1. Seorang Ibu MRS, nyeri saat urinasi disertai mual. Riwayat gagal ginjal, DM tipe 2. CrCl
18 mL/mnt, TD 170/100. Diagnosis ISK, terapi kotrimoksazol 2x2 tab, kaptopril 3x25 mg,
diltiazem 3x30 mg, aspilet 1x1 tab, metoklopramid 3x1 amp, antasida 3x1 sdm. Buat
rancangan SOAP
2. Kriteria obat PTO
3. Strategi (a) resistensi antibiotik, (b) penggunaan obat bebas/OTC
4. Langkah/upaya sebagai apoteker untuk mengatasi MESO
5. Cara pemesanan obat di faskes
6. Sistem rujuk balik di era JKN
7. Sisa persediaan deksametason 0,75 mg = 5 botol @1000 tablet. Pemakaian triwulan 60
botol @1000 tablet. Waktu tunggu 5 hari kerja. (a) stok optimum triwulan berikutnya (b)
permintaan kebutuhan obat
Jawaban
1. Rancangan SOAP
- Subjektif (S): pasien wanita, nyeri saat urinasi, mual, riwayat penyakit: gagal
ginjal, ISK, dan diabetes tipe 2, riwaya terapi: kotrimoksazol (antibiotik) sehari
dua kali dua tablet, captopril (antihipertensi) sehari tiga kali 25 mg, diltiazem
(antihipertensi) sehari tiga kali 30 mg, aspilet/aspirin (antiplatelet) sehari satu kali
satu tablet, metoklopramid (antiemetic) sehari tiga kali satu amp, antasida (anti
asam) sehari tiga kali satu sendok makan.
- Objektif (O): Creatinine clearance (CrCl) = 18 ml/menit (normal: 100-130
ml/menit), tekanan darah = 170/100 mmHg (normal: 120/80 mmHg)
- Assessment (A): CrCl pasien di bawah normal → indikasi kerusakan ginjal; tekanan
darah tinggi → indikasi hipertensi → sudah mengkonsumsi obat antihipertensi (captopril
dan diltiazem) → tekanan darah masih tinggi → indikasi kegagalan terapi; nyeri saat
urinasi → gejala ISK → kegagalan terapi (Ketidakberhasilan pengobatan dalam
mencapai target), interaksi obat captopril-antasida dan captopril-aspilet (dapat
menurunkan efektivitas captopril),
- Planning (P):
● Rekomendasi pengujian laboratorium: kadar urea dalam darah untuk
mengetahui kondisi fungsi ginjal, kultur mikroba dalam urin untuk
menentukan apakah pasien mengalami resistensi antibiotik dan/atau
komplikasi ISK, pengukuran kadar gula darah (GDP, GDPP)
● Pengaturan jadwal minum obat (menghindari interaksi obat), penggantian
obat jika terbukti pasien mengalami resistensi antibiotik, pemberian obat
antidiabetes jika terbukti kadar gula darah pasien tidak terkontrol
● Penelusuran mengenai kepatuhan minum obat, konsumsi obat/suplemen
lain selama pengobatan
● Monitoring kepatuhan pasien (penggunaan antibiotik)
● Konseling pasien (diet, olahraga, kebersihan diri dan lingkungan)
2. Kriteria obat PTO
Kriteria prioritas PTO:
- Berdasarkan pasien
● Ibu hamil/menyusui
● Lansia dan anak-anak
● Pasien dengan gangguan fungsional organ
● Pasien yang menerima obat-obat toksik
● Pasien perawatan intensif
- Berdasarkan jenis obat:
● Obat dengan indeks terapi sempit
● Sering menimbulkan ADR
● Obat yang bersifat nefrotoksik, hepatotoksik, sitotoksik, antikoagulan
- Berdasarkan regimen terapi:
● Cara penggunaan khusus (seperti menggunakan insulin injeksi, ovula,
suppositoria, inhaler)
● Polifarmasi
● Aturan pakai
● Rute pemberian
● Pemantauan khusus
7. Diketahui:
- SK = 60 botol/3 bulan (1 botol = 1000 tablet) = 60000 tablet/3 bulan
SK per bulan = 20 botol/bulan
SK per hari (hari kerja dalam sebulan 25 hari) = 0,8 botol = 800 tablet/hari
WT = 5 hari
SWT = 800 tablet/hari x 5 hari = 4000 tablet
WK = 0
SWK = 0
SP = 10% x 60000 tablet = 6000 tablet
SS = 5 botol = 5000 tablet
SO = SK + SWT+ SWK+ SP
SO = 60000 + 4000 + 0 + 6000 = 70000 tablet = 70 botol
Permintaan kebutuhan = SO - SS
70000 tablet - 5000 tablet = 65000 tablet = 65 botol
FARMASI SOSIAL
KUIS I bit.ly/3htJxlI
1. Apoteker instalasi rumah sakit sedang merencanakan kebutuhan tablet multivitamin untuk
kebutuhan triwulan berikutnya berdasarkan metode konsumsi. dari data konsumsi pada
beberapa periode sebelumnya diketahui penggunaan rata-rata 525 boks (1 boks = 10 strip @
10 tablet) dengan waktu tunggu rata-rata pengiriman berkisar 3 hari. untuk mengantisipasi
kekosongan stok, rumah sakit menetapkan stok penyangga sebesar 30 boks. saat ini tersedia
di rumah sakit sebanyak 25 boks. durasi kerja dalam 1 bulan rata-rata sekitar 25 hari. Berapa
jumlah strip yang dipesan? Uraikan secara jelas tahapan perhitungannya!
Penyelesaian:
Rata-rata penggunaan per bulan = 525 boks/3 bulan = 175 boks/bulan
Rata-rata penggunaan per hari = 175 boks/bulan / 25 hari kerja/bulan = 7 boks/hari
A = 525 boks
B = LT x rata-rata penggunaan per hari = 3 hari x 7 boks/hari = 21 boks
C = 0 → tidak ada waktu kekosongan obat
D = 30 boks
E = 25 boks
F = 0 → tidak ada persediaan yang dipinjam
Kebutuhan = A + B + C + D
Kebutuhan = 525 + 21 + 0 + 30 boks
Kebutuhan = 576 boks
1 boks = 10 strip, maka 551 boks = 551 boks x 10 strip/boks = 5.510 strip
Jadi jumlah strip multivitamin yang harus dipesan adalah 5.510 strip
Penyelesaian:
Prediksi jumlah anak yang mengalami otitis media = 100 anak x 50% = 50 anak
Dosis amoksisilin yang dibutuhkan per anak = 40 mg/kg/hari x 25 kg x 9 hari = 9000 mg
Sirup amoksisilin yang tersedia = 125 mg/5 ml x 60 ml/botol = 1500 mg per botol
Jumlah sirup amoksisilin yang dibutuhkan per anak = 9000 mg / 1500 mg/botol = 6 botol
Satu orang anak memerlukan 6 botol amoksisilin untuk 9 hari, maka untuk 50 orang anak
dibutuhkan sirup amoksisilin sebanyak = 6 botol/anak x 50 anak = 300 botol
Jadi jumlah sirup amoksisilin yang perlu dibawa adalah 300 botol
—----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KUIS II bit.ly/3IzvG9u
1. Apoteker rumah sakit akan melakukan pemesanan infus untuk penggunaan pada periode
tertentu berdasarkan data kebutuhan dengan memperhatikan prinsip ekonomi (economic order
quantity/EOQ). Diketahui penggunaan rata-rata sekitar 1,6 juta botol infus setiap tahun. Biaya
pemesanan Rp.45 juta, biaya penyimpanan 25% dari harga beli dan harga beli Rp.13 ribu
/botol. Persediaan pengaman 60.000 botol dan waktu pengiriman 2 minggu; setiap pemesanan
infus harus minimal 100.000 botol.
Berapa jumlah efektif yang harus di order setiap kali pemesanan? uraikan secara jelas tahapan
perhitungannya!
Penyelesaian:
Ca = U = 1.600.000 botol infus per tahun
O = Rp 45.000.000/pesan
C = Rp 13.000/botol
H = 25%
SS = 60.000 botol
LT = 2 minggu
pemesanan minimal 100.000 botol
EOQ = 2 x u x o h x c
EOQ = 2 x 1.600.000 botol x Rp 45.000.000 25% x Rp 13.000/botol
EOQ = 14400 x 1010 Rp 3.250
EOQ = 4,43 x 1010
EOQ = 210.475 botol infus
Jadi jumlah efektif yang harus di order setiap kali pemesanan adalah 210.475 botol infus
2. Kapan harus dilakukan pemesanan ulang dan berapa kali pemesanan dilakukan dalam 1
tahun? uraikan secara jelas tahapan perhitungannya!
Penyelesaian:
Reorder point = LT x Ca x SS
Reorder point = (2/52 tahun x 1.600.000 botol/tahun) + 60.000 botol = 121.538 botol
Jadi pemesanan dilakukan saat persediaan di gudang tersisa 121.538 botol infus
Jadi pemesanan dilakukan setiap 48 hari atau setiap 7 minggu sekali, sehingga dalam setahun
dilakukan pemesanan sebanyak 7 kali
3. Jika ada promo dari perusahaan A menawarkan 400.000 botol dengan penurunan biaya
pengiriman menjadi Rp.35 juta dan harga beli menjadi Rp.12 ribu/botol. Apakah penawaran ini
menguntungkan atau tidak? uraikan secara jelas tahapan perhitungannya!
Penyelesaian:
Penawaran EOQ dari perusahaan (promo) = Q’ = 400.000 botol
Biaya pengiriman dengan promo = O' = Rp 35.000.000/pesan
Harga beli dengan promo = C' = Rp 12.000/botol
TIC tanpa promo lebih rendah dibandingkan TIC dengan promo dari perusahaan, sehingga
dapat disimpulkan penawaran tersebut tidak menguntungkan
—----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KUIS III bit.ly/3IQmAWh
1. Apoteker di apotek menerima resep berisi tablet Amlodipin 5 mg sebanyak 30 tablet dan
menghitung harga yang perlu dibayarkan oleh pasien. Diketahui apotek memperoleh obat dari
PBF dengan harga netto apotek (HNA) sebesar Rp. 37.500,- untuk pembelian sebanyak 5 boks
(1 boks = 3 strip @ 10 tablet). Harga tersebut belum termasuk discount sebesar 10% dan belum
termasuk pajak. Apotek menetapkan margin sebesar 20% dan tuslah – embalase sebesar
Rp5.000 setiap resep.
Penyelesaian:
Pembelian apotek = 5 boks x 3 strip/boks x 10 tablet/strip = 150 tablet
HNA (Harga netto apotek) = Rp 37.500 → untuk 150 tablet
HNA per tablet = Rp 37.500/150 tablet = Rp 250/tablet
Diskon PBF = 10% = 250-(250x0,1) = 0,9
PPN = 10% = 250+(250x0,1) = 1,1
Profit marginal = 20% = 250+(250x0,2) = 1,2
2. Apotek Cinta Kasih sedang melakukan perhitungan laba rugi per 31 Desember 2019. Diketahui
(nilai dalam satuan ribu rupiah):
- Aktiva : Rp. 357.123
- Kewajiban (utang, dll) : Rp. 207.131
- Ekuitas (pemilik dan cadangan) : Rp. 149.992
- Jumlah penjualan kontan : Rp. 753.536
- Jumlah penjualan kredit : Rp. 357.882
- Persediaan awal : Rp. 237.885
- Pembelian : Rp. 756.336
- Persediaan akhir : Rp. 231.698
- Beban usaha (gaji, dll) : Rp. 260.647
a. Berapa nilai harga pokok penjualan / HPP? Uraikan secara detail tahap perhitungannya!
Penyelesaian:
Persediaan awal : Rp. 237.885
Pembelian : Rp. 756.336
Persediaan akhir : Rp. 231.698
b. Berapa nilai return of investment / ROI? Uraikan secara detail tahap perhitungannya!
Penyelesaian:
Jumlah penjualan kontan = Rp. 753.536
Jumlah penjualan kredit = Rp. 357.88
Total Penjualan = Rp. 753.536 + Rp. 357.88 = Rp 1.111.418
Beban usaha (gaji, dll) = Rp. 260.647
Ekuitas (pemilik dan cadangan) - modal : Rp. 149.992
c. Berapa nilai return on assets / ROA? Uraikan secara detail tahap perhitungannya! Bagaimana
interpretasi terhadap nilai ROA ini?
Penyelesaian:
Kewajiban (utang, dll) : Rp. 207.131
Ekuitas (pemilik dan cadangan) : Rp. 149.992
Total harta = Rp 357.123
Penghasilan bersih = Rp 88.248
Nilai ROA lebih dari 12% menunjukkan menunjukkan bahwa dana yang tersedia (hutang dan
modal) telah digunakan secara efektif
d. Berapa nilai NPM (nett profit margin)? Uraikan secara detail tahap perhitungannya! Bagaimana
interpretasi terhadap nilai NPM ini?
Penyelesaian:
Penghasilan bersih = Rp 88.248
Total Penjualan = Rp 1.111.418
NPM berada di atas kisaran 5-7,5% sehingga profit yang diperoleh sudah baik
e. Berapa nilai perputaran persediaan? Uraikan secara detail tahap perhitungannya! Bagaimana
interpretasi terhadap nilai ITOR ini?
Penyelesaian:
Persediaan awal : Rp. 237.885
Persediaan akhir : Rp. 231.698
Persediaan rata-rata = (persediaan awal + persediaan akhir)/2
Persediaan rata-rata = (Rp. 237.885 + Rp. 231.698)/2 = Rp 234.791,5
HPP = Rp 762.523
ITOR berada dibawah kisaran 5-12 kali per tahun menunjukkan bahwa perputaran persediaan
belum baik (terjadi penumpukan barang inventory) sehingga perlu ditingkatkan (misalnya
dengan cara promosi)
f. Berapa lama payback period? Uraikan secara detail tahap perhitungannya! Bagaimana
interpretasi terhadap nilai PBP ini?
Penyelesaian:
Aktiva - total investasi : Rp. 357.123
Penghasilan bersih = Rp 88.248
PBP diperoleh pada 4,1 tahun menunjukkan jangka waktu pengembalian nilai investasi sudah
baik
MANAJEMEN MUTU
Pertanyaan Jawaban
6. Definisi dan bagan Total Total quality management (TQM) adalah suatu sistem
Quality Management manajemen yang berfokus pada mutu dengan
melibatkan partisipasi semua anggota/personel
organisasi/perusahaan
Bagan TQM
Visi dan misi perusahaan yang jelas → (yang) berfokus pada
kepuasan pelanggan → kepemimpinan yang efektif
(komitmen dan keterlibatan manajer puncak) → (yang ber-)
fokus pada mutu/kualitas → (ber-) orientasi (pada) proses →
keterlibatan (semua) personel → (membangun) kemitraan
dengan pemasok → (melakukan) perbaikan
berkesinambungan → (berujung pada) perbaikan bisnis
9. Desain sistem pelayanan Sistem pelayanan yang baik dicerminkan dari mutu
yang baik pelayanan yang diberikan. Penilaian suatu pelayanan
berdasarkan dimensi mutu pelayanan yang terdiri dari:
- Credibility: kepercayaan konsumen dengan
pemberi jasa
- Security: rasa aman terhadap jasa yang
diberikan
- Reliability: keandalan dan konsistensi jasa
- Responsiveness: daya tanggap pemberi jasa
- Competence: kemampuan dan keterampilan
pemberi jasa
- Accessibility: kemudahan untuk bertemu dengan
pemberi jasa
- Courtesy: keramahan pemberi jasa
- Communication: kemampuan komunikasi yang
efektif antara penerima dan pemberi jasa
11. Manfaat ISO untuk - Menciptakan sistem manajemen yang baik untuk
perusahaan mencapai sasaran organisasi/perusahaan
- Mempertahankan dan meningkatkan mutu
secara berkesinambungan
- Memberi keyakinan kepada internal perusahaan
dan konsumen bahwa mutu kualitas akan/telah
tercapai
- Memperluas dan mempertahankan pangsa
pasar
- Mengurangi biaya akibat kegagalan produksi
- Memudahkan pengendalian berbagai aktivitas
- Memuaskan pelanggan
- Meningkatkan kemampuan/kinerja
12. Definisi ISO 17025 ISO/IEC 17025 adalah standar persyaratan kompetensi
laboratorium pengujian, berupa persyaratan-persyaratan
umum untuk berbagai jenis dan ukuran organisasi yang
melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, mencakup
pengujian/kalibrasi dengan metode baku atau metode
yang dikembangkan internal laboratorium