Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN OBAT

RASIONAL
Oleh:
Apt. Tjoa Indrawati. S.Farm., M.Farm-kiln.
Universitas Muhammadiyah Lamongan
Definisi

“Prescribing right drug, in adequate dose for the sufficient duration &
appropriate to the clinical needs of the patient at lowest cost”
(WHO, 1985)
Diagnosis
(Dokter - Pasien)

Proses Monitoring Peresepan


Penggunaan (Pasien – Dokter – Farmasi) (Dokter – Pasien)
Obat
Administras
Dispensing
i (Farmasi – Pasien)
(Pasien)
a. Tepat diagnosis
Kriteria Penggunaan
Batuk pilek →virus VS bakteri Obat Rasional
b. Tepat indikasi
Pemberian antibiotik yang tepat →ISK, kulit, TBC
Furosemide → Apakah tepat untuk disuria??
c. Tepat pemilihan obat
Batuk kering VS batuk karena gatal tenggorokan
Demam non inflamasi VS demam dengan inflamasi
d. Tepat cara penggunaan obat
Inhaler → bagaimana cara penggunaan?
e. Tepat dosis, Tepat cara pemberian
Obat-obat dengan rentang terapi sempit
Antasida → dikunyah
Tetrasiklin → tidak diminum bersamaan dengan ???
Co-amoxyclav → Tidak boleh digerus
Kriteria Penggunaan
f. Tepat Interval waktu pemberian
Antibiotik diminum sehari 3 x 1 tablet → ?? Obat Rasional
ISDN diminum sehari 3 x 1 tablet → ??
Acyclovir diminum sehari 5 x 1 tablet → ??
Obat tetes mata antibiotik sehari 6 x 1 tetes mata → ??
g. Tepat lama pemberian
Terapi TBC → 6 bulan
h. Waspada terhadap ESO
Rifampisin → Urin merah
Tetrasiklin → tidak untuk anak dibwah usia 12 tahun ???
Pregabalin → dizziness selama 3 -4 hari
Isoniazid (INH)→ Neuropati perifer
i. Tepat informasi
Furosemide, sehari 1 x 1 tablet → diminum lebih baik pada waktu???
Antibiotik → diminum 1 course of treatment.
Kriteria Penggunaan
Obat Rasional
j. Tepat penilaian kondisi pasien
Aminoglikosida → Hindari untuk pasien dengan gangguan ginjal
Β-bloker non selektif → kontraindikasi untuk px dengan RPD asma
Antibiotik gol. Quinolon tidak untuk anak-anak → Potensial kerusakan tulang
rawan (cartilage)
Ikatan obat - protein tinggi → Hipoalbumin
Pasien PJK → Analgesik yang aman
k. Tepat tindak lanjut (follow up)
Teofilin /aminofilin → Takikardi
Creatinin meningkat – asam urat meningkat – Febuxostat
Kortikosteroid jangka panjang – pasien asma → sediaan inhaler
l. Tepat penyerahan obat (dispensing)
Proses penyiapan – etiket – penyerahan → Tepat
Kriteria Penggunaan
Obat Rasional
m. Kepatuhan pasien
Jenis & jumlah obat terlalu banyak
Frekuensi pemberian obat terlalu sering
Jenis sediaan obat terlalu beragam
Pemberian obat tanpa informasi tentang cara minum
Timbulnya ESO (ruam kulit, nyeri lambung, urin merah, neuropati perifer)
n. Harga terjangkau
Tipe Penggunaan Obat Irasional
Diagnosis Peresepan Dispensing

