SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Disusun Oleh
M Bayu Adi Pradana
37.2016.73.1477
Dosen Pembimbing
Dian Afif Arifah, S.ST., M.Kes.
NIY. 160566
ABSTRAK
iv
ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP OF WORK POSTURE WITH THE LEVEL
OF WORK FATIGUE IN WORKERS IN DARUSSALAM PRESS PONDOK
MODERN DARUSSALAM GONTOR
ABSTRACT
Based on data from the International Labor Organization (ILO), worldwide there
are more than 337 million accidents at work per year. One factor is fatigue at work. The
cause of work fatigue is generally related to the nature of the work that is monotonous
(less varied), lack of ergonomic work posture, work intensity, high mental and physical
endurance, work environment (work weather, radiation, lighting, and noise), mental causes,
nutritional status, health status and workload. This study aims to analyze the relationship of
work posture to the level of work fatigue in workers in Darussalam Press.
This study was an analytic observational study with a cross-sectional research
design. The subjects of this study used a total population of 35 Darussalam Press workers.
Measurement of work fatigue using a subjective self rating test. Measurement of work
posture using REBA. Data analysis techniques used the chi-square test in the SPSS
program.
Based on the measurement results, it can be seen that the highest working posture is
on the printing press with a value of 8.3 and the lowest result on the layout with a value
of 6.5. While the highest level of fatigue is in the layout section with a value of 44 and
the lowest result is in the collator section with a value of 23. The results of the chi-square
analysis get a p-value (0.220) so that the work posture is not significantly related to work
fatigue in Darussalam Press workers.
Suggestions from researchers are as follows: workers to reduce the work posture bent
on each job. Make efforts to reduce such as relaxation and rest by stretching muscles and
increasing knowledge about ergonomic work attitudes. Related research on other factors
that influence work improvement. Make posters about good and correct work postures,
according to the type of work. For future researchers, conduct research on anthropometry.
Keywords: work fatigue, work posture, darussalam press
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dengan ini,
Nama. : M Bayu Adi Pradana
NIM. : 37.2016.73.1477
Fakultas. : Ilmu Kesehatan
Program Studi. : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Judul. :Analisis Hubungan Postur Kerja Dengan Tingkat
Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Darussalam Press
Pondok Modern Darussalam Gontor
Saya menyatakan bahwa skripsi ini asli hasil penelitian sendiri dan
belum pernah diajukan pada Perguruan Tinggi lainnya. Penelitian ini belum
pernah dipublikasikan sebelumnya kecuali pada bagian tertentu dengan
referensi aslinya.
Oleh karena itu, apabila ditemukan plagiarisme di dalam skripsi ini,
saya siap menerima sanksi secara akademis.
Ponorogo, 15 Maret 2020
Penulis,
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan
karunia Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis Hubungan Postur Kerja Dengan
Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Darussalam Press Pondok Modern
Darussalam Gontor”.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan studi di
Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor Ponorogo.
Penulis menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis berterima kasih atas dukungan
dan bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa ide, tenaga maupun
material. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Amal Fadholah, S.Si., M.Si. Apt. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Darussalam Gontor.
2. Ibu Eka Rosanti, S.ST., M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Darussalam Gontor.
3. Ibu Ratih Andhika Akbar Rahma, S.ST., M.Si., selaku Ketua Program
Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Darussalam Gontor.
4. Ibu Dian Afif Arifah, S.ST., M.Kes., selaku pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan pengarahan dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Ani Asriani Basri, S.KM., M.KKK., selaku penguji I.
6. Bapak M. Rifki Taufik, S.Si, M.Sc., selaku penguji II.
ix
7. Ayah, ibu serta adik saya yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.
8. Pondok Modern Darussalam Gontor dan seluruh pekerja dan pengurus
di Darussalam Press Pondok Modern Darussalam Gontor yang turut
memberikan bantuan dan partisipasi dalam penelitian hingga dapat
tersusunnya skripsi ini.
9. Keluarga besar Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang telah memberikan saya banyak dukungan dan bantuan selama
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan skripsi
ini masih akan sangat membantu. Akhir kata penulis mengucapkan banyak
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ponorogo, 15 Maret 2020
Penulis,
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................. iv
ABSTRACT............................................................................................ v
PENGESAHAN...................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................. vii
KATA PENGANTAR............................................................................. ix
DAFTAR ISI........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xiv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 3
1.4.1 Bagi Peneliti............................................................................ 3
1.4.2 Bagi Perusahaan...................................................................... 4
1.4.3 Bagi Instansi............................................................................ 4
xi
2.3. Kerangka Teori .............................................................................. 24
2.4. Kerangka Konsep........................................................................... 26
2.5. Hipotesis Penelitian........................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 50
LAMPIRAN............................................................................................ 54
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
telalu membungkuk. Salah satu pekerjaan dinamis yaitu pada bagian offseter
dan finisher yang bertugas dalam mencetak buku dan menjilid buku, proses
pemindahan kertas ke mesin cetak dengan beban 3-7 kg dan tata letak mesin
yag kurang ergonomis sehingga memerlukan gerakan yang lebih sehingga
mudah lelah. Pekerjaan statis yaitu pada bagian administrasi dan lay out.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini
untuk menganalisis hubungan postur kerja terhadap tingkat kelelahan kerja
pada pekerja di Darussalam Press Pondok Modern Darussalam Gontor.
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
b. Kelelahan umum
Kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya
keinginan untuk bekerja yang disebabkan oleh persyarafan
ataupun psikis. Kelelahan umum ialah suatu perasaan yang
menyebar dan disertai dengan penurunan kesiagaan dan
kelambatan pada setiap aktivitas. Kelelahan umum pada
dasarnya adalah gejala penyakit dan erat hubungannya dengan
faktor psikologis seperti penurunan motivasi, dan kejenuhan
yang mengakibatkan menurunya kapsitas kerja seseorang.
3. Berdasarkan penyebabnya
a. Kelelahan fisiologis yaitu penambahan dari benda toksin (asam
laktat) dalam darah dan faktor psikologis yaitu konflik yang
menyebabkan stress emosional yang berkepanjangan.
b. Kelelahan fisik (kelelahan karena kerja fisik), kelelahan
patologis (kelelahan yang ada hubunganya dengan penyakit),
ada hubunganya dengan faktor psikososial.dan kelelahan
psikologis yang diatandai dengan menurunya prestasi kerja, dan
rasa lelah.
b. Kesehatan
Menurut Suma’mur (2009), kesehatan dapat
mempengaruhi kelelahan kerja yang dapat dilihat dari riwayat
penyakit yang diderita. Beberapa penyakit yang dapat
mempengaruhi kelelahan, yaitu:
1. Penyakit Jantung
2. Penyakit Gangguan Ginjal
3. Penyakit Asma
4. Tekanan darah rendah
5. Hipertensi
c. Psikis
Menurut Budiono (2003), tenaga kerja yang mempunyai
masalah psikologis sangat mudah mengalami suatu bentuk
kelelahan kronis. Salah satu penyebab dari reaksi psikologis
adalah pekerjaan yang monoton yaitu suatu kerja yang
berhubungan dengan hal yang sama dalam periode atau waktu
tertentu dan dalam jangka waktu yang lama dan biasanya
dilakukan oleh suatu produksi yang besar.
d. Status pernikahan
Menurut Intan (2012), pekerja yang sudah berkeluarga
dituntut untuk memenuhi tanggung jawab tidak hanya dalam
hal pekerjaan melainkan juga dalam hal urusan rumah tangga
sehingga resiko mengalami kelelahan kerja juga akan bertambah.
e. Status Gizi (IMT)
Menurut Suma’mur (2009), kesehatan dan daya kerja
sangat erat kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Tubuh
memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh,
perbaikan kerusakan sel, dan jaringan. Zat makanan tersebut
diperlukan juga untuk bekerja dan meningkat sepadan dengan
lebih beratnya pekerjaan. Menurut hasil riset Oentoro (2004)
menunjukkan bahwa secara klinis terdapat hubungan antara
13
IMT Kategori
<18,5 Berat badan kurang
18,5-22,9 Berat badan normal
23,0 Kelebihan berat badan
23,0-24,9 Berisiko menjadi obesitas
25,0-29,9 Obesitas I
>30 Obesitas II
(Sumber: Centre for Obesity Research and Education, 2007)
b. Beban Kerja
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya.
Beban yang dimaksud fisik, mental, atau sosial. Seorang tenaga
kerja mempunyai keahlian tersendiri dalam hubungannya
dengan beban kerja. Diantara mereka ada yang lebih cocok
untuk beban fisik mental ataupun sosial (Suma’mur, 2009).
Bahkan banyak juga dijumpai kasus kelelahan kerja dimana hal
itu adalah sebagai akibat dari pembebanan kerja yang berlebihan
(Budiono, 2003).
c. Penerangan
Menurut Suma’mur (2009), penerangan yang baik
memungkinkan tenaga kerja melihat objek yang dikerjakan
secara jelas cepat dan tanpa upaya yang tidak diperlukan.
Lebih dari itu penerangan yang memadai memberikan kesan
pemandangan yang lebih baik dan keadaan linkungan yang
menyegarkan. Penerangan yang buruk bisa menyebabkan
kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja,
keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala, kerusakan indera
mata serta kelelahan mental dan memicu terjadinya kecelakaan
(Budiono, 2003).
d. Kebisingan
Menurut Setiarto (2002), kebisingan adalah suara
atau bunyi yang tidak diinginkan karena pada tingkat atau
intensitas tertentu dapat menyebabkan gangguan, yaitu merusak
alat pendengaran. Kebisingan mempengaruhi faal tubuh
semacam gangguan pada saraf otonom yang ditandai dengan
bertambahnya metabolisme dan bertambahnya tegangan otot
sehingga mempercepat kelelahan.
16
e. Iklim kerja
Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan keluhan
kaku dan kurangnya koordinasi sistem tubuh, sedangkan
suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan kelelahan akibat
menurunnya efisiensi kerja, denyut jantung, dan tekanan
darah meningkat. Selain itu aktivitas organ-organ pencernaan
menurun, suhu tubuh meningkat dan produksi keringat
meningkat (Inta, 2012).
postur kerja atau sikap kerja yang digunakan cukup banyak dan
bervariasi. Menurut Tarwaka (2010), beberapa metode observasi postur
tubuh antar lain:
1. Metode Ovako Woking Analysis System (OWAS)
Metode OWAS merupakan metode yang digunakan untuk
mengevaluasi postur kerja dengan kriteria untuk merancang metode
kerja dan tempat kerja. Penggunaan metode OWAS untuk postur
kerja statis, dinamis, dan mengangkat beban dengan durasi yang
singkat (Carayon P, 2012).
2. Metode Rapid Entire Body Assesment (REBA)
Menurut David (2005), fitur utama REBA adalah
mengkategorikan dan menilai risiko postur pada seluruh bagian
tubuh pekerja. REBA dapat diaplikasikan untuk menilai risiko
postur tubuh keseluruhan, baik statis, dinamis, ataupun yang tidak
stabil, serta untuk menilai efektivitas dari modifikasi desain stasiun
kerja dengan menilai skor REBA pada pekerja sebelum dan sesudah
perubahan (Sptono, 2009). Prosedur penggunaan REBA memiliki 6
langkah yaitu:
a. Mengobservasi tugas pekerja
b. Memilih postur tubuh yang akan dinilai. Dalam memilih postur
tubuh beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk pemilihan
yaitu postur yang paling sering terulang atau diaplikasikan
pekerja, posisi tubuh yang paling lama dipertahankan, postur
yang memerlukan aktivitas otot paling banyak, postur yang
diketahui dapat menyebabkan gangguan, dan postur janggal.
c. Menilai Postur
Dalam menilai postur tubuh menggunakan REBA,
pertama dikelompokan dalam kelompok A (batang tubuh, leher,
dan kaki) dan B (lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan
tangan).
22
Skor Level
Level Risiko Tindakan
REBA Tindakan
Dapat
1 0 Tidak perlu tindakan
diabaikan
2-3 Rendah 1 Mungkin diperlukan tindakan
4-7 Sedang 2 Perlu tindakan
METODE PENELITIAN
29
30
Jenis Skala
Definisi Instrument Keterangan
Variabel Data
Kelelahan Kondisi yang Ordinal Subjectif 1. Skor 0-21
Kerja memiliki tanda self Rating (rendah).
berkurangnya test 2. Skor 22-44
kapasitas (sedang).
yang dimiliki 3. Skor 45-67
seseorang (tinggi).
dan biasanya 4. Skor 68-90
disertai dengan (sangat tinggi).
pelemahan Industrial
kegiatan, Fatique Rating
pelemahan Committee
motivasi, (IFRC).
pelemahan
fisik pekerja
Darussalam
Press saat
bekerja.
Postur Sikap maupun Ordinal REBA 1. Skor
Kerja posisi tubuh 1 (sangat
statis dan rendah).
dinamis pekerja 2. Skor 2-3
di Darussalam (rendah).
Press saat 3. Skor 4-7
bekerja. (sedang).
4. Skor 8-10
(tinggi).
5. Skor 11-15
(sangat tinggi).
Hignett, S.,
McAtamney, L.
(2000).
31
Studi literatur.
Pemilihan metode yang digunakan,
penetuan variabel yang akan
dianalisis, batasan batasan Survey awal tempat penelitian
penelitian. untuk mendapatkan data awal
Tahap Penelitian
Tahap Pelaksanaan
Analisis data
Tahap Evaluasi
Kesimpulan dan saran
Laporan
32
BAB IV
33
34
Rendah 13 37,2%
Sedang 21 60%
Tinggi 1 2,8%
Sangat Tinggi 0 0%
Jumlah 35 100%
Hasil pada table 4.3 tentang kategori kelelahan kerja pada
pekerja Darussalam Press menunjukkan bawa mayoritas pekerja
bekerja pada kelelahan dengan skor sedang 21 orang (60 %), sebesar
13 orang (37,2 %) bekerja pada kelelahan rendah, dan 1 orang (2.8
%) bekerja pada kelelahan tinggi. Tidak ada pekerja yang memiliki
kelelahan kerja yang sangat tinggi.
4.2 Pembahasan
Kata lelah (fatigue) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental
yang berbeda tetapi semuanya berdampak kepada penurunan daya kerja dan
berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Terbagi dua jenis kelelahan,
yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot diakibatkan antara
lain oleh tremor atau rasa nyeri yang terdapat pada otot. Kelelahan umum
ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja yang penyebabnya
adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-psikologis. Penyebab
kelelahan umum adalah monotonnya pekerjaan, ketelitian, dan lamanya
kerja mental serta fisik yang tidak sejalan dengan keinginan tenaga
kerja yang bersangkutan. Selain itu penyebab yang lain adalah keadaan
lingkungan yang berbeda dari estimasi semula, tidak jelasnya tanggung
jawab, kekhawatiran yang mendalam dan konflik batin serta kondisi sakit
yang diderita oleh tenaga kerja (Suma’mur, 2009).
Suma’mur (2009), umur merupakan proses menjadi tua disertai
kurangnya kemampuan kerja oleh karena perubahan-perubahan pada alat-
alat tubuh, sistem kardiovaskular dan hormonal. Menurunnya kemampuan
kerja alat-alat tubuh akan menyebabkan tenaga kerja semakin mudah
mengalami kelelahan. Semakin usia bertambah makan akan semakin mudah
tenaga kerja mengalami kelelahan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa umur pekerja
Darussalam Press Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki rata-rata
38.2 dari 35 responden, dan standar deviasi 12.1 dengan umur minimum 21
tahun dan umur maksimum 61 tahun.
Masa kerja adalah waktu yang dihitung berdasarkan tahun pertama
bekerja hingga saat penelitian dilakukan dihitung dalam tahun. Semakin
lama masa kerja seseorang maka semakin tinggi juga tingkat kelelahan,
karena semakin lama bekerja menimbulkan perasaan jenuh akibat kerja
monoton akan berpengaruh terhadap tingkat kelelahan yang dialami
(Setyawati, 2010).
44
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian tentang analisis hubungan postur kerja dengan
tingkat kelelahan kerja pada pekerja di Darussalam Press Pondok Modern
Darussalam Gontor dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Skor postur kerja tertinggi yaitu pada bagian mesin cetak dengan
nilai 8,3 dan hasil terendah pada bagian layout dengan nilai 6,5.
2. Berasarkan pengukuran kelelahan didapatkan bahwa jenis kegiatan
pekerja yang menghasilkan tingkat kelelahan tertinggi yaitu pada
bagian layout dengan nilai 44 dan terendah pada bagian collator
dengan nilai 23.
3. Hasil uji chi-square menghasilkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara postur kerja dengan kelelahan kerja (nilai
sig./p-value = 0.220), sehingga H0 diterima, sehingga kelelahan
pekerja tidak dipengaruhi oleh postur.
5.2 Saran
Saran dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Para pekerja agar mengurangi postur kerja membungkuk pada
setiap pekerjaan.
2. Diharapkan bagi pekerja untuk melakukan upaya pencegahan
seperti rileksasi dan beristirahat dengan melakukan peregangan
otot serta meningkatkan pengetahuan tentang sikap kerja yang
ergonomi.
3. Dilakukan penelitian selanjutnya tentang faktor lain yang
mempengaruhi kelelahan kerja.
4. Membuat poster tentang postur kerja yang baik dan benar, sesuai
dengan jenis pekerjaanya.
5. Untuk peneliti selanjutnya, melakukan penelitian tentang
antropometri.
49
50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
55
56
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER KELELAHAN
I. Karakteristik Responden
Nama.:
Umur.:
Masa Kerja. :
Bagian.:
Skoring
Pertanyaan Tentang
Kadang- Sering Sangat
NO
Tidak
Pelemahan Kegiatan pernah 0 kadang 1 2 Sering 3
1. Apakah saudara mengalami
lelah di bagian kepala saat
bekerja?
2. Apakan saudara mengalami
lelah pada seluruh badan
saat bekerja?
3. Apakah saudara mengalami
berat di kaki saat bekerja?
4. Apakah saudara sering
menguap saat bekerja?
57
Skoring
Pertanyaan Tentang Tidak Sangat
Kadang- Sering
NO
Skoring
Pertanyaan Tentang Sangat
Tidak Kadang- Sering
NO
Nama.:
Bagian.:
Tanggal.:
Group A Group B
Postur/Range Checklist Postur/Range Checklist
BADAN LENGAN Kiri Kanan
Tegak Fleksi : 0-20
Lengan diangkat
Lengan ditopang
Memuntir
KAKI PERGELANGAN TANGAN Kiri Kanan
Berpijak Fleksi : 0-15
Torsi/deviasi
61
2. Erwan Yulianto 40 18 44 7
4. Sariyono 40 18 36 8
5. Irshat Marqa M 25 9 19 8
6. Khoirurohman 38 13 36 8
7. Endra 27 2 24 8
8. Harun Styawan 36 13 30 9
9. Poniran 53 13 40 9
13. Faizal 20 2 23 8
14. Sumani 54 24 34 8
16. M Asrori 45 9 28 7
19. Nanang H 36 13 28 8
24. Munir 22 2 21 7
25. Margono 42 5 29 7
26. Suprapto 39 5 16 8
27. Sugito 61 37 23 7
28. Sunaryo 65 25 22 8
29. Purnomo 50 25 19 7
30. Purwanto 48 2 30 7
31. Suyono 55 37 17 7
32. Hariyadi 31 9 13 7
33. Avero 28 3 28 8
34. Haryanto 40 9 21 7
35. Didik 27 6 23 7
Chi-Square Tests
Asymptotic
Value df Significance (2-sided)
Pearson Chi-Square 2.645a 2 0.266
Likelihood Ratio 3.029 2 0.220
Linear-by-Linear
2.503 1 0.114
Association
N of Valid Cases 35
Lampiran 3. Dokumentasi
1. Darussalam Press
3. Proses percetakan
67
4. Proses finishing
68
5. Persiapan Percetakan