Anda di halaman 1dari 20

Pentingnya Memiliki

Kemampuan Literasi
Digital
Bijak Maka dari itu, sebagai penguna media

bermedia sosial yang bijak, kita harus bisa


menggunakan dan memanfaatkan media

sosial
sosial untuk tujuan yang sekiranya
berdampak positif bagi diri sendiri dan
orang lain. Dan, untuk menghadirkan
kearifan dan kebajikan dalam bermedsos
Berbicara tentang media sosial (medsos) tentu
tentu sektor pendidikan membawa
memiliki dampak positif dan negatifnya.
pengaruh besar dalam memberikan andil
dan kontribusi.
Literasi
digital
Literasi digital di sekolah mampu membuat siswa, guru, Dengan kemampuan tersebut, mereka
tenaga kependidikan dan kepala sekolah, memiliki dapat membuat informasi baru dan
kemampuan untuk mengakses, memahami, serta menyebarkannya secara bijak.
menggunakan media digital, alat komunikasi dan
jaringannya.
Realitas itupun, tentu membawa pengaruh pada
dunia pendidikan di Tanah Air, karena sektor
pendidikan pun tidak bisa lepas dari penggunaan
teknologi itu sendiri.

Dengan demikian, menjadi urgen atau penting


adanya jika literasi digital ini pun perlu masuk
dalam kurikulum pendidikan di negeri ini.
Literasi digital
dalam pendidikan
Perkembangan teknologi yang
terjadi pada masa globalisasi dapat
membawa perubahan yang memiliki
banyak pengaruh pada berbagai
sektor yang ada di Indonesia.

Salah satunya adalah pada bidang


teknologi informasi. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi,
semakin memudahkan masyarakat dalam
mencari segala kebutuhan dan informasi
melalui internet.
Itu artinya, teknologi digital
berkembang secara masif. Terbukti
pengguna internet Indonesia
mencapai 204,7 juta orang atau
setara 73,7% dari total populasi
penduduk.

Meski demikian, skor indeks keahlian,


kecakapan, dan pemanfaatan teknologi digital
yang rendah. Berdasarkan Indeks Literasi
Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemkominfo) dan Katadata Insight Center
(KIC) pada 2021, indeks literasi digital
Indonesia berada di angka 3,49%
Manfaat Literasi Digital Dampak negatif

1.Kegiatan mencari dan memahami


informasi dapat menambah wawasan jika tidak digunakan secara bijak, maka
individu. dapat menimbulkan sebuah
2.Meningkatkan kemampuan individu permasalahan yaitu penyalahgunaan
untuk lebih kritis dalam berpikir
serta memahami informasi. media sosial berupa menyebarkan
3.Menambah penguasaan ‘kosa kata’ informasi yang dapat menimbulkan rasa
individu, dari berbagai informasi
yang dibaca. kebencian atau permusuhan kelompok
4.Meningkatkan kemampuan verbal tertentu (SARA), berita bohong atau
individu. hoaks, sehingga perilaku tersebut akan
5.Literasi digital dapat meningkatkan dikenakan sanksi berupa kurungan
daya fokus serta konsentrasi
individu. penjara dan denda.
6.Menambah kemampuan individu
dalam membaca, merangkai kalimat
serta menulis informasi.
Bijak bermedia
sosial
Dan, untuk
sebagai penguna media menghadirkan kearifan
sosial yang bijak, kita dan kebajikan dalam
harus bisa bermedsos tentu sektor
menggunakan dan pendidikan membawa
memanfaatkan media pengaruh besar dalam
memberikan andil dan
sosial untuk tujuan yang
kontribusi.
sekiranya berdampak
positif bagi diri sendiri
dan orang lain.
berikut inilah bentuk tindakan kontribusi yang bisa
dilakukan sektor pendidikan agar bangsa di negeri ini bisa
lebih bijak dalam medsos.
1. mengajari siswa cara mengevaluasi
informasi dan memastikan keakuratannya.
Artinya, sebagai pengguna media sosial yang bijak, alangkah baiknya
jangan membagikan informasi yang diperoleh secara sembarangan
dan lebih baik melakukan pengecekan kembali informasi yang kita
peroleh di media sosial melalui aplikasi, seperti Turn Back Hoax,
Cekfakta.com, Babe, Hoax Buster Tools (HBT), dll.
Supaya kita tidak terjebak pada siklus penyebaran berita bohong
atau hoaks.
2. mengajari siswa bisa jaga
etika dalam ber-media sosial.
Artinya, mengajari siswa sebagai pengguna medsos bersikap sopan dan
menghargai siapapun yang membuat karya dengan meminta izin dan
mengutip sumbernya.
Mengajarkan pada siswa agar mampu memberikan komentar maupun
tanggapan positif yang sifatnya membangun guna menuju pada nilai-nilai
positif yang sekiranya bisa memberikan edukasi.
3. mengajari siswa agar tidak melakukan
penyebaran SARA, pornografi dan aksi
kekerasan.
Ada baiknya sejak dini siswa selalu diingatkan agar tidak
menyebarkan informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku,
Agama dan Ras) dan pornografi di jejaring sosial.
Sebarkanlah hal-hal yang berguna yang tidak menyebabkan
konflik antar sesama pada situs jejaring tersebut.
Jangan ajarkan generasi muda tentang hal – hal kekerasan
melalui foto – foto kekerasan yang diupload pada jejaring media
sosial.
4. mengajari dan
memahamkan peserta
didik akan pentingnya
understanding digital
footprints sebagai
kemampuan yang perlu
diketahui siswa untuk
paham dengan jejak
digital.
JEJAK DIGITAL
Jejak digital sendiri adalah
semua informasi yang
ditinggalkan seseorang secara
pasif dan dibagikan secara aktif
tentang diri mereka sendiri
secara daring, terutama di
laman media social. Sehingga,
dengan begitu siswa perlu
diajari bener-bener selektif dan
hati-hati dalam tindakan
posting dan konsekwensinya.
Melalui keempat tindakan
kontribusi yang bisa
dilakukan sektor pendidikan
dalam berliterasi digital
itulah, besar kemungkinan
jika diaplikasikan dengan
baik dan benar maka literasi
digital di sekolah mampu
membuat siswa memiliki
kemampuan
untuk
mengakses
memahami
menggunakan media digital
alat komunikasi dan
jaringannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai