bervariasi
digunakan untuk menggambarkan interaksi di kehidupan sosial
mereka Proses pendampingan assessment yang dilakukan oleh
Sakti Peksos dalam menangani permasalahan ABH menggunakan
alat bantu berupa ecomap dan genogram. Kedua alat bantu tersebut
memiliki tujuan tersediri dalam assessment.
Alat bantu genogram yang digunakan oleh Sakti Peksos
adalah untuk menggali informasi ketika home visit, home visit
dilakukan oleh Sakti Peksos adalah untuk mengetahui terkait
struktur keluarga, pekerjaan orang tua, usia orang tua, dan
hubungan anak dengan orang tua (anak kandung, anak angkat, dan
anak tiri). Sedangakan alat bantu ecomap digunakan oleh Sakti
Peksos ketika melakukan outreach, home visit, dan Temu
Penguatan Anak dan Keluaga (TEPAK).
Dalam kegiatan outreach yang dilakukan oleh Sakti Peksos
adalah untuk mengetahui kronologi permasalahan ABH.
Selanjutnya, Sakti Peksos melakukan kegiatan home visit untuk
menggali informasi lebih dalam mengenai riwayat pendidikan,
prestasi belajar, latar belakang sosial ekonomi, biopsikososial, latar
belakang pengalaman yang dilakukan oleh ABH, lingkungan orang
tua, lingkungan pergaulan ABH, lingkungan tetangga, dan
psikologis. Setelah itu, Sakti Peksos mengadakan kegiatan TEPAK
untuk memecahkan permasalahan ABH melalui traumatic healing,
hypnotheraphy, family parenthing, memberikan informasi baru,
menawarkan kejar paket yang diadakan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Jombang, dan membangun kedekatan orang tua dengan
anaknya.
2. MAKRO
Alasannya tentu saja dari segi operator karyawan, tingginya permintaan masker
10 kali lipat lebih banyak, didukung dengan pembelian bahan pokok untuk
memproduksi masker. Skala lebih kompleks lagi, permasalahan ekonomi makro
tentu saja akan mengganggu kelangsungan bisnis pemula maupun pelaku bisnis
lama.
Ada satu hal yang perlu kita pahami kenapa terjadi perusahaan atau usaha bisnis
yang mengalami kebangkrutan? Jawabannya sederhana. Karena banyak
perusahaan yang menjual produk barang mereka untuk kalangan masyarakat
menengah ke bawah. Sedangkan di masa sulit, di sektor lain juga banyak yang
melakukan pengurangan karyawan (angka pengangguran meningkat)
Belum lagi masalah utang di luar negeri. Tidak hanya utang negara, perusahaan
yang memiliki utang di luar negeri pun akan mendapatkan dampak. Dimana
hutang tersebut tidak mendapatkan perlindungan dari negara. Dampak
buruknya, dapat menimbulkan pembengkakan utang dalam sekali waktu saja.
4. Terjadi Inflasi
Terjadinya inflasi tinggi akan berpengaruh pada tingginya utang luar negeri yang
mempengaruhi dunia perbankan di Indonesia. Bentuk kesulitan yang paling
terasa masalah likuiditas. Akibatnya terjadi kemacetan di sektor usaha akibat
terlalu besar beban utang negara. Perusahaan swasta maupun non swasta pun
juga mendapatkan pengaruhnya. Akibat terjadinya inflasi, dimana asset-aset yang
mereka miliki pun terkuras akibat tidak bisa meminjam pinjaman bank. Belum
lagi dengan UKM yang tidak bisa meminjam uang atau mengawali usaha lewat
hutang bank sebagai modal. Masalah inflasi di Indonesia pernah terjadi di tahun
2004 yang mencapai 10,5%