Inadekuat pemeriksaan Interpretasi resep yang


Underprescribing salah
pada pasien
Komunikasi yang kurang Incorrect prescribing Pengambilan yang salah
(Pasien - dokter) Ketidakakuratnya
Extravagant prescribing
Kurangnya dokumentasi perhitungan,
riwayat medis Over prescribing pencampuran yang tidak
sesuai
Inadekuat laboratorium
Multiple prescribing Prosedur yang tidak sehat
Pengemasan (kualitas
bahan pengemasan;
diperlukan pengemasan
ulang)
Dampak Ketidakrasional Penggunaan
Obat
• Mutu pengobatan dan pelayanan
Peningkatan angka morbiditas & mortalitas
Contoh:
Diare akut non spesifik → tx dengan antibiotik & injeksi. Oralit lebih penting.
ISPA non pneumonia → tx antibiotik ??
• Biaya pengobatan
• Resiko ESO dan efek lain yang tidak diharapkan
- 1 jarum suntik untuk beberapa orang → resiko menularkan HIV, hepatitis
- Pemberian injeksi pada kondisi yang tidak diperlukan → syok anafilaktik
- Overprescribing /underprescribing antibiotik → resistensi antibiotik
• Mutu ketersediaan obat
- Ketersediaan obat tidak mencukupi – overprescribing antibiotik
- Ketidaksesuaian antibiotik – Bakterial vaginal – Levofloxacin → metronidazol
Strategi Intervensi untuk Meningkatkan Penggunaan Obat dengan
Rasional
• Upaya Pendidikan (Educational strategies)
Pre service (masa kuliah)
Post service:
o Pendidikan berkelanjutan (continuing medical education)
o Informasi pengobatan (academic-based detailing)
o Seminar dan bulletin mengenai obat dan terapi
Sarana pendidikan → media cetak - elektronik, seminar-webinar, dll
• Upaya manajerial (Managerial strategies)
o Pengendalian kecukupan obat di faskes
o Perbaikan sistem distribusi ( Formularium RS, FORNAS)
o Pembatasan sistem peresepan dan dispensing obat – buku pedoman
o Pembentukan komite Farmasi dan Terapi (KFT) di RS
o Pengaturan pembiayaan (berbasis kapitasi dan cost-sharing)
Strategi Intervensi untuk Meningkatkan Penggunaan Obat dengan
Rasional
• Intervensi regulasi (Regulatory startegies)
Formularium → FORNAS, Formularium Obat di RS swasta
Program pemerintah : TB DOTS, stunting, Program KB, vaksin BIAN
1. Seorang pasien mendapatkan resep, yaitu: Antasida tablet 3 x 1
tablet sebelum makan atau 2 jam sesudah makan dikunyah.
Kemudian pasien tersebut menyatakan bahwa dia tidak nyaman
dengan proses tersebut. Apa yang akan Anda tawarkan sebagai
seorang farmasi?

2. Pasien anak usia 10 tahun mendapatkan resep antibiotik, karena


infeksi pada gigi. Resep antibiotik yang didapatkan adalah Co-
amoxyclav 625 mg sehari 3 x 1 tablet untuk 5 hari. Kemudian
orang tua pasien tersebut menyatakan bahwa tablet tersebut
terlalu besar dan anak tersebut tidak mampu menelan obat
tersebut, sehingga meminta petugas apotek untuk menggerus
obat tersebut. Apakah yang akan Anda lakukan ?
3. Seorang pasien TB mendapatkan beberapa resep sebagai
pengobatan TB. yaitu Rifampisin, Ethambutol, INH. selama
minum obat tersebut, pasien tersebut mengalami keluhan,
yaitu urin berwarna merah dan terasa kaki kesemutan. Apakah
yang akan Anda lakukan sebagai seorang farmasi ? (Anda boleh
mengedukasi dan memberi saran untuk mengganti atau
menambahkan obat)
4. Seorang pasien mempunyai pekerjaan sebagai polisi mendapatkan
diagnosa yaitu PJK. Obat-obat yang saat ini diminum, yaitu:
Bisoprolol 5 mg S1-0–0
Clopidogrel S1-0–0
Thromboaspilet S 0 - 1 -0
Atorvastatin 20 mg S 0 - 0 – 1
Furosemide S1-0-0
Spironolakton 25 mg S 1 - 0 – 0
Pada saat ini polisi tersebut di jalan raya sebagai polisi lalu lintas.
Polisi tersebut tidak patuh dalam minum obat, terutama
Furosemide. Pasien tersebut menyatakan hendak menghentikan
Furosemide karena mengganggu pekerjaannya. Apakah yang akan
Anda lakukan?
5. Seorang wanita usia 45 tahun sudah meminum obat asma selama
kurang lebih 10 tahun, yaitu:R/ Teofilin, salbutamol, dexametason.
Suatu hari wanita tersebut terjatuh dan mengalami fraktur pada kaki
kanan. Pasien tersebut pada akhirnya harus menjalani operasi pada
kaki kanan. Kemudian dokter spesialis orthopedi menyatakan bahwa
wanita tersebut mengalami awal osteoporosis. Pasien tersebut
mendapatkan beberapa obat untuk terapi osteoporosis, yaitu
Risedronate 35 sehari 1 x 1 tablet/minggu. dan suplemen kalsium -
Magnesium - Vitamin D3 sehari 2 x 1 tablet.
Menurut Anda, apakah penyebab osteoporosis tersebut? Dan saran
Anda sebagai seorang farmasi ? (Anda boleh mengedukasi dan
memberi saran mengganti / menambah obat bila diperlukan)
6. Pada saat ini, sediaan obat dan multivitamin syrup tidak boleh
dijual oleh seluruh fasilitas kesehatan, terutama setelah kasus GGA
(gagal ginjal akut) pada anak yang tidak diketahui penyebabnya.
seorang anak usia 3 tahun mendapatkan resep:
R/ Vitamin C tablet           100 mg
Mf pulv dtd No X
S 1 dd 1 pulv
R/ Vitamin D3 tablet        200 IU
Mf pulv dtd no X
S 1 dd 1 pulv
Apakah yang Anda lakukan sebagai seorang farmasis?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai